Pengaruh Dosis Penambahan Ekstrak Daun Kelor Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Sintasan Dan Tingkat Pewarnaan Benih Ikan Cupang Betta Sp.

Authors

  • Mukhayyara Takdir Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Andi Adam Malik Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Fitri Indah Yani Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare

DOI:

https://doi.org/10.35965/eco.v22i1.1386

Keywords:

Ekstrak Daun Kelor, Ikan Cupang, Pertumbuhan, Pewarnaan, Sintasan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun kelor terhadap pertumbuhan, sintasan dan tingkat pewarnaan pada benih ikan cupang (Betta sp). Penelitian ini dilaksanakan selama sebulan. Dan pembuatan ekstrak daun kelor dilakukan di Green House Budidaya Perikanan Fakultas Pertanian, peternakan dan perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Hasil Penelitian diketahui panjang ikan cupang tertinggi dicapai pada perlakuan D yakni 5,36 cm, perlakuan C 5,16 cm, B 4,93 cm, D 4,66 cm. Berdasarkan nilai tingkat sintasan ikan cupang pada tiap perlakuan menunjukkan hasil 100%. Perubahan yang sudah terlihat terdapat pada perlakuan C dan perlakuan D dengan dosis 30 ml dan 45 ml sudah mengalami perubahan warna yang sangat jelas. Dan perubahan warna yang paling lambat terdapat pada perlakuan A yaitu 0 (kontrol) yaitu tanpa ekstrak daun kelor. Terdapat nilai selisih perubahan yang telah terjadi pada lampiran bahwa perlakuan D terlihat lebih besar perubahan peningkatan warnanya, sedangkan pengaruh penambahan ekstrak daun kelor dengan dosis 15 ml dan 30 ml terhadap peningkatan warna pada ikan Cupang Betta sp yaitu dengan jumlah 27 dan 29 dan peningkatan warna paling rendah yaitu dengan jumlah 6. Dan perubahan yang paling rendah didapatkan pada perlakuan tanpa penambahan ekstrak daun kelor dalam pakan yaitu pada perlakuan A(kontrol). Pada ikan cupang (Betta sp), warna merah yang paling dapat diperoleh dari ekstrak daun kelor pada pakan.

This Study aims to determine the effect of adding Moringa leaf extract on growth, survival and staining level of betta fish (Betta sp). This research was carried out for a month. Moringa leaf extract was made at the Green House of Fisheries Cultivation, Faculty of Agriculture, Animal Husbandry, and fisheries, University of Muhammadiyah Parepare. The design used in this study was a completely randomized design (CRD) with four tretments and three replications.

The results showed that the highest betta fish length was achieved in treatment D which was 5.36 cm, treatment C 5.16 cm, B 4.93 cm, D 4.66 cm. Based on the survival rate of betta fish in each treatment, the results showed 100%. Changes that have been seen in treatment C and treatment D with a dose of 30 ml and 45 ml have experienced a very clear color change. The slowest color change was found in treatment A, namely 0 (control), ie without Moringa leaf extract. There is a difference in the value of the changes that have occurred in the appendix that treatment D shows a greater change in color increase, while the effect of adding Moringa leaf extract at a dose of 15 ml and 30 ml on an increase in color in Betta fish (Betta sp) is 27 and 29 and an increase in the lowest color is the number of 6. The lowest change was obtained in the treatment without the addition of Moringa leaf extract in the diet in treatment A (control). In betta fish (Betta sp), the most red color can be obtained from Moringa leaf extract in feed.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Atmadjaja, J & Sitanggang, M. 2008. Panduan Lengkap Budidaya dan Perawatan Cupang Hias. Jakarta : Agromedia (http :// books. google.co.Id.

Budi S, Intan R, Leko N, Tantu AG. 2013. Pengaruh ekstrak Cabe Merah Capasicum annum terhadap pigmentasi, kadar Leukosit dan pertumbuhan ikan Cupang Betta sp.lendens pada dosis yang berbeda. Konfernsi Akuakultur Indoesia. 301-307.

Budi, S., & Aslamsyah, S. (2011). Improvement of the Nutritional Value and Growth of Rotifer (Brachionus plicatilis) by Different Enrichment Period with Bacillus sp. Jurnal Akuakultur Indonesia, 10(1), 67-73.

Budi, S., & Zainuddin, Z. (2012). Peningkatan Asam Lemakrotifer Brachionus Plicatilis Dengan Periode Pengkayaan Bakteri Bacillus Sp. Berbeda. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 1(1), 1-5.

Budi, S., Djoso, P. L., & Rantetondok, A. (2017, March). Tingkat dan Organ Target Serangan Ektoparasit Argulus sp. Pada ikan Mas Cyprinus carpio di Dua Lokasi Budidaya Di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. In Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (Vol. 1, No. 1, pp. 939-944).

Budi, S., Leko, N., & Tantu, A. G. (2017, March). Peningkatan Kualitas Kesehatan Ikan Cupang, Betta spelendens Dengan Ekstrak Cabai Merah, Capsicum annmun Pada Dosis Yang Berbeda. In Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (Vol. 1, No. 1, pp. 907-911).

Budi, S., Karim, M. Y., Trijuno, D. D., Nessa, M. N., & Herlinah, H. (2018). Pengaruh Hormon Ecdyson Terhadap Sintasan Dan Periode Moulting Pada Larva Kepiting Bakau Scylla olivacea. Jurnal Riset Akuakultur, 12(4), 335-339.

Budi, S., Mardiana, M., Geris, G., & Tantu, A. G. (2021). Perubahan Warna Ikan Mas Cyprinus carpio Dengan Penambahan Ekstra Buah Pala Myristica Argentha Pada Dosis Berbeda. Jurnal Ilmiah Ecosystem, 21(1), 202-207.

Effendi,H.2003.Telaah Kualitas Air Bagi Penglolaan Sumber Daya Dan Lingkungan. Yogyakarta.Kanisius.

Indarti S, Muhaemin M, Hudaidah S. 2012. Modified toca colour finder (M-TCF) dan kromatofor sebagai penduga tingkat kecerahan warna ikan komet (Carasius auratusauratus) yang diberi pakan dengan proporsi Tepung

Kepala Udang (TKU) yang berbeda. e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi

Budidaya Perairan 1(1): 9-16. DOI:

http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/bdpi/article/view/99

Kusrini, E. (2010)’Budidaya Ikan Hias sebagai Pendukung Pembangunan Nasional Perikanan di Indonesia’,Media Akuakultur,5(2),pp.109-114.

Sitorus AMG. 2015. Pengaruh konsentrasi tepung astaxanthin dalam pakan terhadap peningkatan warna ikan Maskoki (Carassius auratus). Skripsi. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan USU. Medan.

Yulianti, E. S, H.W. Maharani dan R. Diantari. 2014. Efektivitas Pemberian Axtaxanthin Pada Peningkatan Kecerahan Warna Ikan Badut (Amphiprion Ocellaris). e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, III(1): 313-317.

Yusneri, A., Budi, S., & Hadijah, H. (2020). Pengayaan Pakan Benih Rajungan (Portunus Pelagicus) Stadia Megalopa Melalui Pemberian Beta Karoten. Journal of Aquaculture and Environment, 2(2), 39–42.

Yusneri, A., & Budi, S. (2021, May). Blue swimming crab (Portunus pelagicus) megalopa stage seed feed enrichment with beta carotene. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 763, No. 1, p. 012026). IOP Publishing.

Wahyuni, S., Budi, S., & Mardiana, M. (2020). Pengaruh Shelter Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Sintasan Crablet Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus). Journal of Aquaculture and Environment, 3(1), 06-10.

Downloads

Published

2022-04-30