Karakteristik Lingkungan Pemukiman Kumuh di Sayolo 3 Kampung Tanjung Kabupaten Sorong Selatan
DOI:
https://doi.org/10.35965/eco.v24i1.4002Keywords:
Permukiman Kumuh, Distrik Teminabuan, Lingkungan, PesisirAbstract
Distrik Teminabuan merupakan distrik di Kabupaten Sorong Selatan dengan penduduk terbanyak baik berasal dari penduduk asli maupun bagi pendatang. Distrik ini memiliki masyarakat dengan pendidikan rendah, berpenghasilan kurang serta tidak memiliki keterampilan. Terbatasnya keuangan masyarakat dan kebiasaan transit ini menyebabkan kampung tersebut semakin bertambah kumuh. Selain itu disfungsi lahan menghasilkan permukiman kumuh yang akan berefek pada kualitas dan kuantitas berbagai hal, yang berkaitan dengan keadaan sarana, prasarana serta keadaan bangunan di wilayah permukiman kumuh tersebut. Memikirkan pentingnya kondisi tersebut, akhirnya patut dilakukan identifikasi berkaitan karakteristik permukiman kumuh di daerah Sayolo 3 Kampung Tanjung dalam menghadapi masalah-masalah yang terdapat di Sayolo 3 kampung Tanjung dengan tujuan untuk mengkaji secara menyeluruh berbagai keadaan serta karakteristik secara terperinci yang dimiliki permukiman kemudian diperoleh arahan yang cermat maupun efektif. Penelitian ini adalah penelitian dekriptif serta pemilihan lokasi berdasarkan pada pertimbangan bahwa wilayah tersebut memerlukan perhatian dan bantuan serta kebijakan dari pemerintah setempat agar mereka dapat hidup dengan layak. Hasil penelitian ini berupa fisik bangunan, sarana prasarana, status lahan, ekonomi serta sosial budaya masih sangat rendah sehingga masih dibutuhkannya bantuan yang berasal dari pemerintah. Oleh karena itu, Sayolo 3 Kampung Tanjung membutuhkan penanganan serta pengendalian baik dengan komprehensif maupun berkesinambungan.
Teminabuan District is a district in South Sorong Regency with the largest population both from native residents and immigrants. This district has people with low education, low income and no skills. Limited public finances and transit habits have caused the village to become increasingly slum. Apart from that, land dysfunction produces slum settlements which will have an effect on the quality and quantity of various things, related to the condition of facilities, infrastructure and the condition of buildings in the slum settlement area. Considering the importance of these conditions, it is finally appropriate to identify the characteristics of slum settlements in the Sayolo 3 Kampung Tanjung area in dealing with the problems found in Sayolo 3 Kampung Tanjung with the aim of thoroughly examining the various conditions and detailed characteristics of the settlements and then obtaining appropriate directions. careful and effective. This research is descriptive research and the location selection is based on the consideration that the area requires attention, assistance as well as policies from the local government so that they can live properly. The results of this research in the form of physical buildings, infrastructure, land status, economic and social culture are still very low so that assistance from the government is still needed. Therefore, Sayolo 3 Kampung Tanjung requires handling and control both comprehensively and continuously.
Downloads
References
A’yun, I. Q., & Rodhiah U. (2022). Polusi Udara dalam Ruangan dan Kondisi Kesehatan: Analisis Rumah Tangga Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 22 (1), 16–26.
Achmadi, Umar Fahmi. (2012). Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta. Rajawai Press.
Adam, D., Fahrudin, Z. O., Ivan, R.S. (2022). Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Kawasan Kerjasama Utara-Utara. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 8 (1), 97-111.
Ashadi, Anisa, dan Nelfiyanti. (2017). Konsep Disain Rumah Sederhana Tipe Kecil Dengan Mempertimbangkan Kenyamanan Ruang. Jurnal Arsitektur NALARs, 16 (1), 1-14.
Fachrizalulhaq, Muh, dkk. (2023). Analisis Dampak Pembuagan Sampah Limbah Rumah Tangga Terhadap Kesehatan Lingkungan Di Kota Bima. JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan, 2 (2), 23-27.
Ginting, S., Hajar, I., & Pelly, U. (2019). Pemukiman Kumuh Bantaran Sungai Deli Kelurahan Labuhan Deli Medan Sumatera Utara. Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 11(2), 355-364.
Indriani, R., Tilaar, S., & Tinangon, A. J. (2020). Analisis Tingkat Kekumuhan Kawasan Perumahan dan Permukiman Kumuh di Enam Kawasan Pesisir Kecamatan Manokwari Barat. Jurnal Spasial, 7 (1), 11-22.
Lubis, D. S., Kurniati, Y., Wulandari, N. L. P., & Tangking, K. (2010). Perilaku Hidup Bersihdan Sehat (PHBS) Penduduk Migran di kawasan Pemukiman Kumuh di Kota Denpasar. Prosiding Seminar Nasional Urbanisasi dan Kesehatan
Mardani, R. P. P. K., Wardani, H. E., & Gayatri, R. W. (2019). Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah, Status Pendidikan Ibu, Dan Status Pekerjaan Ibu Terhadap Kejadian Pneumonia Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas. Jurnal Sport Science And Health, 1(3), 233–242.
Moh. Nazir. (2014). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Purwanto. (2019). Pengelolaan Sampah Plastik. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1.
Rasyid, R., Agustang, A. P., Robo, T., Aryuni, V. T., & Sudjud, S. (2022). Analisis Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh di Kelurahan Makassar Timur Kota Ternate. Journal Lageografia, 20 (2), 316-328.
Subhy, Y. (2021). Analisis Sistem Drainase Perumahan di Jalan Damai Kota Samarinda, Jurnal Kacapuri, Jurnal Keilmuan Teknik Sipil, 4 (1), 258-273.
Wardhana, N. H., & Sulistyarso, H. (2015). Faktor-Faktor Penyebab Kekumuhan Di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Jurnal Teknik ITS, 4(2), 150-154.
Zairinayati, Z., & Putri, D. H. (2020). Hubungan Kepadatan Hunian Dan Luas Ventilasi Dengan Kejadian Ispa Pada Rumah Susun Palembang. Indonesian Journal for Health Sciences, 4(2), 121-128.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Uun Lestari, Putri Meira Shyiang Sri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.