Analisis Perbandingan Kuat Tekan Beton Antara Campuran Agregat Kasar Batu Pecah (Split) dan Agregat Kasar Batu Alam Sungai Noling

Authors

  • Muhammad Rafdy Adriansyah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andi jemma Palopo
  • Muhammad Yusril Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andi Djemma

DOI:

https://doi.org/10.35965/eco.v24i1.4188

Keywords:

Agregat Alami, Agregat Batu Pecah, Kuat Tekan Beton

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan agregat kasar batu pecah (split) dan agregat kasar batu alam yang berasal dari sungai noling, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan sebagai campuran beton. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan melakukan uji kuat tekan beton di laboratorium. PPengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur beton 3, 7, dan 28 hari menggunakan silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm dengan mutu beton yang direncanakan yaitu K-250. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton yang menggunakan campuran agregat kasar batu pecah lebih tinggi dibandingkan dengan campuran agregat kasar batu alam. Adapun nilai kuat tekan beton dengan menggunakan campuran agregat kasar batu  pecah didapatkan pada umur 3 hari 184,381 kg/cm2, 7 hari 221,489 kg/cm2, dan 28 hari 257,437 kg/cm2, sedangkan kuat tekan beton menggunakan campuran agregat kasar batu alam sungai noling pada umur 3 hari 178,583 kg/cm2, 7 hari 197,137 kg/cm2, dan 28 hari 251,639 kg/cm2 yang mana kedua campuran agregat kasar tersebut  mampu memenuhi kuat tekan rencana.

This research was conducted to compare coarse crushed stone aggregate (Split) and natural stone coarse aggregate from the noling river, Luwu Regency, South Sulawesi as a concrete mixture by conducting concrete compressive strength tests in the laboratory. Concrete compressive strength test were carried out at concrete ages of 3, 7, and 28 days using cylinders with a diameter of 150 mm and a height of 300 mm with the planned concrete quality K-250. The results of the research show that the compressive strength of concrete using a mixture of coarse crushed stone aggregate is higher than mixture of coarse natural stone aggregate. The compressive strength value of concrete using a coarse crushed stone aggregate mixture was obtained at 3 days 184,381 kg/cm2, 7 days 221,489 kg/cm2, and 28 days 257,437 kg/cm2 while the compressive strength of concrete using a coarse aggregate mixture of noling river natural stone at 3 days 178,583 kg/cm2, 7 days 197,137 kg/cm2, dan 28 days 251,639 kg/cm2 where both coarse aggregate mixtures are able to meet the planned compressive strength.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adisasmita, R. 2008, Transportasi dan Pengembangan Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu

Adisasmita, S. A. 2011, Perencanaan Pembangunan Transportasi. Unhas. Makassar

Hendarto, sri, et al. 2009, Dasar-Dasar Transportasi. ITB, Bandung

Jinca. M. Y. 2002, Perencanaan Transportasi, Buku Ajar Kuliah Perencanaan Transportasi PPs Unhas, Makassar

Kalupe (2008) Dampak Ekonomi dan Sosial Masyarakat Pembangunan Jalan Akses Agropolitan di Kelurahan Tenillo Kabupaten Gorontalo (Studi Kasus di Jalan Akses Agropolitan di Kelurahan Tenillo Kabupaten Gorontalo).(Tesis), Universitas Hasanudin, Makassar

Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Direktorat Lalulintas dan Angkutan Kereta Api, 2015, Analisis Dampak Lingkungan Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Antara Makassar – Parepare Provinsi Sulawesi Selatan

Keputusan Kementerian Permukiman dan Prasarana Wilayah, Nomor 534/KPTS/M/2001

Khisty dan Lall, 2006, Dasar-dasar rekayasa transportasi jilid 2. Alih bahasa Julian G.Ir.MSc, Erlangga, Jakarta

Lembaga Pengabdian Masyarakat ITB dan KBK Rekayasa Transportasi ITB. 1996. Perencanaan Transportasi. ITB, Bandung

Miro Fidel, 2005, Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta Morlok, Edward K, 1984, Pengantar Teknik dan Perencanaan

Transportasi, Terjemahan oleh Johan Kelana Putra Hainim, Erlangga, Jakarta

Munawar, 2005, Dasar-Dasar teknik Trasportasi, Beta Offset Yogyakarta Nasution, MN. 2008, Manajemen Transportasi, Ghalia Indonesia, Bogor.

Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar

Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.49 Tahun 2005 tentang Sistem Transportasi Nasional

Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan 2009 – 2029

Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar

Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. 2012. Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Rosyidi, Sri Atmaja P, 2005, Prasarana Transportasi Jalan Rel, Silabus GGBPP & SAP, UMY, Yogyakarta

Sugihartha (2012) Dampak Pembangunan Jalan Arteri Primer Tohpati- Kusamba Terhadap Penggunaan Lahan Di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung (Studi Kasus di Jalan Arteri Primer poros Denpasar–Sukawati–Gianyar–Klungkung- Padangbai). Tesis. Universitas Hasanuddin. Makassar

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung

Tamin, Ofyar Z, 2000, Perencanaan dan Permodelan Transportasi, ITB, Bandung

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2002 tentang Ketenagakerjaan

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah

Downloads

Published

2024-04-30