Penatalaksanaan Atresia Koana Unilateral

Authors

  • Emil Kardani Murdiyantono Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa
  • Muh. Fadjar Perkasa Departemen THTBKL Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.35965/eco.v24i1.4264

Keywords:

Atresial Koana Unilateral, Stent, Koanoplasti

Abstract

Atresia koana adalah tertutupnya salah satu atau kedua rongga hidung posterior oleh membran atau tulang yang tidak normal. Hal ini terjadi karena kegagalan embriologis membran bukal untuk membelah sebelum kelahiran. Insiden atresia koana adalah 1 kasus per 5000–8000 kelahiran. Atresia koana unilateral lebih sering terjadi (75%) dibandingkan atresia koana bilateral. Ada tipe tulang dan tipe membran. Angka kejadian pada wanita dua kali lebih besar dibandingkan pada pria. Obstruksi koana unilateral kadang-kadang tidak menunjukkan gejala saat lahir namun selanjutnya akan menyebabkan obstruksi drainase hidung kronis unilateral pada masa kanak-kanak, sedangkan atresia koana bilateral termasuk keadaan gawat darurat saat kelahiran. Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dengan keluhan utama rinorea pada hidung sebelah kiri sejak 6 tahun yang lalu (sejak lahir), terdapat sumbatan hidung. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior, tidak terdapat koana pada rongga hidung kiri. Tes dengan kapas yang diletakkan di depan hidung, tidak terlihat nafas. Dilakukan evaluasi nasoendoskopi, koana kiri tertutup. Pada pemeriksaan CT scan terdapat penyempitan pada rongga hidung sebelah kiri dan ditegakkan diagnosis atresia koana sinistra. Kami membuat koanoplasti dan mempertahankan stent hingga 1 bulan. Penatalaksanaan atresia koana unilateral adalah koanoplasti dilanjutkan dengan pemasangan stent. Tujuan pemasangan stent adalah untuk menjaga patensi koana dan mencegah restenosis pasca operasi. Idealnya stent dipertahankan selama 3 bulan dimana perawatan stent dilakukan setiap hari.

Koana atresia is the closure of one or both posterior nasal cavities by an abnormal membrane or bone. It occurs due to embryologic failure of the buccal membrane to divide before birth. The incidence of koana atresia is 1 case per 5000-8000 births. Unilateral koana atresia is more common (75%) than bilateral koana atresia. There are bone type and membrane type. The incidence rate in females is twice as high as in males. Unilateral koana obstruction is sometimes asymptomatic at birth but will subsequently lead to unilateral chronic nasal drainage obstruction in childhood, whereas bilateral koana atresia is an emergency at birth. A 6-year-old boy with a chief complaint of rhinorrhea on the left side of the nose since 6 years ago (since birth), there was nasal obstruction. On anterior rhinoscopic examination, there was no koana in the left nasal cavity. Test with a cotton swab placed in front of the nose, no breath was seen. Nasoendoscopic evaluation was performed, the left coana was closed. On CT scan, there was a narrowing of the left nasal cavity and a diagnosis of koana atresia sinistra was made. We performed coanoplasty and maintained the stent for up to 1 month. The management of unilateral koana atresia is coanoplasty followed by stenting. The aim of stenting is to maintain koana patency and prevent postoperative restenosis. Ideally, the stent is maintained for 3 months with daily stent maintenance.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adams GL. Penyakit-penyakit nasofaring dan orofaring. Buku terbuka penyakit THT. Boeis. Edisi 6. Jakarta: EGC, 1997. hal.320-55.

Husni T. Atresia Koana. 2009. Volume 9 Nomor 3 Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. Aceh. P. 145-55.

Perkasa MF. Penanganan Meningosil dan Atresia Koana Bilateral. ORLI Vol.43 No.1, 2013. Makassar: THTKL Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. hal.54-59.

Mohamed MA, Kadah SM, El-gaber FMA, El-anwar MW, Ghanem AEM. Koanoplasti transnasal dengan dan tanpa stent: studi perbandingan. Jurnal kedokteran Al-Azhar Assiut. 2015;13(3):84–94.

T Tewfik TL, Alrajhi YA. Atresia koana, pengobatan [serial di internet]. Tersedia dari:http://emedicine.medscape.com/article/872409- ikhtisar. Diakses 22 Juli 2011.

Downloads

Published

2024-04-30