Prevalensi Kelelahan Mata pada Tenaga Medis di Lingkungan Rumah Sakit
Studi Kasus: RS Ibnu Sina Makassar
DOI:
https://doi.org/10.35965/eco.v24i2.4688Keywords:
Kelelahan Mata, Prevalensi, Tenaga Medis, Rumah Sakit, Ibnu Sina MakassarAbstract
Kelelahan mata (asthenopia) adalah masalah kesehatan yang semakin umum terjadi di kalangan tenaga medis, terutama di era digital yang menuntut penggunaan perangkat layar dalam pekerjaan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi kelelahan mata di kalangan tenaga medis di RS Ibnu Sina Makassar dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan total 183 responden yang terdiri dari dokter, perawat, dan staf administrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi tertinggi kejadian kelelahan mata paling banyak dialami pada usia <45 tahun (76,05%), jenis kelamin perempuan (67,69%), dan lama kerja >3 tahun (67,27%), dan diperoleh hasil signifikan yang menunjukkan adanya hubungan era tantara jenis kelamin dan lama kerja dengan p-value 0,02 dan 0,003 (p<0,05). Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kelelahan mata meliputi durasi paparan layar yang lebih dari 4 jam per hari, kondisi pencahayaan yang tidak memadai, dan shift kerja >8 jam. Selain itu, kelelahan mata berdampak signifikan pada penurunan produktivitas dan kualitas kerja tenaga medis.
Eye fatigue (asthenopia) is an increasingly common health problem among medical personnel, especially in the digital era that requires the use of screen devices in daily work. This study aims to identify the prevalence of eye fatigue among medical personnel at Ibnu Sina Hospital Makassar and analyze the factors that influence it. This study used a cross-sectional method with a total of 183 respondents consisting of doctors, nurses, and administrative staff. The results showed that the highest prevalence of eye fatigue was most often experienced by those aged <45 years (76.05%), female gender (67.69%), and length of service >3 years (67.27%), and significant results were obtained indicating a relationship between gender and length of service with p-values of 0.02 and 0.003 (p <0.05). Factors that contribute to eye fatigue include screen exposure duration of more than 4 hours per day, inadequate lighting conditions, and work shifts >8 hours. In addition, eye fatigue has a significant impact on decreasing the productivity and quality of work of medical personnel.
Downloads
References
Adventina, T., & Widanarko, B. (2021). Analisis faktor pencahayaan berhubungan dengan kelelahan kerja pada perawat di Rumah Sakit: Sebuah tinjauan pustaka sistematis. JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama, 9(1), 19-27.
Chandraswara, B. N., & Rifai, M. (2021). Hubungan antara Usia, Jarak Penglihatan dan Masa Kerja dengan Keluhan Kelelahan Mata pada Pembatik di Industri Batik Tulis Srikuncoro Dusun Giriloyo Kabupaten Bantul. Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 38–44.
Darmawan, D., & Wahyuningsih, A. S. (2021). Keluhan Subjektif Computer Vision Syndrome Pada Pegawai Pengguna Komputer Dinas Komunikasi dan Informasi. Ijphn, 1(2), 172–183.
Derbew, H., Nega, A., Tefera, W., Zafu, T., Tsehaye, K., Haile, K., & Temesgen, B. (2021). Assessment of Computer Vision Syndrome and Personal Risk Factors among Employees of Commercial Bank of Ethiopia in Addis Ababa, Ethiopia.
Dwimarthaswari, N. M. M., Aryastuti, A. S. A., & Sunariasih, N. N. (2024). Hubungan Kedisiplinan Pemakaian Alat Pelindung Mata dengan Kelelahan Mata pada Pekerja Las di Sukawati. Aesculapius Medical Journal, 4(2), 157-164.
Extrada, E., Muhamadiah, M., Makomulamin, M., Efendi, A. S., & Edigan, F. (2021). Analisis Dampak Intensitas Pencahayaan Ruangan Farmasi Dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Pekerja Di Rumah Sakit Mesra Kabupaten Kampar Tahun 2020. Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences), 9(1), 50–56.
International Labour Organization. (2023). Eye health and the world of work. International Labour Office. https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---ed_protect/---protrav/safework/documents/publication/wcms_892937.pdf
Jehung, B. Y., Suwarto, S., & Alfanan, A. (2022). Hubungan Intensitas Pencahayaan Dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Karyawan Di Kampus Universitas Respati Yogyakarta Tahun 2021. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati, 7(1), 77.
Mappangile, A. S. (2018). Analisis Keluhan Kelelahan Mata Pada Pekerja Pengguna Komputer: Studi Kasus: Kantor Notaris Dan Pejabat Pembuat Akta Tanah Andreas Gunawan Sh. M. Kn. Identifikasi, 4(1), 1-10.
Pramadani, N. M. A. S., Rusni, N. W., & Sari, N. L. P. E. K. (2024). Hubungan antara Durasi Penggunaan Komputer dengan Kelelahan Mata pada Pegawai Bank BPD Cabang Utama Denpasar. Aesculapius Medical Journal, 4(1), 9-15.
Radita, f. A. (2022). Hubungan Penggunaan Smartphone Terhadap Kelelahan Mata Pada Siswa Smp N 3 Klaten (Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Klaten).
Riadyani, A. P., & Herbawani, C. K. (2022). Systematic Review Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Kelelahan Mata Pekerja. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 10(4), 167–171.
Supriati, F. (2012). Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kelelahan Mata pada Karyawan Bagian Administrasi di PT. Indonesia Power UBP Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 1(2), 18791.
Tianto, A. K. A., Qadrijati, I., & Haryati, S. (2023). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan kelelahan mata pada pekerja kantor X Karanganyar. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 1-11.
Touma Sawaya, R., El Meski, N., Saba, J., Lahoud, C., Saab, L., Haouili, M., Shatila, M., Aidibe, Z., & Musharrafieh, U. (2020). Asthenopia Among University Students: The Eye of the Digital Generation. Journal of Family Medicine and Primary Care, 9(8), 3921–3932
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 M Rio Andita
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.