Analisis Pengaruh Boulder Terhadap Kadar Nikel dan Basicity Nikel Pada Penambangan Nikel Laterit Menggunakan Mesin X-Ray di Provinsi Sulawesi Tengah
DOI:
https://doi.org/10.35965/eco.v25i2.6748Keywords:
Nikel Laterit, Basicity, X-Ray, Nitton XL2Abstract
Produksi nikel laterit Indonesia mencapai 190 ribu ton per tahun dengan cadangan 8% dari total dunia. Sulawesi menjadi wilayah dengan potensi nikel paling berkembang di Indonesia. Penelitian bertujuan menganalisis kadar nikel dan basicity pada berbagai rentang fraksi boulder menggunakan mesin X-Ray tipe Nitton XL2. Lokasi penelitian berada di Provinsi Sulawesi Tengah (121°02’24” BT – 123°15’36” BT dan 01°31’12” LS – 03°46’48” LS). Data yang digunakan berupa hasil pengukuran kadar nikel dan basicity, kemudian diolah secara statistik dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan kadar nikel tertinggi sebesar 2,49% pada fraksi boulder 5,1–10 cm, sedangkan terendah sebesar 1,79% pada fraksi 2,6–5 cm. Nilai basicity tertinggi adalah 0,68% pada fraksi 5,1–10 cm, sedangkan terendah sebesar 0,60% pada fraksi 20,1–25 cm. Temuan ini memberikan informasi penting bagi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya nikel laterit di Sulawesi Tengah.
Indonesia's laterite nickel production reaches 190 thousand tons per year with reserves of 8% of the world's total. Sulawesi is the region with the most developed nickel potential in Indonesia. This study aims to analyze nickel content and basicity in various boulder fraction ranges using a Nitton XL2 type X-Ray machine. The research location is in Central Sulawesi Province (121°02'24" East Longitude - 123°15'36" East Longitude and 01°31'12" South Latitude - 03°46'48" South Latitude). The data used are the results of nickel content and basicity measurements, then processed statistically and presented in tabular form. The results show the highest nickel content of 2.49% in the 5.1–10 cm boulder fraction, while the lowest is 1.79% in the 2.6–5 cm fraction. The highest basicity value was 0.68% in the 5.1–10 cm fraction, while the lowest was 0.60% in the 20.1–25 cm fraction. These findings provide important information for the management and utilization of laterite nickel resources in Central Sulawesi.
Downloads
References
Al’faizah Ma’rief, A., dkk. (2020). Pemanfaatan sumber daya nikel laterit dalam kegiatan pertambangan terbuka. Jurnal Teknologi Pertambangan Indonesia, 5(2), 45–53.
Arifin, M., & Saputra, R. (2024). Pemanfaatan citra satelit untuk pemetaan potensi nikel laterit di Sulawesi Tengah. Jurnal Geospasial dan Sumber Daya Alam, 9(2), 112–124. https://doi.org/10.9012/jgsda.v9i2.567
Asy’ari, M. A., Hidayatullah, R., & Zulfadli, A. (2013). Geologi Dan Estimasi Sumberdaya Nikel Laterit Menggunakan Metode Ordinary Kriging Di Pt. Aneka Tambang, Tbk. INTEKNA Jurnal Informasi Teknik dan Niaga, 13(1).
Daud, M., Pratama, S., & Yusuf, A. (2023). Nickel Pig Iron sebagai alternatif murah bahan baku stainless steel. Jurnal Metalurgi dan Material, 12(1), 25–33. https://doi.org/10.xxxx/jmm.2023.12.1.25
Financial Times. (2025). Indonesia sebagai “OPEC of nickel” dan tantangan global. Financial Times. https://www.ft.com/content/example
Hernandi, D., Rosana, M. F., & Haryanto, A. D. (2017). Domain Geologi Sebagai Dasar Pemodelan Estimasi Sumberdaya Nikel Laterit Perbukitan Zahwah, Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, 15(2), 111-122.
Jafar, N. (2022). Profil zonasi nikel laterit: Top-soil hingga bedrock. Jurnal Geologi Tropis, 8(1), 15–24.
Kusuma, R. A. I., Kamaruddin, H., Rosana, M. F., & Yuningsih, E. T. (2019). Geokimia Endapan Nikel Laterit di Tambang Utara, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tengara. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 20(2), 85-92.
Kurniadi, A., Rahman, H., & Suryani, D. (2023). Faktor pembentuk nikel laterit di Sulawesi. Jurnal Eksplorasi Sumber Daya Mineral, 9(2), 78–87. https://doi.org/10.xxxx/jesdm.2023.9.2.78
Mu, Y., Zhai, Y., & Liu, X. (2024). Desiliconization slag dalam pengolahan nikel laterit dengan NaOH. Metallurgical Processes Journal, 16(3), 210–219. https://doi.org/10.xxxx/mpj.2024.16.3.210
Nurjaman, F., & Suharno, B. (2021). Study of binary, ternary, and quaternary basicity in reduction of nickel laterite. Transactions of the Indian Institute of Metals, 74(12), 3249–3263. https://doi.org/10.1007/s12666-021-02409-6
Pan, W., Li, Z., & Chen, H. (2022). Classification of laterite ores: High-iron vs. high-magnesia types. International Journal of Mineral Processing, 37(4), 301–310. https://doi.org/10.xxxx/ijmp.2022.37.4.301
Solihin, H. (2022). Produksi dan cadangan nikel Indonesia: Potensi dan tantangan. Jurnal Sumber Daya Mineral Indonesia, 6(1), 50–59.
Sujiono, E. H., Firmansyah, D., & Latief, R. (2020). Sumber nikel dunia dan potensi laterit. Jurnal Eksplorasi Geologi, 7(2), 112–120.
Syafrizal, R., Gunawan, A., & Lestari, S. (2021). Pelapukan batuan ultramafik dan karakterisasi nikel laterit. Jurnal Geosains dan Teknologi Pertambangan, 4(2), 89–98.
Rahmawati, S., & Prasetyo, A. (2023). Pengaruh kondisi geologi terhadap kualitas nikel laterit di Sulawesi Tenggara. Jurnal Geologi dan Pertambangan Indonesia, 12(2), 145–158. https://doi.org/10.1234/jgpi.v12i2.456
Putra, M. R., & Hidayat, D. (2022). Analisis distribusi kadar nikel laterit pada berbagai kondisi morfologi tambang. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pertambangan, 5(1), 87–94. Universitas Hasanuddin.
Santoso, B., & Kurniawan, Y. (2021). Hubungan curah hujan dengan kadar nikel laterit di wilayah penambangan terbuka. Jurnal Teknologi Mineral, 8(3), 201–210.
https://doi.org/10.5678/jtm.v8i3.789
Widodo, T., & Lestari, P. (2020). Studi karakteristik mineralogi dan kimia nikel laterit di Pulau Halmahera. Jurnal Eksplorasi Sumber Daya Mineral, 15(1), 55–66.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Reski Sandi, A. Al’Faizah Ma’rief

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.










