ANALISIS KEBERADAAN PERMUKIMAN KUMUH DI BANTARAN SUNGAI KELURAHAN BULOA KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR
Keywords:
Permukiman Kumuh, Bantaran SungaiAbstract
Permukiman kumuh adalah salah satu dari sekian banyak permasalahan penataan ruang tidak terkecuali di Kota Makassar. permukiman kumuh di Kota Makassar selain kawasan kumuh yang menepati lahan-lahan yang legal, yang disebut “Slum Area”, kawasan kumuh seringkali juga muncul pada lahan-lahan tanpa hak yang jelas, baik secara status kepemilikan maupun secara fungsi ruang kota yang umumnya merupakan lahan bukan untuk tempat hunian, tanpa seijin pemiliknya, yang karenanya pada umumnya membawa konsekuensi terhadap tidak layaknya kondisi hunian masyarakat tersebut, karena tidak tersedia fasilitas sarana dan prasarana dasar bagi lingkungan huniannya
Tipe kumuh di Kelurahan Buloa dilihat dari segi keadaan kepemilikan tanahnya, baik itu dimiliki secara sah dan berada pada tanah yang kepemilikannya tidak sah (dihuni secara liar), sesuai pernyataan Abdul Gaffar Alhab Staf Kelurahan Buloa yang menyatakan bahwa sebagian besar warga masih belum memiliki bukti kepemilikan tanah, karena pada dasarnya sebagian besar tanah merupakan masih dalam status tanah negara. Status kepemilikan tanah di Kelurahan Buloa ada dua yakni tanah bersertifikat dan tanah negara yang belum dilekati hak yang diduduki oleh warga. Jadi sebagian besar masyarakat Kelurahan Buloa khususnya yang bermukim langsung di tepian sungai merupakan pemukim liar
Permasalahan kawasan permukiman kumuh yang terjadi di Kelurahan Buloa perlu segera dilakukan penanganan sehingga tercapai suatu lingkungan permukiman yang sehat dan layak huni serta berkualitas. Pentingnya penanganan permasalahan permukiman kumuh ini, sejalan dengan apa yang ditegaskan dalam UU nomor 1 Tahun
2011 tentang perumahan dan permukiman bahwa penataan perumahan dan permukiman bertujuan untuk (1) Memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan manusia; (2) Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman serasi dan teratur
Tipe penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data lebih lanjut yang diperoleh dianalisis dengan analisis regresi, analisis korelasi dan analisis deskriptif kualitatif Metode pengambilan data dengan observasi, wawancara, pemeriksaan dokumen dan sketsa perencanaan penataan permukiman dibantaran sungai.