PENERAPAN REKAYASA SOSIAL MENGUBAH IMEJ RADIKALISME KE ENTERPRENEURSHIP BAGI SANTRI
Abstract
Santri Pondok Pesantren Darul Arqam Gombara mudah berinteraksi dengan dunia luar kampung ini sekarang masuk dalam wilayah yang berwajah kawasan industri. Penerapan pola pembinaan pesantren telah mengalami perubahan paradigma dahulu semata-mata sebagai lembaga keagamaan dengan penerapan kurikulum 100% berbasis agama menjadi sekolah terpadu dengan porsi pelajaran pengetahuan modern menerapkan sistem berasrama. Masuknya pengaruh-pengaruh yang melemahkan mental santri juga kerap terjadi, sifat keras dan militan atas nama jihad seringkali tak terkendali dan cenderung melampaui batas. Jika stigma kekerasan senantiasa menghantui dunia pesantren akan berdampak kurang bagi dunia pesantren ke depan. Tumbuhnya paham radikal, keinginan kuat untuk hidup hedonis bagi santri, terkungkungnya pemahaman santri sehingga tidak mampu menjadi santri yang komunikatif dengan lingkungan, lemahnya pengetahuan kewirausahaan semua menjadi satu hal yang patut dicermati.
Program Ipteks bagi Masyarakat menawakan sinergi kepakaran perguruan tinggi dalam menerapkan iptek dengan kebutuhan daerah berupa pemberdayaan mitra lokal untuk menjadi problem solving (way out) menjadi solusi permasalahan mitra di masyarakat.
Disepakati untuk diprioritaskan antara pelaksana program dengan Mitra adalah pemberian penekanan program pada penguatan kelembagaan mitra 1 dan mitra 2 (Kepala madrasah tsanawiyah pesantren Gombara dan Bina Usaha Santri Mandiri) penguatan mitra-mitra di masyarakat.
Dengan kegiatan IbM ini mendorong orang untuk tetap santun saling memberi antara kakak dan adik, antara orang tua dan anak, antara pesantren dengan wilayah sekitarnya. Metode yang diterapkan adalah: Metode “Dari Kakak untuk Adik” dimana Mitra 2 (Bina Usaha Santri Mandiri) sebagai alumni diajarkan pengetahuan dan pembobotan Usaha yang akan menjadi tempat praktik adik-adik santrinya dengan agenda Pelatihan oleh PT dan pemberian alat cetak sederhana, dan Metode Pengadaan Logistik. Metode umum berupa bantuan pengadaan dalam arti membimbing pengadaan alat peraga sekaligus alat produksi yang penting bagi keberlanjutan program di masa yang akan datang dengan agenda Pengadaan Alat Cetak Sederhana.