KEBERDAYAAN MITRA PENERAPAN IPTEKS MENINGKATKAN PENDAPATAN PERAJIN SUTERA MANDAR
Keywords:
Pemberdayaan, mitra, produksi, pemasaran, Empowerment, partners, production, marketingAbstract
Produksi sarung sutera Mandar di Desa Bonra didasarkan orderan (1-2 lembar per bulan) dan bersifat insidentil (tidak merata corak dan ragam pemesanan) Ketiadaan kemasan yang menarik serta merek menjadi kendala tersendiri. Oleh karena butuh dukungan menejerial dari pihak lain (pemerintah, lembaga)
Program ini membina dua mitra untuk melakukan penanganan kelembagaan berupa PelatihanTata laksana administrasi kelembagaan, dan kegiatan Pengadaan Alat Tenun Bukan Mesin. Juga dikembangkan pelatihan pengembangan ideal berupa pelatihan teknis hukum (penegasan merek, membuat kontrak, menghadapi sengketa usaha), Pelatihan teknis ekonomi (teknik pembukuan, proposal pembiayaan dan bank, packing dan kemasan) dan Pelatihan persarungan teknis Pelatihan pengenalan corak baku sutera Mandar, Pelatihan kualitas sarung sutera Mandar segi pewarnaan, kualitas benang.
Dengan metode “Tular Aksi” yakni menularkan keahlian dari Perguruan Tinggi sebagai penanggungjawab program kepada Mitra kemudian diaplikasikan keahlian yang diterimanya kepada masyarakat perajin. “Tumpah Aksi” yakni Perguruan Tinggi menumpahkan keahliannya langsung kepada Mitra bagi keberdayaan mitra itu sendiri. Metode lainnya adalah “Aksi Pengadaan” dimana Perguruan Tinggi memfasilitasi pengadaan fasilitas fisik baik dengan pembuatan maupun pengadaan cara lain. Tujuannya mencapai luaran berupa model manajemen penguatan lembaga mitra (Bumdes “Karya Kreasi” dan PKM “Aco Djalawali”), serta model pembakuan Mutu sarung sutera Mandar,
Kegiatan berhasil memberdayakan mitra ipteks yang berdampak bagi peningkatan kualitas dan pemasaran sarung sutera Mandar