Jurnal Ilmiah Ecosystem https://journal.unibos.ac.id/eco <p><strong>Jurnal Ilmiah Ecosystem </strong>merupakan jurnal ilmiah yang dikelola secara peer review memiliki ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1180430348&amp;1&amp;&amp;">1411-3597</a> (print) dan ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1455203514&amp;1&amp;&amp;">2527-7286</a> (online) diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bosowa</p> <p><strong>Jurnal Ilmiah Ecosystem </strong> menerbitkan artikel yang pada berbagai bidang seperti ekonomi, manajemen, hukum, sosial, sastra, pertanian, perikanan dan kelautan, pendidikan, teknik, psikologi, teknologi informasi, kesehatan dan ilmu umum lainnya. Bagi penulis yang memiliki artikel pada bidang ini dapat disesuaikan dengan panduan penulisan dan template kemudian disubmit secara online di website jurnal dengan melakukan registrasi terlebih dahulu.</p> en-US ahmad.swandi@universitasbosowa.ac.id (Ahmad Swandi) ahmad.swandi@universitasbosowa.ac.id (Ahmad Swandi) Tue, 30 Apr 2024 23:20:52 +0800 OJS 3.2.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Eksplorasi Kesiapan Pegawai dalam Mengimplementasikan Core Values Ber-AKHLAK Pada Aparatur Sipil Negara https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4001 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan individu untuk berubah dalam mengimplementasikan <em>core values</em> BerAKHLAK berdasarkan variabel; <em>organizational culture</em> (OC), <em>perceived organizational support</em> (POS) dan <em>work engagement</em> (WE) di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap dan Kantor Distrik Navigasi Kelas III Cilacap. Metodologi yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pengumpulan data melalui survei terhadap 152 responden yang dianalisis menggunakan <em>Structural Equation Modeling</em> (SEM) – <em>Partial Least Square</em> (SEM-PLS). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel POS dan WE berpengaruh positif dengan p-value (&lt;0,05) pada kesiapan indvidu unruk berubah, sedangkan OC tidak berpengaruh positif dengan p-value (&gt;0,05) pada kesiapan indvidu unruk berubah. Kesimpulannya, faktor POS dan WE perlu diprioritaskan sebagai variabel yang mempengaruhi kesiapan indvidu unruk berubah.</p> <p><em>This research aims to analyses the individual readiness to change (IRC) in implementing the core values of BerAKHLAK based on variables; organizational culture (OC), perceived organizational support (POS) and work engagement (WE) at the Cilacap Class II Harbour Master and Port Authority Office and the Cilacap Class III Navigation District Office. Quantitative methodology was used by collecting data through a survey of 152 respondents who were analysed using Structural Equation Modeling - Partial Least Square (SEM-PLS). The results of the analysis showed that the variables POS and WE had a positive effect with p-value (&lt;0.05) on IRC, while OC had no positive effect on p-value (&gt;0.05) on IRC. In conclusion, POS and WE factors need to be prioritized as variables that influence an IRC.</em></p> Melisa Lidiasari, Anggraini Sukmawati, Utami Dyah Syafitri Copyright (c) 2024 Melisa Lidiasari, Anggraini Sukmawati, Utami Dyah Syafitri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4001 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Analisis Kehilangan Air Pada Saluran Irigasi Sekunder Salulemo 4 Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4187 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kehilangan air pada jaringan irigasi sekunder salulemo 4 Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara. Data diperoleh dari dokumentasi yang tersedia dan hasil wawancara dengan pejabat/petugas yang relevan dengan tujuan penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan teknik observasi lapangan dan studi literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa debit air yang di dapatkan pada saluran sekunder Salulemo 4 dengan panjang saluran 1.050 meter sebesar 0.580 m<sup>3</sup>/det, sedangkan kehilangan air secara keseluruhan pada saluran irigasi sekunder Salulemo 4 dengan panjang saluran 1.050 meter sebesar 5,952%.</p> <p><em>The aim of this research is to determine water loss in the secondary irrigation network of Salulemo 4, Baebunta District, North Luwu Regency. Data was obtained from available documentation and the results of interviews with officials/officers relevant to the objectives of this research. The research method used is field observation techniques and literature study. The results of the analysis show that the water discharge obtained in the Salulemo 4 secondary canal with a channel length of 1,050 meters is 0.580 m3/sec, while the overall water loss in the Salulemo 4 secondary irrigation canal with a channel length of 1,050 meters is 5.952%.</em></p> Indrajaya Indrajaya, Rusida Rusida, Andi Idrus Copyright (c) 2024 Indrajaya Indrajaya, Rusida Rusida, Andi Idrus https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4187 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Analisis Kinerja Operasi dan Pemeliharaan Saluran Irigasi Sekunder (D.I) Malenggang Desa Puty Kecamatan Bua Kabupaten Luwu https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4190 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja operasi dan pemeliharaan saluran irigasi sekunder (D.I) Malenggang Desa Puty Kecamatan Bua Kabupaten Luwu. Metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan kuantitatif baik data primer maupun data sekunder. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kinerja operasi jaringan irigasi Malenggang cukup baik, dengan hasil penilaian beberapa indikator seperti tingkat kecukupan air, tingkat ketepatan pemberian air, dan faktor lain seperti ketepatan pemberian air yang memperlihatkan bahwa kinerja operasional jaringan irigasi Malenggang berjalan dengan cukup baik. Untuk Kinerja pemeliharaan jaringan irigasi Malenggang dikategorikan kurang baik dengan tidak terjaganya kondisi kebersihan jaringan irigasi serta belum maksimalnya peran dari petugas struktural jaringan irigasi begitupun masyarakat dalam pengoperasian dan pemeliharaan jaringan irigasi</p> <p><em>The aim of this research is to find out how the operation and maintenance performance of the secondary irrigation canal (D.I) Malenggang, Puty Village, Bua District, Luwu Regency. The research method used is a quantitative approach, both primary data and secondary data. The results of the analysis show that the operational performance of the Malenggang irrigation network is quite good, with the results of assessing several indicators such as the level of water adequacy, the level of accuracy of water delivery, and other factors such as the accuracy of water delivery which shows that the operational performance of the Malenggang irrigation network is running quite well. The maintenance performance of the Malenggang irrigation network is categorized as poor, with the cleanliness of the irrigation network not being maintained and the role of structural officers of the irrigation network as well as the community not being maximized in the operation and maintenance of the irrigation network</em></p> Syahrul Ramadhan Copyright (c) 2024 Syahrul Ramadhan https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4190 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Studi Penggunaan Batu Kapur (Limestone) Sebagai Bahan Agregat Kasar Terhadap Uji Kuat Tekan Beton K-250 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4199 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimna kekuatan tekan beton yang menggunakan batu kapur sebagai bahan agregat kasar. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Hasil pengujian karakteristik untuk agregat kasar batu kapur Tana Toraja diperoleh nilai kadar lumpur 0.56 %, kadar air 2.88 %, berat volume kondisi gembur 1.486 kg/ltr, kondisi padat 1.641 kg/ltr, absorpsi 1,999 %, berat jenis spesifik apparent 2.603, on dry basic 2.475, ssd basic 2.524 dan modulus kekasaran 7.49. Hasil kuat tekan beton untuk sampel kubus diperoleh nilai kuat tekan beton pada umur 3 hari diperoleh 17,33 Mpa, pada umur 7 hari diperoleh 22,11 Mpa dan pada umur 28 hari diperoleh 31,22 Mpa dan hasil pengujian kuat tekan beton untuk agregat kasar batu kapur untuk sampel silinder diperoleh nilai kuat tekan beton pada umur 3 hari diperoleh 15,00 Mpa, pada umur 7 hari diperoleh 19,11 Mpa dan pada umur 28 hari diperoleh 27,88 Mpa. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa beton dengan menggunakan batu kapur Tana Toraja sebagai bahan agregat kasar untuk sampel kubus dan silinder layak digunakan dalam campuran beton karena memenuhi mutu beton yang direncanakan yaitu K-250.</p> <p><em>This research aims to analyze the compressive strength of concrete that uses limestone as a coarse aggregate material. This research is quantitative research using experimental methods. The results of the characteristic tests for the Tana Toraja limestone coarse aggregate showed that the mud content was 0.56%, the water content was 2.88%, the bulk weight in the loose condition was 1,486 kg/ltr, the solid condition was 1,641 kg/ltr, the absorption was 1.999%, the apparent specific gravity was 2,603, on dry basic 2.475, ssd basic 2.524 and roughness modulus 7.49. The results of the concrete compressive strength for the cube sample showed that the compressive strength value of the concrete at the age of 3 days was 17.33 Mpa, at the age of 7 days it was 22.11 Mpa and at the age of 28 days it was 31.22 Mpa and the results of the concrete compressive strength test for coarse aggregate limestone for cylindrical samples, the compressive strength value of concrete at 3 days was 15.00 Mpa, at 7 days it was 19.11 Mpa and at 28 days it was 27.88 Mpa. The research results show that concrete using Tana Toraja limestone as a coarse aggregate material for cube and cylinder samples is suitable for use in concrete mixtures because it meets the planned concrete quality, namely K-250.</em></p> Muhammad Fikri, Andri Syahputra Copyright (c) 2024 Muhammad Fikri, Andri Syahputra https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4199 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Pengukuran Pengukuran Tinggi Pohon Menggunakan Klinometer Di Taman Margasatwa Ragunan Bagian Utara https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/3894 <p>Ketinggian pohon adalah faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pohon dan memperkirakan berbagai parameter seperti biomassa, cadangan karbon, pertumbuhan pohon, dan sebagainya. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui ukuran tinggi dari beberapa pohon di Ragunan menggunakan alat klinometer yang mana memiliki manfaat juga untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pohon, termasuk iklim, ketersediaan air dan juga interaksi dengan spesies lain. Metodologi penelitian artikel ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil yang didapatkan adalah <em>Ficus </em>sp. Sebagai pohon paling tinggi, yaitu 18,05 meter dan pohon <em>Syzygium aqueum</em> yang terpendek dengan tinggi 3,3 meter yang dihitung menggunakan phytagoras. Kesimpulannya, semakin tinggi pohon menandakan bahwa lingkungan tersebut memiliki kondisi yang baik untuk tempat tumbuh vegetasi, sehingga kondisi tanah pada pohon <em>Ficus sp.</em> memiliki kondisi tanah yang lebih baik daripada kondisi tanah pada pohon <em>Syzygium aqueum. </em></p> <p><em>The height of trees is a factor that can influence tree quality and estimate various parameters such as biomass, carbon reserves, tree growth, and so forth. This article aims to determine the height measurements of several trees in Ragunan using a clinometer, which also serves to identify factors affecting tree growth, including climate, water availability, and interactions with other species. The research methodology of this article employs a quantitative descriptive method. The results indicate that Ficus sp. is the tallest tree, measuring 18.05 meters, while Syzygium aqueum is the shortest at 3.3 meters, calculated using the Pythagorean theorem. In conclusion, taller trees signify that the environment provides favorable conditions for vegetation growth, indicating that the soil conditions for Ficus sp. are superior to those of Syzygium aqueum</em><em>.</em></p> Nirmalasari Nirmalasari, Mutia Ayaar Sihab, Aurel Cheren, Rafika Dinillah, Roza Sani Aidah, Ade Suryanda, Eka Putri Azrai Copyright (c) 2024 Nirmalasari Nirmalasari, Mutia Ayaar Sihab, Aurel Cheren, Rafika Dinillah, Roza Sani Aidah, Putri Azrai https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/3894 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Analisis Perbandingan Kuat Tekan Beton Antara Campuran Agregat Kasar Batu Pecah (Split) dan Agregat Kasar Batu Alam Sungai Noling https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4188 <p>Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan agregat kasar batu pecah (split) dan agregat kasar batu alam yang berasal dari sungai noling, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan sebagai campuran beton. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan melakukan uji kuat tekan beton di laboratorium. PPengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur beton 3, 7, dan 28 hari menggunakan silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm dengan mutu beton yang direncanakan yaitu K-250. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton yang menggunakan campuran agregat kasar batu pecah lebih tinggi dibandingkan dengan campuran agregat kasar batu alam. Adapun nilai kuat tekan beton dengan menggunakan campuran agregat kasar batu pecah didapatkan pada umur 3 hari 184,381 kg/cm<sup>2</sup>, 7 hari 221,489 kg/cm<sup>2</sup>, dan 28 hari 257,437 kg/cm<sup>2</sup>, sedangkan kuat tekan beton menggunakan campuran agregat kasar batu alam sungai noling pada umur 3 hari 178,583 kg/cm<sup>2</sup>, 7 hari 197,137 kg/cm<sup>2</sup>, dan 28 hari 251,639 kg/cm<sup>2</sup> yang mana kedua campuran agregat kasar tersebut mampu memenuhi kuat tekan rencana.</p> <p><em>This research was conducted to compare coarse crushed stone aggregate (Split) and natural stone coarse aggregate from the noling river, Luwu Regency, South Sulawesi as a concrete mixture by conducting concrete compressive strength tests in the laboratory. Concrete compressive strength test were carried out at concrete ages of 3, 7, and 28 days using cylinders with a diameter of 150 mm and a height of 300 mm with the planned concrete quality K-250. The results of the research show that the compressive strength of concrete using a mixture of coarse crushed stone aggregate is higher than mixture of coarse natural stone aggregate. The compressive strength value of concrete using a coarse crushed stone aggregate mixture was obtained at 3 days 184,381 kg/cm<sup>2</sup>, 7 days 221,489 kg/cm<sup>2</sup>, and 28 days 257,437 kg/cm<sup>2 </sup>while the compressive strength of concrete using a coarse aggregate mixture of noling river natural stone at 3 days 178,583 kg/cm<sup>2</sup>, 7 days 197,137 kg/cm<sup>2</sup>, dan 28 days 251,639 kg/cm<sup>2</sup> where both coarse aggregate mixtures are able to meet the planned compressive strength.</em></p> Muhammad Rafdy Adriansyah, Muhammad Yusril Copyright (c) 2024 Muhammad Rafdy Adriansyah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4188 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Karakteristik Lingkungan Pemukiman Kumuh di Sayolo 3 Kampung Tanjung Kabupaten Sorong Selatan https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4002 <p>Distrik Teminabuan merupakan distrik di Kabupaten Sorong Selatan dengan penduduk terbanyak baik berasal dari penduduk asli maupun bagi pendatang. Distrik ini memiliki masyarakat dengan pendidikan rendah, berpenghasilan kurang serta tidak memiliki keterampilan. Terbatasnya keuangan masyarakat dan kebiasaan transit ini menyebabkan kampung tersebut semakin bertambah kumuh. Selain itu disfungsi lahan menghasilkan permukiman kumuh yang akan berefek pada kualitas dan kuantitas berbagai hal, yang berkaitan dengan keadaan sarana, prasarana serta keadaan bangunan di wilayah permukiman kumuh tersebut. Memikirkan pentingnya kondisi tersebut, akhirnya patut dilakukan identifikasi berkaitan karakteristik permukiman kumuh di daerah Sayolo 3 Kampung Tanjung dalam menghadapi masalah-masalah yang terdapat di Sayolo 3 kampung Tanjung dengan tujuan untuk mengkaji secara menyeluruh berbagai keadaan serta karakteristik secara terperinci yang dimiliki permukiman kemudian diperoleh arahan yang cermat maupun efektif. Penelitian ini adalah penelitian dekriptif serta pemilihan lokasi berdasarkan pada pertimbangan bahwa wilayah tersebut memerlukan perhatian dan bantuan serta kebijakan dari pemerintah setempat agar mereka dapat hidup dengan layak. Hasil penelitian ini berupa fisik bangunan, sarana prasarana, status lahan, ekonomi serta sosial budaya masih sangat rendah sehingga masih dibutuhkannya bantuan yang berasal dari pemerintah. Oleh karena itu, Sayolo 3 Kampung Tanjung membutuhkan penanganan serta pengendalian baik dengan komprehensif maupun berkesinambungan.</p> <p><em>Teminabuan District is a district in South Sorong Regency with the largest population both from native residents and immigrants. This district has people with low education, low income and no skills. Limited public finances and transit habits have caused the village to become increasingly slum. Apart from that, land dysfunction produces slum settlements which will have an effect on the quality and quantity of various things, related to the condition of facilities, infrastructure and the condition of buildings in the slum settlement area. Considering the importance of these conditions, it is finally appropriate to identify the characteristics of slum settlements in the Sayolo 3 Kampung Tanjung area in dealing with the problems found in Sayolo 3 Kampung Tanjung with the aim of thoroughly examining the various conditions and detailed characteristics of the settlements and then obtaining appropriate directions. careful and effective. This research is descriptive research and the location selection is based on the consideration that the area requires attention, assistance as well as policies from the local government so that they can live properly. The results of this research in the form of physical buildings, infrastructure, land status, economic and social culture are still very low so that assistance from the government is still needed. Therefore, Sayolo 3 Kampung Tanjung requires handling and control both comprehensively and continuously.</em></p> Uun Lestari, Putri Meira Shyiang Sri Copyright (c) 2024 Uun Lestari, Putri Meira Shyiang Sri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4002 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Analisis Kebutuhan Prasarana Dasar Kawasan Permukiman Desa Cenning Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4191 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan prasarana dasar permukiman Desa Cenning Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara. Dari hasil penelitian maka dapat di ketahui bahwa Desa Cenning saat ini memiliki jalan sepanjang 20.000 m dengan kondisi jalan beton sepanjang 7.000 m merupakan jalan proros Desa Cenning, dan sisanya 13.000 m masih berupa perkerasan (kerikil) dan tanah. kebutuhan prasarana drainase Desa Cenning dengan mengikuti pola rencana pengembangan jaringan jalan yaitu dari panjang 20.000 m masih dibutuhkan pengembangan prasarana drainase kurang lebih 16,500 m, Prasarana air bersih yang ada di Desa Cenning ada dua sumber yaitu PAMSIMAS sebanyak 288 KK sedangkan yang menggunakan air tanah dalam (artesis) sebanyak 581 KK. Prasarana sanitasi yang dimiliki sebagian masyarakat adalah tangki septik, prasarana persampahan dilakukan masih dengan cara konvensional.</p> <p><em>This research aims to analyze the basic residential infrastructure needs of Cenning Village, West Malangke District, North Luwu Regency. From the research results, it can be seen that Cenning Village currently has 20,000 m of roads, with 7,000 m of concrete road being the Cenning Village main road, and the remaining 13,000 m still in the form of pavement (gravel) and soil. The need for drainage infrastructure in Cenning Village follows the road network development plan pattern, namely from a length of 20,000 m, there is still a need to develop drainage infrastructure of approximately 16,500 m. The clean water infrastructure in Cenning Village has two sources, namely PAMSIMAS for 288 families, while the one that uses deep ground water (artesian) as many as 581 families. The sanitation infrastructure owned by some communities is a septic tank, waste infrastructure is still carried out using conventional methods</em></p> Widarna Widarna, Indrajaya Indrajaya, Andi Fathussalam Copyright (c) 2024 Widarna Widarna, Indrajaya Indrajaya, Andi Fathussalam https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4191 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Strategi Pengembangan Air Baku Desa Pantilang Kecamatan Basse Sangtempe Utara Kabupaten Luwu https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4198 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan air baku Desa Pantilang Kecamatan Basse Sangtempe Utara Kabupaten Luwu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. data yang dikumpulkan menggunakan wawancara, observasi dll yang kemudian dijelaskan secara deskriptif. Peneliti menggunakan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data untuk memahami potensi, masalah, dan fenomena pengembangan air baku di Desa Pantilang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk strategi yang lebih baik dan relevan untuk digunakan saat ini dalam strategi pengembangan air baku Desa Pantilang Kecamatan Basse Sangtempe Utara Kabupaten Luwu adalah strategi kombinasi kekuatan-peluang dengan mengoptimalkan kekuatan melalui pemanfaatan peluang.</p> <p><em>The aim of this research is to determine the strategy for developing raw water in Pantilang Village, North Basse Sangtempe District, Luwu Regency. The research method used is a qualitative research method. data collected using interviews, observations etc. which is then explained descriptively. Researchers used interviews and observations as data collection techniques to understand the potential, problems and phenomena of raw water development in Pantilang Village. The results of this research indicate that a better and more relevant form of strategy to be used currently in the raw water development strategy of Pantilang Village, North Basse Sangtempe District, Luwu Regency is a combination of strengths-opportunities strategy by optimizing strengths through exploiting opportunities.</em></p> Riska Wijaya, Indrajaya Indrajaya, Haerianti Haerianti Copyright (c) 2024 Riska Wijaya, Indrajaya Indrajaya, Haerianti Haerianti https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4198 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Penggunaan Etabs V.19 Dalam Perancangan Struktur Gedung Laboratorium Terpadu Universitas Andi Djemma https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4197 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis model perancangan struktur rencana bangunan gedung Laboratorium Terpadu Fakultas Teknik Universitas Andi Djemma. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data yang terdiri dari data primer dan sekunder, kemudian dilakukan input beban kerja ke dalam program Etabs. Dari hasil analisa struktur dapat diketahui bahwa struktur gedung Laboratorium Terpadu Fakultas Teknik Universitas Andi Djemma mampu dalam menahan beban-beban luar yang bekerja. Model struktur dianalisa dalam bentuk 3d model yang diberikan beban luar serta asumsi-asumsi perancangan yang sesuai dengan SNI, kemudian didapatkan output berupa gaya-gaya dalam yang digunakan dalam mendesain tulangan struktur.</p> <p><em>The aim of this research is to analyze the structural design model for the building plan for the Integrated Laboratory Building, Faculty of Engineering, Andi Djemma University. The research method used is a quantitative method. This research began with data collection consisting of primary and secondary data, then workload input was carried out into the Etabs program. From the results of the structural analysis, it can be seen that the structure of the Integrated Laboratory building, Faculty of Engineering, Andi Djemma University, is capable of withstanding external loads. The structural model is analyzed in the form of a 3D model that is given external loads and design assumptions in accordance with SNI, and then the output is obtained in the form of internal forces that are used in designing structural reinforcement.</em></p> Patricia Novia Glory Pakiding, Sudirman Sudirman, Michail Amin Copyright (c) 2024 Patricia Novia Glory Pakiding, Sudirman Sudirman, Michail Amin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4197 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Potensi Pengembangan Prasarana Dasar Objek Wisata Alam Bonglo Desa Bonglo Kecamatan Bastem Utara Kabupaten Luwu https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4192 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan objek wisata alam Bonglo Desa Bonglo Kecamatan Bastem Utara Kabupaten Luwu. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik observasi dan studi literatur. melalui pendekatan kualitatif baik data primer maupun data sekunder yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk kalimat-kalimat yang sesuai dengan pokok masalah yang diteliti. Teknik analisis data menggunakan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) pengembangan objek wisata alam melalui dukungan pemerintah pusat dan provinsi, (2) lokasi yang strategis dan mudah di akses menjadikannya lokasi tujuan bagi wisatawan lokal dan mancanegara, (3) pengembangan lahan yang luas menjadi perkebunan, peternakan, dan pertanian diikuti dengan terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal, dan (4) pengembangan sarana peristirahatan bersinergi dengan promosi keparawisataan</p> <p><em>The aim of this research is to determine the strategy for developing the Bonglo natural tourist attraction, Bonglo Village, North Bastem District, Luwu Regency. The research method used uses a qualitative approach with observation techniques and literature study. through a qualitative approach, both primary data and secondary data which are then described in the form of sentences that are appropriate to the main problem being studied. The data analysis technique uses SWOT analysis. The results of the analysis show that (1) the development of natural tourist attractions through the support of the central and provincial governments, (2) the strategic and easy-to-access location makes it a destination for local and foreign tourists, (3) the development of large areas of land into plantations, livestock and agriculture is followed by opening employment opportunities for local communities, and (4) developing resting facilities in synergy with tourism promotion</em></p> Elha Panggau, Indrajaya Indrajaya, Andi Fathussalam Baharuddin Copyright (c) 2024 Ela Panggau, Indrajaya Indrajaya, Andi Fathussalam Baharuddin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4192 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Analisa Kandungan Proksimat Biobriket Berbahan Baku Limbah Cangkang Sawit Di Kabupaten Paser Kalimantan Timur https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4223 <p>Kebutuhan energi dalam bentuk bahan bakar di Indonesia saat ini terus meningkat seiring dengan terus bertambahnya kebutuhan tidak hanya di rumah tangga namun juga di dunia Industri. Kebutuhan bahan bakar ini tidak hanya pada bahan bakar minyak dan gas namun juga bahan bakar padat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisa proksimat biobriket berbahan baku cangkang sawit yang ada di Kalimantan Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan variasi konsentrasi perekat yaitu 10% dan 5% dari bahan baku. Teknik analisis data kuantitif digunakan dalam penelitian ini, yaitu mengolah hasil penelitian yang didapat dan menginterpretasikan dalam bentuk angka dan grafik dari hasil penelitian yang diperoleh. Adapaun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terpenuhinya nilai kalor sesuai standar SNI dari kedua sampel yang digunakan yaitu 5102,07 kal/g pada sampel A1 dan pada sampel A2 sebesar 5329,84 kal/g.</p> <p><em>The need for energy in the form of fuel in Indonesia is currently continuing to increase along with the increasing demand not only in households but also in the industrial world. This fuel requirement is not only oil and gas but also solid fuel. This research aims to determine the proximate analysis of biobriquettes made from palm kernel shells in East Kalimantan. The method used in this research is experimental research with variations in adhesive concentration, namely 10% and 5% of the raw material. Quantitative data analysis techniques are used in this research, namely processing the research results obtained and interpreting the research results obtained in the form of numbers and graphs. The results obtained from this research are that the calorific value according to SNI standards for the two samples used is 5102.07 cal/g in sample A1 and in sample A2 it is 5329.84 cal/g</em></p> Meita Rezki Vegatama, Eka Megawati, Yuniarti Yuniarti, Arief Adhiksana Copyright (c) 2024 Meita Rezki Vegatama, Eka Megawati, Yuniarti Yuniarti, Arief Adhiksana https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4223 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Penggunaan Serat Bambu sebagai Bahan Tambah Pada Beton https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4196 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bambu terhadap beton normal. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis kuantitatif dengan eksperimen tentang penggunaan serat bambu sebagai bahan tambah pada pembuatan beton normal. Dari hasil penelitian pada ketiga kondisi dengan benda uji kubus dapat disimpulkan beton normal umur 28 hari dengan berat rata-rata 8,265 kg/m<sup>3</sup> dengan nilai kuat tekan rata-rata yang diperoleh 27,244 Mpa. Sedangkan untuk campuran beton serat bambu 3% dengan berat rata-rata 7,991 kg/m<sup>3</sup> dan beton serat bambu 5% dengan berat rata-rata 8,006 kg/m<sup>3</sup> memiliki kuat tekan rata-rata sebesar 24,444 Mpa dan 22,533 Mpa. Penambahan serat bambu pada campuran beton berpengaruh pada kuat tekan beton dimana beton dengan tambahan serat bambu mengalami penurunan nilai kuat tekan, dibandingkan dengan beton normal tanpa serat bambu. Dari hasil penelitian kuat tekan beton dengan penambahan serat bambu secara keseluruhan mencapai mutu yang direncanakan.</p> <p><em>The aim of this research is to determine the effect of adding bamboo fiber to normal concrete. The research method used is quantitative with experiments on the use of bamboo fiber as an additional material in making normal concrete. From the results of research on the three conditions with cube test objects, it can be concluded that normal concrete is 28 days old with an average weight of 8.265 kg/m3 with an average compressive strength value of 27.244 Mpa. Meanwhile, the 3% bamboo fiber concrete mixture with an average weight of 7.991 kg/m3 and 5% bamboo fiber concrete with an average weight of 8.006 kg/m3 have an average compressive strength of 24,444 Mpa and 22,533 Mpa. The addition of bamboo fiber to the concrete mixture has an effect on the compressive strength of the concrete where concrete with the addition of bamboo fiber experiences a decrease in compressive strength values, compared to normal concrete without bamboo fiber. From the research results, the compressive strength of concrete with the addition of bamboo fiber overall reached the planned quality.</em></p> Kartina Kartina, Sudirman Sudirman, Muh Fikri Copyright (c) 2024 Kartina Kartina, Sudirman Sudirman, Muh Fikri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4196 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Pengaruh Perendaman Air Payau dan Air Tawar Terhadap Mutu Beton F’c 20 Mpa https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4195 <p>Keberagaman Indonesia membuat beton terkadang menjadi sulit untuk dilakukan perawatan, khususnya pada bangunan air yang lebih rumit pembangunannya dalam perawatan beton. Beton kadang kala sering mengalami perendaman air baik yang bersifat payau maupun tawar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengaruh kuat tekan pada perendaman menggunakan air payau dan air tawar terhadap mutu beton f’c 20 Mpa. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur dan pengujian laboratorium. Dari penelitian ini diketahui bahwa perendaman dengan menggunakan air payau memberi pengaruh penurunan kuat tekan beton, hal ini dapat dilihat dari kuat tekan rata-rata beton dengan perendaman dengan menggunakan air tawar yang mencapai 22,025 Mpa, Sedangkan air payau hanya mencapai 20,822 Mpa. Hal ini disebabkan karena air payau mengandung zat padat berupa garam yang dapat mempengaruhi penurunan kuat tekan pada beton dan keterlambatan proses perawatan (<em>curring</em>) mengakibatkan dehidrasi pada beton sehingga mengalami penurunan kuat tekan pada beton.</p> <p><em>Indonesia's diversity means that concrete can sometimes be difficult to maintain, especially for water structures where concrete maintenance is more complicated to construct. Concrete sometimes experiences water immersion, both brackish and fresh. This research aims to determine the comparison of the effect of compressive strength during immersion using brackish water and fresh water on the quality of concrete f'c 20 Mpa. The research method used is a quantitative method with experimental research methods and data collection techniques are carried out using literature studies and laboratory testing. From this research it is known that soaking using brackish water has an effect on reducing the compressive strength of concrete, this can be seen from the average compressive strength of concrete when soaking using fresh water which reaches 22.025 Mpa, while brackish water only reaches 20.822 Mpa. This is because brackish water contains solid substances in the form of salt which can affect the decrease in compressive strength of the concrete and delays in the curing process (curring) result in dehydration of the concrete resulting in a decrease in the compressive strength of the concrete.</em></p> Patrio Patrio, Sudirman Sudirman, Michail Amri Copyright (c) 2024 Patrio Patrio, Sudirman Sudirman, Michail Amri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4195 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Pemanfaatan Fly Ash Amp PT. Piranti Jagad Raya Sebagai Filler Perkerasan AC-BC https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4194 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perkerasan AC-BC. dengan penambahan <em>fly ash amp</em> sebagai <em>filler</em>. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dengan metode eksperimen. Dari hasil penelitian maka dapat di ketahui bahwa variasi perkerasan AC-BC laston yaitu 0%, 2%, 4% dan 6% degan parameter Stabiltas, Flow, Vim, Vma, Vfb, Kepadatan, dan Penyerapan. <em>Mharsall Quontiet</em> mengungkapkan bahwa pada Variasi 2% yang tidak masuk dalam spesifikasi yaitu vim, vfb, stabiltas dan flow dengan nilai vim 6,371%, vfb 59,484%, stabilitas 772,262 kg, flow 1,1 mm, dan di variasi 4% yang tidak masuk dalam spesifikasi yaitu vfb dan flow degan nilai vfb 62,351%, flow 1,9 mm. sedangkan yang masuk dalam spesifikasi yaitu nilai vim 3-5%, vfb 65% , stabilitas 800-1800 kg, flow 2-4 mm. Pada variasi 2% yaitu dibagian vim, vfb, stabilitas dan flow dan juga variasi 4% yaitu pada bagian vfb dan flow tidak memenuhi spesifikasi pada laston AC-BC.</p> <p><em>This research aims to determine the characteristics of AC-BC pavement. with the addition of fly Ash junior high as filler. The type of research carried out was quantitative with experimental methods. From the research results, it can be seen that the variations in AC-BC Laston pavement are 0%, 2%, 4% and 6% with the parameters Stability, Flow, Vim, Vma, Vfb, Density, Absorption and Mharsall Quontiet revealed that the variation is 2% which are not included in the specifications, namely vim, vfb, stability and flow with a vim value of 6.371%, vfb 59.484%, stability 772.262 kg, flow 1.1mm, and in the 4% variation which is not included in the specifications, namely vfb and flow with a vfb value of 62.351 %, flow 1.9 mm. while what is included in the specifications is a vim value of 3-5%, vfb 65%, stability 800-1800 kg, flow 2-4 mm. The 2% variation, namely in the vim, vfb, stability and flow section and also the 4% variation, namely in the vfb and flow section, does not meet the specifications in Laston AC-BC.</em></p> M. Alvin, Jusmidah Jusmidah, Andi Fathussalam Copyright (c) 2024 M. Alvin, Jusmidah Jusmidah, Andi Fathussalam https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4194 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Kuat Tekan Beton Menggunakan Sampah Plastik sebagai Pengganti Agregat Kasar https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4193 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sampah plastik sebagai pengganti agregat kasar pada kuat tekan beton yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan sampah plastik berjenis <em>Polyethylene Terephtalate (PET)</em> yang dapat ditemukan pada botol air minuman<em>. </em>Metode penelitian yang digunakan kuantitatif eksperimental, pembuatan sampel beton dan pengujian kuat tekan dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Universitas Andi Djemma. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kuat tekan yang dihasilkan dari beton berbahan plastik sebesar 9,57 MPa, nilai ini mengalami penurunan sebesar 53,81% dari kuat tekan beton berbahan agregat alami sebesar 20,72 MPa. Berat isi beton berbahan plastik yang diperoleh sebesar 1645 kg/m<sup>3</sup>, nilai ini dapat dikategorikan kedalam beton ringan. Beton berbahan plastik ini dapat digunakan untuk elemen struktur ringan dan elemen nonstruktural pada bangunan. Beton ini tidak disarankan untuk penggunaan struktur-struktur utama karena kuat tekannya belum terpenuhi yakni sebesar 17 MPa. </p> <p><em>This research aims to determine the effect of plastic waste as a substitute for coarse aggregate on the compressive strength of the concrete produced. This research uses polyethylene terephthalate (PET) plastic waste which can be found in water bottles. The research method used was quantitative experimental, making concrete samples and testing compressive strength carried out at the Structure and Materials Laboratory of Andi Djemma University. The results of this research show that the compressive strength produced from concrete made from plastic is 9.57 MPa, this value has decreased by 53.81% from the compressive strength of concrete made from natural aggregate of 20.72 MPa. The density of plastic concrete obtained was 1645 kg/m3, this value can be categorized as lightweight concrete. This plastic-based concrete can be used for light structural elements and non-structural elements in buildings. This concrete is not recommended for use in main structures because its compressive strength has not been met, namely 17 MPa.</em></p> Rezki Damayanti A, Sudirman Sudirman, Michail Amin Copyright (c) 2024 Rezki Damayanti A, Sudirman Sudirman, Michail Amin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4193 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Pengaruh Penggunaan Pasir Pantai Amassangan terhadap Kuat Tekan Beton https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4189 <p>Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasir pantai Amassangan, serta untuk mengetahui nilai kuat tekan beton yang menggunakan pasir pantai bila dibandingkan dengan beton yang menggunakan pasir sungai Masamba. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui serangkaian eksperimen terhadap beberapa benda uji yang menggunakan pasir pantai, dan benda uji yang menggunakan pasir sungai. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 28 hari sesuai dengan SNI 1974:2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasir pantai Amassangan (yang tidak dicuci) memiliki kadar lumpur 1,200% dengan modulus kehalusan 2.419, sedangkan pasir sungai Masamba memiliki kadar lumpur hanya 1.333% dengan modulus kehalusan 2.351. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai pemanfaatan pasir pantai Amassangan sebagai bahan pengganti pasir sungai, serta dapat menjadi bahan referensi dalam bidang struktur.</p> <p><em>This research aims to identify the characteristics of Amassangan beach sand, and to know the value of compressive strength of concrete using beach sand, compared to concrete using Masamba river sand. This research uses a quantitative method through a series of experiments on several sylindrical testing concrete using beach sand, and testing concerete using river sand. Compressive strength testing was carried out at the age of 28 days, in accordance with SNI 1974:2011. Study results show that characteristics of the Amassangan beach sand (before being washed) has mud content of 1,200% with a fineness modulus of 2,419, while that of Masamba river sand has a mud content of only 1,333% with a fineness modulus of 2,351. The results of this research are expected to privide insight and knowledge on the use of Amassangan beach sand as a substitute for river sand, and hopefully these can be used as reference, particularly in the field of structure. </em></p> Sudirman Sudirman Copyright (c) 2024 Sudirman Sudirman https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4189 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Penerapan Metode Profile Matching untuk Seleksi Penerima Bantuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada Dinas Kopurindag Kabupaten Maros https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/3927 <p>Pemerintah Kabupaten Maros memberikan bantuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berupa dana dan pelatihan UMKM kepada pelaku UMKM yang berasal dari Kabupaten Maros. Dalam proses penerimaan bantuan UMKM tersebut masih banyak kendala yang dihadapi oleh petugas UMKM seperti proses seleksi masih membutuhkan waktu lama sehingga sering terjadi keterlambatan penerimaan bantuan UMKM. Selain itu, terdapat juga masalah dalam melakukan seleksi penerima bantuan UMKM, petugas bantuan UMKM masih melakukanya secara konvensional dan belum adanya standar untuk menghitung dalam melakukan proses seleksi dan harus menilai berdasarkan kriteria yang telah ada. Penelitian ini mengajukan solusi seleksi Penerima Bantuan UMKM Pada Dinas Kopurindag Kabupaten Maros menggunakan algoritma <em>Profile Matching</em>. Dalam penerapan algoritma <em>Profile Matching</em> bekerja berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan memberikan hasil berupa perangkingan terhadap data pemohon bantuan UMKM. Adapun kriteria yang digunakan dalam penerimaan bantuan UMKM Pemerintah Kabupaten Maros aspek usaha UMKM yaitu: Jumlah Tenaga Kerja, Modal Awal, Lama Usaha, Omset, dan aspek prinsip 5C yaitu <em>Character, Capity, Capital, Collateral, Conditions</em>. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, solusi yang diajukan berhasil meranking 5 dari 20 UMKM untuk mendapatkan bantuan UMKM.</p> <p><em>The Maros Regency Government provides Micro small and Medium Enterprises (MSME) assistance in the form of funds and MSME training to MSME actors from Maros Regency. In the process of receiving MSME assistance, there are still many obstacles faced by MSME officers, such as the selection process still takes a long time, so there are often delays in receiving MSME assistance. Apart from that, there are also problems in selecting recipients of MSME aid, MSME aid officers still do it conventionally and there are no standards for calculating when carrying out the selection process and have to assess based on existing criteria. This research proposes a solution for selection of MSME Assistance Recipients at the Maros Regency Kopurindag Service using the Profile Matching algorithm. In implementing the Profile Matching algorithm, it works based on predetermined criteria by providing results in the form of ranking data on applicants for MSME assistance. The criteria used in receiving MSME assistance from the Maros Regency Government for the MSME business aspects are: Number of Workers, Initial Capital, Length of Business, Turnover, and aspects of the 5C principles, namely Character, Capity, Capital, Collateral, Conditions. Based on the tests that have been carried out, the proposed solution succeeded in ranking 5 out of 20 MSMEs to receive MSME assistance.</em></p> Abdul Rahman, Muhammad Nur Yasir Utomo, Iin Karmila Yusri Copyright (c) 2024 Abdul Rahman, Muhammad Nur Yasir Utomo, Iin Karmila Yusri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/3927 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Pengaruh Nilai-Nilai Kejujuran dan Kedisiplinan dalam Pembelajaran Terhadap Perilaku Belajar Fisika Peserta Didik Kelas 10 SMA Negeri 9 Makassar https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4278 <p>Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruh nilai-nilai kejujuran dan kedisiplinan terhadap perilaku belajar fisika peserta didik. Penelitian ini diharapkan&nbsp; membangun kesadaran para peserta didik dan tenaga pendidik akan pentingnya nilai-nilai kejujuran dan kedisiplinan dalam sebuah pembelajaran untuk pengembangan karakter peserta didik kedepannya dan tentunya hal ini akan tercermin dari bagaiamana perilaku dalam belajar terutama di sekolah. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 9 Makassar dengan mengambil sampel dari Peserta didik di Kelas 10. Jumlah sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 90 peserta didik. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dalam bentuk deskriptif inferensial. Teknik Analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif untuk mengkatagorikan nilai-nilai kejujuran dan kedisiplinan serta perilaku belajar fisika peserta didik dan analisis inferensial yang digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian dengan menggunakan Uji t. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang dinilai berdasarkan teknik skoring. Hasil penelitian menunjukkan implementasi nilai-nilai kejujuran dan kedisiplinan berada pada kategori tinggi sementara perilaku belajar fisika peserta didik berada pada kategori sedang.&nbsp;</p> Syamsul Wahid Copyright (c) 2024 Syamsul Wahid https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4278 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Urgensi Uji Pemompaan (Pumping Test) pada Kawasan Pertanian Rakyat di Kabupaten Takalar https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4282 <p>Dalam sudut pandang keberlanjutan lingkungan sebelum cadangan dalam akuifer dieksploitasi seharusnya dilakukan pumping test, sehingga tindakan pengambilan air tanah tidak akan memberikan dampak negatif terhadap ekosistem. Akan tetapi di kalangan petani tradisional, mereka mengambil air tanah dilakukan kapan dan dimana saja sesuai kebutuhannya dan umumnya pengambilan air tanah dilakukan secara tak terkendali, tanpa mempertimbangkan kapasitas akuifer yang ada. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi akuifer air tanah dangkal yang diekploitasi oleh petani rakyat di Kabupaten Takalar, khususnya di Kecamatan Galesong. Dari pumping test yang dilakukan terhadap 5 unit sumur petani, kesemuanya menunjukkan indikasi bahwa volume air tanah yang mereka ambil sudah melampaui kapasitas akuifer air tanah dangkal di kawasan tersebut. Pembiaran tindakan petani di kawasan tersebut secara drastic telah menurunkan elevasi muka air tanah yang signifikan, yang mana muka air tanah pada awal tahun 1990-an (sebelum eksploitasi akuifer) masih berada pada elevasi –1,00 s/d –2,00 meter, sedangkan kondisi sekarang – 4 s/d – 6 meter di bawah permukaan tanah. Kondisi ini sudah pada taraf kritis, dan telah membutuhkan kehadiran pemerintah daerah untuk mengatur letak dan volume pengambilan air tanah yang berwawasan lingkungan.</p> <p><em>From an environmental sustainability point of view, before the reserves in the aquifer are exploited, a pumping test should be carried out, so that groundwater extraction will not have a negative impact on the ecosystem. However, among traditional farmers, they extract groundwater whenever and wherever according to their needs and generally groundwater extraction is carried out uncontrolled, without considering the capacity of the existing aquifer. Therefore, this research aims to evaluate the condition of shallow groundwater aquifers exploited by smallholder farmers in Takalar Regency, especially in Galesong District. From pumping tests carried out on 5 farmers' well units, all of them showed indications that the volume of groundwater they extracted had exceeded the capacity of the shallow groundwater aquifer in the area. The inaction of farmers in this area has drastically reduced the groundwater level significantly, where the groundwater level in the early 1990s (before aquifer exploitation) was still at an elevation of –1.00 to –2.00 meters, while the current conditions are – 4 to – 6 meters below the ground surface. This condition is at a critical level, and requires the presence of local governments to regulate the location and volume of groundwater extraction in an environmentally sound manner.</em></p> Darwis Panguriseng, Lahming Lahming, Muhammad Yunus Ali Copyright (c) 2024 Darwis Panguriseng, Lahming Lahming, Muhammad Yunus Ali https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4282 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Perbandingan Hasil Pemeriksaan Morfologi Spermatozoa Manusia Menggunakan Metode Pewarnaan Papanicolaou, Diff Quik, Dan Safranin-Kristal Violet Pada Pasien Infertil di Klinik Telkomedika Ratulangi Makassar https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4266 <p>Pemeriksaan sperma sangat penting dalam mengetahui masalah kesuburan pada pria. Dalam pemeriksaan sperma terdapat pemeriksaan utama yaitu konsentrasi, motilitas dan morfologi. Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan metode pemeriksaan morfologi pada Analisa sperma yaitu motode Papanicolaou, Safranin, dan Diff Quik dalam mengevaluasi morfologi sperma untuk mendapatkan hasil terbaik dalam menilai infertilitas pria. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian laboratorium observasional analitik yang dilakukan pada pasien yang datang ke Klinik Telkomedika pada bulan September 2019 – januari 2020. Penelitian meneliti morfologi spermatozoa dari pada pasien infertil dan diperiksa dengan 3 metode: Papanicolaou, Saffranin dan Diffquik lalu bandingkan. Hasilnya, total pasien yang diperiksa morfologi spermanya dengan Saffranin dan Diffquik selama lima bulan di Klinik Telkomedika dari bulan September 2019 hingga Januari 2020 sebanyak 90 orang diambil spermanya dan diperiksa morfologi spermanya dengan Metode Papanicolaou, Saffranin dan Diffquik. Hasil analisis statistik menemukan bahwa terdapat signifikansi antara dua metode yang kami uji. Pada kategori panjang dan lebar terdapat perbedaan bermakna p &lt; a antara Diffquik-Saffranin Crystal Violet dan Diffquik-Papanicolaou. Hal serupa juga terjadi pada kategori vakula, melintang, bagian tengah, dan ERC. Pada metode ketiganya menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil studi menyarankan evaluasi morfologi spermatozoa yang paling tepat adalah dengan menggunakan Saffranin Crystal Violet.</p> <p><em>Sperm examination is very important in finding out fertility problems in men. In sperm examination, there are main examinations, namely concentration, motility and morphology. This study is to determine the difference in morphological examination methods in sperm analysis, namely Papanicolaou, Safranin, and Diff Quik methods in evaluating sperm morphology to get the best results in assessing male infertility. The research design used was analytical observational laboratory research conducted on patients who came to the Telkomedika Clinic in September 2019 - January 2020. The study examined the morphology of spermatozoa from infertile patients and examined with 3 methods: Papanicolaou, Saffranin and Diffquik and then compared. As a result, a total of 90 patients who were examined for sperm morphology with Saffranin and Diffquik for five months at the Telkomedika Clinic from September 2019 to January 2020 had their sperm taken and examined for sperm morphology using the Papanicolaou, Saffranin and Diffquik methods. The results of statistical analysis found that there was significance between the two methods we tested. In the length and width categories, there was a significant difference of p &lt; a between Diffquik-Saffranin Crystal Violet and Diffquik-Papanicolaou. The same was true for the vacuoles, transverse, central, and ERC categories. All three methods showed significant differences. The study results suggest that the most appropriate evaluation of spermatozoa morphology is by using Saffranin Crystal Violet</em><em>.</em></p> Rahmawati Thamrin, Hengky Lukas Copyright (c) 2024 Rahmawati Thamrin, Hengky Lukas https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4266 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Artikel Reviu: Hubungan Antara Diet dan Asma pada Anak https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4332 <p>Asma adalah penyakit saluran nafas kronis yang banyak ditemukan pada anak-anak dan menjadi masalah kesehatan global. Asma ditandai dengan berbagai gejala mulai dari sesak nafas, batuk, mengi, nyeri dada, dan rasa berat dada. Asma berdampak pada berbagai aspek kehidupan dan asma yang berat dapat mengancam kehidupan. Tatalaksana asma meliputi tatalaksana farmakologi dan non-farmakologi. Beberapa studi menunjukkan bahwa diet berkaitan dengan terjadinya atau perburukan asma. Diet yang sehat berkaitan dengan risiko kekambuhan dan terjadinya asma yang lebih rendah. Sedangkan konsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan berdampak buruk pada asma. Intervensi diet dapat dipertimbangkan sebagai pada anak-anak, khususnya yang memiliki riwayat asma.</p> <p><em>Asthma is a chronic airway disease commonly found in children and is a global health problem. Asthma is characterized by a variety of symptoms ranging from shortness of breath, coughing, wheezing, chest pain, and chest heaviness. Asthma affects many aspects of life and severe asthma can be life threatening. Asthma management includes pharmacological and non-pharmacological management. Several studies have shown that diet is associated with the occurrence or worsening of asthma. A healthy diet is associated with a lower risk of asthma recurrence and occurrence. Whereas consumption of fast food and processed food adversely affects asthma. Dietary interventions can be considered as in children, especially those with a history of asthma.</em></p> Sriwati Palaguna Copyright (c) 2024 Sriwati Palaguna https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4332 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800 Penatalaksanaan Atresia Koana Unilateral https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4264 <p>Atresia koana adalah tertutupnya salah satu atau kedua rongga hidung posterior oleh membran atau tulang yang tidak normal. Hal ini terjadi karena kegagalan embriologis membran bukal untuk membelah sebelum kelahiran. Insiden atresia koana adalah 1 kasus per 5000–8000 kelahiran. Atresia koana unilateral lebih sering terjadi (75%) dibandingkan atresia koana bilateral. Ada tipe tulang dan tipe membran. Angka kejadian pada wanita dua kali lebih besar dibandingkan pada pria. Obstruksi koana unilateral kadang-kadang tidak menunjukkan gejala saat lahir namun selanjutnya akan menyebabkan obstruksi drainase hidung kronis unilateral pada masa kanak-kanak, sedangkan atresia koana bilateral termasuk keadaan gawat darurat saat kelahiran. Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dengan keluhan utama rinorea pada hidung sebelah kiri sejak 6 tahun yang lalu (sejak lahir), terdapat sumbatan hidung. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior, tidak terdapat koana pada rongga hidung kiri. Tes dengan kapas yang diletakkan di depan hidung, tidak terlihat nafas. Dilakukan evaluasi nasoendoskopi, koana kiri tertutup. Pada pemeriksaan CT scan terdapat penyempitan pada rongga hidung sebelah kiri dan ditegakkan diagnosis atresia koana sinistra. Kami membuat koanoplasti dan mempertahankan stent hingga 1 bulan. Penatalaksanaan atresia koana unilateral adalah koanoplasti dilanjutkan dengan pemasangan stent. Tujuan pemasangan stent adalah untuk menjaga patensi koana dan mencegah restenosis pasca operasi. Idealnya stent dipertahankan selama 3 bulan dimana perawatan stent dilakukan setiap hari.</p> <p><em>Koana atresia is the closure of one or both posterior nasal cavities by an abnormal membrane or bone. It occurs due to embryologic failure of the buccal membrane to divide before birth. The incidence of koana atresia is 1 case per 5000-8000 births. Unilateral koana atresia is more common (75%) than bilateral koana atresia. There are bone type and membrane type. The incidence rate in females is twice as high as in males. Unilateral koana obstruction is sometimes asymptomatic at birth but will subsequently lead to unilateral chronic nasal drainage obstruction in childhood, whereas bilateral koana atresia is an emergency at birth. A 6-year-old boy with a chief complaint of rhinorrhea on the left side of the nose since 6 years ago (since birth), there was nasal obstruction. On anterior rhinoscopic examination, there was no koana in the left nasal cavity. Test with a cotton swab placed in front of the nose, no breath was seen. Nasoendoscopic evaluation was performed, the left coana was closed. On CT scan, there was a narrowing of the left nasal cavity and a diagnosis of koana atresia sinistra was made. We performed coanoplasty and maintained the stent for up to 1 month. The management of unilateral koana atresia is coanoplasty followed by stenting. The aim of stenting is to maintain koana patency and prevent postoperative restenosis. Ideally, the stent is maintained for 3 months with daily stent maintenance.</em></p> Emil Kardani Murdiyantono, Muh. Fadjar Perkasa Copyright (c) 2024 Emi Kardani Murdiyantono, Muh. Fadjar Perkasa https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.unibos.ac.id/eco/article/view/4264 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0800