Journal of Aquaculture and Environment
https://journal.unibos.ac.id/jae
<p><strong>Journal of Aquaculture and Enviroment </strong>merupakan jurnal ilmiah yang dikelola secara peer review e-ISSN 2685-1008 dan p-ISSN 2656-6508 diterbitkan oleh Postgraduate Bosowa University Publishing. Terbit dua kali dalam satu tahun.<br /> <br /><strong>Journal of Aquaculture and Enviroment</strong> menerbitkan artikel yang pada bidang aquaculture, fisheries biotechnology, feed and fish nutrition, marine microbiology, marine aquaculture, fishery technology, fisheries biology, population dynamics, fisheries sensing, fishing, marine ecology, fish ecology, coastal management, marine biology, marine conservation, marine culture, marine geology dan oseanografi.</p>Postgraduate Bosowa University Publishingen-USJournal of Aquaculture and Environment2656-6508PENGARUH PADAT TEBAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN KERANG DARAH ANADARA GRANOSA
https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/5944
<p>Kerang darah, atau Anadara granosa, adalah hewan bentos yang menyaring makanan dari perairan ke dalam jaringan tubuhnya. Mereka tinggal di daerah intertidal dengan substrat pasir berlumpur, mangrove, dan padang lamun, yang memiliki banyak kandungan organik. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui padat tebar yang cocok untuk pertumbuhan dan sintasan kerang darah (Anadara granosa). Penelitian ini terdiri atas kepadatan, pertumbuhan dan sintasan kerang darah (Anadara Granos). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 9-unit percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah Perlakuan A: Kepadatan 20 ekor Perlakuan B: Kepadatan 25 ekor Perlakuan C: Kepadatan 30 ekor. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka pertumbuhan relatif dengan kepadatan perlakuan A (20 ekor) pada pengaruh kepadatan terhadap kerang darah memberikan hasil yang tinggi yaitu 2,56%. Pertumbuhan berat mutlak kerang darah dengan padat tebar yang berbeda yaitu A (20 ekor) memberikan pertumbuhan berat mutlak lebih tinggi yaitu 0,77 g. Keangsungan hidup kerang darah yang tertinggi yaitu 91,67 %. Sedangkan parameter uji yang telah dilakukan yaitu pH dan suhu.</p> <p><em>Blood cockles, or Anadara granosa, are benthic animals that filter food from the water into their body tissues. They live in intertidal areas with muddy sand substrates, mangroves, and seagrass beds, which have high organic content. The purpose of this study was to determine the appropriate stocking density for the growth and survival of blood cockles (Anadara granosa). This study consisted of density, growth and survival of blood cockles (Anadara Granos). The design used in this study was a Completely Randomized Design (CRD), consisting of 3 treatments and 3 replications so that there were 9 experimental units. The treatments used were Treatment A: Density of 20 individuals Treatment B: Density of 25 individuals Treatment C: Density of 30 individuals. Based on the results of the study, the relative growth with the density of treatment A (20 individuals) on the effect of density on blood cockles gave high results, namely 2.56%. The absolute weight growth of blood cockles with different stocking densities, namely A (20 tails), gave a higher absolute weight growth of 0.77 g. The highest survival of blood cockles was 91.67%. While the test parameters that have been carried out are pH and temperature.</em></p>Alexander Amba Ma'dikaHadijah HadijahSri Mulyani
Copyright (c) 2025 Alexander Amba Ma'dika, Hadijah Hadijah, Sri Mulyani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-06-302025-06-3072505410.35965/jae.v7i2.5944PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK DAUN NIPAH NYPA FRUTICANS TERHADAP HEMATOLOGI IKAN NILA OREOCHROMIS NILOTICUS YANG DI INFEKSI BAKTERI AEROMONAS HYDROPHYLLA
https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/5941
<p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perendaman ekstrak daun nipah (nypa fruticans) terhadap hematologi ikan nila yang di infeksi bakteri <em>Aeromonas hydrophylla</em>. Penelitian ini bertempat di Hatchery Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Instalasi Tambak Marana, Kabupaten maros. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Sedangkan perlakuan yang akan diterapkan pada penelitian ini yaitu Perlakuan A: Perendaman ekstrak daun nipah dengan dosis 200 ppm, Perlakuan B: Perendaman ekstrak daun nipah dengan dosis 400 ppm, Perlakuan C: Perendaman ekstrak daun nipah dengan dosis 600 ppm dan Perlakuan D: Perendaman ekstrak daun nipah dengan dosis 800 ppm. Parameter uji pada penelitian ini yakni jumlah eritrosit dan leukosit. Adapun parameter kualitas air yang diamati yaitu suhu dan pH. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pada perlakuan B dengan Dosis 400 ppm menunjukkan hasil yang optimal, meningkatkan jumlah eritrosit dalam kisaran normal, sedangkan leukosit menunjukkan respons imun yang baik dalam melawan infeksi.</p> <p><em>The purpose of this study was to determine the effect of soaking in nipah leaf extract (nypa fruticans) on the hematology of tilapia infected with Aeromonas hydrophylla bacteria. This study took place at the Hatchery of the Faculty of Marine Sciences and Fisheries, Hasanuddin University. Marana Pond Installation, Maros Regency. The design used in this study was a Completely Randomized Design (CRD), consisting of 4 treatments with 3 replications. While the treatments that will be applied in this study are Treatment A: Soaking in nipah leaf extract with a dose of 200 ppm, Treatment B: Soaking in nipah leaf extract with a dose of 400 ppm, Treatment C: Soaking in nipah leaf extract with a dose of 600 ppm and Treatment D: Soaking in nipah leaf extract with a dose of 800 ppm. The test parameters in this study were the number of erythrocytes and leukocytes. The water quality parameters observed were temperature and pH. The results of the study concluded that treatment B with a dose of 400 ppm showed optimal results, increasing the number of erythrocytes in the normal range, while leukocytes showed a good immune response in fighting infection.</em></p>Ika MarianaErni IndrawatiAmal Aqmal
Copyright (c) 2025 Ika Mariana, Erni Indrawati, Amal Aqmal
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-06-302025-06-3072555910.35965/jae.v7i2.5941PENGARUH KEPADATAN ARTEMIA SALINA BERBEDA TERHADAP KUALITAS PRODUKSI GARAM PADA WADAH TERKONTROL
https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/5943
<p>Permasalahan utama yang dihadapi Indonesia dalam produksi garam adalah kualitas (NaCl) yang dihasilkan tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini disebabkan oleh teknologi produksi yang digunakan dan lokasi atau area produksi yang tidak tepat. Penyebab utama terjadinya pengotor dari kristal NaCl atau kualitas garam yang rendah, adalah terjadinya ko- presipitasi pengotor garam seperti magnesium dan kalsium yang mengkristal secara bersamaan dengan NaCl (Marihati et al., 2014). Kopresipitasi yang disebabkan oleh bakteri Halofilik memberi nutrisi pada Luria Bertani pada pemurnian NaCl. Tambak garam sendiri berpotensi meningkatkan pendapatan petani garam melalui pengembangan budidaya Artemia secara massal.</p> <p><em>The main problem faced by Indonesia in salt production is that the quality (NaCl) produced does not meet the Indonesian National Standards (SNI). This is caused by the production technology used and inappropriate production locations or areas (Kurniawan et al., 2019). The main cause of impurities from NaCl crystals or low salt quality is the co-precipitation of salt impurities such as magnesium and calcium which crystallize simultaneously with NaCl (Marihati et al., 2014). Coprecipitation caused by Halophilic bacteria provides nutrition to Luria Bertani in NaCl purification. Salt ponds themselves have the potential to increase the income of salt farmers through the development of mass Artemia cultivation.</em></p>M. Hamzah HamzahSutia BudiAmal Aqmal
Copyright (c) 2025 M. Hamzah Hamzah, Sutia Budi, Amal Aqmal
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-06-302025-06-3072606410.35965/jae.v7i2.5943EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PAKAN KOMBINASI ANTARA MAGGOT BSF DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN LELE CLARIAS SP
https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/4377
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pakan kombinasi antara maggot BSF dan pakan komersil terhadap pertumbuhan dan sintasan ikan lele. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu maggot BSF dan pakan komersil dengan dosis perlakuan A (75%+25%), perlakuan B (50%+50%), perlakuan C (25%+75%), dan perlakuan D pakan komersil (kontrol). Frekuensi pemberikan pakan dilakukan sebanyak dua kali sehari dengan dosis 5% dari bobot tubuh hewan uji. Parameter uji yang diamati yaitu retensi protein, laju pertumbuhan bobot spesifik, sintasan rasio dan konversi pakan. Sedangkan parameter kualitas air meliputi suhu, pH, dan DO. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa komposisi pakan uji dengan dosis maggot BSF 25% dan pakan komersil 75% memberikan pengaruh yang nyata terhadap retensi protein dan laju pertumbuhan bobot spesifik, serta tidak berpengaruh nyata terhadap sintasan dan rasio konversi pakan. Hasil retensi protein sebesar 21,54%, laju pertumbuhan bobot spesifik 2,483%, rasio konversi pakan 1,73%, dan sintasan 82,50%. Sedangkan kualitas air selama penelitian masih berada pada kisaran optimal yaitu suhu 27,2°C, pH 7,3, dan DO 6,7 mg/l.</p> <p><em>The aim of this research was to determine the effect of using a combination of BSF maggots and commercial feed on the growth and survival of catfish. The research used a completely randomized design (CRD) consisting of four treatments and three replications. The treatments given were BSF maggots and commercial feed with doses of treatment A (75%+25%), treatment B (50%+50%), treatment C (25%+75%), and treatment D commercial feed (control). The frequency of feeding is twice a day with a dose of 5% of the test animal’s body weight. The test parameters observed were protein retention, specific weight growth rate, survival ratio and feed conversion. Meanwhile, air quality parameters include temperature, pH, and DO. The results of the study concluded that the composition of the test feed with a dose of 25% BSF maggots and 75% commercial feed had a significant effect on the protein retention and specific weight growth rate, and had no significant effect on survival and feed conversion ratio. The protein retention results were 21,54%, specific weight growth rate 2,483%, feed conversion 1,73%, and survival ratio 82,50%. Meanwhile, air quality during the research was still in the optimal range, namely temperature 27,2°C, pH 7,3, and DO 6,7 mg/l..</em></p>Muh. RestuSutia BudiSri Mulyani
Copyright (c) 2025 Muh. Restu, Sutia Budi, Sri Mulyani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-06-302025-06-3072656910.35965/jae.v7i2.4377ANALISIS KOMPOSISI DOSIS TEPUNG MAGGOT HERMETIA ILLUCENS DAN TEPUNG IKAN DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN, SINTASAN, RETENSI PROTEIN DAN FEEDING CONVERTIO RATIO LOBSTER AIR TAWAR CHERAX QUADRICARINATUS
https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/5061
<p>Tujuan penelitian ini Menganalisis Pengaruh Pemberian Dosis Tepung Maggot (Hermetia illucens) dan Tepung Ikan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan, sintasan, retensi protein dan rasio konversi pakan Lobster Air Tawar. Penelitian ini dilaksanakan selama 40 hari bertempat di Laboratorium Nutrisi Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Univesitas Bosowa. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Sedangkan perlakuan yang akan diterapkan pada penelitian ini yaitu Perlakuan A : Pakan dengan tepung maggot 20% dan tepung ikan 15%, Perlakuan B : Pakan dengan tepung maggot 25% dan tepung ikan 10%, Perlakuan C: Pakan dengan tepung maggot 30% dan tepung ikan 5%, Perlakuan D : Kontrol dengan pakan komersil. Parameter uji pada penelitian ini yakni Pertumbuhan, Sintasan, Retensi Protein dan Rasio Konversi Pakan. Adapun parameter kualitas air yang diukur yakni suhu, Oksigen terlarut dan pH. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pertumbuhan mutlak tertinggi terjadi pada perlakuan dosis TM 30%+TI 5% sebesar 9,867, sintasan tertinggi terjadi pada perlakuan dosis TM 30%+TI 5% sebesar 86,67%, rasio konversi pakan terendah perlakuan TM 30%+ TI 5% sebesar 1,52% yang berarti memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam mengkonversi pakan menjadi bentuk daging dibandingkan perlakuan lainnya, namun hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa dosis tepung maggot dan tepung ikan tidak berpengaruh nyata (>0.05) terhadap ketiga parameter uji tersebut namun pada perhitungan analisis sidik ragam dan uji BNT memberikan pengaruh yang nyata terhadap retensi protein lobster air tawar menunjukkan bahwa perlakuan D (komersil), perlakuan C(TM 30%+TI 5%), perlakuan B(TM 25%+TI 10%), tidak berbeda dengan perlakuan A(TM 20%+TI 15%).</p> <p><em>The purpose of this study was to analyze the effect of giving different doses of maggot flour (Hermetia illucens) and fish flour on the growth, survival, protein retention and feed conversion ratio of freshwater lobster. This study was conducted for 40 days at the Nutrition Laboratory of the Aquaculture Study Program, Faculty of Agriculture, Bosowa University. The design used in this study was a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments with 3 replications. While the treatments that will be applied in this study are Treatment A: Feed with 20% maggot flour and 15% fish flour, Treatment B: Feed with 25% maggot flour and 10% fish flour, Treatment C: Feed with 30% maggot flour and 5% fish flour, Treatment D: Control with commercial feed. The test parameters in this study were Growth, Survival, Protein Retention and Feed Conversion Ratio. The water quality parameters measured were temperature, dissolved oxygen and pH. The results of the study concluded that the highest absolute growth occurred in the TM 30% + TI 5% dose treatment of 9.867, the highest survival rate occurred in the TM 30% + TI 5% dose treatment of 86.67%, the lowest feed conversion ratio was the TM 30% + TI 5% treatment of 1.52% which means it has a higher ability to convert feed into meat compared to other treatments, but the results of the analysis of variance showed that the doses of maggot flour and fish flour did not have a significant effect (> 0.05) on the three test parameters, but in the calculation of the analysis of variance and the BNT test, it had a significant effect on freshwater lobster protein retention, showing that treatment D (commercial), treatment C (TM 30% + TI 5%), treatment B (TM 25% + TI 10%), did not differ from treatment A (TM 20% + TI 15%).</em></p>Muli Dea PratiwiHadijah HadijahSutia Budi
Copyright (c) 2025 Muli Dea Pratiwi, Hadijah Mahyuddin, Sutia Budi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-06-302025-06-3072707410.35965/jae.v7i2.5061KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN PLANKTON DI SEKITAR AREA PERTAMBAKAN IKAN NILA DI KELURAHAN TAMALANREA JAYA KECAMATAN TAMALANREA KOTA MAKASSAR
https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/5092
<p>Tujuan penelitian untuk menganalisis komposisi dan kelimpahan plankton di Sekitar Area Pertambakan Ikan Nila di Kelurahan Tamalanrea Jaya Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 30 hari. Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekitar Area Tambak Ikan Nila di Kelurahan Tamalanrea Jaya Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 9 unit percobaan. Parameter kualitas air yang akan di ukur selama penelitian meliputi suhu, Ph, salinitas, DO, Nitrat dan Fosfat. dan diukur hanya satu kali selama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi plankton di stasiun I (a) Paramecium sp. (36%). Paramecium merupakan protozoa bersila yang umum ditemukan di habitat air tawar. Komposisi plankton distasiun III (c) Paramecium sp. (40%) seperti stasiun I Parmecium sangat dominan di stasiun III. Kelimpahan plankton di stasiun III lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun I dan stasiun II di sekitar Area Pertambakan Ikan Nila di Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Hal ini diketahui karena stasiun III memiliki kelimpahan plankton tertinggi dengan angka 4800 individu/L, yang menempatkannya di peringkat pertama dalam hal densitas plankton.</p> <p><em>The aim of the research is to analyze the composition and abundance of plankton around the Tilapia Fish Farming Area in Tamalanrea Jaya Village, Tamalanrea District, Makassar City. This research will be carried out for approximately 30 days. This research will be carried out around the Tilapia Fish Pond Area in Tamalanrea Jaya Village, Tamalanrea District, Makassar City. The design used in this research was a Completely Randomized Design (CRD), which consisted of 3 treatments and 3 replications so that there were 9 experimental units. Water quality parameters that will be measured during the research include temperature, Ph, salinity, DO, Nitrate and Phosphate. and were measured only once during the study. The results showed that the plankton composition at station I (a) Paramecium sp. (36%). Paramecium is a cross-legged protozoan that is commonly found in freshwater habitats. Plankton composition at station III (c) Paramecium sp. (40%) like station I Parmecium is very dominant in station III. The abundance of plankton at station III is higher compared to station I and station II around the Tilapia Fish Farming Area in Tamalanrea Jaya Village, Tamalanrea District, Makassar City. This is known because station III has the highest abundance of plankton with a figure of 4800 individuals/L, which places it in first place in terms of plankton density.</em></p>Muliana HasanNur Asia UmarDahlifa Dahlifa
Copyright (c) 2025 Muliana Hasan, Nur Asia Umar, Dahlifa Dahlifa
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-06-302025-06-3072757910.35965/jae.v7i2.5092PENGARUH PEMBERIAN DAPHNIA SP YANG DIPERKAYA ASAM AMINO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN LARVA IKAN NILA OREOCHROMIS NILOTICUS
https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/5088
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian daphnia sp yang diperkaya dengan asam amino terhadap pertumbuhan dan sintasan larva ikan nila. Penelitian ini bertempat di Laboratorium Nutrisi Program Studi Budidaya Perairan Universitas Bosowa Makassar. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dengan 3 ulangan sehingga terdapat 9 unit percobaan. Parameter uji pada penelitian ini pertumbuhan dan sintasan larva ikan nila. Adapun parameter kualitas air yang diamati yaitu suhu dan pH. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemberian Daphnia sp yang diperkaya asam amino dengan dosis yang berbeda pada larva ikan Nila memberikan pengaruh yang baik pada nilai pertumbuhan dan sintasan. Dosis Daphnia sp yang diperkaya asam amino dengan dosis 5 mg/L memberikan pengaruh yang baik pertumbuhan dan sintasan larva ikan Nila.</p> <p><em>The purpose of this study was to determine the effect of giving Daphnia sp enriched with amino acids on the growth and survival of tilapia larvae. This study took place at the Nutrition Laboratory of the Aquaculture Study Program, Bosowa University, Makassar. The design used in this study was a completely randomized design (CRD) consisting of 3 treatments with 3 replications so that there were 9 experimental units. The test parameters in this study were the growth and survival of tilapia larvae. The water quality parameters observed were temperature and pH. The results of the study concluded that giving Daphnia sp enriched with amino acids with different doses to tilapia larvae had a good effect on growth and survival values. The dose of Daphnia sp enriched with amino acids with a dose of 5 mg/L had a good effect on the growth and survival of tilapia larvae.</em></p>Pierluigi Josh CasiraghiSri MulyaniAmal Aqmal
Copyright (c) 2025 Pierluigi Josh Casiraghi, Sri Mulyani, Amal Aqmal
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-06-302025-06-3072808410.35965/jae.v7i2.5088PENGARUH PEMBERIAN ARANG AKTIF BUAH NIPAH DALAM MENGABSORPSI LOGAM BERAT TIMBAL PADA AIR TAMBAK WILAYAH KANTISANG, MAKASSAR
https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/5946
<p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pemberian Arang Aktif Kulit Buah Nipah Dalam Mengabsorpsi Logam Berat Timbal pada Air Tambak. Penelitian ini bertempat di Tambak Rakyat Wilayah Kantisang Kelurahan Tamalanrea Jaya Kecamatan Tamalanrea Kota makassar dan Anaisis Sampel Air di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLK) Makassar. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Sedangkan perlakuan yang akan diterapkan pada penelitian ini yaitu perlakuan A: 200g pemberian Arang Aktif, Perlakuan B: 400g pemberian Arang Aktif, Perlakuan C: 600g pemberian Arang Aktif, perlakuan D: Kontrol. Parameter uji pada penelitian ini yakni laju absorpsi. Adapun parameter kualitas air yang diamati yaitu suhu, salinitas, pH, DO. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perlakuan dengan Dosis 600g memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan dosis 200g, dosis 400g, dan kontrol dalam mengabsorpsi logam berat timbal pada air tambak.</p> <p><em>The aim of this research is to determine the use of activated charcoal from nipah fruit peels in absorbing the heavy metal lead in pond water. This research took place at the People's Pond in the Kantisang Region, Tamalanrea Jaya Village, Tamalanrea District, Makassar City and water sample analysis at the Makassar Public Health Laboratory (BBLK) Center. The design used in this research was a Completely Randomized (CRD) design, which consisted of 4 treatments with 3 replications. Meanwhile, the treatments that will be applied in this research are treatment A: 200g of Activated Charcoal, Treatment B: 400g of Activated Charcoal, Treatment C: 600g of Activated Charcoal, treatment D: Control. The test parameter in this study is the absorption rate. The water quality parameters observed were temperature, salinity, pH, DO. The results of the study concluded that treatment with a dose of 600g gave higher results compared to a dose of 200g, a dose of 400g, and the control in absorbing the heavy metal lead in pond water.</em></p>Suriyani SuriyaniErni IndrawatiNur Asia Umar
Copyright (c) 2025 Suriyani Suriyani, Erni Indrawati, Nur Asia Umar
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-06-302025-06-3072858910.35965/jae.v7i2.5946KEANEKARAGAMAN BIVALVIA DI PESISIR PANTAI KURI KABUPATEN MAROS
https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/4348
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tingkat keanekaragaman bivalvia di perairan Pantai Kuri, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan mengambil sampel bivalvia di sepanjang pesisir Pantai Kuri pada Oktober hingga November 2023. Pengumpulan sampel dilakukan dengan teknik hand collecting dan analisis data dilakukan dengan mengukur jumlah spesies dan kelimpahan bivalvia serta membandingkannya dengan parameter fisika-kimia perairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman bivalvia di Pantai Kuri sebesar 0,518, menandakan tingkat keanekaragaman yang tidak mencapai maksimal namun juga tidak rendah. Meskipun beberapa spesies, terutama Isognomon, mendominasi lebih dari Perna, variasi dalam kelompok bivalvia tercatat. Analisis kelimpahan bivalvia di setiap stasiun menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nilai yang signifikan di antara ketiga stasiun, meskipun stasiun B memiliki kelimpahan yang sedikit lebih tinggi. Variasi lingkungan seperti suhu, pH, oksigen terlarut, dan salinitas juga memengaruhi preferensi hidup bivalvia di setiap stasiun, dengan stasiun B cenderung memiliki kelimpahan yang sedikit lebih tinggi. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang keanekaragaman bivalvia di Pantai Kuri dan pentingnya memperhatikan kondisi lingkungan dalam pengelolaan habitat bivalvia.</p> <p><em>This study aims to explore the diversity of bivalves in the waters of Pantai Kuri, Maros Regency, South Sulawesi. The research method employed is descriptive analysis involving the collection of bivalve samples along the coastline of Pantai Kuri from October to November 2023. Sample collection utilizes the hand collecting technique, while data analysis entails measuring the species richness and abundance of bivalves and comparing them with physicochemical parameters of the water. The findings reveal a bivalve diversity index of 0.518 at Pantai Kuri, indicating a moderate level of diversity. Although certain species, particularly Isognomon, exhibit dominance over Perna, variations within the bivalve community are evident. Analysis of bivalve abundance across different stations indicates no significant differences among them, albeit station B displaying slightly higher abundance. Environmental variations such as temperature, pH, dissolved oxygen, and salinity also influence the habitat preferences of bivalves across stations, with station B showing a slightly higher abundance. This research provides deeper insights into bivalve diversity at Pantai Kuri and underscores the importance of considering environmental conditions in bivalve habitat management.</em></p>Syamsul AlamHadijah MahyuddinErni Indrawati
Copyright (c) 2025 Syamsul Alam, Hadijah Mahyuddin, Erni Indrawati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-06-302025-06-3072909110.35965/jae.v7i2.4348