Journal of Aquaculture and Environment https://journal.unibos.ac.id/jae <p><strong>Journal of Aquaculture and Enviroment </strong>merupakan jurnal ilmiah yang dikelola secara peer review e-ISSN 2685-1008 dan p-ISSN 2656-6508 diterbitkan oleh Postgraduate Bosowa University Publishing. Terbit dua kali dalam satu tahun.<br /> <br /><strong>Journal of Aquaculture and Enviroment</strong> menerbitkan artikel yang pada bidang aquaculture, fisheries biotechnology, feed and fish nutrition, marine microbiology, marine aquaculture, fishery technology, fisheries biology, population dynamics, fisheries sensing, fishing, marine ecology, fish ecology, coastal management, marine biology, marine conservation, marine culture, marine geology dan oseanografi.</p> Postgraduate Bosowa University Publishing en-US Journal of Aquaculture and Environment 2656-6508 ANALISIS EKSTRAK ABALON TROPIS HALIOTIS ASININA TERHADAP GAMBARAN REGENERASI LUKA SIRIP KAUDAL IKAN NILA OREOCHROMIS SP https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/3135 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas ekstrak visceral abalon tropis haliotis asinine dalam percepatan regenerasi luka sirip kaudal ikan nila (Oreochromis) dan menganalisis efektivitas simplisia mucus abalon tropis haliotis asinine dalam percepatan regenerasi luka sirip kaudal ikan nila (Oreochromis). Penelitian ini dilaksananakan di bulan Juli tahun 2023 bertempat di bertempat di Lembaga Pengkajian dan Penerapan Teknologi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan (LP2T-SPK) Konawe Sulawesi Tenggara. Rancangan penelitian ini adalah eksperimen pre post test only control group design dengan uji analisis data menggunakan uji nonparametrik yaitu Uji Kruskal Wallis. Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa ekstrak visceral abalon tropis Haliotis asinina terbukti paling efektif dalam mempercepat regenerasi histologi luka sirip kaudal pada ikan nila (Nila oreochromis) dibandingkan dengan kelompok perlakuan mucus dan kelompok kontrol dengan tingkat kemaknaan (U = 0,000 p = 0,000).</p> <p><em>This study aimed to analyze the effectiveness of the visceral extract of tropical abalone Haliotis asinina in accelerating the regeneration of caudal fin wound of tilapia (Oreochromis). This research was carried out in July 2023 at the Institute for the Assessment and Application of Fisheries and Marine Resources Technology (LP2T-SPK) Konawe, Southeast Sulawesi. The design of this study was an experimental pre post test only control group design with data analysis using a nonparametric test, namely the Kruskal Wallis Test. The resulth of the study showed that the visceral extract of tropical abalone Haliotis asinina proved to be the most effective in accelerating the histological regeneration of caudal fin wounds of tilapia (Nila oreochromis) compared to the mucus treatment group and the control group with a significance level (U = 0.000 p = 0.000).</em></p> Nona Mu'minun Sutia Budi Erni Indrawati Copyright (c) 2024 Nona Mu'minun, Sutia Budi, Erni Indrawati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-06-30 2024-06-30 6 2 73 79 10.35965/jae.v6i2.3135 EFEKTIFITAS PENAMBAHAN SUPLEMEN HERBAL KUNYIT CURCUMA LONGA LINN PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN, KELULUSHIDUPAN, DAN EFESIENSI PAKAN IKAN NILA OREOCHROMIS NILOTICUS https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/3065 <p>Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan suplemen herbal kunyit (<em>c</em><em>urcuma longa</em><em> l</em><em>inn</em>) terhadap kelangsungan hidup dan performa pertumbuhan ikan nila (<em>o</em><em>reochromis niloticus</em>) dengan menggunakan tiga konsentrasi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan pada laju pertumbuhan bobot spesifik yakni 2,27%, 2,50%, 2,72%, dan 1,53%, laju pertumbuhan bobot mutlak yakni 48,23%, 55,4%, 64,62%, dan 27,28%, SR = 80,55%, 91,67, 97,22, dan 69,45%, serta EF = 0,43%, 0,38%, 0,37%, dan 0,45%. Pada penelitian ini penggunaan suplemen herbal kunyit dengan konsetrasi 75% memberikan pengaruh optimal pada kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan nila.</p> <p><em>This study aimed to determine the influence of adding turmeric herbal supplement on tilapia survival and growth performance using three different concentrations. The result showed that the specific weight growth rate = 2,27%, 2.50%, 2,72% and 1.53% the absolute weight growth rate = 48,23%, 55,4%, 64,62% and 27,28%. SR= 80,55%, 91,67%, 97,22%, and 69,45% and feed efficiency = 0,43%, 0,38%, 0,37% anf 0,45%. In this study, the use of turmeric herbal supplement with a concentration of 75% provides an optimal influence on the survival and growth of tilapia</em><em>.</em></p> Andi Nurfaidah Hadijah Hadijah Erni Indrawati Copyright (c) 2024 Andi Nurfaidah, Hadijah Hadijah, Erni Indrawati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-06-30 2024-06-30 6 2 80 83 10.35965/jae.v6i2.3065 PENGARUH EKOENZIM DOSIS BERBEDA TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS AIR BUDIDAYA DALAM PEMBESARAN IKAN LELE MUTIARA CLARIAS SP https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/3047 <p>Ikan lele mutiara memiliki pertumbuhan yang cepat dan nilai ekonomis yang tinggi. Akan tetapi budidaya ikan lele mutiara dalam jumlah besar menimbulkan masalah lingkungan sehingga diperlukan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan efektif untuk meningkatkan kualitas air dan mempercepat pertumbuhan serta meningkatkan tingkat kelangsungan hidup ikan. Penelitian ini memberikan ecoenzim dalam media budidaya dengan dosis berbeda dalam rentang 5 ml/l-10 ml/l dalam perbaikan kualitas air, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup ikan lele. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pengaruh dosis ekoenzim yang berbeda terhadap perbaikan kualitas air yaitu amonia, nitrat, dan nitrit serta pertumbuhan dan kelangsungan hidup dalam budidaya ikan Lele. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kisaran pH mencapai 6,20-8,00, DO 7,13-8,93, suhu 25,67-31,00 NH3 0,25-0,98, nitrat 0,0083-0,05, nitrit 0,00067-0,01 dengan pertumbuhan A(5m/l) 0,03% SR 55%, B(7,5m/l) 0,02% SR 48,33%, C(10m/l) 0,04% 23,33%, dan K(0m/L) 0,01% 1,67%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pemberian ecoenzim dengan dosis 5 m/L, 7,5 m/L dan 10 m/L tidak berpengaruh terhadap kandungan amoniak, nitrat, nitrit dalam media budidaya, serta pertumbuhan ikan lele mutiara namun berpengaruh terhadap kelangsungan hidupnya.</p> <p><em>The influence of different doses of eco enzyme on improving quality of cultivation water in rearing pearl catfish. Pearl catfish has rapid growth and high economic value. However, the culture of large numbers of pearl catfish poses an environmental problem so that a more environmentally friendly and effective is needed to improve water quality thus accelerating growth and increasing fish survival rates. This study provided eco enzyme in the cultivation with different dose in the range of 5 ml/l – 10 ml/l in improving water quality, growth and survival of catfish. The aim of this study was to compare the effect of different eco enzyme dose in improving water quality, namely Ammonia, Nitrate and Nitrite also growth and survival in catfish farming. The result showed that the range of pH values reached 6.20 – 8.00; DO 7.13 – 8.93; Temperature 25.67-31.00 NH3 0.25-0.98; Nitrate 0.0083 -0.05; Nitrile 0.00067-0.01; with growth A(5m/l) 0.03% SR 55%, B(7.5m/l) 0.02% SR 48.33%, C(10m/l) 0 .04% 23.33%, and K(0m/L) 0.01% 1.67%. So it can be concluded that the administration of eco enzyme at a dose of 5 ml, 7.5 m/L and 10 m/L has no affect the content of ammonia, nitrate, nitrite in the culture media, and it has not affect the growth of the Mutiara Catfish but it has effect on its survival.</em></p> Bambang Bambang Nur Asia Umar Erni Indrawati Copyright (c) 2024 Bambang Bambang, Nur Asia Umar, Erni Indrawati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-06-30 2024-06-30 6 2 84 89 10.35965/jae.v6i2.3047 PERFORMA PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH IKAN KAKAP PUTIH LATES CALCARIFER DENGAN SUMBER PROTEIN YANG BERBEDA https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/2720 <p>Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian pakan dari sumber protein yang berbeda terhadap rasio efesiensi protein, retensi protein, pertumbuhan, sintasan dan FCR benih ikan kakap putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio efesiensi protein tertinggi pada perlakuan C (tepung testis sapi) sebesar 2,33%, disusul perlakuan B (tepung ikan) sebesar 1,81% dan perlakuan A (tepung kedelai) sebesar 1,66%. retensi protein tertinggi pada perlakuan C (tepung testis sapi) sebesar 1,89%, disusul perlakuan B (tepung ikan) sebesar 1,85% dan perlakuan A (tepung kedelai) sebesar 1,77%. Pertumbuhan harian tertinggi pada perlakuan C (tepung testis sapi) sebesar 0,22%, disusul perlakuan B (tepung ikan) sebesar 0,17% dan perlakuan A (tepung kedelai) sebesar 0,15%. Pertumbuhan mutlak tertinggi pada perlakuan C (tepung testis sapi) sebesar 2,21 gram, disusul perlakuan B (tepung ikan) sebesar 1,69-gram dan perlakuan A (tepung kedelai) sebesar 1,53 gram. Sintasan tertinggi pada perlakuan C (tepung testis sapi) sebesar 94,44%, disusul perlakuan B (tepung ikan) sebesar 91,11% dan perlakuan A (tepung kedelai) sebesar 87,78% gram. FCR terbaik pada perlakuan C (tepung testis sapi) sebesar 1,88%, disusul perlakuan A (tepung kedelai) sebesar 2,04% dan perlakuan B (tepung ikan) sebesar 2,05% dan kualitas air masih berada pada kisaran optimal untuk pemeliharaan benih ikan kakap putih.</p> <p><em>This research aimed to analyse the influence of feeding different protein source on protein efficiency ratio, protein retention, growth, survival and FCR of white seabass seeds. The result showed that the highest protein efficiency ration in treatment C (cow testicle meal) of of 2.33%, followed by treatment B (fish meal) at 1.81% and treatment A (soybean flour) at 1.66%. The highest protein retention was in treatment C (cow testicle meal) of 1.89%, followed by treatment B (fish meal) of 1.85% and treatment A (soybean flour) of 1.77%. The highest daily growth was in treatment C (cow testicle meal) of 0.22%, followed by treatment B (fish meal) of 0.17% and treatment A (soybean flour) of 0.15%. The highest absolute growth was in treatment C (cow testicle meal) at 2.21 grams, followed by treatment B (fish meal) at 1.69 grams and treatment A (soybean flour) at 1.53 grams. The highest survival rate was in treatment C (cow testicle meal) of 94.44%, followed by treatment B (fish meal) of 91.11% and treatment A (soybean flour) of 87.78% gram. The best FCR was in treatment C (cow testicle meal) at 1.88%, followed by treatment A (soy flour) at 2.04% and treatment B (fish meal) of 2.05% and water quality was still in the optimal range for the rearing white seabass seeds</em><em>.</em></p> Ibrahim Ibrahim Sutia Budi Sri Mulyani Copyright (c) 2024 Ibrahim Ibrahim, Sutia Budi, Sri Mulyani https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-06-30 2024-06-30 6 2 90 95 10.35965/jae.v6i2.2720 PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK LIDAH BUAYA ALOE VERA, DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP EFESIENSI PEMANFAATAN PAKAN, PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN MAS CYPRINUS CARPIO https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/3952 <p>Ikan mas merupakan ikan yang tahan terhadap perubahan lingkungan dan Lidah buaya merupakan tanaman berbatang pendek, batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan Sebagian terbenam dalam tanah. Penelitian dilakukan menggunakan metode eskperimen yang penelitian ini akan menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, dikarenakan media penelitian dianggap homogen sehingga yang mempengaruhi hasil pada penelitian adalah pengaruh perlakuan dan faktor lainnya Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Perlakuan dalam metode eksperiman yang dilakukan berupa pemberian pakan dengan tingkat perbandingan yang berbeda terhadap efesiensi pakan, pertumbuhan dan kelangsungan Hidup ikan mas. teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan probability sampling khususnya simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bawah penambahan serbuk lidah buaya berpengaruh nyata terhadap kalangsungan hidup ikan mas, penurunan presentase serbuk lidah buaya terjadi pada perlakuan A, C, dan D dalam formulasi pakan mengakibatkan benih ikan mas terjadi penurunan, sedangkan presentese perlakuan B mengalami peningkatan.</p> <p><em>Goldfish are fish that are resistant to environmental changes and Aloe vera is a plant with short stems, the stems are not visible because they are covered by dense leaves and some are buried in the ground. The research was carried out using an experimental method, this research will use a Completely Randomized Design (CRD) pattern. With 4 treatments and 3 replications, because the research media is considered homogeneous so what influences the results of the research is the influence of treatment and other factors. This research uses an experimental type of research. Treatment in the experimental method was carried out in the form of feeding with different levels of comparison of feed efficiency, growth and survival of goldfish. The sampling technique in this research uses probability sampling, especially simple random sampling. The results of this study showed that the addition of aloe vera powder had a significant effect on goldfish survival. The decrease in the percentage of aloe vera powder occurred in treatments A, C, and D in the feed formulation resulting in a decrease in goldfish fry, while the percentage in treatment B increased.</em></p> Diana Melani Emola Sri Mulyani Hadijah Hadijah Copyright (c) 2024 Diana Melani Emola, Sri Mulyani, Hadijah Hadijah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-06-30 2024-06-30 6 2 96 99 10.35965/jae.v6i2.3952