@article{Syarif_Remmang_Mustaking_2022, title={APLIKASI SMART NETIZEN DALAM PENINGKATAN PELAYANAN HUMAS: STUDI KASUS KELURAHAN SIMBORO KECAMATAN SIMBORO KABUPATEN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT}, volume={4}, url={https://journal.unibos.ac.id/jbm/article/view/1494}, DOI={10.35965/jbm.v4i2.1494}, abstractNote={<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan Smart Netizen bisa mempermudah sistem pelayanan administrasi dan untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung dalam implementasi pelayanan publik berbasis Smart Netizen di Kelurahan Simboro Provinsi Sulawesi Barat. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pelayanan publik berbasis Smart Netizen di Kelurahan Simboro memberikan kemudahan penggunaan karena mampu meringkas waktu pelayanan dan memangkas biaya pelayanan. Faktor pendukung yaitu adanya UU Pasal 11 Tahun 2008 wacana informasi dan Transaksi elektro (ITE), tidak adanya iuran pelayanan, mekanisme pelayanan yang simpel dan cepat, dan database warga dapat disimpan dengan baik. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adanya gangguan jaringan yang disebabkan cuaca buruk dan mati lampu, kurangnya pelatihan penanganan masalah jaringan kepada aparatur kelurahan, beberapa fasilitas pada dalam masih belum bisa dipergunakan, dan kurangnya pemahaman warga.</p> <p><em>This study aims to determine the use of Smart Netizen to facilitate the administrative service system and to determine the inhibiting and supporting factors in the implementation of Smart Netizen-based public services in Simboro Village, West Sulawesi Province. The method of collecting data is through observation, interviews, and documentation studies, while the data analysis uses descriptive qualitative analysis. The results showed that the Smart Netizen-based public service in Simboro Village provides ease of use because it can summarize the service mechanism that takes 15 working days as two to 3 days. In addition, Smart Netizen are able to cut service costs. The supporting factors are the existence of a legal umbrella, the absence of service fees, a simple and fast service mechanism, and the citizen database can be stored properly. Meanwhile, the inhibiting factors are network disturbances caused by bad weather and blackouts, the lack of training in handling network problems to the village apparatus, some facilities in the software that are still not commonly used, and the lack of understanding of citizens regarding the use of gadgets</em><em>.</em></p>}, number={2}, journal={Indonesian Journal of Business and Management}, author={Syarif, Andi Athiyah and Remmang, Hasanuddin and Mustaking, Mustaking}, year={2022}, month={Jun.}, pages={157–164} }