Ekowisata Berbasis Budidaya Rumput Laut Berkelanjutan pada Masa New Normal di Pulau Libukang Kabupaten Jeneponto

Authors

  • Djusdil Akrim Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Bosowaa
  • A. Zulfikar Syaiful Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Bosowa
  • Muhammad Fikruddin Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Bosowa
  • Jumadil Jumadil Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Bosowa
  • Nani Anggraini Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Bosowa

Keywords:

Ekowisata, Petani Rumput Laut, Berkelanjutan

Abstract

Pulau Libukang sebagai salah satu kepulauan di Sulawesi Selatan, Indonesia, memiliki potensi budaya bahari dan destinasi wisata yang prospektif. Salah satu budidaya rumput laut sudah menjadi mata pencaharian masyarakat. Masalahnya kemudian pada masa new normal (pasca pandemi). Tren kunjungan warga ke pulau ini semakin meningkat untuk wisata sehat, sedangkan perhatian masyarakat beralih ke sektor wisata dan mulai tidak fokus pada pengembangan komoditas rumput laut. Penelitian ini membahas tentang strategi ekowisata berbasis budidaya berkelanjutan sebagai solusi alternatif bagi masyarakat Pulau Libukang dalam mengelola sumber pendapatan secara paralel. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) menggambarkan strategi kebijakan. Menunjukkan bahwa peran pemerintah lebih penting dibandingkan dengan sektor swasta dan lembaga masyarakat. Strategi utamanya adalah kebijakan pemerintah dalam mengelola ekowisata berbasis rumput laut berkelanjutan yang didukung oleh peran serta masyarakat

Libukang Island as one of the archipelagos in South Sulawesi, Indonesia, has potential marine culture and prospective tourist destinations. One of the cultivation of seaweed has become a community livelihood. The problem then during the new normal (post pandemic). Trend of residents visiting the island is increasing for a healthy tour, while the attention of the community turned to the tourist sector and began un focus on the development of seaweed commodities. This study discusses sustainable cultivation-based ecotourism strategies as an alternative solution for the community of Libukang Island in managing the source of income in parallel. The research method used is descriptive quantitative with a survey approach. The Analytical Hierarchy Process (AHP) method describes the policy strategy. Indicates that the role of the government is more important compared to private sector and community institutions. The main strategy is the government's policy in managing sustainable seaweed-based ecotourism supported by community participation

Downloads

Published

2023-06-30