@article{Arsyad_Hamsiah_Asdar_2021, title={Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Integrated Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V-C SD Negeri Beroanging Kecamatan Tallo Kota Makassar}, volume={2}, url={https://journal.unibos.ac.id/jpe/article/view/1167}, DOI={10.35965/bje.v2i1.1167}, abstractNote={<p>Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitin ini adalah (1) Mendekripsikan peningkatan minat belajar bahasa Indonesia siswa kelas V-C SD Negeri Beroanging Kecamatan Tallo Kota Makassar setelah penerapan pembelajaran terpadu model integrated; dan (2) mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V-C SD Negeri Beroanging Kecamatan Tallo Kota Makassar setelah penerapan. Pembelajaran terpadu model integrated. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan desain penelitian PTK, yang meliputi: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) minat belajar bahasa Indonesia siswa kelas V-C SD Negeri Beroanging Kecamatan Tallo Kota Makassar mengalami peningkatan setelah menggunakan pembelajaran terpadu model integrated. Minat belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V-C SD Negeri Beroanging Kecamatan Tallo Kota Makassar mengalami peningkatan setelah menggunakan pembelajaran terpadu model integrated. Hal ini ditunjukkan oleh cepatnya siswa datang ke sekolah; selalu mengerjakan PR; suka mngerjakan soal dan latihan, baik di sekolah maupun di rumah; tidak suka membolos; suka mengulangi pelajaran di rumah; selalu memperhatikan penjelasan guru; aktif bertanya; aktif menjawab; aktif berdiskusi, bersungguh-sungguh dalam belajar, aktif mengerjakan tugas di kelas; aktif bekerja sama dalam belajar; saling melengkapi jawaban dalam diskusi; menjaga sopan santun dan tata krama, serta disiplin dalam bekerja/mengerjakan tugas; dan (2) prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas V.C - SD Negeri Beroanging Kecamatan Tallo Kota Makassar mengalami peningkatan setelah menggunakan pembelajaran terpadu model <em>integrated</em>, yang ditunjukkan oleh nilai hasil belajar pada siklus I baru mencapai 34,78 % (8 orang) yang mencapai ketuntasan belajar berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai 80, kemudian mengalami peningkatan yang sangat signifikan pada siklus II menjadi 100 % (23 orang siswa). Dengan demikian, pada siklus II tidak ada siswa yang tidak tuntas berdasarkan KKM, sehingga prestasi helajar siswa mengalami peningkatan yang sangat tinggi.</p> <p><em>The objectives that will be achieved in this research are : (1) to describe the improvement of the students’ interest in learning Indonesian language at the grade V-C students of SD Negeri Beroanging, Tallo District, Makassar City using the application of the integrated learning model; and (2) describe the improvement of Indonesian language learning achievement of the grade V-C students of SD Negeri Beroanging, Tallo District, Makassar City using the application of the integrated learning model. This study is classroom action research (CAR), which includes: planning action, action implementation, observation and evaluation, and reflection. The results of this research concludes that: (1) the interest in learning Indonesian language of the grade V-C students of SD Negeri Beroanging, Tallo District, Makassar City, improved after the use of the integrated learning model. This can be seen from the improvement of students’ interest and the enthusiasm of students’ learning, students’ achievement, students’ interest in discussing and expressing opinions, students’ interest in deepening or expanding to understand the material presented by the teacher, students’ interest in reading other books as a support in indonesian language learning, and students’ interest in doing assignments or homework; and (2) Indonesian language learning achievement of the grade V-C students of SD Negeri Beroanging, Tallo District, Makassar City, increased after the use of the integrated learning model. This can be seen from the learning outcomes in the first cycle only reaching 34.78% (8 people) who achieve mastery learning based on the Minimum Completeness Criteria (KKM) with a value of 80, then this figure experienced a significant increase in the second cycle to 100% (23 students). Thus, in the second cycle there were no students who did not complete based on the KKM, so that the students’ learning achievement experienced a dramatically high improvement.</em></p>}, number={1}, journal={Bosowa Journal of Education }, author={Arsyad, Arsiah and Hamsiah, Andi and Asdar, Asdar}, year={2021}, month={Dec.}, pages={01–08} }