Kepercayaan Diri dan Penyesuaian Diri sebagai Prediktor Penerimaan Diri pada Penyandang Disabilitas

Authors

  • Nurfadila Humairah Program Studi Psikologi Universitas Bosowa
  • Minarni Fakultas Psikologi Universitas Bosowa
  • Syahrul Alim Fakultas Psikologi Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.56326/jpk.v1i2.1226

Keywords:

Kepercayaan Diri, Penyesuaian Diri, Penerimaan Diri

Abstract

Penyandang disabilitas fisik yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan. Hal tersebut akan membuat ia lebih menerima dirinya tanpa ada beban perasaan yang dialami atau perasaan frustasi maupun tertekan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kepercayaan diri dan penyesuaian diri secara bersama-sama dalam memprediksi penerimaan diri pada penyandang disabilitas fisik di Kota Makassar. Sampel pada penelitian ini berjumlah 150 responden. Pengambilan data dilakukan dengan tiga skala, yaitu skala penerimaan diri yang dikonstruksi oleh peneliti, skala kepercayaan diri yang dimodifikasi dari Lauster pada tahun 2008, dan skala penyesuaian diri yang dimodifikasi dari Dedi Nasruddin pada tahun 2019. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 150 orang dengan jumlah laki-laki sebesar 89 dan jumlah perempuan sebesar 61. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri dan penyesuaian diri secara bersama-sama dapat menjadi prediktor terhadap penerimaan diri dengan nilai kontribusi sebesar 65.3%. Pengaruh kepercayaan diri terhadap penerimaan diri dengan nilai kontribusi sebesar 7.2% dan memiliki arah yang negatif. Artinya, semakin tinggi kepercayaan diri penyandang disabilitas fisik maka penerimaan dirinya akan semakin menurun, dan sebaliknya. Pengaruh penyesuaian diri terhadap penerimaan diri dengan nilai kontribusi sebesar 58.1% dan memiliki arah yang positif. Artinya, semakin tinggi penyesuaian diri penyandang disabilitas fisik maka penerimaan dirinya akan semakin meningkat, atau sebaliknya.

References

Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Cronbach, L.J. (1963). Educational Psychology. 2nd Edition. New York: Harcourt, Bruce, and World.

Departemen Sosial. (2008). Standarisasi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Tubuh Dalam Panti. Jakarta: Dit. PRSPC.

Desmita. (2017). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Frankl, V.E. (2006). Man's Search For Meaning. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Honggowiyono, P. (2015). Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik.

Hurlock, E.B. (1994). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E.B. (1974). Personality Development. New Delhi: Hill.

Iswidharmanjaya, D., & Enterprise, J. (2014). Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri. Jakarta: PT. Gramedia., Confident, and Courageous (Penerjemah: Astrid Gisella).Jakarta: Erlangga.

Ka’arayeno, Yuliwar, Piran (2017). Hubungan antara penerimaan diri dengan kepercayaan diri dalam interaksi sosial pada remaja penyandang cacat fisik di panti asuhan bhakti luhur kecamatan sukun malang. Jurnal Ilmiah keperawatan Vol 2 No 1. Nursing Bers

Lail, A.H., Tasmin., & Darwati, Y. (2017). Penerimaan Diri Remaja Dengan Orang Tua Tunggal. Happiness, 1, 75-87.

Lauster, P. (2008). Tes Kepribadian. Jakarta: PT. Bumi Askara. Malang: Gunung Samudera.

Mangunsong, F. (1998). Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa. Jakarta: LPSP3 UI.

Nurhasyanah. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri Pada Wanita Infertilitas. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 1, 143-151.

Oentari, H.W. (2019). Penerimaan Diri Pada Penyandang Disabilitas Fisik Karena Kecelakaan. Skripsi: Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Putra, R.A. (2014). Hubungan Antara Penerimaan Diri dengan Penyesuaian Diri pada Remaja Difabel. Naskah Publikasi: Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Supratiknya. (1995). Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta: Kanisius.

Uripni, C.L., Sujianto, U., & Indrawati, T. (2002). Komunikasi Kebidanan. Jakarta: Kedokteran EGC.

Widiastuti, A.A. (2012). Permasalahan Penyesuaian Diri dan Strategi Coping (Kasus Tiga Remaja Bermasalah di Balai Rehabilitasi Sosial). Widyasari Press, 14(2).

Downloads

Published

2021-12-20