Regulasi Emosi dan Emotional Abuse pada Dating Violence

Authors

  • Sitti Nabila Iskandar Program Studi Psikologi Universitas Bosowa
  • Minarni Fakultas Psikologi Universitas Bosowa
  • Arie Gunawan H. Zubair Fakultas Psikologi Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.56326/jpk.v1i2.1239

Keywords:

Regulasi Emosi, Emotional Abuse, Dating Violence

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa bentuk kecenderungan regulasi emosi pada remaja akhir yang mengalami emotional abuse, serta untuk mengetahui bagaimana dinamika regulasi emosi pada korban emotional abuse dalam berpacaran. Pendekatan yang telah dilaksanakan pada penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek pada penelitian ini sebanyak empat orang subjek dengan kriteria sedang menjalin hubungan berpacaran, sudah lebih 6 bulan menjalin hubungan berpacaran, remaja dengan usia 18-21 tahun. Subjek terdiri dari dua orang yang berjenis kelamin perempuan dan dua orang berjenis kelamin laki-laki. Adapun hasil dari penelitian kualitatif pada keempat subjek yang merupakan korban emotional abuse, diketahui bahwa subjek yang memiliki regulasi emosi cognitive reappraisal cenderung bersikap lebih positif dan tidak menyalahkan diri sendiri atas apa yang dialaminya, sedangkan subjek yang memiliki regulasi emosi expressive suppression diketahui cenderung bersikap kurang positif serta menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang dialaminya.

References

Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia.

El- Hakim, L. (2014). Fenomena pacaran dunia remaja. Pekan baru: Zanafa Publishing.

Engel, B. (2002). The emotionally abusive relationship: a breakthrough program to overcome unhealthy patterns. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Gross, J. J. (2007). Handbook of Emotion Regulation. New York. The Guilford Press

Gross, J. J., Jhon, O.P. (2003). Individual Differences in Two Emotion Regulation Processes: Implications for Affect, Relationships, and Well-Being. Journal of Personality and Social Psychology, 85, 348-362.

Hickman, L.J., Jaycox, L.H., Aronoff, J. (2004). Dating Violence Among Adolescents: Prevalence, Gender Distribution, and Prevention Program Effectiveness. Trauma, Violence, & Abuse, 5 (2). 123-142.

Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Gramedia.

Kharisma, V. P. (2011). Hubungan pola asuh otoriter dengan emotional abuse dalam hubungan berpacaran. Psikologi. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Leni, W. (2017). Hubungan Regulasi Emosi Dengan Emotional Abuse Pada Remaja Akhir Yang Berpacaran. Malang: Universitas Muhammadiyah.

Murray, J. (2007). But i love him: Protecting your daughter from controlling, abusive dating relationship. New York: Harper Collins Publisher.

Nurrahmah, N., Titin, P. F., & Radde, H. A. (2021). Harga Diri, Regulasi Emosi, dan Perilaku Asertif pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Karakter, 1(1), 07-16.

Oktaviani, R. (2010). Upaya meningkatkan regulasi emosi melalui layanan bimbingan kelompok pada remaja di panti asuhan yayasan Al Hidayah Desa Desel Sadeng Kecamatan Gunung Pati Semarang tahun 2010. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Pratisti, W.D. (2013). Peran Orangtua Dalam Perkembangan Kemampuan Regulasi Emosi Anak: Model Teoritis. Prosiding Seminar Nasional Parenting, 322-330.

Reivich, K, Shatte, A. (2002). The Resilience Factor. New York: Broadway Books.

Tyas, (2012). Studi eksploratif mengenai faktor-faktor penyebab dan dampak sosial kekerasan dalam pacaran (dating violence) di kalangan mahasiswa. Surakarta. Fisip Universitas Sebelas Maret.

Widiasavitri & Pemayun, (2015). Perbedaan Emotional Abuse pada Remaja Akhir yang Berpacaran Berdasarkan Pola Komunikasi dalam Keluarga. Jurnal Psikologi Udayana. Vol 2 No 2 tahun 2015 hal 300-310.

Downloads

Published

2021-12-20