Penalaran Moral dan Perilaku Bullying pada Santri
DOI:
https://doi.org/10.56326/jpk.v1i2.1247Keywords:
Perilaku bullying, Penalaran moral, SantriAbstract
Perilaku bullying merupakan hasrat seseorang untuk menyakiti. Hasrat tersebut diperlihatkan dalam sebuah tindakan, yang menyebabkan seseorang menderita. Penelitian tentang perilaku bullying menunjukkan bahwa penalaran moral memiliki hubungan dengan perilaku bullying. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penalaran moral dan perilaku bullying pada santri di kota Makassar. Sampel pada penelitian ini berjumlah 423 santri di kota Makassar, dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 250 dan perempuan sebanyak 173 santri. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua skala, yaitu skala penalaran moral Kohlberg yang dikonstruksi sendiri oleh peneliti dengan nilai reliabilitas sebesar 0.799, dan skala The Peer Relation Questionnare (PRQ) oleh Rigby yang diadaptasi oleh Ursiyah (2018) dengan nilai reliabilitas sebesar 0.733. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data korelasional, dan menggunakan teknik bootstrap dengan bantuan SPSS 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara perilaku bullying dengan penalaran moral (p<0.05). Serta hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa nilai korelasi penalaran moral dan perilaku bullying sebesar 26.4%, dan arahnya menunjukkan bahwa terdapat arah yang negatif diantara kedua variabel. Arah negatif yang dimaksudkan yaitu semakin tinggi penalaran moral maka semakin rendah perilaku bullying pada santri, dan begitupun sebaliknya. Semakin rendah penalaran moral maka semakin tinggi perilaku bullying pada santri.
References
Hadiyanto. (2016). Teori dan Pengembangan Iklim Kelas & Iklim Sekolah.Jakarta: Kencana.
Hasan, A. B. P. (2006). Psikologi Perkembangan Islami: Menyingkap Rentang Kehidupan Manusia dari Prakelahiran hingga Pascakematian. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Kohlberg, L. (1927). Essays on Moral Development Volume I: The Philosophy of Moral Development. USA: Library of Congress Cataloging in Data.
Mahfud, J. (2017). Paradigma Baru Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.
Papalia, D. E., et al. (2011). Human Development (Psikolog Perkembangan).
Metro Andalas. (2019). Pengeroyokan Santri Berujung Maut, KPAI Harap Pelaku Dihukum Setimpal. Hendri, Paul. 18 Februari 2019. Diakses 18 Oktober 2019, pukul 14.25 WITA di https://www.metroandalas.co.id/berita-pengeroyokan-santri-berujung-maut-kpai-harap-pelaku-dihukum-setimpal.html
Rigby, K. (2007). Bullying in School : and what to do about it. Australia: AcerPress. Rooney, A. (2012). Teen FAQ Bullying. London: Black Rabbit Books.
Santrock, J. W. (2007). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Sejiwa. (2008). Bullying: Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan. Jakarta: PT Grasindo.
Setiono, K. (2009). Psikologi Perkembangan: Kajian Teori Piaget, Selman, Kohlberg, dan Aplikasi Riset.Bandung: Widya Padjajaran.
Suara Surabaya. 2019. Di Pesantren, Iqbal Sering Jadi Korban Bullying. 29 September 2017. Diakses 18 Oktober 2019, 14.30 WITA di http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2017/192905-Di-Pesantren,-Iqbal-Sering-Jadi-Korban-Bullying
Ursyiah, H. (2018). Pengaruh konformitas, kepribadian big five dan self-esteem terhadap perilaku bullying di Pesantren (Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Psikologi, 2018).
Vanderson, G. R. (2007). American Psychological Association: APA Dictionary of Psychology. Washington DC: American Psychological Association
Zuhri. (2016). Convergentive Design : Kurikulum Pendidikan Pesantren (Konsep dan Aplikasinya). Yogyakarta: Deepublish.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Surya Ramdhani Mansur, Titin Florentina Purwasetiawatik, A. Budhy Rakhmat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.