Gambaran Psychological Well-Being pada Wanita Dewasa Madya Lajang Bersuku Bugis

Authors

  • Nurhikmah Nurhikmah Fakultas Psikologi Universitas Bosowa
  • Patmawaty Taibe Fakultas Psikologi Universitas Bosowa
  • Arie Gunawan H. Zubair Fakultas Psikologi Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.56326/jpk.v2i1.1442

Keywords:

Dewasa Madya Lajang , Kesejahteraan Psikologis, Suku Bugis

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran psychological well-being pada perempuan dewasa madya lajang bersuku bugis. Informan penelitian adalah dua perempuan dewasa madya, responden pertama berusia 40 tahun dan responden kedua 46 tahun yang belum pernah menikah atau belum memiliki pasangan dan bersuku bugis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pegumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi responden. Teknik analisis data yang digunakan ialah teknik analisis data model interaktif menurut Miles & Huberman yang terdiri atas empat tahapan, yaitu tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap display data dan tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan setiap individu memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang berbeda, Informan pertama terlihat menonjol pada tujuan hidup dan pengembangan diri sedangkan informan kedua pada penerimaan diri sehingga selalu mensyukuri apapun yang telah didapatkan. Perbedaan tersebut digambarkan oleh enam dimensi:  penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, kemandirian, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, pengembangan diri dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu usia dewasa madya, jenis kelamin, kebudayaan, status pernikahan, status ekonomi dan kesehatan. Kedua respoden telah memasuki usia dewasa madya, belum mempunyai pasangan, memiliki finansial yang berkecukupan dan sehat secara fisik dan psikis. Faktor-faktor tersebut pada kedua responden tidak nampak memiliki perbedaan yang jauh, semuanya hampir sama kecuali pada faktor kebudayaan. Meskipun kedua responden bersuku bugis, responden HS lebih mengikuti aturan yang bersikap sesuai dengan budaya bugis sedangkan responden NA tidak terlalu menyukai dan mengikuti adat bugis yang berlaku khususnya dalam sebuah pernikahan.

References

Anggoro, W.J & Wahyu Widhiarso. (2010). Konstruksi dan Identifikasi Properti Psikometris Instrumen Pengukuran Kebahagiaan Berbasis Pendekatan Indigenous Psychology: Studi Multitrait-Multimethod. Jurnal Psikologi, 37(2), 176-188.

Annisa, N. M. (2013). Faktor-faktor Penyebab Wanita Dewasa Madya Menunda Pernikahan. Ringkasan Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.

Bird, G., & Melville, K. (1994). Families and intimate relationships. New York: McGraw-Hill.

BPS. (2021). Indeks Kebahagiaan 2021. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

BPS. (2021). Persentase tenaga kerja formal menurut jenis kelamin. Diakses padda tanggal 24 Maret 2022 dari https://www.bps.go.id/indicator/6/1170/1/persentase-tenaga-kerja-formal-menurut-jenis-kelamin.html

BPS (2021). Persentase rumah tangga menurut daerah tempat tinggal kelompok umur jenis kelamin kepala rumah tangga dan status perkawinan. Diakses pada tanggal 11 Januari 2022 dari https://www.bps.go.id/statictable/2012/04/19/1605/persentase-rumah-tangga-menurut-daerah-tempat-tinggal-kelompok-umur-jenis-kelamin-kepala-rumah-tangga-dan-status-perkawinan-2009-2021.html

BPS. (2021). Provinsi dengan pernikahan perempuan usia dini tertinggi pada 2020. Diakses pada tanggal 7 Maret 2022 dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/12/16/10-provinsi-dengan-pernikahan-perempuan-usia-dini-tertinggi-pada-2020

Creswell, J.W. (1998). Qualitatif inqury and research design: Choosing among Five Traditions. California: SAGE Publications,Inc.

Diener, E. (2002). Findings On Subjective Well-Being and Their Implications for Empowerment. Illionis: University of Illionis.

De Genova. (2008). Intimate Relationship, Marriage and Families. New York: McGraw Hill, Inc.

Dewi, P. S. & Utami, M. S. (2008). Subjective well-being anak dari orang tua yang bercerai. Jurnal Psikologi 35(2), 194-212.

Gordon, J. (2003). The Pfeifer Book of Succesful Leadership Development Tools. San Fransisco, CA: John Wiley & Sons Inc.

Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hsu, T.L., & Barrett, A.E. (2020). The association between marital status and psychological well-being: Variation across negative and positive dimensions. Journal of Family Issues, 41(11), 2179-2202.

Islam, J.C.S. (2004). Marital relationship status, social support, and psychological well-being among rural, low-income mothers (Doctoral dissertation, University of Maryland, College Park).

Jones, G.W. (2005). The “flight from marriage” in South-East and East Asia. Journal of Comparative Family Studies, 36(1), 93-119.

Keyes, C.L.M., Shmotkin, D., & Ryff, C.D. (2002). Optimizing well-being: The empirical encounter of two traditions. Journal of Personality and Social Psychology, 82(6), 1007–1022. doi:10.1037/0022-3514.82.6.1007

Koropeckyj-Cox, T., Pienta, A.M., & Brown, T.H. (2007). Women of the 1950s and the “Normative” Life Course: The Implications of Childlessness, Fertility Timing, and Marital Status for Psychological Well-Being in Late Midlife. The International Journal of Aging and Human Development, 64(4), 299–330. doi:10.2190/8ptl-p745-58u1-3330

Larasati, D. (2012). The Difference of Mate Selction Preferences among Working Woman and Non-Working Woman. Skripsi diterbitkan. Fakultas Psikologi Program studi sarjana Ekstensi. Depok: Universitas Indonesia.

Lopus, S., & Frye, M. (2018). Visualizing Africa’s educational gender gap. Socius, 4, 2378023118795956.

Mahmud, Murni. (2009). Bahasa & Gender Dalam Masyarakat Bugis. Makassar: Pustaka Refleksi

Maya, T.E.S.W. (2015). Perbedaan Kesejahteraan Psikologis Wanita Lajang dan Menikah. Jurnal Psiko-Edukasi, Vol.13, 48-65.

Moleong, L.J. (1995). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nauli, M. (2003). Fear of Succes Wanita Bekerja: Studi Bandung Perempuan Batak, Minangkabau dan Jawa Yogyakarta: ARTI.

Parlumutter, M. & Elizabeth H. (1992). Adult Development and Aging. (Second Ed) New York: John Wiley & Sois.

Pelras, C. (2006). Manusia Bugis. Jakarta: Grafika Mardi Yuana.

Perini, U., & Sironi, E. (2016). Marital Status and Psychological Well-being: A Cross Section Analysis. Rivista Internazionale Di Scienze Sociali, 124(1), 41–48.

Poerwandari, E. K. (2013). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Depok : LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Putri, S.O. (2010). Kesiapan Menikah pada Wanita Dewasa Madya yang Bekerja. Skripi diterbitkan. Universitas Sumatera Utara.

Price, C.A., & Joo, E. (2005). Exploring the Relationship between Marital Status and Women’s Retirement Satisfaction. The International Journal of Aging and Human Development, 61(1), 37–55. https://doi.org/10.2190/TXVY-HAEB-X0PW-00QF

Rouse, L.P. (2002). Marital and sexual lifestyles in the United States: Attitudes, behaviors, and ou ar. USA: Hawthorne Press, Inc.

Ryan, R.M., & Deci, E.L. (2001). On Happiness and Human Potentials: A Review of Research on Hedonic and Eudaimonic Well-Being. Annual Review of Psychology, 52(1), 141–166. doi:10.1146/annurev.psych.52.1.14

Ryff, C.D. (1995). Psychological Well-Being in Adult Life. Current Directions in Psychological Science, 4(4), 99–104. doi:10.1111/1467-8721.ep10772395

Ryff, C.D., & Singer, B. (1996). Psychological Weil-Being: Meaning, Measurement, and Implications for Psychotherapy Research. Psychotherapy and Psychosomatics, 65(1), 14–23. doi:10.1159/000289026

Ryff, C.D., & Singer, B. H. (2006). Know Thyself and Become What You Are: A Eudaimonic Approach to Psychological Well-Being. Journal of Happiness Studies, 9(1), 13–39. doi:10.1007/s10902-006-9019-0

Ryff, C.D., & Keyes, C.L.M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719–727. https://doi.org/10.1037/0022-3514.69.4.719

Ryff, C.D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57, 1069-1081

Santrock, J.W. (2002). Life-span Development : Perkembangan Masa Hidup. (Edisi 5 jilid 2), Jakarta: Erlangga

Santrock, J.W. (2012). Life-span Development. (13th ed). University of Texas, Dallas : Mc Graw-Hill

Slater, C.L. (2003). Generativity versus stagnation: An elaboration of Erikson's adult stage of human development. Journal of Adult Development 10, 53-65.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Stein, P.J. (1976). Singeles. New Jersey: Prentice-hall.

Springer, K.W., & Hauser, R.M. (2006). An assessment of the Construct Validity of Ryff’s Csale of Psychological well-being: Method, mode and Measurement affects. Social Science Research, 35, 1080-1102.

Tahir, M.A. (2012). Determinants of Psychological Well-Being and Self-esteem in Married an Unmarried Women. Pakistan Journal of Psychology.

Turner, J.S., & Helms, D.B. (1995). Life Span Development. (5th ed). Toronto: Holt, Rinehart, and Winston, Inc.

Downloads

Published

2022-06-30