Pengaruh Regulasi Emosi terhadap Penerimaan Diri Wanita Dewasa Awal yang Mengalami Bodyshaming
DOI:
https://doi.org/10.56326/jpk.v3i1.1997Keywords:
Penerimaan Diri, Regulasi Emosi, BodyshamingAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh regulasi emosi terhadap penerimaan diri wanita dewasa awal yang mengalami bodyshaming. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal, berusia 18-25 tahun yang berada di kota Makassar sebanyak 416 responden. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan dua skala, yakni skala Berger’s Self-Acceptance Scale dan Emotion Regulation Questionnaire. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling dengan teknik sampling purposive. Analisis data yang digunakan yakni teknik analisis sederhana. Adapun hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terhadap pengaruh regulasi emosi terhadap penerimaan diri wanita dewasa awal yang mengalami bodyshaming dibuktikan dari nilai signifikansi > 0.05.
References
Amira, F. S., & Mastuti, E. (2012). Hubungan Antara Parent Attachment Dengan Regulasi Emosi Pada Remaja. BRPKM : Buletin Psikologi Dan Kesehatan Mental, 837-843.
Berger, E. M. (1952). The relation between expressed acceptance of self and expressed acceptance of others. The Journal of Abnormal and Social Psychology, 47(4), 778– 782. https://doi.org/10.1037/h0061311
Carson, S. H., & Langer, E. J. (2006). Mindfulness and self-acceptance. Journal of Rational-
Emotive & Cognitive-Behavior Therapy, 24(1), 29–43. https://doi.org/10.1007/s10942-006-0022-5
Dennis, T. A. (2007). Interactions between emotion regulation strategies and affective style: Implications for trait anxiety versus depressed mood. Motivation and Emotion, 31(3), 200–207. https://doi.org/10.1007/s11031-007-9069-6
Fredrickson, B. L., & Roberts, T.-A. (1997). Objectification Theory: Toward Understanding Women’s Lived Experiences and Mental Health Risks. Psychology of Women Quarterly, 21(2), 173–206. https://doi.org/10.1111/j.1471-6402.1997.tb00108.x
Gayatri, R. R., & Rahmasari, D. (2022). Penerimaan Diri Pada Beauty Vlogger Yang Mengalami Bodyshaming. Jurnal Penelitian Psikologi, 56-65.
Gratz, K. L., & Roemer, L. (2003). Multidimensional Assessment of Emotion Regulation and Dysregulation: Development, Factor Structure, and Initial Validation of the Difficulties in Emotion Regulation Scale. Journal of Psychopathology and Behavioral Assessment.
Greenberg, L. S. (2007). Emotion coming of age. Clinical Psychology: Science and Practice, 14(4), 414–421. https://doi.org/10.1111/j.1468-2850.2007.00101.x
Gross, J. J. (1999). Emotion Regulation: Past, Present, Future. Cognition & Emotion, 13(5), 551–573. https://doi.org/10.1080/026999399379186
Gross, J. J., & John, O. P. (2003). Individual differences in two emotion regulation processes: Implications for affect, relationships, and well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 85(2), 348–362. https://doi.org/10.1037/0022-3514.85.2.348
Hamda, A. B. B., & Primanita, R. Y. (2021). Hubungan makna dalam hidup dan penerimaan diri wanita korban KDRT di Sumatera Barat. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(2), 38-46.
Khoiriyah, A. L., & Rosdiana, A. M. (2019). Hubungan Ketidakpuasan Tubuh Dengan Penerimaan Diri Pada Perempuan Usia Dewasa Awal (18-25 Tahun) Di Kota Malang. EGALITA : Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender, 42-53.
Setyaningsih. (2021). Pengaruh Situasi Sosial Dan Nilai Budaya Madura Terhadap Regulasi Emosi Individunya. PERSONIFIKASI, 21-37.
Ma, X. (2001). Bullying and Being Bullied: To What Extent Are Bullies Also Victims? American Educational Research Journal, 38(2), 351–370. https://doi.org/10.3102/00028312038002351
Maryam, S., & Ifdil, I. (2019). Relationship between body image and self-acceptance of female students. Jurnal Aplikasi IPTEK Indonesia, 3(3), 129–136. https://doi.org/10.24036/4.23280
Pratama, A. N. (2020). Hubungan Antara Bodyshaming dan Happiness dengan Konsep Diri Sebagai Variabel Mediator. Jurnal Penelitian Psikologi, 85-93.
Rigby, K. (2003). Consequences of Bullying in Schools. The Canadian Journal of Psychiatry, 48(9), 583–590. https://doi.org/10.1177/070674370304800904
Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of personality and social psychology, 57(6), 1069.
Siregar, G. J., Rostiana, R., & Satyadi, H. (2019). Peran regulasi emosi terhadap kualitas hidup dengan work life balance sebagai mediator pada perempuan peran ganda. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 3(2), 403. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v3i2.5551
Thanirah, R., & Insan, I. (2020). Hubungan Hardiness Dengan Regulasi Emosi Pada Mahasiswa Di Era Pandemi Covid-19. JURNAL PSIMAWA, 82-88.
Thompson, R. A. (1994). Emotion regulation: A theme in search of definition. Monographs of the Society for Research in Child Development, 59(2– 3), 25–52. https://doi.org/10.1111/j.1540-5834.1994.tb01276.x
Yolanda, W. G., & Wismanto, Y. B. (2017). Perbedaan Regulasi Emosi dan Jenis Kelamin pada Mahasiswa yang Bersuku Batak dan Jawa. Psikodimensia, 72-80.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Friniar Friniar, Sitti Syawaliyah Gismin, Andi Muhammad Aditya S.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.