Gambaran Self-Compassion Pada Dewasa Awal Yang Berstatus Yatim Piatu

Authors

  • Nurul Budianto Fakultas Psikologi Universitas Bosowa
  • Musawwir Musawwir Fakultas Psikologi Universitas Bosowa
  • Arie Gunawan Hazairin Zubair Fakultas Psikologi Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.56326/jpk.v4i2.3729

Keywords:

Self-Compassion, Dewasa Awal, Yatim Piatu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran Self-Compassion pada dewasa awal yang berstatus yatim piatu di kota Makassar. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu Self-Compassion diukur dengan menggunakan skala Self-Compassion Scale (SCS) dari Neff (2003). Terdapat nilai CFA (0.672) dengan total item valid 16 item. Penelitian ini menggunakan Teknik pengambilan sampel yaitu Teknik non probality sampling dengan pendekatan kuantitatif. Responden dalam penelitian ini sebanyak 230 responden yang berstatus yatim piatu dengan rentang usia 18-25 tahun. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Maka berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa gambaran Self-Compassion pada dewasa awal yang berstatus yatim piatu dikota makassar berada pada tingkat kategori sedang dengan 48,3%.

References

Dariyo, Agoes. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Gilbert, P. and Procter, S. (2006) Compassionate Mind Training for People with High Shame and Self-Criticism: Overview and Pilot Study of a Group Therapy Approach. Clinical Psychology & Psychotherapy, 13, 353-379.

Gunarsa, Singgih D & Yulia Singgih D. Gunarsa.1991. Psikologi Praktis AnakRemaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia

Marcussen, J. (2019). Parental Death in Young Adults With Divorced Compared to Non-divorced Parents: The Effect On Prolonged Grief And Mental Health. Death Studies, 23(1), 1-12.

Mahmud Syaltut,al-Islam: Aqidah wa Syari’ah, ttp: Dar al- Qalam, 1996.

Neff, K. D. (2003). Development and validation of a scale to measure self-compassion. self and identity, 2, 223-250.

Neff, K. D. (2011). Self-compassion: Stop Beating Yourself Up and Leave insecurity behind. Texas: Harper Collins Publishers.

Neff, K. D. (2016). Does self-compassion entail reduced self-judgment, isolation, and over-identification? A response to Muris, Otgaar, and Petrocchi (2016).

Neff, K. D., & Vonk, R. (2009). Self-compassion versus Global Self-Esteem: Two Different Ways of Relating to Oneself. Journal of Personality, 77, 23-50.

Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2011). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta: Prenada Media Group.

Rananto, H.W., & Hidayati, F (2017). Hubungan antara Self-compassion dengan Prokastinasi pada siswa SMA Nasima Semarang. Jurnal Empati. Vol 6

Santrock, John W. 2002. Life-span Development : Perkembangan Masa Hidup. Edisi 5 jilid 2, Jakarta: Erlangga

Sullivan K, Cleary M, Sullivan G. (2005). Bullying in Secondary Schools. California: Corwin Press.

Tajibu, A. T. K. (2018). Hubungan antara self-compassion dengan psychological well-being pada narapidana di lembaga pemasyarakatan kelas i makassar. Thesis. Universitas Negeri Makassar.

Downloads

Published

2024-12-31