Kematangan Emosi dan Forgiveness: Studi Korelasional pada Mahasiswa di Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.56326/jpk.v5i1.5825Keywords:
Forgiveness, Kematangan Emosi, MahasiswaAbstract
Masa dewasa awal, periode penting dalam perkembangan mahasiswa, terutama yang memasuki lingkungan pendidikan tinggi atau universitas. Pada tahap ini, mahasiswa cenderung memiliki emosi yang meledak-ledak dan sering kali kesulitan mengendalikan emosinya. Forgiveness menjadi salah satu cara efektif untuk mengatasi konflik dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kemampuan ini, mahasiswa dapat melepaskan beban emosi negatif dan membangun hubungan yang lebih sehat serta stabil secara emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan forgiveness pada mahasiswa di Kota Makassar. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 440 mahasiswa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional, kemudian dianalisis dengan menggunakan Uji korelasi Spearman Rank. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Forgiveness dari Transgression Related Interpersonal Motivation Inventory (TRIM-18) dengan koefisian Cronbach Alpha sebesar 0.945 dan skala Kematangan Emosi dengan koefisien Cronbach Alpha sebesar 0.886. Dari Hasil analisis data diperoleh hasil koefisien korelasi r= 0.095 dengan nilai signifikansi 0.046 (sig 0.046; sig < 0.05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dengan forgiveness pada mahasiswa, sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
References
Anderson, M.A. (2006). Thel Relationship among Resilience, Forgiveness, and Anger Expression in Adolescents.Maine: The University of Maine
Bhagat, V., Haque, M., Bin Abu Bakar, Y.I., Husain, R., & Khairi, C.M. (2016). Emotional maturity of medical students impacting their adult learning skills in a newly established public medical school at the east coast of the Malaysian Peninsula. Advances in Medical Education and Practice, 7, 575 - 584.
Carvalho, K. C., Mulinari, D. R., Voorwald, H. J., & Cioffi, M. O. (2010). Chemical modification effect on the mechanical properties of hips/coconut fiber composites. BioResources.
Feldman, P. J., & Stelptoel, A. (2003). Psychosocial and socioeconomic factors are associated with glycated hemoglobin in nondiabetic middle-aged men and women. Health Psychology, 22(4), 398–405. https://doi.org/10.1037/0278-6133.22.4.398
Katkovsky, W., & Gorlow, L. (1976). The psychology of adjustment: current concepts and applications. (No Title).
Lichtenfeld, S., Maier, M. A., Buechner, V. L., & Fernández Capo, M. (2019). The influence of decisional and emotional forgiveness on attributions. Frontiers in Psychology, 10, 1425.
Nashori, F. (2011). “Meningkatkan Kulalitas Hidulp delngan Pemaafan”. UNISIA, 214-226.
Santrock, J.W. (2011). Lifel-span Development, Perkembangan Masa Hidup. Edisi Ketiga belas Jilid 1. (Diterjemahkan: Benedict Widyasinta). Jakarta: Erlangga
Sarwono, S. W. (2011). Psikologi sosial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Schlenker, B. R. (1992). The theory of self-presentation and its applications in educational settings. Journal of Educational Psychology, 84(3), 456-468.
Steinberg, L. (2008). Adolescence. New York: McGraw-Hill.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Angel Linggi, Sitti Syawaliah Gismin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.








