Peran Pendidikan Formal Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Di SMA YP-PGRI 2 Makassar

Authors

  • Dionisius Edison Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Bosowa
  • Syamsul Bahri Program Studi Ilmu Administrasi Negara Pascasarjana Universitas Bosowa
  • Andi Burchanuddin Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.56326/jsk.v2i1.1530

Keywords:

Pendidikan, Formal, Kenakalan Siswa, SMA, Makassar

Abstract

Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kenakalan siswa, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan dan paya sekolah dalam menanggulangi kenakalan pada siswa SMA YP-PGRI 2 Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Metode yang digunakan  untuk  menggambarkan  atau  menganalisis  suatu  hasil  penelitian  tetapi  tidak digunakan untuk membuatkesimpulan yang lebih luas. Penelitian ini berlokasi di SMU PGRI Kota Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja (siswa) yang ada di SMA YP-PGRI 2. Sampel penelitian ini adalah siswa dan guru di SMA YP-PGRI 2. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dokumentasi, wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa kebijakan sekolah dalam   rangka mengatasi kenakalan remaja di bagi menjadi tiga upaya yaitu kuratif, represif dan preventif. Adapun kebijakan yang telah di terapkan SMA YP-PGRI  2 Kota Makassar dalam mengatasi kenakalan remaja yaitu: peraturan sekolah yang bersifat tegas, pembatasan jam siswa berada di lingkungan sekolah maksimal jam 16.00, pengembalian siswa kepada orang tua, pengembangan pendidikan karakter, pengembangan pendidikan spiritual, layanan Bimbingan Konseling, menciptakan situasi sekolah yang kondusif dan pengubahan budaya melalui kegiatan positif.

This study aims to determine the form of student delinquency, the factors that cause delinquency and the school's effort in tackling delinquency in high school students YP-PGRI 2 Makassar. This study uses qualitative methods with descriptive analysis. Methods used to describe or analyze a research result but are not used to make broader conclusions. This research is located in SMU PGRI Makassar City. The population in this study were all teenagers (students) in SMA YP-PGRI 2. The samples of this study were students and teachers at SMA YP-PGRI 2. The data collection methods used by the author in this study were documentation, interviews and observation. The results of this study indicate that school policies in order to overcome juvenile delinquency are divided into three efforts, namely curative, repressive and preventive. The policies that have been implemented by SMA YP-PGRI 2 Makassar City in overcoming juvenile delinquency are: strict school regulations, limiting the hours students are in the school environment a maximum of 16.00, returning students to their parents, developing character education, developing spiritual education, Counseling Guidance services, creating a conducive school situation and changing culture through positive activities.

References

A.Wawan & Dewi, M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Cetakan II. Yogyakarta: Nuha Media

Adi, I.R. (2001). Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat, Intervensi Komunitas (Pengantar pada pemikiran dan pendekatan praktis). Jakarta: FakultasEkonomi Universitas Indonesia.

Ali, Z. 2009. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC

Arkinson, R.C. (2005). Pengantar Psikologi (Terjemahan Taufiq dan Barham). Jakarta: Erlangga

Bodan dan Taylor. 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Rosdakarya

Bungin, Burhan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Hakarta: Rajawali Pers

Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media

Feldman. (2003). Achievung Organizational Posperity Through Employee Motivation and Patentation: A Comparative study of Strategic HRM Paractices in Malaysia Institutions, (21 Oktober 2009), Jurnal Online Kompensasi Motivasi Kerja Karyawan.

Ibrahim, Rusli 2001, Pembinaan Perilaku Sosial Melalui Penjas. Jakarta: Ditjen Dikdasmen, Depdikna.

Leavit Harold J. 1978. Managerial Psicology, an introduction to individual, pairs, and groups in organization. Chicago: The Univecity of chicago press.

Lexy J. Moleong. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Rosdakarya

Linggasari. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku. FKMUI

Mulyana, deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Noatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Oktaviana, L. (2015). Hubungan Antar Konformitas Dengan Kevenderungan Perilaku Bullying. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sarwono, Sarlito, W. & Eko, A. Meinarno. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika

Satomka. 2011. SosiologiPerubahanSosial,Jakarta :Pranada Media Grup

Skinner, B.F. (2013). Ilmu Pengetahuan dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Soedarsono. 1995. Kenakalan Remaja, Revensi, Rehabilitasi, dan Resosialisasi, Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Vivien AnjadiSuwito, “KenakalanRemaja” Sumber:

Winardi. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Cetakan Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tinus, A. A., Asmirah, A., & Burchanuddin, A. (2021). Adaptasi Sosial Mahasiswa Sabah Dalam Lingkungan Universitas Bosowa Makassar. Jurnal Sosiologi Kontemporer, 1(1), 01–08

Paganggi, R. R., Hamka, H., & Asmirah, A. (2021). Pergeseran Makna Dalam Pelaksanaan Upacara Adat Rambu Solo’ Pada Masyarakat Toraja: Studi Sosiologi Budaya di Lembang Langda Kecamatan Sopai Kabupaten Toraja Utara. Jurnal Sosiologi Kontemporer, 1(1), 09–20.

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Edison, D., Bahri, S., & Burchanuddin, A. . (2022). Peran Pendidikan Formal Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Di SMA YP-PGRI 2 Makassar. Jurnal Sosiologi Kontemporer, 2(1), 01–07. https://doi.org/10.56326/jsk.v2i1.1530