Studi Deskriptif Terhadap Pola Relasi Kerja Waria Dalam Mencari Nafkah Di Kecamatan Panakkukang Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.56326/jsk.v3i2.4109Keywords:
Waria, Pola Kerja, RelasiAbstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola kerja waria dalam mencari nafkah dan kendala dalam mencari nafkah. Metode penelitian menggunakan teknik Purposive Sampling adalah metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian dan survei yang dilakukan dengan sistem jaringan informan waria. Dalam teknik pengumpulan data dilakukan observaasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan pola kerja waria dalam mencari nafkah ialah bersubstansi atas 2 yaitu relasi sosial hubungan timbal balik antar individu atau kelompok dalam suatu masyarakat, saling mempengaruhi dan didasarkan pada kesadaran saling menolong dan tindakan sosial yaitu menyatakan bahwa semua tindakan individu/subjektif mempunyai motif dan tujuan yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan. Kendala yang dihadapi waria dalam mencari nafkah, terdiri dari kendala internal meliputi masalah ekonomi mengakibatkan tidak lanjutnya pendidikan tinggi dan tidak ada dukungan material dari keluarga maupun teman sejawat dalam memenuhi kebutuhan dalam mencari nafkah
This research aims to find out the work patterns of warwomen in earning a living and the obstacles in earning a living. The research method uses the Purposive Sampling technique, which is a sampling method used in research and surveys that is carried out using an information collection system. waria. In data collection techniques, observations, interviews, and documentation are carried out. The results of this research show that the work pattern of women in earning a living is based on two social relations, namely reciprocal relations between individuals or groups in a society, influencing each other and It is based on awareness of mutual assistance and social action, namely stating that all individual/subjective actions have different motives and goals to achieve goals. The obstacles that women face in earning a living consist of internal obstacles including economic problems resulting in continued high income and lack of support. n material from family and friends to fulfill their needs in earning a living
References
Abidin, Djabbar. Analisis Interaksi Simbolik Waria (Wanita Transgender) di Makassar - Indonesia Timur : 2019
Abdul Kadir Ahmad & Nur Fadhilah. Penelitian Kualitatif : Filosofi Dan Praksis. Yogyakarta : Arti Bumi Intaran, 2021
Atmojo, K.(1986). Kami bukan lelaki-sebuah sketsa kehidupan waria. Jakarta: PT. Temprin.
Bandura A. Social cognitive theory. In: Annals of Child Development: Volume 6
Carroll, L., Gilroy, P. J., & Ryan, J. (2002). Counseling Transgendered, Transsexual, and Gendervariant Clients. Journal of counseling & development, 80(2), 131-139.
Doyle, PJ, Teori Sosiologi : Klasik dan Modern Jilid 2. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama : 1994.
Hidayati, D. S. (2014). Peningkatan Relasi Sosial melalui Social Skill Therapy pada Penderita Schizophrenia Katatonik. Jurnal Online Psikologi, 2 (1): 17-28.
Koeswinarno. (2005). Hidup Sebagai Waria. Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara.
Nevid, Jeffrey S. 2002. Abnormal Psychology Changing Blackboard. USA : Pearson
Marcyzk, G., DeMatteo, & Festinger, D. (2005). Essentials of Research Design and Methodology. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.,.
Pierson, J. H. (2002). Tackling Social Exclusion. London and New York: Routledge.
PKBI, Inang Winarso. Profil Waria Dalam Program Peduli. Jakarta Selatan : 2020
Soekanto, S. (2012). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta : PT Rajawali Pers
Sharyn G. Davies. Keberagaman Gender Di Indonesia, Penerjemah: Santi Hendrawati & Catharina I. Jakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia : 2018
Yash. 2003. Transseksual: Sebuah Studi Kasus Perkembangan Transseksual Perempuan Ke Laki-laki. Semarang
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Muh. Rayan Fauzan A, Andi Burchanuddin, Asmirah Asmirah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.