Perbandingan Buah Nipah Nypa fruticans wurmb Dengan Buah Nanas Ananas comosus Dalam Pembuatan Selai

Authors

  • Armita Sari Pogram Studi Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Bosowa
  • Andi Tenri Fitriyah Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Bosowa
  • Fatmawati Fatmawati Pogram Studi Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.56326/pallangga.v1i2.2882

Keywords:

Selai Buah Nipah, Buah Nanas

Abstract

Nipah is a type of palm plant that grows in mangrove forests or tidal areas on the seashore. Nipah shoots are edible and young nipa fruits can be used as a kind of fruit and fro, compote, and jam. Pineapple is a fruit that has distinctive characteristics in terms of aroma, taste and color. One way that can be done to overcome rot in pineapples is to process pineapples into a processed product, namely jam. This study aims to determine the best concentration ratio between palm fruit and pineapple fruit on water content, vitamin C, and organoleptic tests. The research treatments were nipah fruit with concentration (70%, 65%, 60%, 55%) and pineapple fruit with concentration (30%, 35%, 40%, 45%). Data analysis used Completely Randomized Design (CRD). Based on this study, it was shown that the best results from nipa fruit jam with a comparison of pineapple were in the treatment (55% nipa fruit: 45% pineapple fruit) in terms of chemical analysis, namely water content, vitamins, and organoleptic tests, namely aroma, color, spreadability, and taste

Nipah adalah jenis tanaman palem yang tumbuh di lingkungan hutan mangrove atau daerah pasang surut tepi laut. Tunas nipah dapat dimakan dan buah nipah yang masih muda dapat dijadikan semacam kolang-kaling, kolak, dan selai. Nanas adalah buah yang memiliki karakteristik khas dari segi aroma, rasa, dan warna. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebusukan pada nanas adalah dengan mengolah nanas menjadi suatu produk olahan yaitu selai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi perbandingan terbaik antara buah nipah dengan buah nanas terhadap kadar air, vitamin c, dan uji organoleptik. Perlakuan penelitian yaitu buah nipah dengan konsentrasi (70%, 65%, 60%, 55%) dan buah nanas dengan konsentrasi (30%, 35%, 40%, 45%). Analisis data menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa hasil terbaik dari selai buah nipah dengan perbandingan buah nanas adalah pada perlakuan (buah nipah 55%: buah nanas 45%) ditinjau dari analisis kimia yaitu kadar air, vitamin, dan uji organoleptik yaitu aroma, warna, daya oles, dan citarasa

References

Abriana, A. (2018). Analisis Pangan Teori dan Metode. Cv Sah Media. Makassar.

Afrizal, F. (2017). Pemanfaatan Buah Nipah (Nypa fruticans) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Selai. Jom Faperta, 4(1):2.

Andarwulan, N, Kusnandar, F., & Herawati, D. (2011). Analisis Pangan. Dian Rakyat. Jakarta.

Evi, T., & Damayanti, P. K. (2017). Perbandingan Metode Penentuan Vitamin C pada Minuman Kemasan Menggunakan Metode Spektrofotometer UV-Vis dan Iodimetri. 258-266.

Fahrizal., F.R. (2014). Kajian Fisiko Kimia dan Daya Terima Organoleptik Selai Nanas yang Menggunakan Pektin dari Limbah Kulit Kakao. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia, 6 (3).

Hassan, A., & Othman, R. (2011). Pineapple (Ananas comosus) and Subtropical Fruits. Mangosteen to White Sapote: 194-217). Woodhead Publishing Series in Food Science,Technology and Nutrition.

Kartika, P. N., & Nisa, F. C. (2015). Studi Pembuatan Osmodehidrat Buah Nanas (Ananas Comosus L. Perendaman Pineapple (Ananas comosus L. Merr) Osmodehydrate: Study on Sugar Concentration in Osmotic Solution and SoakingTime,3(4): 13451355. http://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/viewFill/257/266.

Muchtadi, T.R. (2010). Pengetahuan Bahan Makanan. Pusat Antar Universitas. Institut Teknologi Bandung.

Radam. R. R. (2016). Pengolahan Buah Nipah (Nypa fruticans wurmb) Sebagai Bahan Baku Manisan Buah Kering dan Manisan Buah.

Suryani, A. E., Hambali., M., & Rivai. (2004). Membuat Aneka Selai. Penebar Swadaya, Jakarta.

Shfali, D., & Jood, S. (2007). Organoleptic and Nutritional Evaluation of Wheat Breads Supplemented with Soybean and Barley Flour. Food Chemistry, 77: 479–488.

Winarno, F. G. (2008). Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia. Jakarta.

Yulistiani R., Murtiningsih., & Mahmud, M. (2011). Peran Pektin dan Sukrosa pada Selai Ubi Jalar Ungu. J. Rekapangan, 5(2):114-120.

Downloads

Published

2023-07-30