Respon Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis Zea Mays L. Dan Kacang Tanah Arachis hypogaea L. Dengan Aplikasi Pupuk Organik Difermentasi Dan Anorganik Dalam Sistem Tumpang Sari

Authors

  • Puabonga Puabonga Pogram Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Bosowa
  • Amiruddin Amiruddin Pogram Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Bosowa
  • Rahmadi Jasmin Pogram Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.56326/pallangga.v2i2.4321

Keywords:

Tumpangsari, Jagung, Kacang Tanah, Pupuk Organik Fermentasi, Pupuk Anorganik

Abstract

This research aims to determine the effect of growth of corn (Zea mays L.) and peanuts (Arachishypogaea L.) given fermented organic and inorganic materials in an intercropping system. The purpose of this research is to increase knowledge and insight, and it is hoped will be able to provide information about how to grow crops, especially intercropping of corn (Zea mays L.) and peanuts (Arachishypogaea L.) which are given fermented organic fertilizer and inorganic. This research was conducted in June in Bontoramba Village, Pallangga District, Gowa Regency, South Sulawesi. The research was carried out in the form of an experiment structured according to a Randomized Group Design (RGD) consisting of four treatments and three replications. The treatment tried was a dose of fermented organic fertilizer consisting of P0: no fermented organic fertilizer + 0 g NPK/plant (control) P1: 6.12 kg/plot fermented organic fertilizer + 10 g NPK/plant, P2: 12.25 kg/plot fermented fertilizer + 15 g NPK/plant, P3: 18.75 kg/plot fermented fertilizer + 20 g NPK/plant. Each treatment was repeated three times to obtain 12 experimental plots, each experimental plot contained 15 corn plants and 16 peanut plants so that the total number was 372 plants and three plants were taken as samples. The experimental results showed that the P3 treatment with a dose of 15 g/ha or the equivalent of 18,375 kg/plot of fermented fertilizer + 20 g NPK/plant was able to provide the best results for plant height, number of leaves and stem diameter in corn and peanut plants. P3 treatment had the best effect on the growth of sweet corn and peanut plants in the intercropping system.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan jagung (Zea mays L.) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) yang diberi bahan organik difermentasi dan anorganik dalam sistem tumpang sari. Kegunaan dari penelitian ini untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, serta diharapkan mampu memberikan informasi mengenai cara bercocok tanam khususnya pada tanaman tumpang sari jagung (Zea mays L.) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) yang diberi pupuk organik difermentasi dan anorganik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2024 di Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan dalam bentuk percobaan yang disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah dosis pupuk organik difermentasi yang terdiri dari P0: tanpa pupuk organik difermentasi + 0 g NPK/tanaman (kontrol) P1: 6.12 kg/petak pupuk organik difermentasi + 10 g NPK/tanaman, P2: 12.25kg/petak pupuk difermentasi + 15 g NPK/tanaman, P3: 18.75 kg/petak pupuk difermentasi + 20 g NPK/tanaman. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 12 petak percobaan, setiap petak percobaan terdapat sebanyak 15 tanaman jagung dan 16 tanaman kacang tanah sehingga jumlah keseluruhan 372 tanaman dan yang diambil menjadi sampel adalah tiga tanaman. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada perlakuan P3 dengan dosis 15 g/ha atau setara dengan 18.375 kg/petak pupuk difermentasi + 20 g NPK/tanaman mampu memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang pada tanaman jagung dan kacang tanah. Perlakuan P3 memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis dan kacang tanah dalam sistem tumpang sari.

References

Anwar, K., Juliawati, J., & Puryani, I. (2021). Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis pada Sistem Tumpang Sari dengan Kacang Tanah dan Jarak Tanam. Serambi Saintia: Jurnal Sains dan Aplikasi, 9(1), 23-30.

Durma, I. W. (2010). Pengaruh Jarak Tanam Jagung (Zea mays L) dan Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Hasil Jagung dan Kacang Tanah dalam Sistem Tumpangsari pada Lahan Kering di Nusa Penida.

Marlina, N. (2010). Pemanfaatan Jenis Pupuk Kandang pada Cabai Merah (Capsicum annum L.). Jurnal Embrio, 3(2): 105-109.

Rahmi, A dan Jumiati. (2007). Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis, J. Agritrop.,26(3).,105-109.

Suarni, & Yasin, M. (2011). Jagung sebagai Sumber Pangan Fungsional. Iptek Tanaman Pangan, Vol. 6 No. 1, hal. 41-56.

Thompson, H. C., & W. C. Kelly. (2004). Vegetable Crops. Fifth Edition. McGraw – Hill Company. New York.

Warsana. (2009). Introduksi Teknologi Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah. Tabloid Sinar Tani

Downloads

Published

2024-07-31