Respon Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kangkung Darat Ipomoea Reptans Poir Dengan Pengaplikasian Pupuk Kompos Dan Pupuk Organik Cair Dalam Polybag
DOI:
https://doi.org/10.56326/pallangga.v3i1.4764Keywords:
Pertumbuhan Vegetative, Kangkung Darat, Pupuk Kompos, Pupuk Organik CairAbstract
The aim of this research was to determine the effect of compost and liquid organic fertilizer on the vegetative growth of water spinach plants (Ipomoea reptans poir) which were crushed in plastic bags. It is hoped that this research will provide information about how to grow crops, especially kale, with the most appropriate dose of compost and liquid organic fertilizer to encourage the growth of kale plants above ground. This research was carried out in the Integrated Agricultural Systems garden of the Faculty of Agriculture, Bosowa University in Bontoramba Village, Palangga District, Gowa Regency, South Sulawesi. This study used a random factorial design of two factors and three replications, namely compost fertilizer (K) was the first factor, and liquid organic fertilizer (P) was the second factor. Not all variables observed in crushed cabbage plants were influenced by compost application; however, visually, treatments K1 (250 g/polybag) and P1 (15 cc/liter of water) gave the best results. Although the combination of compost and POC did not influence all the variables observed, the K1P1 treatment (250 g compost/polybag) gave the best results.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompos dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman kangkung (Ipomoea reptans poir) yang digerus dalam kantong plastik. Diharapkan penelitian ini akan memberikan informasi tentang cara bercocok tanam khususnya kangkung dengan dosis kompos dan pupuk organik cair yang paling tepat untuk mendorong pertumbuhan tanaman kangkung di atas tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada kebun Sistem Pertanian Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Bosowa di Desa Bontoramba, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Studi ini menggunakan rancangan acak faktorial dua faktor dan tiga kali ulangan, yaitu pupuk kompos (K) adalah faktor pertama, dan pupuk organik cair (P) adalah faktor kedua. Tidak semua variabel yang diamati pada tanaman kubis yang digerus dipengaruhi oleh pemberian kompos; namun, secara visual, perlakuan K1 (250 g/polybag) dan P1 (15 cc/liter air) memberikan hasil terbaik. Walaupun kombinasi kompos dan POC tidak mempengaruhi semua variabel yang diamati, namun perlakuan K1P1 (kompos 250 g/polybag) memberikan hasil terbaik.
References
Anonim, 2018. Karakteristik Plasma Nutfah Kangkung. Buletin Sumber Daya Genetik. T.12 1. Lembaga Penelitian Tanaman Sayuran Lembang.
Hamza, A., Yondra, Fabrian. (2020). Pemanfaatan Sampah Masyarakat dalam Produksi Kompos di Desa Quoc, JSCPA: Hubungan Masyarakat Layanan Masyarakat.
Imas, S., Munir, A. (2017). Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Hasil Tanaman Kangkung Air (Iphomea reptans Poir). Jurnal AMBIBI, 2(1).
Misbahuddin, I. H, (2013). Cara yang Efisien dalam Penggunaan Pupuk Kompos dan POC. Jakarta. Lahan sastra.
Palungkun, R., dan A. Budiarti. (2004). Sweet Corn, Baby Corn. Penebar Swadaya. Jakarta.
Stunt, R. (2019). Aplikasi Pertanian Organik: Pengembangan dan Promosi. Yogyakarta. Canisius.
Susanto, R., 2019. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta. Penerbit Canisius.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Wiwin Addriani Mangngampe, Amiruddin Amiruddin, Zulkifli Maulana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.