Strategi Pengembangan Usaha Kelapa Sawit Plasma Dan Mandiri Di Desa Kakullasan Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju

Authors

  • Alfrian Bongga Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Bosowa
  • Aylee Christine Alamsyah Sheyoputri Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Bosowa
  • Faidah Azuz Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.56326/pallangga.v3i2.5723

Keywords:

Kelapa Sawit, Strategi Pengembangan, Plasma Mandiri

Abstract

This study aims to determine the strategy in developing plasma and independent scheme oil palm businesses in Kakullasan Village, Tommo District, Mamuju Regency. Oil palm is one of the leading commodities that contributes to the regional economy and farmer welfare. This study uses a descriptive method with primary data collection through questionnaires, interviews, and observations and secondary data through government agencies. The population in this study were 25 oil palm farmers. Plasma farmers numbered 10 people, independent farmers numbered 13 people, and P+M numbered 3 people. The results of this study indicate that farmers who carry out extensification are plasma farmers with an average land area of plasma farmers that is larger than independent farmers; then plasma farmers become mixed farmers, namely independent plasma with an average land area of plasma farmers of 3 Ha; while independent farmers are 2.7 Ha and mixed plasma and independent farmers with an average land area of 4.8 Ha. Therefore, farmers who tend to do extensification are plasma farmers compared to independent farmers. Farmers who tend to do extensification will find it easier to increase their palm oil production because they are supported by a larger land area.

Penelitian bertujuan untk mengetahui strategi dalam mengembangkan usaha kelapa sawit skema plasma dan skema mandiri di Desa Kakullasan, Kecamatan Tommo, kabupaten Mamuju. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas unggulan yang berkontribusi terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan petani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data primer melalui kuesioner, wawancara, dan observasi serta data sekunder melalui instansi pemerintah. Populasi dalam penelitian ini adalah petani sawit yang berjumlah 25 orang petani. Petani plasma berjumlah 10 orang, petani mandiri berjumlah 13 orang, dan P+M berjumlah 3 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani yang melakukan ekstensifikasi adalah petani plasma dengan rata-rata luas lahan petani plasma yang lebih banyak dibandingkan petani mandiri; kemudian petani plasma menjadi petani campuran yaitu plasma mandiri dengan luas lahan rata-rata petani plasma yaitu 3 Ha; sedangkan petani mandiri 2,7 Ha dan petani campuran plasma dan mandiri dengan luas lahan rata-rata yaitu 4,8 Ha. Oleh karena itu, petani yang cenderung melakukan ekstensifikasi yaitu petani plasma di banding petani mandiri. Petani yang cenderung melakukan ekstensifikasi akan lebih mudah dalam meningkatkan produksi kelapa sawitnya karena didukung luas lahan yang lebih besar.

References

Anggraini, D. 2018. Analisis Pengaruh Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Perekonomian. Jurnal Publikasi. 1(1): 1-14.

Firdaus, M. 2018. Analisis Produksi Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) di Kebun Buatan, Kabupaten Pelalawan, Riau. Jurnal Agronomi dan Hortikultura. 6(2): 281-286.

Hakim, A. 2018. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Pendapatan Petani Mandiri Kelapa Sawit Di Kecamatan Segah. Jurnal Ekonomi STIEP, 3(2): 31-38.

Karnain, M. Y., & Alam, M. N. 2020. Analisis Komparatif Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit Antara Petani Swadaya dengan Petani Plasma di Desa Tamarunang Kecamatan Duripoku Kabupaten Mamuju Utara. Agrotekbis: E-Jurnal Ilmu Pertanian, 8(3): 504-510.

Kemala, N., Alawiyah, W., & Yuanwiarno, P. 2021. Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit Pasca Umur Produktif Di Desa Bukit Makmur Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal MeA (Media Agribisnis), 6(1): 23-32.

Mufidah, L. 2020. Analisis Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani Melalui Program Petani Mandiri (PPM). Jurnal Inovasi Penelitian, 1(7): 1443-1448.

Mustofa, R. 2017. Analisis Usahatani Kelapa Sawit Pola Swadaya pada Lahan Basah di Kabupaten Indragiri Hilir. Menara Ilmu, 11(78).

Nuraniputri, U., Daryanto, H. K. S., & Kuntjoro, K. 2016. Produksi Manggis pada Beberapa Kelompok Umur Tanaman dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Manggis di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal ofIndonesian Agribusiness), 4(1): 67-78.

Posia, A. R. 2018. Studi Perbandingan Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit Petani Mandiri dengan Petani Plasma Di Desa Mahahe Kecamatan Tobadak.

Rosa, R. N., & Zaman, S. 2017. Pengelolaan Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit (Elais guineensis jacq.) di kebun Bangun Bandar, Sumatera Utara. Buletin Agrohorti, 5(3): 325-333.

Sidauruk, A., & Pujianto, A. 2017. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kelapa Sawit Menggunakan Teorema Bayes. Data Manajemen dan Teknologi Informasi (DASI), 18(1): 51-56.

Downloads

Published

2025-07-30