https://journal.unibos.ac.id/pallangga/issue/feedPALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research2024-07-31T11:13:47+08:00Andi Abrianaandi.abriana@universitasbosowa.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research </strong>merupakan jurnal ilmiah yang dikelola secara peer review memiliki e-ISSN: 2987-5994 (Online - Elektronik) dan p-ISSN: 2987-4149 (Cetak - Cetak) diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Bosowa. Terbit dua kali dalam satu tahun.</p> <p><strong>PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research </strong>merupakan jurnal ilmiah yang mempublikasikan hasil penelitian dan hasil pemikiran termasuk pengembangan dan review bidang pertanian yang mencakup antara lain ilmu tanah, budidaya tanaman semusim, budidaya pertanian dan perkebunan, pangan olahan, rekayasa pangan, analisis pangan, mikrobiologi pangan, manajemen agribisnis, ekonomi pertanian dan sosiologi pedesaan. Bagi penulis yang memiliki artikel pada bidang ini dapat disesuaikan dengan panduan penulisan dan template kemudian disubmit secara online di website jurnal dengan melakukan registrasi terlebih dahulu.</p>https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/2899Analisis Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Petelur 2023-08-06T12:50:56+08:00Nurhalisa Nanda Putrinurhalisalisa206@gmail.comSuryawati Salamsuryawati.salam@universitasbosowa.ac.idAndi Tenri Fitriyahtenri.fitriyah@universitasbosowa.ac.id<p><em>Laying hens are superior breeds resulting from crosses between chickens which are known to have high productivity in terms of meat and egg production, as well as eggs for consumption or as a source of income. This research was conducted with the aim of knowing the size of the income of the business</em><em> of</em><em> laying hens CV. Zidan Farm in Lawadia Village, Tiwu District, North Kolaka Regency. This research was conducted from May to June 2023. The research location was determined purposively, meaning that the research area was determined deliberately. The sample in this study belongs to CV. Zidan Farm. Methods of data analysis using income analysis. The research results show that the acceptance obtained in the CV. Zidan Farm in Lawadia Village, Tiwu District, North Kolaka Regency in one year is Rp. 864,090,000 per year, and a variable cost of Rp. 622,740,000, and a fixed fee of Rp. 11,952,500 per year. The income received by CV. Zidan Farm in the laying hens business of Rp. 229,397,500 per year</em><em>.</em></p> <p>Usaha ternak ayam ras petelur merupakan jenis ras unggul hasil persilangan ayam yang dikenal sangat produktif dalam hal produksi daging dan telur, serta telur untuk konsumsi atau sebagai sumber pendapatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha peternakan ayam petelur CV. Zidan Farm di Desa Lawadia Kecamatan Tiwu Kabupaten Kolaka Utara. Penelitian ini dilakukan mulai Mei hingga Juni 2023. Penentuan lokasi penelitian yakni penentuan wilayah penelitian secara sengaja. Sampel penelitian ini adalah pemilik CV. Zidan Farm. Metode analisis data menggunakan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan yang diperoleh CV. Zidan Farm di Desa Lawadia Kecamatan Tiwu Kabupaten Kolaka Utara dalam satu tahun sebesar Rp. 864.090.000 pertahun, dan diperlukan biaya variabel Rp. 622.740.000 dan biaya tetap sebesar Rp. 11.952.500 pertahun. Pendapatan yang di terima CV. Zidan Farm pada usaha ayam ras petelur sebesar Rp. 229.397.500 pertahun.</p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Nurhalisa Nanda Putri, Suryawati Salam, Andi Tenri Fitriyahhttps://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/3349Analisis Pendapatan Usahatani Padi Di Desa Teppo 1 Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang2023-09-16T16:01:10+08:00Azhaliyatul Hidayahasyahiyatul@gmail.comAylee Christine Alamsyah Sheyoputriaylee.christine@universitasbosowa.ac.idSuryawati Salamsuryawati.salam@universitasbosowa.ac.id<p><em>The rice plant is one of the food ingredients that plays a very important role in the economy, namely as an ingredient to meet the basic needs of the community and as a source of livelihood for the community. Analysis of Rice Farm Income with the aim of knowing how much production costs are incurred and income obtained by rice farmers in Teppo 1 Village, Patampanua District, Pinrang Regency. This research will be conducted from June to July 2023. Samples were taken by 18 farmers. The data analysis method uses quantitative descriptive analysis by calculating production costs, receipts, and farm income. The results of the analysis showed that the total receipts amounted to Rp. 33,575,060ha/m.t. The total production cost incurred amounted to Rp. 11,849,579ha/m.t. The amount of income is obtained from the difference between total revenue and total production costs, so that the income generated in this study amounted to Rp. 21,725,481ha/m.t</em><em>.</em></p> <p>Tanaman padi merupakan salah satu bahan pangan yang memegang peranan sangat penting bagi perekonomian yaitu sebagai bahan untuk mencukupi kebutuhan pokok masyarakat maupun sebagai mata pencaharian masyarakat. Analisis pendapatan usahatani padi dengan tujuan untuk mengetahui berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh petani padi di Desa Teppo 1, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2023. Sampel diambil sebanyak 18 petani. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menghitung biaya produksi, penerimaan, serta pendapatan usahatani. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah penerimaan sebesar Rp.33.575.060/ha/m.t. Total biaya produksi yang dihasikan sebesar Rp.11.849.579/ha/m.t. Besarnya pendapatan diperoleh dari selisih total penerimaan dengan total biaya produksi, sehingga pendapatan yang dihasilkan dalam penelitian ini sebesar Rp.21.725.481/ha/m.t.</p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Azhaliyatul Hidayah, Aylee Christine Alamsyah Sheyoputri, Suryawati Salamhttps://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/3217Analisis Faktor-Faktor Preferensi Konsumen Dalam Memilih Produk Kopi Olahan Lokal Di Kota Makassar2023-08-26T15:41:38+08:00Anugerah Dwi Mahendraanugerahmahendra26@gmail.comFaidah Azuzfaidah.azuz@universitasbosowa.ac.idAylee Christine Alamsyah Sheyoputriaylee.christine@universitasbosowa.ac.id<p><em>Coffee is one of the commodities produced from the plantation subsector which is included in the agricultural sector, which makes a large contribution to the Indonesian economy, especially as a source of foreign exchange for the country. </em><strong><em> </em></strong><em>This research aims to identify and analyze consumer preference factors in deciding locally processed coffee products in Makassar City. This research is located in Makassar City, South Sulawesi. The population in this study were 120 consumers from three coffee shops in Makassar City. The subjects in this study were consumers of Ngumpul Coffee, Ransum Café and Hub Coffee in Makassar City. The samples for each were 15 consumers who were respondents to the three coffee shops. The research data consists of primary data and secondary data. The results of this study concluded that the consumer preference factors were: (1) Consumer preference factors based on coffee quality in terms of coffee taste, the average respondent rated it as good quality, (2) The consumer preference factor based on the average coffee price of respondents assesses the good or affordable price category, (3) The consumer preference factor is based on the availability of coffee, the average respondent assesses the available coffee category, (4) Consumer preference factors based on the menu in terms of coffee menu variants, the average respondent considers it quite interesting, and (5) The consumer preference factor based on the atmosphere in terms of the convenience of the location to enjoy coffee, the average respondent assesses the comfortable atmosphere</em><em>.</em></p> <p>Kopi merupakan salah satu komoditi yang dihasilkan dari subsektor perkebunan yang termasuk dalam sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia khususnya sebagai sumber devisa negara. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor preferensi konsumen dalam memilih produk kopi olahan lokal di Kota Makassar. Penelitian ini berlokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 120 konsumen dari tiga <em>Coffee Shop</em> di Kota Makassar dengan subjek dalam penelitian ini yaitu konsumen Kopi Ngumpul, Ransum Café, dan Kopi Hub di Kota Makassar. Adapun sampel masing-masing sebanyak 15 konsumen yang menjadi responden pada tiga Kedai Kopi (<em>Coffee Shop)</em>. Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor preferensi konsumen adalah: (1) Faktor preferensi konsumen berdasarkan kualitas kopi dari segi cita rasa kopi rata-rata responden menilai dengan kategori berkualitas baik, (2) Faktor preferensi konsumen berdasarkan harga kopi rata-rata responden menilai dengan kategori cukup atau cukup terjangkau, (3) Faktor preferensi konsumen berdasarkan ketersediaan kopi rata-rata responden menilai dengan kategori cukup atau mudah didapatkan, (4) Faktor preferensi konsumen berdasarkan menu dari segi varian menu kopi rata-rata responden menilai kurang, dan (5) Faktor preferensi konsumen berdasarkan suasana dari segi kenyamanan lokasi menikmati kopi rata-rata responden menilai baik atau sangat nyaman.</p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Anugerah Dwi Mahendra, Faidah Azuz, Aylee Christine Alamsyah Sheyoputrihttps://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/2913Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Pembelian Beras Premium Pabrik Beras Tujuh Lima Di Kecamatan Maritengae Kabupaten Sidrap2023-08-08T13:43:51+08:00Alia Hasti Hasminalia.hastiii@gmail.comSuryawati Salamsuryawati.salam@universitasbosowa.ac.idFaidah Azuzfaidah.azuz@universitasbosowa.ac.id<p><em>Rice is a very important staple food and is widely consumed by the public. Rice available in Indonesia has several different types and characteristics. Consumers will always consider the type or characteristics of rice before buying and adjust it to their likes or preferences when purchasing rice. This research was carried out with the aim of analyzing consumer preferences in purchasing PB. Tujuh Lima premium rice in Maritengae District, Sidrap Regency. This research was conducted in Maritengae District, Sidrap Regency in June 2023. Respondents consisted of 30 consumers of PB. Tujuh Lima premium rice. Qualitative-descriptive preference analysis presented in tabular form. The results of the analysis show that all variables have an influence on the purchase of PB. Tujuh Lima premium rice. These variables are in terms of product quality, in terms of product brand image, in terms of product texture, in terms of product packaging, in terms of product price, and in terms of product availability. Consumer preferences for purchasing PB. Tujuh Lima premium rice state that PB. Tujuh Lima premium rice is very good</em><em>.</em></p> <p>Beras merupakan bahan makanan pokok yang sangat penting dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat, Beras yang tersedia di Indonesia memiliki beberapa jenis dan karakteristik yang berbeda-beda. Konsumen akan selalu mempertimbangkan jenis atau karakteristik beras sebelum membeli dan menyesuaikan dengan kesukaan atau preferensi terhadap pembelian beras. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis preferensi konsumen dalam pembelian beras premium PB Tujuh Lima di Kecamatan Maritengae, Kabupaten Sidrap. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Maritengae, Kabupaten Sidrap pada bulan Juni 2023. Responden terdiri dari 30 konsumen beras premium PBTujuh Lima. Analisis preferensi dengan kualitatif-deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada semua variabel berpengaruh terhadap pembelian beras premium PB Tujuh Lima. Variabel tersebut yaitu dari segi kualitas produk, citra merek produk, tekstur produk, kemasan produk, harga produk, dan ketersediaan produk. Preferensi konsumen pembelian beras premium PB Tujuh Lima menyatakan bahwa beras premium PB Tujuh Lima sangat baik.</p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Alia Hasti Hasmin, Suryawati Salam, Faidah Azuzhttps://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/3366Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Kartu Tani Pada Pupuk Bersubsidi Di Desa Padakkalawa Kecamatan Mattirobulu Kabupaten Pinrang2023-09-19T14:24:03+08:00Ronal Kurniawanronalkurniawan934@gmail.comFaidah Azuzfaidah.azuz@universitasbosowa.ac.idNurlaela Nurlaelanurlaela@universitasbosowa.ac.id<p><em>Farmer cards for subsidized fertilizers are one of the many government programs within the scope of agriculture which are specifically used by farmers to purchase subsidized fertilizers at affordable prices. The aims of this study were (1) to find out how far the farmers' perceptions are in using the farmer's card, (2) to find out the factors related to farmer's perceptions. This research was conducted in Padakkalawa Village, Mattirobulu District, Pinrang Regency from May to June 2023, with a total of 101 respondents. The analysis used in this study is the cross tabulation analysis method and the chi square analysis method. The results of the study showed that 61.39% of perceptions stated that the farmer's card was easy to use and 38.61% of the perceptions stated that the farmer's card was not easy to use</em><em>.</em></p> <p>Kartu tani pada pupuk bersubsidi merupakan salah satu dari sekian banyaknya program pemerintah dalam ruang lingkup pertanian yang khususnya dimanfaatkan oleh petani dalam pembelian pupuk bersubsidi dengan harga terjangkau. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana persepsi petani dalam menggunakan kartu tani dan faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi petani. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Padakkalawa, Kecamatan Mattirobulu, Kabupaten Pinrang pada bulan Mei sampai Juni 2023, dengan jumlah responden sebanyak 101 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis tabulasi silang dan metode analisis <em>chi square</em>. Hasil penelitian menunjukkan 61,39% persepsi menyatakan kartu tani mudah digunakan dan 38,61% persepsi menyatakan kartu tani tidak mudah digunakan.</p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Ronal Kurniawan, Faidah Azuz, Nurlaela Nurlaelahttps://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/3265Analisis Pendapatan Usahatani Rumput Laut Di Kelurahan Takatidung Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat2023-09-05T21:10:37+08:00Darma Krismadarmakrisma@gmail.comFaidah Azuzfaidah.azuz@universitasbosowa.ac.idAylee Christine Alamsyah Sheyoputriaylee.christine@universitasbosowa.ac.id<p><em>Seaweed is one of Indonesia's leading commodities and continues to experience an increase in production every year, so the income of seaweed farming needs to be analyzed in order to find how much income the seaweed farmers get. This study aims to determine the income from seaweed farming in Takatidung village, Polewali Distriict, and Polewali Mandar Regency. To fulfill these objectives, this research was conducted in Takatidung Village, Polewali District, Polewali Mandar Regency, involving 36 seaweed farmers. The research data were analyzed using ccost analysis, revenue analysis, and the costs incurred by seaweed farmers are Rp. 4,863/kg with a total revenue of Rp. 17,000/kg, and the total income is Rp. 12,137/kg</em><em>.</em></p> <p>Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang terus mengalami peningkatan produksi pada setiap tahunnya, sehingga pendapatan usahatani rumput laut perlu dianalisis guna mengetahui berapa besar pendapatan yang diperoleh petani rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan pada usahatani rumput laut di Kelurahan Takatidung Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka penelitian ini dilakukan di Kelurahan Takatidung Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar dengan melibatkan 36 petani rumput laut. Data penelitian ini dianalisis menggunakan analisis biaya, analisis penerimaan, dan analisis pendapatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan petani rumput laut adalah Rp 4.863/kg dengan total penerimaan sebesar Rp 17.000/kg, dan total pendapatan adalah Rp 12.137/kg.</p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Darma Krisma, Faidah Azuz, Aylee Christine Alamsyah Sheyoputrihttps://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/3111Analisis Pendapatan Usahatani Nilam Di Desa Puurau Kecamatan Ngapa Kabupaten Kolaka Utara2024-01-10T23:58:48+08:00Andi Sahrinurandisahrinur06@gmail.comAndi Tenri Fitriyahtenri.fitriyah@universitasbosowa.ac.idBaharuddin Baharuddinbaharuddin@universitasbosowa.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran pendapatan petani dalam usaha tani nilam dan besaran efesiensi usahatani nilam di Desa Puurau Kecamatan Ngapa Kabupaten Kolaka Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata luas lahan petani informan adalah 1 Ha, maka rata-rata penerimaan yang di peroleh petani responden sebesar Rp. 41.385.294 dan rata-rata biaya produksi baik biaya tetap maupun biaya variabel sebesar Rp. 12.450.064, maka menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp. 28.935.229, jadi R/C rasio yang diperoleh sebesar 2,32 karena nilai R/C Rasio lebih besar dari pada 1 maka usaha tani nilam layak untuk diusahakan. </p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Andi Sahrinur, Andi Tenri Fitriyah, Baharuddin Baharuddinhttps://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/3320Analisis Dimensi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Petani Cengkeh Di Desa Lipulalongo Kecamatan Labobo Kabupaten Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah2023-09-10T01:16:25+08:00Moh. Yayan Rizky Apriantomohyayan.agusno@gmail.comFaidah Azuzfaidah.azuz@universitasbosowa.ac.idAylee Christine Alamsyah Sheyoputriaylee.christine@universitasbosowa.ac.id<p><em>Discussing clove farmers is inseparable from the socio-economic dimensions of farmers, this can be used as a benchmark to see social status, production and income to be used as material for the development of farmer quality. The aim of this research is to determine the socio-economic dimensions of clove farmer households. This research was conducted in Lipulalongo Village, Labobo District, Banggai Laut Regency, Central Sulawesi Province from June to July 2023. Respondents in this study were clove farmers with a total of 43 farmers. The analysis used is descriptive qualitative analysis by explaining in depth matters relating to the socio-economic clove farmers. The results of this study are: on the social dimension, the </em><em>age </em><em>of the farmer is in the productive period, the education of clove farmers is in the tertiary education level, the ownership of productive trees is 25-199 trees, and the position of clove farmers in society is ordinary society with several farmers including in traditional figures, religious figures, and government figures. The economic dimension is in the form of farmers' income from clove production where the income of clove farmers is at a value of Rp. 1,000,000 – Rp. 20,000,000 per season harvest</em><em>.</em></p> <p>Membahas tentang petani cengkeh tidak terlepas kaitannya dengan dimensi sosial ekonomi petani. Hal ini dapat dijadikan tolak ukur untuk melihat status sosial, hasil produksi, dan juga pendapatannya untuk dijadikan bahan guna perkembangan kualitas petani. Tujuan Penelitian ini mengetahui dimensi sosial ekonomi rumah tangga petani cengkeh. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lipulalongo, Kecamatan Labobo, Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan Juni – Juli 2023. Responden dalam penelitian ini yaitu petani cengkeh sebanyak 43 petani. Analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif deskriptif dengan memaparkan secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan sosial ekonomi petani cengkeh. Hasil penelitian ini yaitu: pada dimensi sosial umur petani berada pada masa produktif, pendidikan petani cengkeh berada pada pendidikan tinggi sarjana, kepemilikan pohon produktif berjumlah 25 – 199 pohon, serta kedudukan petani cengkeh adalah masyarakat biasa dengan beberapa orang petani termasuk dalam tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh pemerintah. Dimensi ekonomi berupa pendapatan petani dari hasil produksi cengkeh, dimana pendapatan petani cengkeh berada pada nilai Rp.1.000.000 – Rp. 20.000.000 per musim panen.</p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Moh. Yayan Rizky Aprianto, Faidah Azuz, Aylee Christine Alamsyah Sheyoputrihttps://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/2915Analisis Keuntungan Pedagang Ternak Babi Di Pasar Hewan Bolu Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara2023-08-09T10:36:07+08:00Desri Kartoni Kartonidesrikartoni@gmail.comAylee Christine Alamsyah Sheyoputriaylee.christine@universitasbosowa.ac.idFaidah Azuzfaidah.azuz@universitasbosowa.ac.id<p><em>Pigs are animals that are widely farmed and traded at the Bolu Animal Market, and are suitable for businesses in the Toraja community. This research was carried out with the aim of finding out the profits of pig traders at the Bolu Animal Market, Tallunglipu District, North Toraja Regency. This research was carried out at the Bolu Animal Market, Tallunglipu District, North Toraja Regency from April to May 2023. This sample was determined using a saturated sample. Respondents totaled 33 people. The research data consists of primary and secondary data. The results of the research show that the average total cost of pig traders at the North Bolu Animal Market is IDR 161,792,918/month and the average income of traders is IDR 189,839,394/month, as well as the average trader profit is IDR 28,046,476/month</em><em>.</em></p> <p>Babi adalah hewan yang banyak diternakkan dan diperdagangkan di Pasar Hewan Bolu, dan cocok bagi usaha masyarakat Toraja tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui besar keuntungan pedagang ternak babi di Pasar Hewan Bolu Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Bolu, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara pada bulan April sampai bulan Mei 2023. Penentuan sampel dilakukan secara sampel jenuh. Responden berjumlah 33 orang. Data penelitian terdiri dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total biaya pedagang ternak babi di Pasar Hewan Bolu Utara sebesar Rp.161.792.918/bulan dan rata-rata penerimaan pedagang sebesar Rp.189.839.394/bulan, serta rata-rata keuntungan pedagang sebesar Rp.28.046.476/bulan.</p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Desri Kartoni Kartoni, Aylee Christine Alamsyah Sheyoputri, Faidah Azuzhttps://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4350Pertumbuhan Tanaman Jagung Zea Mays L. Dalam Sistem Tumpangsari Dengan Kedelai Glyciline Max L. Dengan Kombinasi Pupuk Organik Dan Anorganik2024-05-14T14:56:37+08:00Imanuel Iwan Bembeimanueliwan478@gmail.comAmiruddin Amiruddinamiruddin@universitasbosowa.ac.idZulkifli Maulanazulkifli.maulana@universitasbosowa.ac.idBaharuddin Burhanbaharuddin.burhan@universitasbosowa.ac.id<p><em>This research aims to determine the growth of corn plants in soybean intercropping with a combination of organic and inorganic fertilizers. The purpose of this research is to increase knowledge and insight and it is hoped that readers will be able to provide information about how to grow crops, especially intercropping corn with soybeans by providing several types and doses of organic and inorganic fertilizers. This research was conducted in June in Bontorambak Village, Pallangga District, Gowa Regency, South Sulawesi. This research was carried out using a randomized block design (RAK) with a combination method between organic fertilizer doses and inorganic doses as follows: P0: 0 g organic + 0 g Urea/plant (control), P1: 6 kg compost + 10 g Urea/plant, P2: 12 kg compost + 15 g Urea/plant, P3: 18 kg compost + 20 g Urea/plant. Each treatment was repeated three times to obtain 12 experimental plots, each experimental plot contained 15 corn plants + 18 soybean plants so that the total number was 396 plants and three plants were taken as samples. Providing fertilizer doses to corn and soybean plants 14 days later. The experimental results showed that the P3 treatment with a dose of 18 kg organic + 20 g inorganic (Urea)/plant was able to provide the best results for plant height, number of leaves and stem diameter</em><em>.</em></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman jagung dalam tumpangsari kedelai dengan kombinasi pupuk organik dan anorganik. Kegunaan dari penelitian ini untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta diharapkan mampu memberikan informasi mengenai cara bercocok tanam khususnya pada tanaman tumpangsari jagung dengan kedelai dengan pemberian beberapa jenis dan dosis pupuk organik dan anorganik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni di Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan metode kombinasi antara dosis pupuk organik dan dosis anorganik sebagai berikut: P0: 0 g organik + 0 g Urea/tanaman (kontrol), P1: 6 kg kompos + 10 g Urea/tanaman, P2: 12 kg kompos + 15 g Urea/tanaman, P3: 18 kg kompos + 20 g Urea /tanaman. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali ulangan sehingga diperoleh 12 petak percobaan. Setiap petak percobaan terdapat 15 tanaman jagung + 18 tanaman kedelai sehingga jumlah keseluruhan 396 tanaman dan yang diambil menjadi sampel adalah tiga tanaman. Pemberian dosis pupuk pada tanaman jagung dan kedelai 14 HST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan P3 dengan dosis 18 kg organik + 20 g anorganik (Urea)/tanaman mampu memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang.</p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Imanuel Iwan Bembe, Amiruddin Amiruddin, Zulkifli Maulana, Baharuddin Burhanhttps://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4321Respon Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis Zea Mays L. Dan Kacang Tanah Arachis hypogaea L. Dengan Aplikasi Pupuk Organik Difermentasi Dan Anorganik Dalam Sistem Tumpang Sari2024-05-08T15:32:20+08:00Puabonga Puabongapuabonga@gmail.comAmiruddin Amiruddinamiruddin@universitasbosowa.ac.idRahmadi Jasminrahmadi.jasmin@universitasbosowa.ac.id<p><em>This research aims to determine the effect of growth of corn (Zea mays L.) and peanuts (Arachishypogaea L.) given fermented organic and inorganic materials in an intercropping system. The purpose of this research is to increase knowledge and insight, and it is hoped will be able to provide information about how to grow crops, especially intercropping of corn (Zea mays L.) and peanuts (Arachishypogaea L.) which are given fermented organic fertilizer and inorganic. This research was conducted in June in Bontoramba Village, Pallangga District, Gowa Regency, South Sulawesi. The research was carried out in the form of an experiment structured according to a Randomized Group Design (RGD) consisting of four treatments and three replications. The treatment tried was a dose of fermented organic fertilizer consisting of P0: no fermented organic fertilizer + 0 g NPK/plant (control) P1: 6.12 kg/plot fermented organic fertilizer + 10 g NPK/plant, P2: 12.25 kg/plot fermented fertilizer + 15 g NPK/plant, P3: 18.75 kg/plot fermented fertilizer + 20 g NPK/plant. Each treatment was repeated three times to obtain 12 experimental plots, each experimental plot contained 15 corn plants and 16 peanut plants so that the total number was 372 plants and three plants were taken as samples. The experimental results showed that the P3 treatment with a dose of 15 g/ha or the equivalent of 18,375 kg/plot of fermented fertilizer + 20 g NPK/plant was able to provide the best results for plant height, number of leaves and stem diameter in corn and peanut plants. P3 treatment had the best effect on the growth of sweet corn and peanut plants in the intercropping system</em><em>.</em></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan jagung (Zea mays L.) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) yang diberi bahan organik difermentasi dan anorganik dalam sistem tumpang sari. Kegunaan dari penelitian ini untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, serta diharapkan mampu memberikan informasi mengenai cara bercocok tanam khususnya pada tanaman tumpang sari jagung (Zea mays L.) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) yang diberi pupuk organik difermentasi dan anorganik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2024 di Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan dalam bentuk percobaan yang disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah dosis pupuk organik difermentasi yang terdiri dari P0: tanpa pupuk organik difermentasi + 0 g NPK/tanaman (kontrol) P1: 6.12 kg/petak pupuk organik difermentasi + 10 g NPK/tanaman, P2: 12.25kg/petak pupuk difermentasi + 15 g NPK/tanaman, P3: 18.75 kg/petak pupuk difermentasi + 20 g NPK/tanaman. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 12 petak percobaan, setiap petak percobaan terdapat sebanyak 15 tanaman jagung dan 16 tanaman kacang tanah sehingga jumlah keseluruhan 372 tanaman dan yang diambil menjadi sampel adalah tiga tanaman. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada perlakuan P3 dengan dosis 15 g/ha atau setara dengan 18.375 kg/petak pupuk difermentasi + 20 g NPK/tanaman mampu memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang pada tanaman jagung dan kacang tanah. Perlakuan P3 memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis dan kacang tanah dalam sistem tumpang sari.</p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Puabonga Puabonga, Amiruddin Amiruddin, Rahmadi Jasminhttps://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/3502Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Jagung dari Benih Jagung Unggul dan Non Unggul Di Dusun Lokayya, Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros2023-10-04T12:01:44+08:00Fadhia Ahmadfadhiaahmaad@gmail.comAylee Christine Alamsyah Sheyoputriaylee.christine@universitasbosowa.ac.idSuryawati Salamsuryawati.salam@universitasbosowa.ac.id<p><em>Corn is the second most important food ingredient after rice. Efforts to increase corn production are by using seeds. This research was carried out with the aim of finding out how much income corn farming uses superior and non-superior corn seeds in Lokayya Hamlet, Tompobulu Village, Tompobulu District, Maros Regency. This research was conducted in Lokayya Hamlet, Tompobulu Village, Tompobulu District, Maros Regency in July 2023. Respondents consisted of 30 corn farmers. The data analysis method uses quantitative descriptive analysis by calculating production costs, revenues and farming income. The results of the analysis show that the total income from non-improved seed corn farming is IDR. 4,604,737/ha.m.t and superior seeds amounting to Rp. 6,225,448/ha/m.t</em><em>.</em></p> <p>Jagung merupakan bahan pangan terpenting kedua setelah padi. Upaya dalam meningkatkan produksi jagung yakni dengan penggunaan benih. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan usaha tani jagung yang menggunakan benih jagung unggul dan non unggul di Dusun Lokayya, Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros. Penelitian ini dilakukan di Dusun Lokayya, Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros pada bulan Juli 2023. Responden terdiri dari 30 petani jagung. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menghitung biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan usahatani. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah pendapatan usahatani jagung benih non unggul sebesar Rp. 4.604.737/ha.m.t dan benih unggul sebesar Rp. 6.225.448/ha/m.t.</p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Fadhia Ahmad, Aylee Christine Alamsyah Sheyoputri, Suryawati Salam