https://journal.unibos.ac.id/pallangga/issue/feed PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research 2024-01-30T00:00:00+08:00 Andi Abriana andi.abriana@universitasbosowa.ac.id Open Journal Systems <p><strong>PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research </strong>merupakan jurnal ilmiah yang dikelola secara peer review memiliki e-ISSN: 2987-5994 (Online - Elektronik) dan p-ISSN: 2987-4149 (Cetak - Cetak) diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Bosowa. Terbit dua kali dalam satu tahun.</p> <p><strong>PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research </strong>merupakan jurnal ilmiah yang mempublikasikan hasil penelitian dan hasil pemikiran termasuk pengembangan dan review bidang pertanian yang mencakup antara lain ilmu tanah, budidaya tanaman semusim, budidaya pertanian dan perkebunan, pangan olahan, rekayasa pangan, analisis pangan, mikrobiologi pangan, manajemen agribisnis, ekonomi pertanian dan sosiologi pedesaan. Bagi penulis yang memiliki artikel pada bidang ini dapat disesuaikan dengan panduan penulisan dan template kemudian disubmit secara online di website jurnal dengan melakukan registrasi terlebih dahulu.</p> https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/3042 Respon Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau Brassica juncea L. Pada Budidaya Ikan Nila Oreochromis niloticus Dengan Aplikasi Eko-Enzim Teknologi Akuaponik Sederhana 2024-01-03T12:13:51+08:00 Egidius Trisno egidiustrisno08@gmail.com Abri Abri abri@universitasbosowa.ac.id Muhammad Arif Nasution arif.nasution@universitasbosowa.ac.id <p><em>Mustard plants can grow well and adapt well in almost all soil types, both lightly structured mineral soils and heavily structured loamy soils and organic soils such as peat soils. Aquaponics is a technique that integrates closed-loop aquaculture (recirculation aquaculture) in combination with plants. The function of eco-enzymes is to eliminate pollutants and prevent overgrowth of microorganisms in food, pesticides and insecticides, and natural organic fertilizers. The aim of the study was to determine the best ecoenzyme dose for the growth of mustard greens (Brassica </em><em>j</em><em>u</em><em>n</em><em>cea L.) in an aquaponic system. This research method used a fully </em><em>R</em><em>andomized </em><em>Block D</em><em>esign (</em><em>RBD</em><em>) consisting of 4 treatments and 3 replicates. The treatments were treatment A: eco-enzyme 5 ml/L, treatment B: eco-enzyme 10 ml/L, treatment C: eco-enzyme 15 ml/L, treatment D: control (0). As a result, the administration of a dose of 15 ml/L ecoenzyme could achieve the best results in terms of plant height, number of leaves and crop weight of mustard greens (Brassica juncea L</em><em>.</em><em>)</em><em>.</em></p> <p>Tanaman sawi dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik hampir di semua jenis tanah baik pada tanah-tanah mineral yang bertekstur ringan sampai tanah liat yang bertekstur berat maupun tanah organik seperti tanah gambut. Akuaponik merupakan teknik yang mengintegrasikan budidaya ikan secara tertutup (<em>resirculating aquaculture</em>) yang dipadukan dengan tanaman. Fungsi eco-enzyme adalah membersihkan polutan, mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang berlebih pada makanan, pestisida, dan insektisida serta sebagai pupuk organik alami. Tujuan penelitian untuk mengetahui dosis pemberian eco-enzyme yang terbaik terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau (<em>Brassica </em><em>j</em><em>u</em><em>n</em><em>cea</em> L.) pada sistem akuaponik. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah perlakuan A : Eco-enzyme 5 ml/L, perlakuan B : Eco-enzyme 10 ml/L, perlakuan C : Eco-enzyme 15 ml/L, perlakuan D : Kontrol (0). Hasilnya, pemberian dosis 15 ml/L eco-enzyme mampu memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat panen tanaman sawi hijau (<em>Brassica juncea</em> L.)..</p> 2024-01-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Egidius Trisno, Abri Abri, Muhammad Arif Nasution https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/3009 Keragaman Morfologi Tanaman Cabai Katokkon Capsicum chinense Jacq. Terhadap Iradiasi Sinar Gamma 2023-08-12T21:10:51+08:00 Evita Tasik Papalangi evitapapalangi2612@gmail.com Abri Abri abri@universitasbosowa.ac.id Jeferson Boling jeferson.boling@universitasbosowa.ac.id <p><em>Chili plants are vegetable commodities that are very useful, have high economic value, and have become a daily necessity for the community. The demand for chili in the market is increasing every year. Gamma ray irradiation is a method in plant breeding aimed at increasing genetic diversity. Gamma rays have a strong penetration ability in tissues. This study aims to determine the morphological diversity of katokkon chili (Capsicum chinense </em><em>J</em><em>aqc</em><em>.</em><em>) against gamma irradiation. The usefulness of this research is as information material for those who need it and as a comparison material for further research. This research was carried out at BTP Tamalanrea, Biringkanaya sub-district, Makassar city, South Sulawesi and at the integrated farming system education garden green house, located at Jl. Raya Pest Sappaya, Bontoramba Village, Pallangga Subdistrict, Gowa Regency from March to July 2023. This study used a descriptive method with direct observation techniques through characterization and morphological documentation with descriptors for capsicum.</em><em> chinense</em><em> which was renewed and slightly modified by Opeh Chew's David C.S Tay. published by the international board for plant genetic resources (IBPGR 1983) which consists of qualitative and quantitative dat</em><em>a</em><em>.</em></p> <p>Tanaman cabai adalah komoditas sayuran yang sangat bermanfaat, bernilai ekonomis tinggi, dan sudah menjadi kebutuhan harian masyarakat Indonesia dalam lingkup rumah tangga maupun industry rumah makan. Permintaan cabai di pasaran semakin meningkat setiap tahun. Iradiasi sinar gamma merupakan salah satu metode dalam pemuliaan tanaman yang ditujukan oleh peningkatan keragaman genetik, sinar gamma mempunyai kemampuan penetrasi yang cukup kuat dalam jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman morfologi tanaman cabai katokkon (<em>Capsicum chinense</em> Jacq.) terhadap iradiasi sinar gamma. Kegunaan dari penelitian ini yaitu sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan serta sebagai bahan pembanding pada penelitian – penelitian selanjutnya. Penelitian ini dilaksanakan di BTP. Tamalanrea, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan di Green House Kebun Pendidikan Intergrateed Farming System, bertempat di Jl. Raya Poros Sapayya, Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa, pada bulan Maret hingga Juli 2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengamatan langsung, melalui karakterisasi dan dokumentasi morfologi dengan Descriptors for <em>Capsicium</em> <em>chinense </em>yang diperbarui dan sedikit dimodifikasi Oleh Chew-Ann dan DavidC C.S Tay. Diterbitkan oleh International Board for Plant Genetic Resources (IBPGR, 1983) yang terdiri atas data kualitatif dan kuntitatif.</p> 2024-01-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Evita Tasik Papalangi, Abri Abri, Jeferson Boling https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/3008 Pendugaan Parameter Genetik Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Katokkon Capsicum chinense Jacq 2023-08-12T21:10:43+08:00 Ine Febrianty ineanty27@gmail.com Andi Muhibuddin andi.muhibuddin@universitasbosowa.ac.id Zulkifli Maulana zulkifli.maulana@universitasbosowa.ac.id <p><em>Katokkon chili or commonly known as "lada katokkon" is a typical Tana Toraja chili that has a shape like peppers but has a smaller size and a distinctive aroma, as well as a spicy taste that is higher than other types of chili. The research was carried out in the form of experiments and arranged according to a Randomized </em><em>Block</em><em> Design (R</em><em>BD</em><em>) with 4 treatments 3 replications so as to obtain 15 experimental units, this study without using. The purpose of this study was to determine the estimation of genetic parameters of several growth and production characters of katokkon chili plants. This research was conducted at BTP Tamalanrea, Tamalanrea District, Makassar City, South Sulawesi and at the Green House of the Integr</em><em>a</em><em>ted Farming Sy</em><em>s</em><em>tem </em><em>E</em><em>ducational </em><em>G</em><em>arden, located at</em> <em>Raya poros Sapayya</em><em> street</em><em>, Bontoramba Village, Palangga District, Gowa Regency</em><em>. </em><em> Based on the results of the study, it can be concluded that the heritability value of plant height, leaf number, stem diameter, flowering age, fruit diameter, and fruit weight per plant has a high heritability value. Medium heritability is found in the character of fruit length and harvest age. Low heritability value is found in the character of fruit stalk length.</em></p> <p>Cabai katokkon atau biasa di kenal dengan “lada katokkon” merupakan cabai khas Tana Toraja yang memiliki bentuk seperti paprika tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan aroma yang khas, serta rasa pedasnya yang lebih tinggi dari jenis cabai lainnya. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan dan disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan 3 ulangan sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendugaan parameter genetik dari beberapa karakter pertumbuhan dan produksi tanaman cabai katokkon. Penelitian ini dilaksanakan di BTP Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan di Green House kebun pendidikan Integrated Farming System di Jalan Raya poros Sapayya, Desa Bontoramba, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yang memiliki nilai heritabilitas tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, umur berbunga, diameter buah, dan berat buah per tanaman mempunyai nilai heritabilitas yang tinggi. Untuk heritabilitas sedang terdapat pada karakter panjang buah dan umur panen. Nilai heritabilitas rendah terdapat pada karakter panjang tangkai buah.</p> 2024-01-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Ine Febrianty, Andi Muhibuddin, Zulkifli Maulana https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/2979 Pendugaan Parameter Genetik Tanaman Cabai Katokkon Capsicum chinense Jacq. Dengan Iradiasi Sinar Gamma 2023-08-11T13:12:43+08:00 Iva Irwanti Tonggo ivairwantytonggo@gmail.com Andi Muhibuddin andi.muhibuddin@universitasbosowa.ac.id Muhammad Arif Nasution arif.nasution@universitasbosowa.ac.id <p><em>Katokkon chili is local horticultural commodity originating from Toraja and is often called </em><em>“</em><em>katokkon pepper</em><em>”</em><em>. This chili has good adaptation with a fairly high yield. The people of Toraja and the surrounding area really like this type of chili because it has one of the advantages of a production period that is not too long, around 3-4 months after transplanting. The purpose of this study was to determine the effect of giving a dose of gamma ray irradiation on the genetic parameters of katokkon chili plants. The use of this research as a basis for developing and improving genetics in breeding katokkon chili plants eith a dose of gamma irradiation. The implementation of the research was carried out at BTP. Tamalanrea, Tamalanrea District, Makassar City, South Sulawesi and the Integrated Farming System Education Garden, </em><em>on </em><em>Raya Poros Sappaya</em><em> street</em><em>, Bontoramba Village, Pallangga District, Gowa Regency</em><em>.</em><em> The plants came from the control treatment (D0) and 200 Gray (D1) consisted of 3 replicates for each treatment and each experiment consisted of 15 plants, so that the total number of plants in this study was 90 plants. The research was carried out in the form of a </em><em>R</em><em>andomized </em><em>B</em><em>lock </em><em>D</em><em>esign (RBD) with a dose of gamma irradiation as the main factor. The results showed that gamma irradiation at doses of 200 Gray could have a genetic effect compared to D0 on flowering age, number of fruit planted, fruit diameter, fruit weight, fruit stalk diameter, fruit length and fruit flesh thickness</em><em>.</em></p> <p>Cabai katokkon merupakan komuditas hortikultura lokal berasal dari Toraja dan sering disebut “lada katokkon”. Cabai ini memiliki adaptasi baik dengan daya hasil yang cukup tinggi. Pada kalangan masyarakat Toraja dan wilayah sekitarnya sangat menyukai cabai jenis ini karena memiliki salah satu keunggulan masa produksi yang tidak terlalu lama berkisar 3-4 bulan setelah pindah tanam. Adapun tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini mengetahui pengaruh pemberian dosis iradiasi sinar gamma terhadap parameter genetik tanaman cabai katokkon. Kegunaan penelitian ini sebagai dasar dalam mengembangkan dan memperbaiki genetik pada pemuliaan tanaman cabai katokkon dengan dosis iradiasi sinar gamma. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di BTP. Tamalanrea, Kecamatan Tamalenrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan Kebun Pendidikan Integrated Farming System, di Jalan Raya Poros Sappaya, Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Tanaman berasal dari perlakuan kontrol (D0) dan 200 Gray (D1) terdiri dari 3 ulangan pada setiap perlakuan dan masing-masing percobaan terdiri dari 15 tanaman, sehingga jumlah tanaman keseluruhan pada penelitian ini 90 tanaman. Pelaksanakan penelitian dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dosis iradiasi sinar gamma sebagi faktor utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iradiasi sinar gamma pada dosis dosis 200 Gray dapat memberikan pengaruh genetik dibanding D0 terhadap umur berbunga, jumlah buah pertanaman, diameter buah, bobot perbuah, diameter tangkai buah, panjang buah, dan tebal daging buah.</p> 2024-01-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Iva Irwanti Tonggo, Andi Muhibuddin, Muhammad Arif Nasution https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/3018 Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Katokkon Capsicum chinense Jacq. Dengan Berbagai Perlakuan Pupuk Organik Cair 2023-08-12T23:31:48+08:00 Nurul Rafidah rafidahnrl24@gmail.com Muhammad Arif Nasution arif.nasution@universitasbosowa.ac.id Andi Muhibuddin andi.muhibuddin@universitasbosowa.ac.id <p><em>The local chili variety typical of Toraja is known as Pepper Katokkon. The shape is like chili peppers, but in the form of a mini, fat, round and short. This local variety of chili has a fragrant and spicy aroma, so it is much loved by the community. Organic liquid fertilizer, namely, fertilizer that is classified as environmentally friendly, because it is made from organic materials. This study aims to analyze the best dosage of liquid organic fertilizer on plant growth and production. The study was conducted in the form of an experiment arranged according to a Randomized Block Design (RBD) consisting of 5 treatments and 3 replications. The treatment tried was liquid organic fertilizer (POC) consisting of control (without treatment), 2 ml/liter, 4 ml/liter, 6 ml/liter and 8 ml/liter. Each treatment was repeated 3 times to obtain 15 experimental units. Each experimental unit used 5 sample plants so that the total experiment was 75 plants</em><em>.</em></p> <p>Cabai varietas lokal khas Toraja dikenal dengan nama Lada Katokkon. Bentuknya seperti buah cabai paprika, namun dalam bentuk mini, gemuk, bulat, dan pendek. Cabai varietas lokal ini memiliki aroma yang harum mewangi dan pedas, sehingga banyak digemari oleh masyarakat. Pupuk organik cair yaitu, pupuk yang tergolong ramah lingkungan, karena terbuat dari bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi dosis pupuk organik cair yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Penelitian dilaksanakan melalui serangkaian percobaan yang diatur menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK). Rancangan ini terdiri dari 5 variasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Variasi perlakuan yang diuji coba adalah berbagai dosis pupuk organik cair (POC), yakni kelompok kontrol (tanpa perlakuan), 2 ml/liter, 4 ml/liter, 6 ml/liter, dan 8 ml/liter. Setiap variasi perlakuan direplikasi sebanyak 3 kali, sehingga totalnya terdapat 15 unit percobaan. Masing-masing unit percobaan melibatkan 5 tanaman sampel, menghasilkan total 75 tanaman yang diobservasi dalam percobaan ini.</p> 2024-01-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Nurul Rafidah, Muhammad Arif Nasution, Andi Muhibuddin https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/2977 Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Katokkon Capsicum chinensie Jacq. 2023-08-11T13:10:03+08:00 Vinka Wulandari Payung Senolinggi senolinggi20@gmail.com Muhammad Arif Nasution arif.nasution@universitasbosowa.ac.id Abri Abri abri@universitasbosowa.ac.id <p><em>Chili is a mandatory food ingredient, seen in most food preparations in Indonesia which always use chili. This makes the demand for chilies even higher. The development of superior varieties of katokkon chili is an effort so that the katokkon plant can be widely known by the people in Indonesia to be cultivated so that it can help meet the increasing demand for chili. Efforts to form superior varieties can be done by random genetic manipulation by inducing mutations through gamma rays. This study aims to determine the effect of gamma irradiation mutagens on the growth and yield of the best katokkon chilies. This study used an experimental design with Randomized Block Design (RBD), with 5 treatment levels, namely 0 Gy (control), 200 Gy, 400 Gy, 600 Gy, and 800 Gy of gamma rays. The treatment was repeated three times with 15 experimental units. Each experimental unit has 10 plants. The results showed that gamma rays had no significant effect on plant height, number of leaves aged 58 to 72 DAP, stem diameter, age at flowering, fruit stalk length, and fruit diameter. But on the length of the roots, the number and weight of the fruits of the plantations show that gamma rays have a significant effect. The gamma irradiation of treatment at a dose of 200 Gy gave the best growth and production on the number of leaves aged 44 DAP, root length, number of fruit plants, and fruit weight per plant</em><em>.</em></p> <p>Cabai merupakan bahan pangan yang wajib, terlihat pada kebanyakan olahan makanan di Indonesia yang selalu menggunakan cabai. Hal ini membuat permintaan cabai semakin tinggi. Pengembangan varietas unggul pada cabai katokkon sebagai upaya agar tanaman katokkon dapat dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia untuk dibudayakan sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan cabai yang terus meningkat. Upaya pembentukan varietas unggul dapat dilakukan dengan manipulasi genetik secara acak dengan induksi mutasi melalui sinar gamma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mutagen iradiasi sinar gamma pada pertumbuhan dan hasil cabai katokkon yang terbaik. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan lima taraf perlakuan yaitu 0 Gy (kontrol), 200 Gy, 400 Gy, 600 Gy, dan 800 Gy sinar gamma. Perlakuan diulang sebanyak tiga kali dengan 15 komponen percobaan. Pada masing-masing unit percobaan memiliki 10 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinar gamma tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun umur 58 hingga 72 HST, diameter batang, umur mulai berbunga, panjang tangkai buah, dan diameter buah. Tetapi pada panjang akar, jumlah, dan berat buah pertanaman menunjukkan bahwa sinar gamma berpengaruh nyata. Perlakuan iradiasi sinar gamma pada dosis 200 Gy memberikan pertumbuhan dan produksi terbaik pada jumlah daun umur 44 HST, panjang akar, jumlah buah pertanaman, dan berat buah per tanaman.</p> 2024-01-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Vinka Wulandari Payung Senolinggi, Muhammad Arif Nasution, Abri Abri https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/3002 Respon Pertumbuhan Dan Produksi Cabai Katokkon Capsicum chinense Jacq. Dengan Perlakuan Dosis Pupuk Cangkang Telur 2023-08-11T21:13:52+08:00 Risma Yanti rismaays.2801@gmail.com Andi Muhibuddin andi.muhibuddin@universitasbosowa.ac.id Amiruddin Amiruddin amiruddin@universitasbosowa.ac.id <p><em>Katokkon chili pepper (Capsicum chinense Jacq.) is a typical Toraja chili characterized by a higher level of spiciness compared to other types of chili. </em><em>This research was conducted at Bumi Tam</em><em>al</em><em>anrea Permai and Green House of Integrated Farming System Education Garden, Faculty of Agriculture, Bosowa </em><em>University</em><em>. The purpose of this study was to determine the real dose of eggshell fertilizer on the growth and production of katokkon chili plants. This study was conducted using Group Randomized</em><em> Block</em><em> Design (R</em><em>BD</em><em>) with five treatments and three repeats. The treatment used is a dose of eggshell fertilizer.</em><em> Each treatment was repeated three times, resulting in 15 experimental units. Each experiment consisted of five plant samples, bringing the total to 75 plants. The results of this study showed that eggshell fertilizer treatment at a dose of 75 g / plant gave the best results in the growth and production of katokkon chili plants</em><em>.</em></p> <p>Cabai katokkon (<em>Capsicum chinense Jacq.)</em> merupakan jenis cabai khas Toraja yang ditandai dengan tingkat kepedasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis cabai lainnya. Penelitian ini dilaksanakan di Bumi Tamalanrea Permai dan Green House Kebun Pendidikan Integrated Farming System Fakultas Pertanian Universitas Bosowa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dosis pupuk cangkang telur yang nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai katokkon. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah dosis pupuk cangkang telur. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga menghasilkan 15 unit percobaan. Setiap percobaan terdiri dari lima sampel tanaman, sehingga secara keseluruhan terdapat 75 tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pupuk cangkang telur terhadap dosis 75 g/tanaman memberikan hasil terbaik dalam pertumbuhan dan produksi tanaman cabai katokkon.</p> 2024-01-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Risma Yanti, Andi Muhibuddin, Amiruddin Amiruddin https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/2911 Analisis Pendapatan Usahatani Semangka Di Desa Padang Loang Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang 2023-08-09T10:40:23+08:00 Normayani Pia nrpia27003@gmail.com Baharuddin Baharuddin baharuddin@universitasbosowa.ac.id Nurlaela Nurlaela nurlaela@universitasbosowa.ac.id <p><em>This study aims to determine how much farmers earn in watermelon farming in Padang Loang Village, Patampanua District, Pinrang Regency. This research was carried out for two months, namely May – June 2023 which is in Padang Loang Village. The collection of the population in this study was carried out by simple random or simple random sampling, namely watermelon farmers. The Determining of sample namely by taking 24 people involved in watermelon farming. Data analysis used descriptive analysis. The results of this study indicate that the average income amount is IDR 19,030,099,- per hectare where the average production is 5,710 kg, the price is IDR 4,000/kg, variable costs are IDR 3,599,602,- and fixed costs are IDR 210,299,- so the total average production cost is IDR 3,809,901,- per hectare</em><em>.</em></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan petani dalam usahatani semangka Di Desa Padang Loang Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan Mei –Juni 2023 yang berlokasi Di Desa Padang Loang. Pengambilan populasi dalam penelitian ini dilakukan secara acak sederhana atau simple random sampling yaitu petani semangka. Penentuan sampel dengan mengambil 24 orang yang terlibat dalam usahatani semangka. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pendapatan rata-rata adalah sebesar Rp. 19.030.099,- per hektar dimana produksi rata-rata 5.710 kg, harga Rp 4.000/kg, biaya variabel sebesar Rp. 3.599.602,- dan biaya tetap sebesar Rp. 210.299,- total rata-rata biaya produksi sebesar Rp 3.809.901,- per hektar.</p> 2024-01-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Normayani Pia, Baharuddin Baharuddin, Nurlaela Nurlaela https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/2912 Analisis Pendapatan Petani Plasma Pada Pola Kemitraan Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Manakarra Unggul Lestari DI Desa Campaloga Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju 2024-01-11T00:02:24+08:00 Yuliana Novi yuliananovi32@gmail.com Baharuddin Baharuddin baharuddin@universitasbosowa.ac.id Andi Tenri Fitriyah anditenri.fitriyah@universitasbosowa.ac.id <p><em>The plasma core partnership model is a partnership model between small farmers as plasma and companies as business partners to develop oil palm plantations. The aim of this research is to find out how much plasma farmers earn from partnership patterns in oil palm plantations. This research was carried out in Campaloga Village, Tommo District, Mamuju Regency. This research took place in May-June 2023 and the data source was 35 plasma farmers. Data collection was collected through observation and interviews. The analytical method used is a quantitative method. The results of this research show that the income received by plasma farmers is IDR. 1,540,543,780,- with an average of Rp. 44,015,536,571 per respondent and an average of IDR 22,007,768,285 per hectare</em><em>.</em></p> <p>Model kemitraan inti plasma merupakan model kemitraan antara petani kecil sebagai plasma dengan perusahaan sebagai mitra usaha untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pendapatan petani plasma pada pola kemitraan di perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini telah di laksanakan di Desa Campaloga Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju. Penelitian ini berlansung pada bulan Mei-Juni 2023 dan sumber datanya adalah petani plasma sebanyak 35 orang. Pengumpulan data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan yang diterima oleh petani plasma adalah sebesar Rp. 1.540.543.780,- dengan rata-rata Rp. 44.015.536.571 per responden dan rata-rata Rp 22.007.768,285 per hektar.</p> 2024-01-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Yuliana Novi, Baharuddin Baharuddin, Andi Tenri Fitriyah https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/2916 Kontribusi Usahatani Kakao Terhadap Pendapatan Petani Di Desa Mamullu Kecamatan Pana Kabupaten Mamasa 2023-08-09T10:30:50+08:00 Reji Heriawan rejiheriawan@gmail.com Suryawati Salam suryawati.salam@universitasbosowa.ac.id Baharuddin Baharuddin baharuddin@universitasbosowa.ac.id <p><em>This research was conducted to determine the contribution of cocoa farming to farmers' income in Mamullu Village, Pana District, Mamasa Regency. This research took place from May to June 2023. 23 cocoa farmers were taken as samples. The method of data analysis uses income analysis and farming contributions. Based on the results of the study it can be concluded that the contribution of cocoa farming to farmer income is 21% which can be categorized as a source of farmer income, with an average cocoa farming income per year of Rp. 4,936,739,- and the average income of farmers per year is Rp. 30,958,043,-..</em></p> <p>Penelitian bertujuan untuk mengetahui kontribusi usahatani kakao terhadap pendapatan petani di Desa Mamullu Kecamatan Pana Kabupaten Mamasa. Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei – Juni 2023. Sampel diambil sebanyak 23 orang petani Kakao. Metode analisis data menggunakan analisis pendapatan dan kontribusi usahatani. Kontribusi usahatani kakao terhadap pendapatan petani adalah sebesar 21% dapat dikategorikan sebagai salah satu sumber pendapatan petani, dengan rata-rata pendapatan usahatani kakao per tahun sebesar Rp. 4.936.739,- dan rata-rata pendapatan petani per tahun Rp. 30.958.043,-.</p> 2024-01-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Reji Heriawan, Suryawati Salam, Baharuddin Baharuddin