PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research
https://journal.unibos.ac.id/pallangga
<p><strong>PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research </strong>merupakan jurnal ilmiah yang dikelola secara peer review memiliki e-ISSN: 2987-5994 (Online - Elektronik) dan p-ISSN: 2987-4149 (Cetak - Cetak) diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Bosowa. Terbit dua kali dalam satu tahun.</p> <p><strong>PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research </strong>merupakan jurnal ilmiah yang mempublikasikan hasil penelitian dan hasil pemikiran termasuk pengembangan dan review bidang pertanian yang mencakup antara lain ilmu tanah, budidaya tanaman semusim, budidaya pertanian dan perkebunan, pangan olahan, rekayasa pangan, analisis pangan, mikrobiologi pangan, manajemen agribisnis, ekonomi pertanian dan sosiologi pedesaan. Bagi penulis yang memiliki artikel pada bidang ini dapat disesuaikan dengan panduan penulisan dan template kemudian disubmit secara online di website jurnal dengan melakukan registrasi terlebih dahulu.</p>Fakultas Pertanian Universitas Bosowaen-USPALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research2987-4149Respon Perkecambahan Benih Kopi Arabika Coffea arabika L. Terhadap Pemberian Hormon GA3
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4388
<p><em>This research was conducted in September – November 2022 in Tiroan Village, Bittuang subdistrict, Tana Toraja district. This research aims to determine the response of Arabica coffee germination to the administration of GA3 and to determine the concentration of GA3 which has a significant effect on Arabica coffee germination. The purpose of this research is to provide references and information for future researchers regarding the response of Arabica coffee seed germination to GA3 administration and to increase insight and serve as a guide for further research. This research used a randomized block design (RBD) with a GA3 concentration factor, with four treatments, namely G0= without GA3, G1= 10 ppm GA3, G2= 20 ppm GA3, and G3= 30 ppm GA3. Each experiment was repeated three times so that there were 12 sprout tubs, each sprout tub was filled with 10 seeds. The experimental results showed that GA3 treatment had a significant effect on the speed of sprouts and the number of leaves. The G3 treatment showed the best results in all experimental parameters except germination percentage</em><em>.</em></p> <p>Penelitian ini dilakukan pada September – November 2022 di Desa Tiroan, kecamatan Bittuang, kabupaten Tana Toraja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon perkecambhan kopi arabika terhadap pemberian GA3 dan untuk mengetahui konsentrasi GA3 yang berpengaruh signifikan terhadap perkecambahan kopi arabika. Kegunaan dari penelitian ini untuk memberikan referensi dan informasi bagi peneliti selanjutnya yang menyangkut tentang respon perkecambahan benih kopi arabika terhadap pemberian GA3 dan menambah wawasan serta dijadikan pedoman untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini meneggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan faktor konsentrsi GA3, dengan empat perlakuan yaitu G0= tanpa GA3, G1= 10 ppm GA3, G2= 20 ppm GA3, dan G3= 30 ppm GA3. Setiap percobaan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 12 bak kecambah, pada setiap bak kecambah diisi dengan 10 benih. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan GA3 berpengaruh nyata terhadap kecepatan kecambah dan jumlah daun. Perlakuan G3 menunjukkan hasil terbaik pada semua parameter percobaan kecuali pada persentase perkecambahan.</p>Andarias LoloRahmadi JasminJefferson Boling
Copyright (c) 2025 Andarias Lolo, Rahmadi Jasmin, Jefferson Boling
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231010510.56326/pallangga.v3i1.4388Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Melon Cucumis Melon L. Pada Pengaplikasian Serbuk Cangkang Telur Ayam
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4770
<p><em>Melon is a horticultural commodity that is widely used as a source of vitamins in diet patterns and is consumed by all levels of Indonesian society. The quantity and quality of melon production is currently still relatively low, so better cultivation techniques are needed. One of these activities is improving fertilization, by paying attention to the ingredients and dosage of fertilizer used. Currently, it is recommended that the fertilizer used should be organic. Eggshell powder is an organic fertilizer to develop superior melon varieties. The aim of this research was to determine the effect of applying chicken eggshell powder fertilizer with various treatment doses which provided the best growth and production of melon plants. The research was structured using a randomized block design (RBD), with five the treatment levels for chicken egg shell powder doses were C1, C2, C3, C4, and C5. Each treatment was repeated 3 (three) times to obtain 15 experimental plants, each experimental plant used a sample of 6 (six) plants so that there was a total of 90 plants. The research results showed that the growth of C3 melon plants (35 gr/polybag) had a significant effect at 45 DAP on these parameters number of leaves and fruit diameter. Treatment with a dose of chicken egg shell powder of 35 gr/polybag gave the best effect on the number of leaves at 45 DAP and fruit diameter</em><em>.</em></p> <p>Melon merupakan salah satu komoditi hortikultura yang banyak digunakan sebagai sumber vitamin dalam pola menu makanan dan dikonsumsi semua lapisan masyarakat Indonesia. Kuantitas dan kualitas produksi melon saat ini relatif masih rendah, sehingga diperlukan upaya teknik budidaya yang lebih baik. Salah satu kegiatan tersebut adalah perbaikan pemupukan, dengan memperhatikan bahan maupun dosis pupuk yang digunakan. Saat ini dianjurkan bahan pupuk yang digunakan sebaiknya organik. Serbuk cangkang telur merupakan pupuk organik untuk mengembangkan varietas buah melon yang unggul. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengaplikasian pupuk serbuk cangkang telur ayam dengan berbagai dosis perlakuan yang memberikan pertumbuhan dan produksi tanaman buah melon yang terbaik. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), dengan lima taraf perlakuan dosis serbuk cangkang telur ayam yaitu C1, C2, C3, C4, dan C5. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali sehingga diperoleh 15 tanaman percobaan dan setiap tanaman percobaan menggunakan sampel 6 (enam) tanaman sehingga total terdapat 90 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman melon C3 (35 gr/polybag) berpengaruh nyata pada umur 45 HST pada parameter jumlah daun dan diameter buah. Perlakuan dosis serbuk cangkang telur ayam 35 gr/polybag memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah daun 45 HST dan diameter buah.</p>Nur Syafika Nur SyafikaZulkifli MaulanaMuhammad Arif Nasution
Copyright (c) 2025 Nur Syafika Nur Syafika, Zulkifli Maulana, Muhammad Arif Nasution
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231061110.56326/pallangga.v3i1.4770Respon Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kangkung Darat Ipomoea Reptans Poir Dengan Pengaplikasian Pupuk Kompos Dan Pupuk Organik Cair Dalam Polybag
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4764
<p><em>The aim of this research was to determine the effect of compost and liquid organic fertilizer on the vegetative growth of water spinach plants (Ipomoea reptans poir) which were crushed in plastic bags. It is hoped that this research will provide information about how to grow crops, especially kale, with the most appropriate dose of compost and liquid organic fertilizer to encourage the growth of kale plants above ground. This research was carried out in the Integrated Agricultural Systems garden of the Faculty of Agriculture, Bosowa University in Bontoramba Village, Palangga District, Gowa Regency, South Sulawesi. This study used a random factorial design of two factors and three replications, namely compost fertilizer (K) was the first factor, and liquid organic fertilizer (P) was the second factor. Not all variables observed in crushed cabbage plants were influenced by compost application; however, visually, treatments K1 (250 g/polybag) and P1 (15 cc/liter of water) gave the best results. Although the combination of compost and POC did not influence all the variables observed, the K1P1 treatment (250 g compost/polybag) gave the best results</em><em>.</em></p> <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompos dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman kangkung (<em>Ipomoea reptans poir</em>) yang digerus dalam kantong plastik. Diharapkan penelitian ini akan memberikan informasi tentang cara bercocok tanam khususnya kangkung dengan dosis kompos dan pupuk organik cair yang paling tepat untuk mendorong pertumbuhan tanaman kangkung di atas tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada kebun Sistem Pertanian Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Bosowa di Desa Bontoramba, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Studi ini menggunakan rancangan acak faktorial dua faktor dan tiga kali ulangan, yaitu pupuk kompos (K) adalah faktor pertama, dan pupuk organik cair (P) adalah faktor kedua. Tidak semua variabel yang diamati pada tanaman kubis yang digerus dipengaruhi oleh pemberian kompos; namun, secara visual, perlakuan K1 (250 g/polybag) dan P1 (15 cc/liter air) memberikan hasil terbaik. Walaupun kombinasi kompos dan POC tidak mempengaruhi semua variabel yang diamati, namun perlakuan K1P1 (kompos 250 g/polybag) memberikan hasil terbaik.</p>Wiwin Addriani MangngampeAmiruddin AmiruddinZulkifli Maulana
Copyright (c) 2025 Wiwin Addriani Mangngampe, Amiruddin Amiruddin, Zulkifli Maulana
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231121610.56326/pallangga.v3i1.4764Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Capsicum Annuum L. Varietas Salo Dua Dengan Pengaplikasian Berbagai Dosis Serbuk Cangkang Telur
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4799
<p><em>Chili is an important agricultural product and is widely grown in Indonesia. The Salo Dua (S2) chili variety is a local variety from the Enrekang Regency area. The aim of this research was to determine the optimal dose of eggshell fertilizer for the growth of Salo Dua (S2) chilies. This research was carried out at the Bosowa Agro Garden, in Bontoramba Village, Palangga District, Gowa Regency, South Sulawesi. The aim of this research was to find out the dose of eggshell fertilizer that is good for the growth of the Salo Dua variety chili. The use of this research can be as a reference in the cultivation and development of the Salo Dua chili variety. This research was structured according to a Randomized Group Design (RAK) with five treatments, three repetitions, using egg shell fertilizer consisting of: A0 (20 grams/plant), A1 (30 grams/plant), A2 (40 grams/plant), A3 (50 grams/plant), and A4 (60 grams/plant). The results of the research showed that the dose of 50g egg shell fertilizer/plant was optimal for the growth and production of the Salo Dua variety of chili plants. To achieve maximum growth and yields from Salo Dua chili plants, treatment is recommended at a dose of 50g per plant. When conducting research, you should choose the location and research environment more carefully to avoid failure due to external factors</em><em>.</em></p> <p>Cabai merupakan produk pertanian yang penting dan banyak ditanam di Indonesia. Varietas cabai Salo Dua (S2) merupakan varietas lokal asal daerah Kabupaten Enrekang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis pupuk cangkang telur yang optimal untuk pertumbuhan cabai Salo Dua (S2). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Bosowa Agro, Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dosis pupuk cangkang telur yang baik buat pertumbuhan cabai varietas Salo Dua. Kegunaan penelitian ini dapat menjadi acuan dalam budidaya dan pengembangan varietas cabai Salo Dua. Penelitian ini disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan tiga pengulangan, yaitu penggunaan pupuk cangkang telur yang terdiri dari: A0 (20 gram/tanaman), A1 (30 gram/tanaman), A2 (40 gram/tanaman), A3 (50 gram/tanaman), dan A4 (60 gram/tanaman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pemberian pupuk cangkang telur 50g/tanaman sudah optimal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai varietas Salo Dua. Untuk mencapai pertumbuhan dan hasil yang maksimal dari tanaman cabai salo dua, dianjurkan perlakuan dengan dosis 50g per tanaman. Dalam melakukan penelitian sebaiknya memilih lokasi dan lingkungan penelitian dengan lebih hati-hati untuk menghindari kegagalan karena faktor eksternal.</p>Maria Angelia ButtuMuh Arif NasutionAbri Abri
Copyright (c) 2025 Maria Angelia Buttu, Muh Arif Nasution, Abri Abri
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231172510.56326/pallangga.v3i1.4799Respon Pertumbuhan Tanaman Selada Lactuca Sativa L. Dengan Pengaplikasian Pupuk Organik Cair Dari Cangkang Telur Ayam Pada Sistem Hidroponik
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4774
<p><em>Lettuce plants (Lactuca sativa L.) is a type of leaf vegetable that is popular among the public. In general, lettuce is consumed in raw form, to increase clean commodities and obtain quality results can be done by managing hydroponic cultivation techniques. Generally, the most commonly used nutrient is Ab Mix but the price is relatively high, so an alternative that can be done is to make liquid organic fertilizer from eggshells. This study aims to determine the best concentration of eggshell liquid organic fertilizer to increase the growth of lettuce plants. The usefulness of this research is as a reference for the development of lettuce cultivation with hydroponic systems. This research was conducted in the form of an experiment and arranged according to a Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatments and 5 replications. The treatment used was liquid organic fertilizer from eggshells with treatment concentrations P1 (40 ml), P2 (60 ml), and P3 (80 ml). Each treatment was repeated 5 times to obtain 15 experimental units, and each experimental unit used 4 experimental plants, making a total of 60 experimental plants. The result of this study is the liquid organic fertilizer treatment with a concentration of 40 ml gives the best effect on the wet weight of lettuce plants</em><em>.</em></p> <p>Selada (<em>Lactuca sativa</em> L.) merupakan jenis sayuran daun yang popular dikalangan masyarakat. Pada umumnya selada dikonsumsi dalam bentuk mentah, untuk meningkatkan komoditas yang bersih dan memperoleh hasil yang berkualitas dapat dilakukan dengan cara pengelolaan teknik budidaya hidroponik. Umumnya nutrisi yang paling sering digunakan adalah Ab Mix namun harganya yang relatif tinggi, sehingga alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan membuat POC dari cangkang telur ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pupuk organik cair (POC) cangkang telur ayam yang terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman selada. Kegunaan penelitian ini sebagai rujukan untuk pengembangan budidaya tanaman selada dengan sistem hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan dan disusun menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah POC dari cangkang telur ayam dengan konsentrasi perlakuan P1 (40 ml), P2 (60 ml), dan P3 (80 ml). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan, dan tiap unit percobaan menggunakan 4 tanaman percobaan, sehingga total keseluruhan 60 tanaman percobaan. Hasil dari penelitian ini adalah perlakuan POC dengan konsentrasi 40 ml memberikan pengaruh terbaik terhadap berat basah tanaman selada.</p>Made Yunila WiskaZulkifli MaulanaAbri Abri
Copyright (c) 2025 Made Yunila Wiska, Zulkifli Maulana, Abri Abri
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231263010.56326/pallangga.v3i1.4774Studi Perbandingan Biji Pepaya Carica Papaya L. Dengan Bubuk Madu Sebagai Kopi Non Kafein
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4652
<p><em>Processing non-caffeinated papaya seed coffee with a ratio of honey is one effort to utilize papaya seed waste as a drink. A drink that comes from processing papaya seeds as an alternative to non-caffeinated coffee. Papaya seed coffee has a bitter, spicy, and pungent taste, so to neutralize the bitter taste, honey powder is added and as an additional flavor element in non-caffeinated coffee. This research aims to determine the effect of the best comparison between papaya seeds and honey powder on making non-caffeinated coffee and determine the water content, ash content and organoleptic tests on the color, aroma, and taste of non-caffeinated coffee. The research treatment was a comparison of papaya seeds with honey powder (100%: 0%, 70%: 30%, 60%: 40%, 50%: 50%). Completely Randomized Design (CRD) method with three replications. The comparison treatment of papaya seeds with honey powder for non-caffeinated coffee had a significant effect on the water content, aroma, and color and had a very significant effect on the ash content, and had no real effect on the taste. The best results from non-caffeinated coffee are the comparison treatment of 50% papaya seeds: 50% honey powder in terms of water content of 4.42% and taste of 3.24 (like) and has fulfilled the instant coffee quality requirements of SNI 2983 (2014) regarding coffee quality requirements instant which states that the maximum water content contained in instant coffee is 5%.</em></p> <p>Pengolahan kopi non kafein biji pepaya dengan perbandingan madu merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan limbah biji pepaya sebagai minuman. Minuman yang berasal dari pengolahan biji pepaya sebagai salah satu alternatif pengganti kopi non kafein. Kopi biji pepaya memiliki rasa yang pahit, pedas, dan menyengat, sehingga untuk menetralkan rasa pahit dilakukan penambahan bubuk madu serta sebagai penambah unsur rasa dalam kopi non kafein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan terbaik antara biji pepaya dengan bubuk madu pada pembuatan kopi non kafein dan mengetahui kadar air, kadar abu, dan uji organoleptik terhadap warna, aroma, dan citarasa kopi non kafein. Perlakuan penelitian yaitu perbandingan biji pepaya dengan bubuk madu (100%: 0%, 70%: 30%, 60%: 40%, 50%: 50%). Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Perlakuan perbandingan biji pepaya dengan bubuk madu terhadap kopi non kafein berpengaruh nyata terhadap kadar air, aroma, dan warna serta berpengaruh sangat nyata terhadap kadar abu, dan tidak berpengaruh nyata terhadap citarasa. Hasil terbaik dari kopi non kafein adalah perlakuan perbandingan biji pepaya 50%: bubuk madu 50% ditinjau dari kadar air 4,42% dan citarasa 3,24 (suka) dan telah memenuhi syarat mutu kopi instan SNI 2983 (2014) tentang syarat mutu kopi instan yang menyatakan bahwa kadar air maksimal yang terkandung didalam kopi instan adalah 5%.</p>Marwah H. MarwahAndi AbrianaSuriana Laga
Copyright (c) 2025 Marwah H. Marwah, Andi Abriana, Suriana Laga
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231313710.56326/pallangga.v3i1.4652Perbandingan Ubi Jalar Ungu Ipomoea Batatas L. Dengan Kacang Tanah Arachis Hypogeae L. Dalam Pembuatan Selai
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4664
<p><em>Purple sweet potato (Ipomoea batatas L.) is one of the food ingredients that contains protein, fat, carbohydrates, water, vitamins, and minerals, as well as anthocyanin content. Peanuts contain 25-30% protein, 40-50% fat, and minerals such as calcium, phosphorus, iron and vitamins A and B. Based on this, the researcher wants to combine the use of purple sweet potatoes and peanuts as a comparison material in making jam. This study aims to determine the best treatment concentration and the effect between the comparison of purple sweet potato and peanuts in making jam on moisture content, dissolved solids, and organoleptic tests of color, aroma, taste, and texture. The research treatment was purple sweet potato with concentrations (100%, 85%, 70%, 55%) and peanuts with concentrations (0%, 15%, 30%, 45%). The research method used a Complete Random Design (CRD), with four levels of treatment and three replicates. The results of the study obtained the best treatment with a comparison (purple sweet potato 85%: peanuts 15%) reviewed from moisture content 48.31%, dissolved solids 42.94%, color 3.85 (like), aroma 3.45 (somewhat like), taste 3.93 (like), and texture 3.64 (like). Based on the results of the fingerprint of purple sweet potato jam varieties with the comparison of peanuts, there is a real effect on moisture content, dissolved solids, color, aroma, taste, and texture. Based on SNI 3746:2008, the moisture content and dissolved solids of purple sweet potato jam compared to peanuts are not qualified.</em></p> <p>Ubi jalar ungu (<em>Ipomoea batatas L.</em>) yaitu salah satu bahan pangan yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, air, vitamin, dan mineral, serta kandungan antosianin. Kacang tanah mengandung 25-30% protein, lemak 40-50%, dan mineral seperti kalsium, fosfor, besi serta vitamin A dan B. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti ingin memadukan pemanfaatan ubi jalar ungu dan kacang tanah sebagai bahan perbandingan pada pembuatan selai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi perlakuan terbaik dan pengaruh antara perbandingan ubi jalar ungu dengan kacang tanah dalam pembuatan selai terhadap kadar air, padatan terlarut, dan uji organoleptik warna, aroma, rasa, dan tekstur. Perlakuan penelitian yaitu ubi jalar ungu dengan konsentrasi (100%, 85%, 70%, 55%) dan kacang tanah dengan konsentrasi (0%, 15%, 30%, 45%). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan empat taraf perlakuan dan tiga kali ulangan. Hasil penelitian diperoleh perlakuan terbaik dengan perbandingan (ubi jalar ungu 85% : kacang tanah 15%) ditinjau dari kadar air 48,31%, padatan terlarut 42,94%, warna 3,85 (suka), aroma 3,45 (agak suka), rasa 3,93 (suka), dan tekstur 3,64 (suka). Berdasarkan hasil sidik ragam selai ubi jalar ungu dengan perbandingan kacang tanah berpengaruh nyata terhadap kadar air, padatan terlarut, warna, aroma, rasa, dan tekstur. Berdasarkan SNI 3746:2008 bahwa kadar air dan padatan terlarut selai ubi jalar ungu dengan perbandingan kacang tanah tidak ada yang memenuhi syarat.</p>Khusnul KhotimahFatmawati FatmawatiAbdul Halik
Copyright (c) 2025 Khusnul Khotimah, Fatmawati Fatmawati, Abdul Halik
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231384710.56326/pallangga.v3i1.4664Teh Herbal Berbahan Dasar Daun Kersen Muntingia Calabura L. Dengan Perbandingan Daun Salam Syzygium Polyanthum
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4686
<p><em>Cherry leaves (Muntigia calabura L.) are a plant that has benefits for protecting and maintaining body health because they contain flavonoids and saponins which act as antioxidants. Bay leaf (Syzygium polyanthum) is a herbal plant that is easy to find and is often used to lower blood sugar levels, cholesterol, blood pressure, as well as treat diarrhea and ulcers. Traditionally, bay leaves are also used to treat stomach aches. Cherry leaves and bay leaves have the potential to be processed into herbal tea products that function as antioxidants. This research aims to determine the effect of the comparison of cherry leaves and bay leaves on water content, ash content, and organoleptic tests as well as determining the best treatment concentration for herbal tea. Research treatments included concentrations of cherry leaves (70%, 60%, 50%, 40%) and bay leaves (30%, 40%, 50%, 60%). Data analysis used the Completely Randomized Design (CRD) method with four treatment levels and three replications. The research results showed that the best treatment was P1 (70% kersen leaves: 30% bay leaves) with a water content of 6.59% and an ash content of 5.95%. Panelists indicated their level of liking for the organoleptic test with an assessment of color 3.94 (liked), taste 3.48 (somewhat liked), and aroma 3.72 (liked). The research results also showed that the comparison of cherry leaves and bay leaves had a real influence on ash content and organoleptic tests in terms of color, taste and aroma, but did not have a real influence on water content. All parameters of water content and ash content meet the quality requirements for green herbal tea, namely SNI 03-4324-2014</em><em>.</em></p> <p>Daun kersen (<em>Muntingia calabura</em> L.) adalah tanaman yang memiliki manfaat untuk melindungi dan menjaga kesehatan tubuh karena kandungan flavonoid dan saponinnya yang berperan sebagai antioksidan. Daun salam (<em>Syzygium polyanthum</em>) adalah tanaman herbal yang mudah ditemukan dan sering digunakan untuk menurunkan kadar gula darah, kolesterol, tekanan darah, serta mengatasi diare dan maag. Secara tradisional, daun salam juga digunakan untuk mengobati sakit perut. Daun kersen maupun daun salam memiliki potensi untuk diolah menjadi produk minuman teh herbal dengan fungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan daun kersen dan daun salam terhadap kadar air, kadar abu, dan uji organoleptik serta menentukan konsentrasi perlakuan terbaik dalam teh herbal. Perlakuan penelitian meliputi konsentrasi daun kersen (70%, 60%, 50%, 40%) dan daun salam (30%, 40%, 50%, 60%). Analisis data menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat taraf perlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah P1 (daun kersen 70%: daun salam 30%) dengan kadar air 6,59% dan kadar abu 5,95%. Panelis menunjukkan tingkat kesukaan terhadap uji organoleptik dengan penilaian warna 3,94 (suka), citarasa 3,48 (agak suka), dan aroma 3,72 (suka). Hasil penelitian juga mengindikasikan bahwa perbandingan daun kersen dan daun salam memberikan pengaruh nyata terhadap kadar abu dan uji organoleptik dari segi warna, citarasa, dan aroma, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air. Semua parameter kadar air dan kadar abu memenuhi syarat mutu teh herbal hijau yaitu SNI 03-4324-2014.</p>Nurhikmah NurhikmahAbdul HalikRosdiana Azis
Copyright (c) 2025 Nurhikmah Nurhikmah, Abdul Halik, Rosdiana Azis
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231485610.56326/pallangga.v3i1.4686Perbandingan Tepung Terigu Dengan Tepung Biji Nangka Artocarpus Heterophyllus Dalam Pembuatan Donat
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4743
<p><em>Doughnuts are a type of after-meal dessert made from a dough of wheat flour, sugar, milk, butter, and eggs. However, wheat flour production in Indonesia is still minimal so it still has to be imported from abroad. To reduce imported products, it is necessary to make efforts to utilize waste from jackfruit seeds to be used as flour in making donuts that have many nutrients and can reduce food waste in Indonesia. This study aims to determine the effect of wheat flour substitution with jackfruit seed flour on moisture content, protein content, and organoleptic tests on color, aroma, taste, and texture of donuts.The research treatment was the substitution of jackfruit seed flour (0%, 10%, 20%, 30%). The research parameters were water content, protein content, and organoleptic test of color, aroma, taste, and texture of donuts. Data analysis used the Complete Randomized Design (CRD) method, with three repetitions. Further tests used the Least Significant Difference Test (BNT).The results concluded that the effect of wheat flour substitution with jackfruit seed flour had a significant effect on water content, protein content, color, aroma, taste, and texture of donuts. The best treatment was obtained at 10% jackfruit seed flour substitution in terms of color 3,87(like), aroma 3,8 (like), taste 3,99 (like), texture 4,21 (like), and protein content 1,74%</em><em>.</em></p> <p>Donat merupakan salah satu jenis hidangan penutup setelah makan yang terbuat dari adonan tepung terigu, gula, susu, mentega, dan telur. Namun produksi tepung terigu di Indonesia masih minim sehingga masih harus diimpor dari luar negeri. Untuk mengurangi produk impor, maka perlu dilakukan upaya pemanfaatan limbah dari biji buah nangka untuk dijadikan tepung dalam pembuatan donat yang memiliki banyak nutrisi serta dapat mengurangi limbah pangan yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung terigu dengan tepung biji nangka terhadap kadar air, kadar protein, dan uji organoleptik terhadap warna, aroma, cita rasa, dan tekstur donat. Perlakuan penelitian yaitu perbandingan tepung biji nangka 0%, 10%, 20%, 30%. Parameter penelitian yaitu kadar air, kadar protein, dan uji organoleptik terhadap warna, aroma, cita rasa, dan tekstur donat. Analisis data menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan tiga kali pengulangan. Uji lanjut yang digunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian disimpulkan bahwa pengaruh perbandingan tepung terigu dengan tepung biji nangka berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar protein, warna, aroma, cita rasa, dan tekstur donat. Perlakuan terbaik diperoleh pada perbandingan tepung biji nangka 10% di tinjau dari warna 3,87 (suka), aroma 3,8 (suka), cita rasa 3,99 (suka), tekstur 4,21 (suka), dan kadar protein 1,74%.</p>Nurul IzzahSuriana LagaAndi Abriana
Copyright (c) 2025 Nurul Izzah, Suriana Laga, Andi Abriana
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231576510.56326/pallangga.v3i1.4743Pengolahan Minuman Serbuk Instan Buah Naga Merah Hylocereus Polyrhizus Dengan Metode Ko-Kristalisasi
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4970
<p><em>Red dragon fruit has bioactive substances such as antioxidants (ascorbic acid, beta-carotene and anticyanin) and pectin which has dietary fiber which is good for the body. Processing instant products using the co-crystallization method can be done by adding sucrose and fillers such as maltodextrin and vegetable creamer. Maltodextrin aims to coat the flavor components and organoleptic properties of instant powder products. Vegetable creamer is used as a flavoring for food and drinks. The aim of the research is to determine the effect of adding vegetable creamer on water content, sugar content, and organoleptic tests which include color, aroma, and taste. The research treatments carried out in this study were the addition of 0%, 12%, 17%, and 22% vegetable creamer. The research parameters are, water content, sugar content, organoleptic tests including color, aroma, and taste. The design used was a Completely Randomized Design (CRD), with three replications. The further test used is the Least Significant Difference Test (LSD). The best treatment was the addition of 22% vegetable creamer in terms of taste, namely 3,33 (rather like it). The water content in instant red dragon fruit powder drinks ranges from 3.44%-3.75%, not yet meeting the requirements according to SNI 01-4320-2004 for powdered drinks of 3%; meanwhile, the sugar content meets the requirements</em><em>.</em></p> <p>Buah naga merah mempunyai zat bioaktif seperti antioksidan (asam askorbat, betakaroten, dan antisianin) serta pektin dimana memiliki serat pangan yang baik bagi tubuh. Pengolahan produk instan dengan metode ko-kristalisasi dapat dilakukan dengan adanya penambahan sukrosa dan bahan pengisi seperti maltodekstrin dan krimer nabati. Maltodekstrin bertujuan untuk melapisi komponen flavor dan sifat organoleptik produk instan serbuk. Krimer nabati dipergunakan sebagai padanan rasa untuk makanan dan minuman. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan krimer nabati terhadap kadar air, kadar gula, dan uji organoleptik yang meliputi warna, aroma, dan citarasa. Perlakuan penelitian yaitu penambahan krimer nabati 0%, 12%, 17%, dan 22%. Parameter penelitian yaitu kadar air, kadar gula, dan uji organoleptik meliputi warna, aroma, dan citarasa. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan tiga kali ulangan. Uji lanjutan yang digunakan ialah Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Perlakuan terbaik yaitu penambahan krimer nabati 22% ditinjau dari cita rasa yaitu 3,33 (agak suka). Kadar air pada minuman serbuk instan buah naga merah yaitu berkisar antara 3,44%-3,75% belum memenuhi SNI 01-4320-2004 minuman serbuk sebesar 3%; sedangkan kadar gula telah memenuhi.</p>Salsabila Permata AnugrahSuriana LagaAndi Abriana
Copyright (c) 2025 Salsabila Permata Anugrah, Suriana Laga, Andi Abriana
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231667210.56326/pallangga.v3i1.4970Analisis Pemasaran Kopi Arabika Di Desa Jennetallasa Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4320
<p><em>The agricultural product from the horticultural crop sector is arabica coffee provide quite large profits for farmers because market demand continues to increase. This research aims to find out how much farmers earn from Arabica coffee farming in Jennetallasa Village, Rumbia District, and Jeneponto Regency. This research was carried out for one month, namely September to October 2023, located in Rumbia Village. The sampling in this study took the entire population of 33 peanut farmers (a saturated sample). The data analysis used is a quantitative descriptive analysis. The research results show that the average income from peanut farming is IDR. 18,472,619.83 per hectare per planting season</em><em>.</em></p> <p>Produk pertanian dari sektor tanaman hortikultura adalah kopi arabika memberikan keuntungan yang cukup besar bagi petani karena permintaan pasar yang terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan petani dari usahatani kopi arabika di Desa Jenetallasa Kecamatan Rumbia Kabupaten Jenneponto. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu bulan September sampai dengan Oktober 2023 yang berlokasi di Desa Rumbia. Pengambilan sampel dalam penelitian ini mengambil seluruh populasi yang berjumlah 33 petani kacang tanah (sampel jenuh). Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pendapatan rata-rata usahatani kacang tanah sebesar Rp. 18.472.619,83 per hektar per musim tanam.</p>Muhammad AdilBaharuddin BaharuddinAndi Tenri Fitriyah
Copyright (c) 2025 Muhammad Adil, Baharuddin Baharuddin, Andi Tenri Fitriyah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231737910.56326/pallangga.v3i1.4320Analisis Pemasaran Beras Premium Pada PB Citra Lestari Di Desa Bontotallasa Kecamatan Simbang Kabupaten Maros
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4319
<p><em>Marketing premium rice is an important factor in the continuity ofdistribution of premium rice to consumers. This research aims to determine marketing channels, marketing costs, marketing margins, marketing profits and marketing efficiency of premium rice. This research was conducted at the PB Citra Lestari Factory in Bontotallasa Village, Simbang District, Maros Regency. Research data was analyzed using marketing channel analysis, costs, margins, profits and marketing efficiency of premium rice. The results of this research show that there are 2 marketing channels for premium rice at PB Citra Lestari in Bontotallasa Village. The marketing margin in marketing channel I is IDR 5,000 per kilogram and the margin in marketing channel II is IDR 5,500 per kilogram. Marketing channel I is the most efficient marketing channel compared to marketing channel II</em><em>.</em></p> <p>Pemasaran beras premium menjadi faktor yang penting dalam kelangsungan pendistribusian beras premium sampai ke konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran, biaya pemasaran, besar margin pemasaran, keuntungan pemasaran, dan efisiensi pemasaran beras premium. Penelitian ini dilakukan pada Pabrik PB Citra Lestari di Desa Bontotallasa Kecamatan Simbang Kabupaten Maros. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis saluran pemasaran, biaya, margin, keuntungan, dan efisiensi pemasaran beras premium. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat dua saluran pemasaran beras premium di PB Citra Lestari yang terdapat di Desa Bontotallasa. Margin pemasaran pada saluran pemasaran I sebesar Rp 5.000,- per kilogram dan margin pada saluran pemasaran II sebesar Rp 5.500,- per kilogram. Saluran pemasaran I merupakan saluran pemasaran yang paling efisien dibandingkan dengan saluran pemasaran II.</p>Dedi HermawanSuryawati SalamAndi Tenri Fitriyah
Copyright (c) 2025 Dedi Hermawan, Suryawati Salam, Andi Tenri Fitriyah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231808410.56326/pallangga.v3i1.4319Analisis Pendapatan Usaha Kopra Di Kelurahan Lamatewelu Kecamatan Adonara Timur Kabupaten Flores Timur
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4894
<p><em>This study aims to analyze copra business income in Lamatewelu Village, East Adonara District, East Flores Regency. Copra business is one of the important sectors that supports the local economy. This research was conducted from May to July 2024. The population in this study were 271 copra entrepreneurs, copra producers. The sample is part of the population that is the source of data in the study. The sampling technique used a random sampling method (Simple random sampling) of 10% with a total sample of 27 copra producers. Data collection was conducted through interviews with copra farmers, direct observation in the field and documentation studies related to prices and production costs. The results of the study showed that the income from the copra business in Lamatewelu Village, East Adonara District, East Flores Regency, obtained an average total cost incurred by copra producers of Rp. 6,750.00 kg and a total income of Rp. 9,877.00 / kg. So, the average income obtained by copra producers is Rp. 3,127.00 / kg in one production</em><em>.</em></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usaha kopra di Kelurahan Lamatewelu, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur. Usaha kopra merupakan salah satu sektor penting yang menopang perekonomian masyarakat setempat. Penelitian ini telah berlangsung pada bulan Mei sampai Juli Tahun 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha kopra sebanyak 271 orang produsen kopra. Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel dilakukan metode pengambilan sampel secara acak (<em>Simpel random sampling) </em>sebanyak 10% dengan total sampel adalah 27 produsen kopra. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan terhadap usaha kopra di Kelurahan Lamatewelu, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, diperoleh total biaya rata-rata yang dikeluarkan produsen kopra sebesar Rp. 6.750,00 kg dan total penerimaan sebesar Rp. 9.877,00/kg. Maka, rata-rata pendapatan yang diperoleh produsen kopra sebesar Rp. 3.127,00/kg dalam satu kali produksi.</p>Silvester Andreas Thomas Sili SangaFaidah AzuzAylee Christine Alamsyah
Copyright (c) 2025 Silvester Andreas Thomas Sili Sanga, Faidah Azuz, Aylee Christine Alamsyah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231859010.56326/pallangga.v3i1.4894Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/3641
<p><em>One of the consequences of an agricultural country as well as a country with a high population density is the certainty of food availability for its population. Such certainty is a shared responsibility between the government and the community, where rice farmers are at the leading edge of food producers. The objective of this study was to analyze the income of rice farmers in South Sulawesi. The method used was descriptive quantitative, involving 15 rice farmers in Alatengae Village, Maros Regency, South Sulawesi Province. Data were collected through three methods: observation, interviews, and relevant documents. To achieve the research objectives, analysis of production costs, revenue, and income is an aspect that is not ignored. The results showed that farmers' income amounted to Rp 24,93,649.17/planting period/hectare. Revenue amounted to Rp 31,987,573.43/planting period/hectare, and costs incurred amounted to Rp 7,014,924.25/planting period/hectare. Based on the national average, the income of farmers in Maros Regency can still be increased through the use of appropriate seeds, the right dose and method of fertilization, and effective and anticipatory pest and disease management</em><em>.</em></p> <p>Salah satu konsekuensi dari negara agraris sekaligus negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi adalah kepastian tersedianya pangan bagi penduduknya. Kepastian tersebut menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, dimana petani menjadi ujung tombak produsen pangan dalam hal ini tanaman padi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui berapa besar pendapatan petani padi di Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan melibatkan 15 petani padi di Desa Alatengae, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Data diperoleh melalui tiga cara yakni observasi, wawancara, dan dokumen yang relevan. Untuk mencapai tujuan penelitian, analisis biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan merupakan aspek yang tidak diabaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan petani sebesar Rp 24.93.649,17/musim tanam/hektar. Penerimaan sebesar Rp 31.987.573,43/musim tanam/hektar, dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 7.014.924,25/musim tanam/hektar. Jika dilihat dari angka rata-rata nasional, pendapatan petani di Kabupaten Maros masih dapat ditingkatkan melalui penggunaan bibit yang sesuai, dosis, dan cara pemuoukan yang tepat, serta penanganan hama dan penyakit yang efektif dan antisipatif.</p>Andri SetiawanFaidah AzuzSuryawati Salam
Copyright (c) 2025 Andri Setiawan, Faidah Azuz, Suryawati Salam
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-1231919610.56326/pallangga.v3i1.3641Strategi Adaptasi Petani Padi Terhadap Musim Kemarau Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup Di Kelurahan Baji Pamai Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros
https://journal.unibos.ac.id/pallangga/article/view/4761
<p><em>Rice farmers who play an important role in rice production face quite severe challenges due to the impact of El Nino which causes prolonged drought. This study aims to determine the adaptation strategies carried out by rice farmers in dealing with drought conditions in order to meet their basic needs. This research was conducted in Baji Pamai District, Maros Baru District, Maros Regency. The sample of this study was 20% of the population, consisting of 43 farmers who planted rice in the dry season and farmers who did not plant rice, who were selected using simple random sampling. The data analysis method used is qualitative descriptive analysis is a method used to describe or summarize data systematically and concisely. The types of data used in this study are qualitative and quantitative data. The results of the study indicate that farmers who continue to plant rice in the dry season carry out strategies such as water management, selection of rice varieties, mulching, fertilization and provision of organic materials, weather monitoring and partnerships, and training. Meanwhile, farmers who do not plant rice in the dry season carry out strategies such as crop diversification, weather monitoring and partnerships, and training.</em></p> <p>Petani padi selaku pemegang peran penting dalam produksi padi dihadapkan pada permasalahan serius imbas dari El Nino, yang mengakibatkan terjadinya kekeringan menjadi lebih panjang. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Baji Pamai, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Sampel penelitian yang digunakan adalah 20% dari jumlah populasi yaitu 43 orang yang terdiri dari petani yang menanam padi dan petani yang tidak menanam padi saat musim kemarau dengan menggunakan metode simple random sampling. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data secara sistematis dan ringkas. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi petani yang menanam saat musim kemarau melakukan strategi berupa pengolahan air, pemilihan varietas padi, penggunaan mulsa, pemupukan dan bahan organik, melakukan monitoring cuaca dan kemitraan serta pelatihan. Bagi petani yang tidak melakukan penanaman di musim kemarau menggunakan strategi berupa diversifikasi tanam, melakukan monitoring cuaca dan kemitraan serta pelatihan.</p>Relfan Ruttu' Kala' AlloFaidah AzuzNurlaela Nurlaela
Copyright (c) 2025 Relfan Ruttu' Kala' Allo, Faidah Azuz, Nurlaela Nurlaela
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-01-122025-01-12319710410.56326/pallangga.v3i1.4761