Pemetaan Multi Risiko Bencana Bagi Perencanaan Penyediaan Infrastruktur Mitigasi Di Kawasan Amfiteater Geopark Ciletuh-Palabuhanratu

Authors

  • Nour Chaidir Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Islam Bandung
  • Hilwati Hindersah Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Islam Bandung
  • Ery Supriyadi Rustidja Universitas Koperasi Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35965/ursj.v6i2.3982

Keywords:

Multi Risiko Bencana, Pemetaan, Penyediaan Infrastruktur, Mitigasi

Abstract

Kawasan Amfiteater Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang tersusun akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dan lempeng Benua Eurasia memiliki kerawanan gempa, pergerakan tanah, dan tsunami. Karena adanya beberapa ancaman bahaya dalam satu Kawasan tersebut, diperlukan suatu pendekatan yang mempertimbangkan lebih dari satu bahaya di tempat tertentu dan keterkaitan di antara bahayanya, termasuk kejadian simultan atau kumulatif dan interaksi potensial mereka. Dengan demikian, diperlukan pemetaan dan penentuan skala prioritas bagi perencanaan penyediaan infrastruktur mitigasi melalui pendekatan multi risiko bencana. Studi ini menerapkan pendekatan kuantitatif menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk analisis spasial dan analisis hubungan untuk memetakan tingkat bahaya, kerentanan, tingkat risiko, dan risiko multi ancaman yang ada di lokasi penelitian, serta analisa skenario tingkat risiko yang di mitigasi dalam penyediaan infrastruktur mitigasi. Hasil analisis mengindikasikan: 1) dari 9 ancaman bencana terdapat 6 ancaman bencana yang memlliki tingkat Risiko Multi Ancaman yang tinggi, 2) tingkat risiko yang dimitigasi (skala prioritas) dalam penyediaan infrastruktur mitigasi, adalah: bencana gempa bumi, tsunami, banjir, cuaca ekstrim, banjir bandang, tanah longsor, gelombang ekstrim dan abrasi, kekeringan, dan kebakaran hutan dan lahan, 3) Sistem proteksi (mitigasi struktural) prasarana mitigasi bencana berupa: a) meningkatkan infrastruktur hijau, b) penyediaan infrastruktur mitigasi hadapi dan mitigasi hindari.

The Ciletuh-Palabuhanratu Geopark Amphitheater area which is composed by the collision of the Indo-Australian plate and the Eurasian plate is prone to earthquakes, ground movements, and tsunamis. Due to the presence of multiple hazard threats in a single Area, an approach is needed that takes into account more than one hazard in a given location and the interrelationships between the hazards, including their simultaneous or cumulative occurrences and their potential interactions. Thus, it is necessary to map and determine the priority scale for planning the provision of mitigation infrastructure through a multi-disaster risk approach. This study applies a quantitative approach using Geographic Information Systems (GIS) for spatial analysis and connection analysis to map the level of hazard, vulnerability, risk level, and multi-threat risk in the research location, as well as scenario analysis of the level of risk that is mitigated in providing mitigation infrastructure. The results of the analysis indicate: 1) Of 9 disaster threats, there are 6 disaster threats that have a high level of Multi Threat Risk, 2) Mitigation risk level (priority scale) in the provision of mitigation infrastructure, namely: earthquakes, tsunamis, floods, weather extreme floods, landslides, extreme waves and abrasion, drought, and forest and land fires. 3) Protection system (structural mitigation) for disaster mitigation infrastructure in the form of: a) increasing green infrastructure, b) providing mitigation infrastructure, namely mitigating to face and mitigate to avoid.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alcántara-Ayala, I. (2002). Geomorphology, natural hazards, vulnerability and prevention of natural disasters in developing countries. Geomorphology, 47(2–4), 107–124. https://doi.org/10.1016/S0169-555X(02)00083-1

Bollati, I., Crosa Lenz, B., Zanoletti, E., & Pelfini, M. (2017). Geomorphological mapping for the valorization of the alpine environment. A methodological proposal tested in the Loana Valley (Sesia Val Grande Geopark, Western Italian Alps). Journal of Mountain Science, 14(6), 1023–1038. https://doi.org/10.1007/s11629-017-4427-7

Carpignano, A., Golia, E., Di Mauro, C., Bouchon, S., & Nordvik, J. P. (2009). A methodological approach for the definition of multi-risk maps at regional level: First application. Journal of Risk Research, 12(3–4), 513–534. https://doi.org/10.1080/13669870903050269

Ery Supriyadi R. dkk. (2020). Resiliensi dan Sustainabilitas Koperasi dalam Menghadapi Pandemi Covid -19. 117–126. www.ikopin.ac.id

Gunadi, B., Nugraha, A., & Suprayogi, A. (2015). Aplikasi Pemetaan Multi Risiko Bencana Di Kabupaten Banyumas Menggunakan Open Source Software Gis. Jurnal Geodesi Undip, 4(4), 287–296.

Hilwati Hindersah, Asyiawati, Y. A. A. (2020). Green infrastructure concept in supporting rural development. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 830(3). https://doi.org/10.1088/1757-899X/830/3/032074

Hilwati Hindersah, dkk. (2017). Tantangan Pembangunan Pariwisata Inklusif Geopark Ciletuh , Desa Ciwaru Kabupaten Sukabumi – Provinsi Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional: Perencanaan Pembangunan Inklusif Desa - Kota, 125–134.

Oktariadi, O. (2009). Penentuan Peringkat Bahaya Tsunami dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi kasus: Wilayah Pesisir Kabupaten Sukabumi). Indonesian Journal on Geoscience, 4(2), 103–116. https://doi.org/10.17014/ijog.vol4no2.20093

Perka BNPB No. 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana, (2012).

Pratomo, R. A., & Rudiarto, I. (2013). Permodelan Tsunami dan Implikasinya Terhadap Mitigasi Bencana di Kota Palu. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 9(2), 174. https://doi.org/10.14710/pwk.v9i2.6534

Rosana, M. F. (2018). Geopark Ciletuh-Palabuhanratu Menuju Unesco Global Geopark bagaimana UNPAD berkontribusi?

Sinarta, I. N. (2016). Indeks Ancaman Gerakan Tanah dengan Metode Analythical Hierarchy Process (AHP) untuk Penataan Infrastruktur Kepariwisataan di Kawasan Geopark Gunung Batur, Kabupaten Bangli. Seminar Nasional KonsepSi#2 (Konsep Dan Implementasi 2), 1(1), 110–120.

Sukabumi, B. (2018). Kajian Risiko Bencana Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 - 2023.

UNISDR, & WMO. (2012). Disaster Risk and Resilience. UN System Task Team on the Post-2015 UN Development Agenda. United Nations Office for Disaster Risk Reduction. World Meteorological Organization, May.

World Risk Report 2019. (2019).

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Chaidir, N., Hindersah, H. ., & Rustidja, E. S. (2024). Pemetaan Multi Risiko Bencana Bagi Perencanaan Penyediaan Infrastruktur Mitigasi Di Kawasan Amfiteater Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Urban and Regional Studies Journal, 6(2), 243–253. https://doi.org/10.35965/ursj.v6i2.3982