Peran Transportasi Laut Dalam Mendukung Mobilitas Masyarakat Di Kabupaten Kepulauan Aru

Authors

  • Chikal Hutanjalay Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
  • Atrida Hadianti Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35965/ursj.v7i2.6277

Keywords:

Peranan, Trasnportasi Laut, Mobilitas Masyarakat, Gugus Pulau, Kabupaten Kepulauan Aru

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menggambarkan peran sistem transportasi laut dalam mendukung mobilitas kehidupan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deduktif kuantitatif, pendekatan deduktif menggunakan teori secara deduktif dan menempatkannya di awal studi dengan tujuan menguji atau menverifikasi teori dari pada mengembangkannya. Pendekatan ini digunakan sebagai kerangka kerja untuk melakukan penelitian dengan mengumpulkan data melalui survei lapangan, indept interview, dan observasi langsung pada sepuluh gugus pulau yang nantinya dilakukan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis pergerakan perjalanan orang berdasarkan naik turun penumpang yang ada di Pelabuhan Dobo sebagai pintu gerbang akses keluar masuk orang dari beberapa gugus pulau menunjukan bahawasanya interaksi tertinggi terjadi pada Gugus Pulau IV (Dobo) dan Gugus Pulau V (Benjina) yaitu sebanyak 1,115 pergerakan, hal ini dikarenakan keduanya berfungsi sebagai simpul kegiatan produksi barang dan jasa, sehingga interaksi orang memiliki intensitas yang tinggi. Selain itu juga pergerakan tertinggi masih berada dan menuju Gugus Pulau IV (Dobo) yang mengindikasikan ketergantungan akan kebutuhan pergerakan orang dan barang yang masih terpusat pada perkotaan Dobo. Sedangkan untuk pergerakan barang berdasarkan jumlah bongkar muat barang, pergerakan barang tertinggi terjadi pada tiga gugus pulau yaitu Gugus Pulau V (Benjina) menuju Gugus Pulau IV (Dobo) dengan 1.087 ton per tahun, Gugus Pulau X (Meror) menuju Gugus Pulau IV (Dobo) dengan 1,075 ton per tahun dan Gugus Pulau X (Meror) menuju Gugus Pulau V (Benjina) dengan 1,018 ton per tahun. Pergerakan menuju Gugus Pulau IV (Dobo) dan Gugus Pulau V (Benjina) merupakan perjalanan dalam rangka menjual hasil bumi, mengingat kedua gugus pulau tersebut sebagai simpul distribusi barang

This study aims to describe the role of the marine transportation system in supporting the mobility of people’s lives in the Aru Islands Recency. The method used in this study is a quantitative deductive approach, a deductive approach uses theory deductively and places it at the beginning of the study with the aim of testing or verifying the theory rather than developing it. This approach is used as a framework for conducting research by collecting data through field survey, in-depth interviews, and direct observation on ten island clusters which will later be subjected to quantitative descriptive analysis. The results of the study showed that the analysis of people’s travel movements based on passengers getting on and off at Dobo Port as the getway for people to enter and exit from several island clusters showed that the highest interaction occurred in Island Cluster IV (Dobo) and Island Cluster V (Benjina) which was 1,115 movements, this is because both function as nodes for production activities of goods and services, so that people’s interactions have a high intensity. In addition, the highest movement is still in and towards Island Cluster IV (Dobo) which indicates dependence on the needs of people and goods movement which are still centered ini the city of Dobo. Meanwhile, for the movement of goods based on the amount of loading and unloading of goods, the highest movement of goods occurs in the three island groups, namely Island Group V (Benjina) to Island Group IV (Dobo) with 1,087 tons per year, Island Group X (Meror) to Islan Group IV (Dobo) with 1,075 tons per year and Islan Group X (Meror) to Island Group V (Benjina) with 1,018 tons per year. The movement to Islan Group IV (Dobo) and Island Group V (Benjina) is a journey in order to sell agricultural product, considering that the two island groups are distribution nodes for goods

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Pusat Statistik, 2024. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha. BPS Kabupaten Kepulauan Aru.

BPS Kabuapten Kepulauan Aru, 2024. Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka.

Jinca, M. Y., Frianto, L., & Aksa, S. K. (2002). Sistem Transportasi Laut Kawasan Timur Indonesia.

Kaliky, S. (2019). Analisis Sistem Jaringan Konektivitas Antra Wilayah di Provinsi Maluku. Tesis. Program Studi Pascasarjana Geografi. UGM: Yogyakarta.

Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Aru Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kepuluan Aru Tahun 2012-2032.

Peraturan Gubernur Maluku Nomor 05 Tahun 2009 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Maluku Tahun 2007-2027.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 26 Tahun 2008. Tentang Rencana Tata Ruang Nasional.

Peraturan Presiden Indonesia Nomor 77 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku, Jakarta.

Ralahalu, K.A., Jinca, M.Y., Siahaan, L.D., dan Sihalolo, A., 2013. Pembangunan Transportasi Kepulauan Di Indonesia. Surabaya: Brilian Internasional.

Sappe, A. R. (2019). Peran dan Strategi Transportasi Laut Terhadap Konektivitas Antarwilayah di Kabupaten Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah.

Undang-Undang Republik Indonesia No 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025.

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

Hutanjalay, C., & Hadianti, A. . (2025). Peran Transportasi Laut Dalam Mendukung Mobilitas Masyarakat Di Kabupaten Kepulauan Aru . Urban and Regional Studies Journal, 7(2), 244–250. https://doi.org/10.35965/ursj.v7i2.6277