Urban and Regional Studies Journal https://journal.unibos.ac.id/ursj <p><strong>Urban and Regional Studies Journal</strong> merupakan jurnal ilmiah yang dikelola secara peer review memiliki e-ISSN 2656-8705 diterbitkan oleh Postgraduate Bosowa University Publishing. Terbit dua kali dalam satu tahun.<br /> <br /><strong>Urban and Regional Studies Journal</strong> menerbitkan artikel yang pada bidang perencanaan pengembangan wilayah, perencanaan kota, perkotaan, infrastruktur, transportasi, dan kawasan perdesaan. Bagi penulis yang memiliki artikel pada bidang ini dapat disesuaikan dengan panduan penulisan dan template kemudian disubmit secara online di website jurnal dengan melakukan registrasi terlebih dahulu.</p> Postgraduate Bosowa University en-US Urban and Regional Studies Journal 2656-8705 Studi Mitigasi Bencana Tanah Longsor Pada Kawasan TWA Malino https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3950 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis menganalisis tingkat risiko bencana tanah longsor dan merumuskan arahan upaya mitigasi bencana berdasarkan tingkat risiko bencana tanah longsor pada kawasan Taman Wisata Alam Malino, Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis yang digunakan adalah analisis Overlay dengan metode skoring dan analisis deksriptif kuatatif. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat tiga kelas tingkat risiko bencana yang terdapat di dalam Kawasan TWA Malino, yaitu (i) Kawasan dengan tingkat risiko bencana longsor rendah dengan luas sebesar 2.638,42 Ha dan tersebar di seluruh Kawasan TWA Malino dimana dominasi sebarannya terdapat di Kelurahan Pattapang dengan luas mencapai 1,139.18 Ha, (ii) Kawasan dengan tingkat risiko bencana longsor sedang dengan luas sebesar 2.079,46 Ha dan tersebar di seluruh Kawasan TWA Malino dimana dominasi sebaran terbesarnya terdapat di Kelurahan Pattapang dengan luas mencapai 999,37.18 Ha, (iii) Kawasan dengan tingkat risiko bencana longsor tinggi dengan luas sebesar 782,42 Ha dan tersebar di empat wilayah Kelurahan/Desa, yaitu Kelurahan Bonto Leung dengan luas 13,88 Ha, Kelurahan Buluttana dengan luas 2,54 Ha, Kelurahan Malino sebesar 670,40 Ha, dan Desa Pattapang sebesar 95,59 Ha. Adapun bentuk-bentuk upaya mitigasi yang dapat dilakukan mencakup tiga rangkaian upaya kegiatan, yakni pada saat pra-bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana yang dimana ketiga rangkaian upaya tersebut secara spesifik dapat digolongkan dalam dua bentuk upaya mitigasi, yakni mitigasi secara struktural dan mitigasi secara non struktural yang disesuaikan dengan karakteristik tingkat risiko bencanya.</p> <p><em>This study aims to analyze, analyze the risk level of landslide disasters and formulate directions for disaster mitigation efforts based on the risk level of landslides in the Malino Nature Park area, Gowa Regency. This research uses a quantitative descriptive approach with the analysis techniques used are Overlay analysis with scoring methods and quaternative descriptive analysis. From the research that has been conducted, it was found that there are three classes of disaster risk levels contained in the TWA Malino Area, namely (i) Areas with a low landslide risk level with an area of 2,638.42 Ha and spread throughout the TWA Malino Area where the dominance of distribution is in Pattapang Village with an area of 1,139.18 Ha, (ii) Areas with a medium landslide risk level with an area of 2,079.46 Ha and spread throughout the Region TWA Malino where the largest distribution dominance is in Pattapang Village with an area of 999.37.18 Ha, (iii) Areas with a high landslide risk level with an area of 782.42 Ha and spread across four Kelurahan/Village areas, namely Bonto Leung Village with an area of 13.88 Ha, Buluttana Village with an area of 2.54 Ha, Malino Village with an area of 670.40 Ha, and Pattapang Village of 95.59 Ha. The forms of mitigation efforts that can be carried out include three series of activities, namely during pre-disaster, during disaster and post-disaster where the three series of efforts can specifically be classified into two forms of mitigation efforts, namely structural mitigation and non-structural mitigation in accordance with the characteristics of the risk level</em></p> Mohammad Akhsan Ilham Alimuddin Syafri Syafri Copyright (c) 2023 Mohammad Akhsan, Ilham Alimuddin, Syafri Syafri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 01 14 10.35965/ursj.v6i1.3950 Analisis Pengaruh Pengembangan Kawasan Pariwisata Pantai Ujung Batu Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Sekitar Kabupaten Barru https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3949 <p>Pantai Wisata Ujung Batu dikenal sebagai pantai yang memiliki daya tarik dan tampilan yang sangat eksotis,sehingga menarik banyak pengunjungnya untuk datang kesini, selain itu pantai ini juga memiliki letak yang sangat strategis karena pantai ini berada dekat dengan kota Barru. Obyek ini selain memiliki view yang eksotis, juga didukung oleh infrastruktur jalan yang baik dan dekat dengan sentra perekonomian. Oleh karena itu, agar sektor pariwisata memberikan dampak dan kontribusi yang positif tidak hanya terhadap pertumbuhan dan pembangunan perekonomian daerah namun juga terhadap peningkatan pendapatan masyarakat sekitar, maka perlu dilakukan penelitian tentang analis pengaruh pengembangan kawasan pariwisata di kabupaten Barru khususnya pada objek wisata Pantai Ujung Batu. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh pengembangan Kawasan pariwisata pantai Ujung Pada terhadap pendapatan Masyarakat sekitar dengan menggunakan uji path analysis, dapat diambil kesimpulan hasil penelitian path analysis yaitu hipotesis pertama (ha1) diterima. Artinya pengembangan wisata berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat di sekitar pantai Ujung Batu. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu pengembangan wisata berpengaruh secara langsung terhadap pemberdayaan masyarakat yaitu sebesar 0,470 atau sebesar 47%.</p> <p><em>Ujung Batu Tourism Beach is known as a beach that has a very exotic attraction and appearance, thus attracting many visitors to come here, besides that this beach also has a very strategic location because this beach is close to the city of Barru. In addition to having an exotic view, this object is also supported by good road infrastructure and close to economic centers. Therefore, in order for the tourism sector to have a positive impact and contribution not only to the growth and development of the regional economy but also to increase the income of the surrounding community, it is necessary to conduct research on analyzing the influence of tourism area development in Barru district, especially on Ujung Batu Beach tourist attraction. Based on the results of research that has been conducted on the influence of the development of Ujung Pada beach tourism area on the income of the surrounding community using the path analysis test, the following conclusions can be drawn: (1) From the results of path analysis research, the first hypothesis (Ha1) is accepted. This means that tourism development has an effect on community empowerment around Ujung Batu beach. This shows that the independent variable, namely tourism development, has a direct effect on community empowerment, which is 0.470 or 47%.</em></p> Rosmala Dewi Said Hareuddin Saleh M. Iqbal Suhaeb Copyright (c) 2023 Rosmala Dewi Said, Hareuddin Saleh, M. Iqbal Suhaeb https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 15 19 10.35965/ursj.v6i1.3949 Potensi Pengembangan Infrastruktur Jalan Tol Mamminasata https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3948 <p>Berbagai aktifitas masyarakat kota maminasata dalam kehidupan sehari-hari kerap kali terjadi persoalan yang kemudian menjadi hambatan bagi kelancaran kinerja masyarakat di kota Maminasata dan pastinya akan menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kelangsungan hidup masyarakat kota maminasata. Dengan berbagai persoalan yang kemudian menjadi hambatan bagi kelancaran aktifitas masyarakat di kota Maminasta maka dapat dikatakan bahwasanya kota Maros dan Gowa membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk kemudian membenahi kebutuhan masyarakat sebagai solusi dari persoalan yang ada di kota Maros-gowa ini. Dengan memperhatikan pokok masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pengembangan infrastruktur jalan TOL bypass maros-gowa terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat serta menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada pengembangan infrastruktur jalan TOL by-pass Maros-Gowa. Jenis penelitian ini di kategorikan sebagai penilitian deskriptif kuantitatif. Dieskriptif Kuantitatif adalah data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian di analisis sesuai dengan metode Statistik yang digunakan kemudian di interprestasikan. Metode penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu metode yang bertujuan untuk membuat gambar atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dan hasilnya (Arikunto, 2006). Proses penelitian ini terdiri dari pengumpulan data dan informasi, penyususnan data, dan analisis data. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rekomendasi. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah di lakukan pada bab sebelumnya,maka dapat di tarik kesimpulan akhir ialah; 1) Pengembngan Jalan TOL akan memberikan pertumbuhan ekonomi baru di berbagai wilayah, dengan hasil ini dapat di simpulkan adanya kepercayaan masyarakat dalam pembangunan akan memberikan dampak positif dalam skala makro jalan TOL termasuk dalam program pemerintah untuk memajuakan daerah Pembangunan merupakan kenyataan fisik sekaligus keadaan mental (state of mind) dari suatu masyarakat telah melalui kombinasi tertentu dari proses sosial ekonomi dan lemabaga, memiliki cara untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Pengembngan Jalan TOL Baypass Maros-Gowa diharapkan memberikan dampak positif dalam menunjang makro ekonomi, seperti tujuan pembangunan itu sendiri di harapkan dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, dapat memberikan pemerataan ekonomi nasional, dan memberikan titik pertumbhan ekonomi baru di berbagai wilayah yang nantinya membuka peluang kesejahteraan masyarakat secara umum sehingga mempermudah pelayanan pemerintah.</p> <p><em>Various activities of the people of the city of Maminasata in everyday life often occur problems which then become obstacles to the smooth performance of the people in the city of Maminasata and will certainly have an unfavorable impact on the survival of the people of the city of Maminasata. With various problems that later become obstacles to the smooth running of community activities in the city of Maminasta, it can be said that the cities of Maros and Gowa need special attention from the central government and local governments to then fix the needs of the community as a solution to the problems that exist in the city of Maros-Gowa. By paying attention to the main problem above, this study aims to examine the potential of the Maros-Gowa by-pass highway infrastructure development on community economic growth and analyze the factors that influence the development of Maros-Gowa by-pass highway infrastructure. This type of research is categorized as quantitative descriptive research. Quantitative descriptive is data obtained from a sample of the research population analyzed in accordance with the statistical methods used and then interpreted. Quantitative descriptive research method is a method that aims to make a picture or descriptive of a situation objectively using numbers, starting from data collection, interpretation of the data and appearance and results (Arikunto, 2006). The research process consisted of data and information collection, data compilation, and data analysis. The final result of this research is a recommendation. Based on the results of the analysis and discussion that has been carried out in the previous chapter, the final conclusions can be drawn are; 1) The development of the TOL Road will provide new economic growth in various regions, with these results it can be concluded that public trust in development will have a positive impact on the macro scale of the TOL road included in the government program to advance the region Development is a physical reality as well as a mental state (state of mind) of a society that has gone through a certain combination of socio-economic and institutional processes, has a way to realize a better life. The development of the Maros-Gowa Baypass Toll Road is expected to have a positive impact in supporting the macro economy, as the development goal itself is expected to improve the standard of living of the community for the better, can provide national economic equity, and provide new economic growth points in various regions which will open up opportunities for general public welfare so as to facilitate government services</em></p> Ansarullah Ansarullah Batara Surya Syafri Syafri Copyright (c) 2023 Ansarullah Ansarullah, Batara Surya, Syafri Syafri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 20 30 10.35965/ursj.v6i1.3948 Identifikasi Pola Sebaran Permukiman Kumuh Dan Arah Penanganannya Di Kabupaten Bantaeng https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3947 <p>Beberapa dampak dari penyimpangan penggunaan lahan kawasan Pesisir antara lain, rusaknya vegetasi Pantai, munculnya genangan air, menurunnya kualitas air, berkurangnya lahan non terbangun, terjadi kepadatan dan ketidakteraturan bangunan karena terbatasnya ruang, tidak ada atau terbatasnya ruang terbuka hijau sebagai daerah resapan hujan dan pengurang polusi udara, aksesibilitas terbatas pada pemukiman padat penduduk, penyempitan ruang terbuka karena banyak dijadikan pemukiman, serta kurangnya prasarana untuk mendapatkan air bersih dan air minum yang layak, tidak adanya drainase yang baik dapat menyebabkan banjir pada saat musim penghujan berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu suatu konsep penataan Kawasan permukiman kumuh ditinjau dari ketersediaan prasarana, sehingga pada prosesnya dapat menyebabkan pertumbuhan dan peralihan penggunaan lahan menjadi lebih terkontrol dan dapat memberikan konsep penanganan kawasan permukiman kumuh yang ramah lingkungan dan dikembangkan sesuai dengan standar penataan kawasan pesisir yang berlaku, Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan terhadap kawasan penelitian. Maka dari itu kawasan permukiman kumuh Kelurahan Letta memiliki karakteristik yaitu; 1) Kualitas bangunan yang kurang baik dengan rentan waktu massa bangunan lebih dari 20 tahun. Dengan satatus kepemilikan berupa hak milik dan hak sewa. 2) Kepadatan bangunan tinggi dengan rata-rata material bangunan batu dan seng serta jaringan drainase yang belum cukup tersedia. 3) Dari segi pelayanan fasilitas sarana dan prasarana masih sangat buruk. Diakibatkan kualitas bangunan serta sistem pelayanan sarana dan prasarana yang masih kurang.</p> <p><em>Some of the impacts of land use irregularities in the Coastal area include the destruction of coastal vegetation, the emergence of puddles, decreased water quality, reduced non-built land, building density and irregularities due to limited space, no or limited green open space as a rain catchment area and air pollution reduction, limited accessibility in densely populated settlements, narrowing open space because many are used as settlements, and lack of infrastructure to obtain clean water and proper drinking water, The absence of good drainage can cause flooding during the rainy season based on the above, it is necessary to have a concept of structuring the slum area in terms of the availability of infrastructure, so that in the process it can cause growth and land use change to be more controlled and can provide a concept of handling slum areas that are environmentally friendly and developed in accordance with applicable coastal area planning standards, This research uses a qualitative descriptive approach. Based on the identification results that have been carried out on the research area. Therefore, the slum area of Letta Village has characteristics, namely; 1) Poor building quality with a vulnerable building mass of more than 20 years. With ownership status in the form of property rights and lease rights. 2) High building density with an average building material of stone and zinc and a drainage network that is not sufficiently available. 3) In terms of service facilities and infrastructure are still very poor. Due to the quality of the building and the service system of facilities and infrastructure that is still lacking</em></p> Dewi Sartika Haeruddin Saleh Iqbal Suhaeb Copyright (c) 2023 Dewi Sartika, Haeruddin Saleh, Iqbal Suhaeb https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 31 36 10.35965/ursj.v6i1.3947 Arahan Pengendalian Terhadap Banjir di Perumahan BTN Mutiara Indah Permai di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3863 <p>Banjir merupakan salah satu bencana alam yang banyak terjadi belakangan ini, terutama disaat musim penghujan. Selain kerugian material, bencana banjir dapat menimbulkan korban jiwa. Faktor utama penyebab terjadinya bencana adalah manusia yang dapat melakukan pengalihan fungsi lahan dari daerah yang seharusnya dapat meresap air menjadi lahan perumahan dan permukiman, perkebunan bahkan lahan perindustrian. Faktor lain yang dapat menimbulkan banjir adalah faktor alam, seperti kelerengan disuatu daerah dan juga kemampuan tanah dalam menyerap air hujan. Kondisi eksisiting pemanfaatan lahan di Kecamatan Somba Opu terdiri dari berbagai macam aktivitas seperti pemukiman penduduk, perdagangan dan jasa. Tujuan dari penelitian ini mengidentifikasi penyebab terjadinya banjir di Perumahan BTN Mutiara Indah Permai Kabupaten Gowa serta menentukan arahan pengendalian banjir yang tepat dan dapat dilaksanakan. Metode penelitian dilakukan dengan observasi langsung di lokasi, melakukan wawancara terhadap masyarakat yang terdampak. Analisa data menggunakan analisis hidrologi dengan berdasar pada identifikasi penyebab banjir untuk menghitung debit limpasan, debit rencana dan daya tampung sistem drainase. Hasil dari penelitian ini diperolaeh bahwa sistem jaringan drainase di BTN Mutiara Indah Permai tidak dapat menampung debit air ketika musim penghujan akibat adanya limpasan air berupa banjir kiriman, upaya mitigasi banjir dilakukan dengan memperbesar kapasitas debit saluran drainase serta memperkecil debit limpasan.</p> <p><em>Flooding is one of the most common natural disasters in recent time especially during in rainy season. Besides material losses, flood disasters can cause loss of life. The main factor causing disaster is human who can divert land function from area that be able to absorb water into housing and settlement, plantation and even industrial land. Other factors that can cause flooding are natural factor, such as the slope in an area and also the ability of the soil to absorb rainwater. The existing condition of land use in Somba Opu sub-district consists of various activities such as residential, trade and service. The purpose of this study was to identify the causes of flooding in the BTN Mutiara Indah Permai Gowa and determine appropriate flood control direction that can be implemented. The research method was carried out by direct observation at the location through interview with affected community. Data analysis using hydrological analysis based on the identification of flood causes to calculate runoof discharge, plan discharge and drainage system capacity. The result of this study found that the drainage network system in BTN Mutiara could not accommodate water discharge during the rainy season due to water runoff in the form of flood shipments, flood mitigation efforts are carried out by increasing the discharge capacity of drainage channels and minimizing runoff discharge</em></p> Eka Yuniarto Rudi Latief Ridwan Ridwan Copyright (c) 2023 Eka Yuniarto, Rudi Latief, Ridwan Ridwan https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 37 44 10.35965/ursj.v6i1.3863 Determinan Faktor Berpengaruh dan Perencanaan Kebijakan Terhadap Optimalisasi Distribusi Pelayanan Pendidikan Sekolah Menengah Di Kota Makassar https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3862 <p>Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat serta berperan untuk meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan sangat penting karena merupakan dasar untuk pengembangan pola berpikir konstruktif dan kreatif. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor yang dominan berpengaruh terhadap optimalisasi distribusi sekolah SMA/SMK Negeri di Kota Makassar, serta sistem faktor berpengaruh di atas dalam kebijakan dan perencanaan optimalisasi distribusi pelayanan sekolah SMA/SMK Negeri di Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang dilakukan dengan menyebar angket kepada sejumlah SMA dan SMK di kota makassar dengan jumlah sampel sebanyak 190 orang. Adapaun jenias variabel yang dibuatkan angket antara lain aksesibilitas, Kependudukan, Lingkungan, fasilitas dan distribusi sistem pelayanan Pendidikan Pendidikan. Hasil analisis yang diperoleh bahwa faktor yang dominan berpengaruh terhadap optimalisasi distribusi pelayanan Pendidikan SMA/SMK Negeri di Kota Makassar adalah fasilitas, selain itu terkait distribusi pelayanan Pendidikan SMA/SMK Negeri di Kota Makassar perlu dilakukan pembenahan lebih lanjut.</p> <p><em>Education is one of the most important aspects in the development of people's live and it plays a role in improving the quality of life. Education is very curcial because it is the basis for the development of constructive and creative thinking patterns. Therefore the research was prepared with the aim of analyzing the dominant factor that influence the optimization of the distribution of Senior High School/Vocational High School in Makassar City, and explaining how the factor system influence the above in policy and planning for optimizing the distribution of Senior High School/Vocational High School service in Makassar City. This type of research is quantitative which was carried out by distributing questionnaire to a number of senior high school and vocational school in the city of Makassar with a total sample of 190 people. The typ eof variables that was made into the questionnaire including accessibility, population, environment, facilities and distribution of education service system. The result of the analysis showed that the dominant factor affecting the optimization of the distribution of Senior High School/Vocational High School education service in Makassar City was the facility. In addition, the distribution of education for Snior High School and Vocational High School in Makassar City needs further improvement.</em><em>.</em></p> Muh Mahar Murshal Manaf Husain Hamka Copyright (c) 2023 Muh Mahar, Murshal Manaf, Husain Hamka https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 45 49 10.35965/ursj.v6i1.3862 Alih Fungsi Guna Lahan Dan Perubahan Nilai Lahan Pada Kawasan Kota Baru Moncongloe Metropolitan Mamminasata https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3861 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana alih fungsi lahan bekerja sebagai determinan perubahan nilai lahan di kawasan kota baru moncongloe mamminasata dan pengaruh alih fungsi lahan terhadap dinamika sosial dan perubahan nilai lahan di kawasan kota baru tersebut. Adapun metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis diantaranya Analisis deskriptif kualitatif untuk melihat respon masyarakat dari hasil wawancara dan kuesioner dan analisis korelasi untuk melihat hubungan antar variabel. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan statistik, penelitian ini menyimpulkan bahwa alih fungsi lahan berkeja secara signifikan memengaruhi perubahan nilai lahan dan dinamika sosial, dengan faktor-faktor seperti permintaan yang meningkat, pertumbuhan ekonomi, keterbatasan lahan, dan perubahan lingkungan fisik berperan penting. Oleh karena itu, melibatkan pemerintah dan pengembang dalam identifikasi potensi konflik lahan, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat. Pemerintah dan pengembang disarankan untuk memperhatikan solusi yang memenuhi kebutuhan masyarakat, sementara masyarakat sekitar diharapkan untuk mengungkapkan pendapat mereka dan mencari informasi yang jelas terkait rencana alih fungsi lahan.</p> <p><em>This research aims to examine how land use conversion functions as a determinant of land value changes in the Moncongloe Mamminasata new city area and the influence of land use conversion on social dynamics and changes in land value in that new city area. The research methodology employed both qualitative descriptive analysis to assess community responses through interviews and questionnaires and correlation analysis to examine relationships among variables. Based on the results of descriptive and statistical analysis, the study concludes that land use conversion significantly influences changes in land value and social dynamics. Factors such as increased demand, economic growth, land limitations, and physical environmental changes play crucial roles. Therefore, involving government and developers in identifying potential land conflicts and encouraging active community participation is crucial. Government and developers are advised to consider solutions that meet community needs, while local communities are expected to express their opinions and seek clear information regarding land use conversion plans</em><em>.</em></p> Andi Ari Sumastono Batara Surya Syafri Syafri Copyright (c) 2023 Andi Ari Sumastono, Batara Surya, Syafri Syafri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 50 57 10.35965/ursj.v6i1.3861 Strategi Adaptasi Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal Pada Sekitar Kawasan Pertambangan PT Indonesia Weda Bay Park https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3859 <p>Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak aktivitas pertambangan PT IWIP terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat lokal di Kawasan Perkotaan Lelilef, Kec. Weda Tengah, Kab. Halmahera Tengah, serta merumuskan strategi adaptasi di masa depan. Metode kuantitatif dengan analisis korelasi dan Analisis SWOT digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas pertambangan PT IWIP signifikan memengaruhi perubahan sosial ekonomi Suku Sawai di Kawasan Perkotaan Lelilef, mencakup mata pencaharian, pendapatan, kondisi lingkungan, lapangan kerja, dan aspek sosial ekonomi lainnya. Strategi yang diusulkan melibatkan: memberikan hak prioritas kepada masyarakat lokal dalam rekrutmen tenaga kerja pertambangan; mendukung pengembangan ekonomi lokal berbasis pertanian, perkebunan, hortikultura, dan perikanan tangkap dengan teknologi modern; memberikan bantuan pembiayaan modal dan infrastruktur, khususnya jalan menuju lahan potensial di luar konsesi WIUP PT IWIP; serta mendiversifikasi mata pencaharian melalui pola nafkah ganda untuk anggota keluarga usia produktif. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjawab tantangan sosial ekonomi di masa mendatang, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sumber daya manusia.</p> <p><em>This research aims to analyze the impact of PT IWIP mining activities on the socio-economic changes in the local community of Lelilef Urban Area, Weda Tengah Subdistrict, Central Halmahera Regency, and formulate future adaptation strategies. A quantitative approach with correlation analysis and SWOT analysis was employed. The findings indicate that PT IWIP's mining activities significantly influence the socio-economic changes of the Sawai Tribe in the Lelilef Urban Area, encompassing livelihoods, income, environmental conditions, employment, and other socio-economic aspects. Proposed strategies involve prioritizing local communities in mining workforce recruitment, supporting local economic development based on agriculture, plantations, horticulture, and modernized fishing, providing financial assistance, and infrastructure, particularly roads to potential areas outside PT IWIP's concession. Additionally, encouraging livelihood diversification for productive-age family members is suggested. These measures aim to address future socio-economic challenges, emphasizing community empowerment and human resource development</em></p> Asdan Asdan Syafri Syafri Baso Jaya Copyright (c) 2023 Asdan Asdan, Syafri Syafri, Baso Jaya https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 58 70 10.35965/ursj.v6i1.3859 Mitigasi Kawasan Rawan Banjir Pada Daerah Aliran Sungai Jeneberang Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3813 <p>Tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis tingkat kerawanan banjir di daerah aliran sungai jeneberang dan menganalisis rencana serta prioritas penanganan mitigasi banjir daerah aliran sungai Jeneberang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menjelaskan hasil secara deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan Analisis menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), pembobotan dan overlay peta menggunakan ArcGis dan mendapat hasil tingkat kerawanan banjir terbagi menjadi 5 kelas Kerawanan dengan zona yaitu Sangat Berbahaya, Bahaya, Sedang, Rendah, dan Sangat Rendah serta Rencana Prioritas Penanganan berdasarkan Analytical Hierarchy Process Berdasarkan perbandingan antar faktor, peneliti menentukan bahwa prioritas utama dalam penanganan mitigasi banjir harus diberikan kepada upaya-upaya berikut: Rencana Alternatif 5: Mengatur penggunaan lahan, Rencana Alternatif 4: Menetapkan zona perlindungan sekitar tepi Sungai. Rencana Alternatif 3: Menetapkan batasan kemiringan. Rencana Alternatif 2: Menjaga kesuburan tanah dan mengurangi erosi pada jenis tanah tertentu, dan terakhir Rencana Alternatif 1: Mengurangi dampak curah hujan..</p> <p><em>The aim of this research is to analyze the level of flood vulnerability in the Jeneberang river basin and analyze plans and priorities for handling flood mitigation in the Jeneberang river basin. This is quantitative research that explains the results descriptively. The research results show that the analysis used a Geographic Information System (GIS), weighting and overlaying the map using ArcGis, and obtained the results of the level of flood vulnerability divided into 5 classes of vulnerability with zones, namely Very Dangerous, Dangerous, Medium, Low, and Very Low, as well as a handling priority plan based on an analytical hierarchy process.Based on a comparison of factors, researchers determined that the main priority in handling flood mitigation should be given to the following efforts: Alternative Plan 5: Regulating land use, Alternative Plan 4: Establishing a protection zone around the river bank Alternative Plan 3: Set slope limits. Alternative Plan 2: Maintain soil fertility and reduce erosion on certain types of soil, and finally Alternative Plan 1: Reduce the impact of rainfall</em><em>.</em></p> Fathul Arifin Andi Muhibuddin Haeruddin Saleh Copyright (c) 2023 Fathul Arifin, Andi Muhibuddin, Haeruddin Saleh https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 71 82 10.35965/ursj.v6i1.3813 Evaluasi Strategi Pengembangan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal Di Kabupaten Jayawijaya https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3812 <p>Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menemukan<br>faktor-faktor penghambat dan pendukung, (2) Menemukan konsep<br>strategi. Penelitian ini menggunakan 6 variabel yaitu : attraction,<br>accessibility, amenity, ancillary, safeness dan comfort.<br>mengidentifikasi strategi pengembangan pariwisata berbasis kearifan<br>lokal di Kabupaten Jayawijaya dengan memakai analisis Skala Likert<br>dengan range nilai dan 70 sampel yang mengacu pada Permen<br>Nomor 17 tahun 2017 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit</p> <p>Penyelenggaraan Publik. Jumlah variable ditambah 1 x 10.<br>Pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan non-probality<br>sampling dengan jenis accidental sampling, Hasil penelitian ini<br>menemukan hanya satu variable yang dikategorikan “baik” yaitu;<br>attraction, sedangkan variabel lainnya dikategorikan “cukup dengan<br>catatan”. selanjutnya, hasil analisis SWOT dan Evaluasi Context,<br>Input, Proses, Produk, (CIPP), strategi yang cocok untuk<br>pengembangan produk wisata berbasis kearifan lokal, strategi<br>peningkatan promosi dalam dan luar negri, dan strategi<br>pengembangan sumber daya manusia melalui ketersedianan<br>organisasi atau kelompok dalam mengelola pendidikan dan pelatihan<br>pengelolaan pembangunana pariwisata berbasisi kearifan lokal yang<br>berkelanjutan.</p> Yusman Yusman Syafri Syafri Rudi Latief Copyright (c) 2023 Yusman Yusman, Syafri Syafri, Rudi Latief https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 83 89 10.35965/ursj.v6i1.3812 Evaluasi Partisipasi Masyarakat Dalam Revitalisasi Kawasan Permukiman Kumuh https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3811 <p>Pertumbuhan penduduk merupakan karunia tuhan bagi sebuah kawasan perkotaan karena sumber daya manusianya yang bertambah. Pertumbuhan pendudukan akan diiringi dengan meningkatnya kawasan permukiman, pertumbuhan yang semakin tidak terkendali mendorong tumbuhnya permukiman baru. Kurangnya perhatian dan kemiskinan menjadi penyebab lain timbulnya permukiman kumuh. Kampung Pasar Gembrong menjadi salah satu kawasan permukiman kumuh di Jakarta Timur. Pemerintah kemudian melakukan revitalisasi pasca kebakaran yang melanda kampung dan saat ini berganti nama menajadi Kampung Gembira Gembrong. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma rasionalisme. Penelitian ini menggunakan metode analisis desktriptif dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposeful sampling serta pengumpulan data menggunakan triangulasi data yang terdiri atas pengamatan, wawancara, dan data sekunder. Hasil temuan dan pembahasan menunjukkan bahwa penggunaan metode partisipasi dalam Participatory Rural Appraisal dalam proses perencanaan belum diterapkan. Pengukuran tingkat derajat partisipasi masyarakat, memberikan hasil tingkatan yang berbeda dipengaruhi oleh kondisi tahapannya masing-masing. Disarankan agar mempertahankan desain yang ada kemudian mengembangkan dan meningkatkan visibilitas ruang pada area komunal kampung, Melakukan edukasi kepada masyarakat oleh instansi terkait tentang pengelolaan kampung wisata, serta direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti faktorfaktor penyebab partisipasi.</p> <p><em>Population growth is a gift from God for an urban area because of its increasing human resources. Population growth will be accompanied by an increase in residential areas, increasingly uncontrolled growth encourages the growth of new settlements. The lack of attention and poverty are other causes of slums. Pasar Gembrong Village is one of the slum areas in East Jakarta. The government then revitalized it after the fire that hit the village and currently changed its name to Kampung Gembira Gembrong. This research is qualitative research with a rationalism paradigm. This research uses descriptive analysis methods and sampling techniques using purposeful sampling and data collection using data triangulation consisting of observations, interviews, and secondary data. The measurement of the degree of community participation gives results of different levels influenced by the conditions of each stage. It is recommended to maintain the existing design then develop and increase the visibility of space in the communal area of the village, educate the community by the relevant agencies about managing a tourism village, and recommend to further researchers to be able to examine the factors that cause participation.</em></p> Muh. Faad Mauladi Irwan Andi Muhibuddin Haeruddin Saleh Copyright (c) 2023 Muh. Faad Mauladi Irwan, Andi Muhibuddin, Haeruddin Saleh https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 90 93 10.35965/ursj.v6i1.3811 Zonasi Sekolah Dalam Upaya Pemerataan Akses Pendidikan : Analisis Keruangan Pada Sebaran Sekolah Menengah Atas di Kota Parepare https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3810 <p>Dengan menggunakan pendekatan keruangan (spatial approach) lengkap: 1) Spastial Pattern Analisyst dengan metode Complete Spatial Randomness (CSR) dari tolls Analisyst Nearest network (ANN), 2) Voronoi Analisyst, 3) Breaking Point Analisyst, 4) Service Area Analisyst, dan 5) Location-Allocation Models, untuk menganalisis kontribusi penerapan sistem zonasi sekolah terhadap pemerataan akses pendidikan secara spasial di Kota Parepare, model spasial zonasi sekolah untuk pemerataan akses pendidikan di Kota Parepare, dan kontribusi zonasi sekolah terhadap pembentukan struktur ruang di Kota Parepare. Sistim Zonasi sekolah berkontribusi positif dalam mendistribusikan responden peserta didik pada wilayah administratifnya dan liputan zonanya masing-masing. Pola random dari distribusi sekolah SMA Negeri di Parepare dengan rerata jarak 1.794,89 meter, pola cluster dari distribsi spasial untuk cluster pemukiman dengan jarak rata-rata 345.7139 Meter, dan pola cluster dari distribusi responden peserta didik SMA dengan jarak rata-rata 113.9075 Meter, menunjukkan adanya equalitas dan opportunitas spasial yang baik, diperkuat dengan mayoritas objek berada pada jangkauan dibawah 3000 Meter dari pusat zona. Secara demografis dan Angka Partisipasi Sekolah, Kota Parepare membutuhkan 2 hingga 4 buah sekolah SMA untuk mengakomodir 12,847 jiwa penduduk usia 15-19 tahun dari data penduduk tahun 2021, sementara kenyataannya Kota Parepare memiliki 31 buah SMA/SMK sederajat, sehingga banyak diantaranya kekurangan peserta didik dan akhirnya tutup. Sementara itu deliniasi zona dengan pertimbangan spatial analisyst complit dengan Voronoi Analisyst, Breaking Point Analisyst, Service Area Analisyst, dan Location-Alocation model menghasilkan distribusi liputan zona seluas 1.883.177 M2 untuk zona UPT SMAN 1 Parepare, 46.829.400 M2 untuk zona UPT N 2 Parepare, 31.960.090 M2 untuk zona UPT SMAN 3 Parepare, dan 16.196.590 M2 untuk Zona UPT N 4 Parepare. Sistim zonasi juga berperan terhadap pembentukan struktur ruang di Kota Parepare pada fungsi kegiatan kota terutama pada karakteristtik struktur layanan fasilitas pendidikannya dengan cakupan layanan fasilitas yang terdiri dari 4 pusat zona SMA Negeri yang melayani 13 SMP Negeri, dan 95 sekolah dasar dalam hirarki layanannya. Dalam menghubungkan pusat-pusat layanan dan cluster pemukiman menuju ke pusat zona, struktur jaringan transportasinya menghasilkan 10 koridor rute transportasi untuk perencanaan jaringan transportasi penunjang mobilitas harian pelajar dalam mendukung sistim zonasi sekolah SMA Negeri di Kota Parepare.</p> <p><em>By using a complete spatial approach: 1) Spatial Pattern Analysis with Complete Spatial Randomness (CSR) method from tolls Analyst Nearest network (ANN), 2) Voronoi Analyst, 3) Breaking Point Analyst, 4) Service Area Analyst, and 5) Location-Allocation Models, to analyze the contribution of the application of the school zoning system to spatial distribution of access to education in Parepare City, school zoning spatial model for equal distribution of access to education in Parepare City, and the contribution of school zoning to the formation of spatial structure in Parepare City. The school zoning system contributes positively in distributing student respondents in their respective administrative area and zoning coverage. The random pattern of the distribution of public senior high school in Parepare with an average distance of 1,794.89 meters, the cluster pattern of spatial distribution for residential clusters with an average distance of 345, 7139 meters, and the cluster pattern of the distribution of respondent to high school student with an average distance of 113, 9075 meters. It indicates the existance of good spatial equality and opportunism, It is reinforced with the majority of objects located at ranges below to 3000 meters from the center of the zone. Demographically and school enrollment rates, Parepare needs 2 to 4 high school to accommodate 12.847 people aged 15 to 19 years from the average population in 2021, while in reality the city of Parepare has 31 senior high school and vocational high school, so that many of them lack students and eventually close. Meanwhile, the delineation of zones with consideration of spatial analysis is complete with Voronoi analysis. Breaking Point Analysis, Service Area Analysis, and Location-Allocation model resulted in a zone coverage distribution of 1,883,177 M2 for the UPT SMAN 1 Parepare zone, 46,829,400 M2 for the UPT N zone 2 Parepare, 31,960,090 M2 for the UPT SMAN 3 Parepare zone, and 16,196,590 M2 for the UPT N 4 Parepare zone. Zoning system also plays a role in the formation of spatial structure in the city of Parepare on the function of urban activity especially in the characteristics of its education facility service structure with a facility service coverage consisting of 4 senior high school zone centers serving 13 public junior high school, and 95 primary school in the service hierarchy. In connecting service centers and residential cluster to the zone center, the transportation network structure produces 10 transportation route corridors for transportation networking planning to support student’s daily mobility in supporting the zoning system of the senior high school in the city of Parepare</em></p> Muh Taufiq Murshal Manaf Ilham Alimuddin Copyright (c) 2023 Muh Taufiq, Murshal Manaf, Ilham Alimuddin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 94 107 10.35965/ursj.v6i1.3810 Analisis Perkembangan Fisikal Rural-Urban Di Kawasan Pinggiran Metropolitan Mamminasata https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3809 <p>Penelitian ini bertujuan untuk memanajemen perkembangan fisik pada kawasan <em>rural-urban</em> Kecamatan Pattalassan, Kabupaten Gowa. Perluasan kota yang mengakibatkan perubahan fisik penggunaan lahan, fungsi lahan dari lahan pertanian atau tidak terbangun menjadi terbangun pada daerah perkotaan, dan memiliki pengaruh perkembangan morfologi, struktur dan ruang. Maka diperlukan kajian terkait seberapa besar perubahan penggunaan lahan dalam 20 tahun perkembangan terakhir sekaligus melihat pola kecenderungan perkembangan, dan bagaimana menentukan kawasan <em>rural-urban fringe</em> serta Penelitian ini meggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis yang digunakan adalah analisis overlay ArcGis dan fishnet ArcGis. Hasil yang ditemukan adalah perubahan penggunaan lahan yang terjadi sebesar 7.7 persen yang sejalan dengan menurunnya hutan dan lahan pertanian, kemudian area perkembangan fisik rural urban sebesar 2100,55 Ha hektar atau setara dengan 28,54 persen dari total luas kota, yang terbagi atas dua klasifikasi yaitu pinggiran dalam (inner fringe) dengan total luas 856,24 Ha dan pinggiran luar (outer fringe) dengan total 1244,32 Ha.</p> <p><em>This research aims to manage physical development in the rural-urban area of Pattalassan District, Gowa Regency. City expansion results in physical changes in land use, land function from agricultural or undeveloped land to urban built-up land, and has an influence on the development of morphology, structure and space. So it is necessary to study how much land use has changed in the last 20 years of development as well as looking at development trend patterns, and how to determine rural-urban fringe areas. This research uses a quantitative approach method with the analysis technique used is ArcGis overlay analysis and ArcGis fishing nets. The results found were changes in land use that occurred by 7.7 percent, which was in line with the reduction in forests and agricultural land, so the physical development area of urban villages was 2100.55 hectares or equivalent to 28.54 percent of the total area of the city, which was divided into two classifications. namely the inner suburbs with a total area of 856.24 Ha and the outer suburbs with a total area of 1244.32 Ha</em><em>.</em></p> Muh Fikri Haikal Batara Surya Syafri Syafri Copyright (c) 2023 Muh Fikri Haikal, Batara Surya, Syafri Syafri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 108 114 10.35965/ursj.v6i1.3809 Dampak Pembangunan Center Point Of Indonesia Terhadap Pendapatan Ekonomi Masyarakat Nelayan Di Kecamatan Mariso Kota Makassar https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3802 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor yang menyebabkan penurunan pendapatan masyarakat nelayan Di Kecamatan Mariso dan untuk mengidentifikasi strategi peningkatan ekonomi masyarakat nelayan Di Kecamatan Mariso terhadap pembangunan CPI Kota Makassar. Variabel yang digunakan terdiri dari empat variabel yakni : 1. Jumlah Populasi Nelayan, 2. Kesehatan Masyarakat, 3. Jarak Penangkapan, 4. Tingkat Pendidikan Adapun metode pengambilan sampel penelitian ini menggunakan slovin dengan sampel penelitian masyarakat nelayan di Kelurahan Panambungan yang terkena dampak pembangunan CPI. Metode analisis yang digunakan berupa analisis regresi regresi berganda, uji f, uji t digunakan untuk mengetahui faktor menyebabkan penurunan pendapatan dan analisis SWOT digunakan untuk mengetahui strategi peningkatan ekonomi. Hasil karya ini adalah faktor yang menyebabkan penurunan pendapatan masyarakat nelayan di Kecamatan Mariso terhadap pembangunan CPI Kota Makassar adalah jarak tangkap. Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan adalah memanfaatkan jumlah populasi nelayan dengan membentuk lembaga pemberdayaan, meningkatkan tingkat pendidikan dengan mensosialisasikan pengaturan penangkapan ikan, meningkatkan tingkat kesehatan dengan meningkatkan kualitas keamanan kapal nelayan, dan mengembangkan mata pencaharian alternatif melalui budidaya dan teknologi tepat guna.</p> <p><em>The purpose of this study was to identify the factors that caused a decrease in the income of fishing communities in Mariso District and to identify strategies for improving the economy of fishing communities in Mariso District towards the development of CPI in Makassar City. The variables used consist of four variables, namely: 1. Total Fisherman Population, 2. Community Health, 3. Distance of Catching, 4. Level of Education The sampling method for this research uses slovin with research samples of fishing communities in the Panambungan Village which are affected by the development of the CPI . The analytical method used is in the form of multiple regression analysis, f test, t test are used to determine the factors causing a decrease in income and SWOT analysis is used to determine strategies for increasing the economy. The result of this work is the factor that causes a decrease in the income of fishing communities in the Mariso District for the development of CPI in Makassar City, namely the fishing distance. Strategies that can be used to increase the income of fishing communities are utilizing the fishing population by establishing empowerment institutions, increasing the level of education by socializing fishing regulations, increasing the level of health by improving the safety quality of fishing boats, and developing alternative livelihoods through cultivation and appropriate technology</em></p> Bernadeth Paembong Andi Muhibuddin Syafri Syafri Copyright (c) 2023 Bernadeth Paembong, Andi Muhibuddin, Syafri Syafri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 115 122 10.35965/ursj.v6i1.3802 Evaluasi Sistem Pelayanan Jaringan Drainase Kota Pare Pare https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3800 <p>Penelitian ini bertujuan untuk evaluasi sistem pelayanan jaringan drainase, yang tujuan untuk mengumpulan serta menyajian data kinerja dan informasi tingkat pelayanan pemantauan drainase, serta kemajuan pekerjaan penangulangan banjir dan genangan untuk perbaikan dan perencanaan pengembangan sistem jaringan drainase di Kelurahan Lumpue. Dengan menggunakan metode Pengamatan/Survei dari data yang berhubungan dengan drainase berupa data primer dan sekunder pada kawasan Kelurahan Lumpue Kota Parepare pada skala likert, diolah dengan menggunakan analisis deskriptif berupa Uji Validitas dan Reliabilitas, kemudian dideskripsikan untuk menerangkan nilai rata-rata, nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai median dari masing-masing variabel. Persepsi masyarakat informasi pada tingkat pelayanan pemantauan drainase serta kemajuan pekerjaan penangulangan banjir dan genangan untuk perbaikan dan perencanaan pengembangan sistem jaringan drainase berdasarkan waktu pelaksanaan pada proyek pembangunan saluran drainase kota Parepare, bernilai kinerja (+) positif dari segi waktu pelaksanaan maupun biaya serta mutu yang dihasilkan, sementara 2) Bahwa kinerja pelaksanaan pelayanan jaringan drainase Kota Parepare berada pada tingkat kinerja yang baik dengan nilai mean yang berada antara 4,4286 sampai 4,7143, baik dari segi waktu pelaksanaan yang berada pada nilai yaitu 4.4286 dengan frekuensi selalu, demikian pula mutu pembangunan proyek jaringan drainase berada pada level 4.4286, dan biaya pelaksanaan pada proyek dengan nilai analisis 4.6429 yang ditentukan dengan progres dan pelaporan yang terekam dengan baik dalam laporan mingguan serta progres bulanan, serta penggunaan anggaran dengan bijak oleh kontraktor.</p> <p><em>This research aims to evaluate the drainage network service system, with the objective of collecting and presenting performance data and monitoring information on drainage service levels, as well as the progress of flood and inundation mitigation efforts for the improvement and planning of drainage network system development in Lumpue Sub-district. Using the Observation/Survey method, data related to drainage, in the form of primary and secondary data in the Lumpue Sub-district of Parepare City, on a Likert scale, were processed using descriptive analysis, including Validity and Reliability Tests. The data were then described to explain the average value, minimum value, maximum value, and median value of each variable. The community's perception of information regarding the level of drainage monitoring service and the progress of flood and inundation mitigation efforts for the improvement and planning of drainage network system development based on the implementation time of the Parepare City drainage channel construction project showed positive performance in terms of both time, cost, and the quality produced. Furthermore, 2) The performance of the implementation of the Parepare City drainage network service is at a good level with a mean value ranging from 4.4286 to 4.7143. This is evident in the implementation time with a value of 4.4286 and a frequency of always. Similarly, the quality of drainage network project development is at the level of 4.4286, and the implementation cost of the project has an analysis value of 4.6429, determined by well-recorded progress and monthly reporting, as well as the judicious use of budget by the contractor</em></p> Israily Batulangi Mary Selintung Rudi Latief Copyright (c) 2023 Israily Batulangi, Mary Selintung, Rudi Latief https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 123 130 10.35965/ursj.v6i1.3800 Analisis Manajemen Pengembangan Jaringan Jalan Samboja-Petung Dalam Mendukung Pembangunan Ibukota Nusantara https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3799 <p>Tujuan penelitian ini untuk menganalisis potensi sektor unggul, pola rencana ruang, pola pengembangan jaringan jalan yang dapat mendukung perkembangan IKN secara teritegrasi. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu kualitatif data sekunder, yaitu berupa data time series yang diambil dari tahun 2015-2019. lokasi penelitian dilakukan di jaringan jalan di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur yang menghubungkan Kawasan Ibu Kota Negara. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Berdasarkan hasil analisis, Ruas Jalan Samboja – Sepaku – Petung masih memiliki tingkat kerusakan di beberapa titik. Di samping itu, peran ruas jalan ini sangat krusial karena merupakan salah satu ruas utama penghubung Integrasi Antarmoda dan juga penghubung berbagai pusat kegiatan dengan kawasan di luar IKN. Oleh karena itu, pola pengembangan jaringan jalan ini sebagaimana telah digambarkan, dibutuhkan sebagai penunjang utama pembangunan IKN secara terintegrasi. Selain itu, ruas jalan ini perlu peningkatan menjadi jalan arteri primer dan melayani sebagai jalur logistik dan jalur penumpang antarmoda. Ditambah lagi, selain adanya peningkatan status dan kelas, ruas jalan ini juga memerlukan perbaikan agar tingkat pelayanan maksimal dan azas manfaat dapat terpenuhi.</p> <p><em>The purpose of this study is to analyze the potential of leading sectors, spatial planning patterns, road network development patterns that can support the development of IKN in an integrated manner. The type of research used is secondary qualitative data, which is in the form of time series data taken from 2015-2019. The research location was carried out in the road network in North Penajam Paser Regency, East Kalimantan Province which connects the National Capital Region. The research results show that based on the results of the analysis, the Samboja - Sepaku - Petung Road Section still has a level of damage at several points. In addition, the role of this road segment is very crucial because it is one of the main links for Intermodal Integration and also for connecting various activity centers with areas outside the IKN. Therefore, this pattern of road network development, as described above, is needed as the main support for the development of IKN in an integrated manner. In addition, this road section needs to be upgraded to become a primary arterial road and serve as a logistics route and intermodal passenger route. In addition, in addition to an increase in status and class, this road section also requires improvement so that the maximum level of service and the principle of benefits can be fulfilled</em><em>.</em></p> Rachmat Fajar Sakti Adji Adisasmita Kamran Aksa Copyright (c) 2023 Rachmat Fajar, Sakti Adji Adisasmita, Kamran Aksa https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 131 137 10.35965/ursj.v6i1.3799 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Permukiman Di Sempadan Sungai Alliritengae Kecamatan Turikale Kabupaten Maros https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3798 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis faktor yang dominan berpengaruh terhadap kerusakan daerah Sempadan Sungai Alliritengae Kecamatan Turikalle. Dan merancang strategi pengendalian pemanfaatan ruang di daerah Sempadan Sungai Alliritengae Kecamatan Turikale Kabupaten Maros. Adapun jenis penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yang akan dibahas. Sehingga metode pendekatan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kuantitatif. Metode analisis yang digunakan yaitu metode MLE dan juga SWOT analisis. faktor yang dominan berpengaruh terhadap sempadan Sungai Alliritengae yaitu pertumbuhan penduduk, penyediaan sarana dan prasaran, dan aktivitas penduduk. Dengan uji kontingensi hubungannya pertumbuhan penduduk, dan aktivitas penduduk pengaruh lemah sedangkan penyediaan sarana dan prasarana pengaruh sangat lemah. strategi yang digunakan untuk pengendalian pemanfaatan ruang daerah sempadan Sungai Alliritengae yaitu penataan kawasan permukiman sesuai dengan undang-undang No. 26 Tahun 2007.dan penataan kawasan kawasan permukiman agar garis sempadan sungai sesuai dengan Permen PUPR RI No. 28/Prt/M/2015 dan sesuai dengan Peraturan Bupati Maros No.101 Tahun 2016 tentang garis sempadan sungai.</p> <p><em>The purpose of this study was to examine and analyze the dominant factors influencing the damage to the Alliritengae River Rim, Turikalle District. To design a strategy for controlling the use of space in the Alliritengae River Rim, Turikale District, Maros Regency. This type of research is based on the formulation of the problem to be discussed. So the approach method in this study uses a type of quantitative research. The analytical method used is the MLE method and SWOT analysis. the dominant factors affecting the riparian of the Alliritengae River are population growth, provision of facilities and infrastructure, and population activities. With the contingency test the relationship between population growth and population activity has a weak influence, while the provision of facilities and infrastructure has a very weak effect. The strategy used to control the spatial use of the Alliritengae River riparian area is the arrangement of residential areas in accordance with law no. 26 of 2007. and arrangement of residential areas so that the river border lines are in accordance with RI PUPR Regulation No. 28/Prt/M/2015 and in accordance with Maros Regent Regulation No.101 of 2016 concerning River Border Lines</em><em>.</em></p> Ariadi Abil Copyright (c) 2023 Ariadi Abil https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 138 142 10.35965/ursj.v6i1.3798 Keberlanjutan Pembangunan Kawasan Perkotaan Berbasis Penyiapan Ruang Terbuka Hijau di Kota Parepare https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3787 <p>Isu keberlanjutan menjadi populer, pemicunya adalah fenomena pemanasan global yang mengkawatirkan keberlangsungan kehidupan di Bumi. Gejalanya adalah meningkatnya suhu rata-rata di Bumi yang disebabkan oleh efek gas rumah kaca. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui capaian pemenuhan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan Parepare di Kecamatan Bacukiki. Metodologi penelitian yang digunakan didasarkan pada pendekatan kualitatif melalui interpertasi data sekunder yang tersedia dan dapat diakses oleh umum. Ruang terbuka hijau (RTH) menjadi salah satu fungsi penting dalam alokasi peruntukan setiap wilayah yang berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem. Sesuai ketentuan peraturan perundangan, ditetapkan besaran 30% untuk fungsi RTH dengan proporsi 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Dalam pelaksanaannya sebagian besar wilayah belum berhasil memenuhi capaian sesuai besaran yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran RTH dan mengidentifikasi strategi yang dilakukan dalam rangka memenuhi penyediaan RTH untuk mencapai target yang disyaratkan. Menggunakan pendekatan deskriptif, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan dua jenis data mencakup data luas eksisting RTH publik dan data strategi penyediaan RTH. Data luas RTH diperoleh melalui interpretasi citra yang didigitasi dan divalidasi dengan ground survey, sementara data strategi penyediaan RTH diperoleh melalui sumber sekunder dari laporan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021. Maka diperlukan strategi untuk meningkatkan RTH dengan mulai berpikir alternatif melalui peningkatan RTH privat dan pemenuhan RTH Publik.</p> <p><em>The issue of sustainability has become popular, the trigger is the phenomenon of global warming which is worrying about the continuity of life on Earth. The symptom is an increase in the average temperature on Earth caused by the effects of greenhouse gases. The aim of the study is to determine the achievement of fulfilling Green Open Space in the Parepare Urban Area in Bacukiki District. The research methodology used is based on a qualitative approach through interpretation of secondary data that is available and accessible to the public. Green open space is an important function in the allocation of land use for each area which functions to maintain ecosystem balance. In accordance with statutory provisions, the amount is set at 30% for green open space functions with a proportion of 20% public green open space and 10% private green open space. In its implementation, most regions have not succeeded in meeting the achievements according to the stipulated amounts. This research aims to determine the size of green open space and identify the strategies carried out to fulfill the provision of green open space to achieve the required targets. Using a descriptive approach, this research was carried out to obtain two types of data including data on the existing area of public green open space and data on strategies for providing green open space. Data on the area of green open space was obtained through digitized image interpretation and validated with a ground survey, while data on the strategy for providing green open space was obtained through secondary sources from the 2021 South Sulawesi Provincial Public Works and Spatial Planning Service report. Strategy to increase the area of public green open space through planting trees along roads, land acquisition for green areas in settlements, and clearance of river borders from buildings for re-function as green open spaces. The increase has been quite slow, and the area obtained has not been able to increase the green open spaces significantly. Another strategy is needed to increase green open space by starting to think about alternatives by increasing private green open space</em></p> Andi Mirza Azilia Mary Selintung Syafri Syafri Copyright (c) 2023 Andi Mirza Azilia, Mary Selintung, Syafri Syafri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 143 149 10.35965/ursj.v6i1.3787 Strategi Pengembangan Permukiman Berbasis Komunitas di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/3785 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang tepat dalam<br>mengembangkan permukiman berbasis komunitas di Kabupten Jayawijaya, Papua<br>Pegunungan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan<br>kualitatif, data diperoleh dari peneliti itu sendiri yang menjadi instrumen terpenting<br>pada saat melakukan observasi, wawancara dengan kepala suku dan dokumentasi,<br>metode analisis sampling menggunakan analisis SWOT IFAS EFAS. Hasil observasi<br>ditemukan bahwa program pemerintah dengan mendistribusikan bantuan rumah<br>modern dengan pola rumah sehat kurang efektif sesuai target dan sasaran yang telah<br>ditetapkan. Merencanakan pengembangan dibutuhkan strategi yang baik, ada<br>beberapa faktor strategi yang ditemukan pada penelitian ini yaitu faktor internal<br>mencakup Strength, Weaknesses dan faktor eksternal Opportunity, Treath. Dalam<br>merancang strategi (strategic planner) dianalisis menggunakan matriks SWOT<br>kemudian dilakukan perhitungan faktor internal dan eksternal sehingga diperoleh<br>X=3,40 dan Y=1,89, lalu untuk menetapkan strategi yang tepat digunakan grafik IFAS<br>EFAS sehingga diperoleh strategi Strength Opportunity (SO) yang berarti<br>memanfaatkan seluruh adat istiadat dan nilai budaya serta kepercayaan masyarakat<br>adat suku dalam penyelenggaraan pengembangan permukiman dan<br>mengimplementasikan kebijakan pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat.<br>Kata kunci: Strategi, Permukiman, Komunitas, Tradisional.</p> Sabriani Sabriani Batara Surya Rudi Latief Copyright (c) 2023 Sabriani Sabriani, Batara Surya, Rudi Latief https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 6 1 150 158 10.35965/ursj.v6i1.3785