Partisipasi Masyarakat Dalam Program Sedekah Sampah Di Masjid Raudatul Jannah Yayasan Khairu Ummah Makassar
DOI:
https://doi.org/10.35965/eco.v21i2.1131Keywords:
Sedekah, Sampah, Masyarakat, Masjid, MakassarAbstract
Sedekah Sampah adalah salah satu bentuk pengelolaan sampah partisipatif menggunakan pendekatan keagamaan. Kegiatan ini dilakukan telah dilakukan oleh Pengurus Masjid Raudatul Jannah Yayasan Khairu Ummah Makassar secara rutin dua kali sebulan sejak Maret 2021. Sedekah sampah telah memberikan manfaat secara ekonomi, sosial, dan lingkungan, yaitu selain mereduksi volume sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), hasil penjualan sampah telah digunakan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. Namun kegiatan ini masih menghadapi masalah, yaitu rendahnya partisipasi masyarakat (hanya sekitar 20%). Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan sedekah sampah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif, pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan, sebagian besar masyarakat telah memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Namun pengetahuan dan sikap masyarakat masih rendah terkait metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan program sedekah sampah. Perbaikan fasilitas dan peningkatan keterlibatan tokoh masyarakat dalam mensosialisasikan dan memfasilitasi pelaksanaan program sedekah sampah adalah dua hal yang perlu dilakukan. Usaha untuk meningkatkan manfaat sedekah sampah secara ekonomi, sosial, dan lingkungan kepada masyarakat perlu dilanjutkan agar masyarakat yang telah merasakan manfaatnya akan mengikuti program ini dengan sukarela
Waste sadaqah is a form of participatory waste management using a religious approach. This activity is carried out by the Raudatul Jannah Mosque Management, Yayasan Khairu Ummah Makassar, regularly. twice a month since March 2021. Waste sadaqah has provided economic, social and environmental benefits. In addition to reducing the amount of waste transported to the waste landfill site (TPA), the financial profits from the sale of waste had used for social activities. However, this activity still faces problems. The low level of community participation (only about 20%) is the main problem. The aim of this research is to analyze factors that influence the low level of community participation in Waste Sadaqah activities. This research is qualitative-descriptive research. Data collection is carried out using interview, observation and documentation techniques. Based on interviews and observations conducted, most of the people already have good knowledge and attitudes about the importance of environmental cleanliness; but low in term of the 3R (Reduce, Reuse, Recycle) method and the waste sadaqah program. Improvement of facilities and increasing involvement of community leaders in socializing and facilitating the implementation of the waste sadaqah program are two things that need to be done. Efforts to increase the economic, social and environmental benefits of waste sadaqah to the community need to be continued so that people who have felt the benefits will participate in this program voluntarily
Downloads
References
Antara News. 2021. KLHK: Masjid bisa berkontribusi dalam isu pengelolaan sampah. https://www.antaranews.com/berita/2130878/klhk-masjid-bisa-berkontribusi-dalam-isu-pengelolaan-sampah#mobile-nav [Diakses pada : 11 Agustus 2021]
Hines, J.M., Hungerford, H.R. & Tomera, A.N. (1986–87). Analysis and synthesis of research on responsible pro-environmental behavior: a meta-analysis. The Journal of Environmental Education, 18(2), pp. 1–8.
Ismoyo, C., Muluk, K., dan Sale, C. 2012. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. E-Journal Reformasi Vol. 5, No. 1, 2015.
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/article/download/65/87 • PDF file [Diakses pada : 11 Agustus 2021]
Jamanti, R. 2014. Pengaruh Berita Banjir Di oran Kaltim Terhadap Kesadaran Lingkungan Mayarakat Kelurahan Termindung Permai Samarinda. E Journal Ilmu Komunikasi. 2014, 2(1): 17 - 33. [Diakses pada : 11 Agustus 2021].
Kollmuss, A. & Agyeman, J. 2002. Mind The Gap: why do people act environmentally and what are the barriers to pro-environmental behaviour? The Journal of Environmental Education Research, vol.8, No.3.
Laporan Kinerja (LKIP) Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar tahun 2018.
Republika. 2021 KLKH Dukung Masjid Kelola Sampah.
https://www.republika.co.id/berita/qsdhsq483/klkh-dukung-masjid-kelola-sampah [Diakses pada : 11 Agustus 2021]
Suara Sulsel. 2021. TPA Antang Mengkhawatirkan, Tumpukan Sampah Sudah Mencapai 40 Meter. https://sulsel.suara.com/read/2021/03/26/181616/tpa-antang-mengkhawatirkan-tumpukan-sampah-sudah-mencapai-40-meter?page=1 [Diakses pada : 11 Agustus 2021]
Yamin, M.N. 2019. Evaluasi Program LISA dalam MakassarTa Tidak Rantasa’ di Kecamatan Rappocici Kota Makassar. Birokrat, Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Volume 8, No. 2, Agustus 2019
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Andi Zulfikar Syaiful, Muh. Fikruddin, Jumadil Jumadil, Djusdil Akrim, Nani Anggraini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.