Model Prediksi Efektivitas Vegetasi dalam Penurunan Emisi Karbon Monoksida Oleh Kendaraan Bermotor Pada Ruas Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar
DOI:
https://doi.org/10.35965/eco.v23i2.2900Keywords:
Kendaraan Bermotor, Polusi Udara, Karbon Monoksida, Emisi Gas BuangAbstract
Konsentrasi polutan di beberapa ruas jalan sangat bervariasi tergantung dari jumlah kepadatan kendaraan bermotor. Dari beberapa jenis emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, karbon monoksida merupakan salah satu polutan yang paling dominan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi emisi gas buang karbon monoksida pada kendaraan bermotor khususnya di ruas jalan Metro Tanjung Bunga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dengan melakukan observasi lapangan, analisis data dilakukan dengan menggunakan pemodelan kualitas udara. Dalam menentukan persentase karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor yaitu dengan melakukan pengukuran lapangan dan membuat pemodelan dari hasil pengukuran udara ambien. Hasil penelitian menunjukan bahwa besarnya konsentrasi gas karbon monoksida akibat lalulintas di ruas jalan Metro Tanjung Bunga berkisar 15580,90 ug/m3 sampai 55709,24 ug/m3 dan setelah dilakukan model prediksi penurunan karbon monoksida oleh vegetasi dengan luas ± 10.080 m2, didapatkan daya serap polutan karbon monoksida sebesar 53%.
Pollutant concentrations on several roads vary greatly depending on the number of motorized vehicle densities. Of the several types of exhaust emissions produced by motorized vehicles, carbon monoxide is one of the most dominant pollutants. The purpose of this study was to determine the concentration of carbon monoxide exhaust emissions in motorized vehicles, especially on the Tanjung Bunga Metro road. The method used in this study is quantitative analysis by conducting field observations, data analysis is carried out using air quality modeling. In determining the percentage of carbon monoxide produced by motorized vehicles, that is by conducting field measurements and modeling the results of ambient air measurements. The results showed that the concentration of carbon monoxide gas due to traffic on the Tanjung Bunga Metro road section ranged from 15580.90 ug/m3 to 55709.24 ug/m3 and after predicting the reduction of carbon monoxide by vegetation with an area of ± 10,080 m2, absorption capacity was obtained. carbon monoxide pollutant by 53%.
Downloads
References
Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 2014. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan 2013. Makassar: BLHD Provinsi Sulawesi Selatan.
Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 2015. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan 2014. Makassar: BLHD Provinsi Sulawesi Selatan.
Kementerian Lingkungan Hidup, 2002. Program Langit Biru dan Konservasi Energi (http://bsllak.freeyellow.com/ENERGY.html) Diakses tanggal 15 September 2023.
Febrina, R. (2013). Analisis Kualitas Udara Ambien di Kawasan Industri Bandar Lampung. Program Keahlian Analisis Kimia Program Diploma, Institut Pertanian Bogor.
Gusnita, D. (2012). Pencemaran logam berat timbal (Pb) di udara dan upaya penghapusan bensin bertimbal. Berita Dirgantara, 13(3). Hasairin, A., & Siregar, R. (2018). Deteksi Kandungan Gas Karbon Monoksida (CO) Hubungan Dengan Kepadatan Lalu-Lintas di Medan Sunggal, Kota Medan. Jurnal Biosains, 4(1), 62.
Hodijah, N., Amin, B., & Mubarak, M. (2014). Estimasi Beban Pencemar Dari Emisi Kendaraan Bermotor di Ruas Jalan Kota Pekanbaru. Dinamika Lingkungan Indonesia, 1(2), 71.
Iskandar, S., & Djuanda, D. (2018). Analisis Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor di Kota Makassar. Teknologi, 19(1), 1-10.
Kurnia, A. (2021). Efek Rumah Kaca Oleh Kendaraan Bermotor. GRAVITASI: Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains, 4(02), 1-9.
Moore, C.2000. Mutu Udara Kota. Makalah Hijau Kedutaan Besar Amerika (http://:www.usembassyjakarta.org/ptp/udarkt3.html) Diakses tanggal 15 September 2023.
Rafina, R., Arif, A., & Leviza, J. (2013). Kerjasama Negara-negara ASEAN Dalam Pengendalian Pencemaran Udara Lintas Batas Negara Di Lihat Dari Hukum Internasional. Sumatra Journal of International Law, 1(2), 14978.
Sasmita, A. (2016). Model Pengendalian Pencemaran Gas CO Menggunakan Tanaman Pereduksi.
Sengkey, S. L., & Jansen, F. (2011). Tingkat Pencemaran Udara CO Akibat Lalu Lintas dengan Model Prediksi Polusi Udara Skala Mikro. 1(2), 8.
Simandjuntak, A. G. (2013). Pencemaran udara. Buletin Limbah, 11(1).
Soedomo, M, 2001. Kumpulan Karya Ilmiah Mengenai Pencemaran Udara, ITB, Bandung.
Wulandari, T., & Setyowati, M. D. (2020). Penerapan Arsitektur Analogi Logo Kulon Progo Binangun Pada Rest Area di Jalan Temon Wates, Kulon Progo. Jurnal Arsitektur ZONASI, 3(1), 53–64.
Yakin, S. K. (2017). Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) sebagai instrumen pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan. Badamai Law Journal, 2(1), 113-132.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Anggit Sasmita, Muhammad Fikruddin Buraerah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.