Kajian Tingkat Kerawanan Bencana Banjir dan Kebakaran di Kecamatan Manggala, Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.35965/eco.v24i3.5440Keywords:
Kerawanan, Bencana, Banjir, KebakaranAbstract
Kecamatan Manggala merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki potensi kerawanan terhadap genangan dan banjir serta sebagian tergolong sebagai kawasan kumuh yang rentan terhadap bencana kebakaran. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis tingkat kerawanan bencana banjir dan kebakaran di Kecamatan Manggala dengan menggunakan metode overlay, skoring dan pembobotan parameter kerawanan banjir dan kebakaran. Metode ini memungkinkan penggabungan berbagai faktor yang mempengaruhi kerawanan kedua bencana tersebut, seperti kemiringan lereng, bentang alam, penggunaan lahan, curah hujan, kondisi permukiman serta infrastruktur yang ada. Faktor-faktor tersebut kemudian diberi bobot sesuai dengan tingkat pengaruhnya terhadap kerawanan banjir dan kebakaran, selanjutnya dianalisis menggunakan teknik overlay untuk menghasilkan peta kerawanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah dengan kepadatan penduduk tinggi, penggunaan lahan yang tidak terkendali, dan infrastruktur yang kurang memadai memiliki kerawanan tinggi terhadap banjir dan kebakaran.
Manggala District is one of the sub-districts located in Makassar City, South Sulawesi Province which has the potential to be vulnerable to inundation and flooding and is partially classified as a slum area that is vulnerable to fire disasters. This study aims to identify and analyze the level of flood and fire vulnerability in Manggala District by using the overlay, scoring and weighting methods of flood and fire vulnerability parameters. This method allows the combination of various factors that affect the vulnerability of the two disasters, such as slope, landscape, land use, rainfall, settlement conditions and existing infrastructure. These factors are then weighted according to the level of influence on flood and fire vulnerability, then analyzed using overlay techniques to produce vulnerability maps. The results show that areas with high population density, uncontrolled land use, and inadequate infrastructure have high vulnerability to floods and fires.
Downloads
References
Amelia, S., & Mendrofa, S. M. P. (2020). Analisis Sebaran Lokasi Pos Pemadam Kebakaran Di Kecamatan Senen Jakarta Pusat. Jurnal Ilmiah Plano Krisna, 16(1), 79-95.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2012). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Fauzi, R. G. N., Utomo, D. H., & Taryana, D. (2018). Pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap debit puncak di sub DAS Penggung Kabupaten Jember. Jurnal Pendidikan Geografi, 23(1), 50-61.
Fernando, N., Waruwu, B. B., Simanjuntak, A., & Siregar, H. (2024). Manajemen Penanggulan Bencana Di Pasar Horas Kota Pematang Siantar. Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 5(8), 31-40.
Gerungan, W. M. (2019). Penanggulangan bencana pada tahap pascabencana menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Lex et Societatis, 7(9).
Humam, A. (2020). Identifikasi Daerah Kerawanan Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh di Kawasan Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Jurnal Geosains dan Remote Sensing.
Joga, N. (2013). RTH 30 persen resolusi kota hijau. Gramedia Pustaka Utama.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2007. UU Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, Jakarta.
Martha, A. (2011). Pemetaan Kawasan Berpotensi Banjir Menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi Kawasan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat).
Rendi. (2014). Analisis Zonasi Rawan Bencana Kebakaran Di Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta dengan Menggunakan Citra Satelit Quickbird dan Sistem Informasi Geografi.
Saparwati, M., & Trimawati, W. F. (2020). Peningkatan pengetahuan kesiapsiagaan bencana dengan video animasi pada anak usia sekolah. Pro Heal J Ilm Kesehat, 2(1), 23-8.
Sistem Analisis Data dan Laporan Kejadian Bencana Provinsi Sulawesi Selatan. 2024. "Kejadian Bencana Kota Makassar." https://siandalan.sulselprov.go.id/data?jenis=113. Diakses 13 Juli 2024.
Sri Yulianto, N. (2018). Klasifikasi Wilayah Risiko Bencana Kekeringan Berbasis Citra Satelit Landsat 8 Oli Dengan Kombinasi Metode Moran's I dan Getis Ord G (Studi Kasus : Kabupaten Boyolali dan Klaten). Indonesian Journal of Computing and Modeling .
Suhardi, D. A. (2019). Tipologi Provinsi Berdasarkan Kejadian Bencana Alam (Analisis Data Informasi Bencana Indonesia). Peran Matematika, Sains & Teknologi dalam Kebencanaan, 3-24.
Tajo Aliyullah, dll. (2009). Kajian Potensi Banjir Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Jurnal Penelitian Geosains .
Tuhulele, P. T. (2014). Kebakaran Hutan di Indonesia dan Proses Penegakan Hukumnya Sebagai Komitmen dalam Mengatasi Dampak Perubahan Iklim. Supremasi Hukum: Jurnal Kajian Ilmu Hukum, 3(2).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Rimba Arif, Andi Nilawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.