SISTEM PEMASARAN HASIL PERIKANAN DAN KEMISKINAN NELAYAN DI KOTA PALOPO
Keywords:
Sistem Pemasaran, Hubungan Keterikatan, KemiskinanAbstract
Kemiskinan merupakan hal yang umum terjadi, terutama bagi mayarakat nelayan. Demikian juga halnya bagi nelayan di Kota Palopo. Untuk mengetahui penyebab kemiskinan nelayan di Kota Palopo dilakukan penelitian tentang sistem pemasaran dan kaitannya terhadap kemiskinan nelayan.
Penelitian ini dilakukan di PPI Kota Palopo dan berlangsung pada bulan Agustus hingga bulan Setember 2016.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme sistem pemasaran perikanan di Kota Palopo cenderung bersifat terikat baik antara nelayan dengan bakul, nelayan dengan pedagang pengumpul, maupun bakul dengan pedagang pengumpul. Pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran hasil tangkapan nelayan meliputi: bakul kecil, pedagang pengumpul/bakul besar, TPI, pedagang pengecer, dan eksportir.
Mayoritas nelayan tradisional Kota Palopo berada dalam kategori miskin karena memiliki pendapatan di bawah nilai indikator WB dan BPS. Rendahnya penghasilan yang diperoleh nelayan terjadi akibat adanya gejala eksploitasi dalam praktik pemasaran dan penerapan sistem bagi hasil. Gejala eksploitasi dalam praktik pemasaran dilakukan pedagang perantara, yaitu bakul/pengumpul sedangkan gejala eksploitasi dalam bagi hasil dilakukan oleh juragan terhadap ABK. Gejala eksploitasi inilah yang menyumbangkan kemiskinan kepada nelayan.
Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan nelayan adalah dengan memberikan bantuan berupa program PEMP dan memberikan berbagai pelayanan pada masyarakat melalui koperasi perikanan.