PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BAHAN BAKAR MINYAK ANTARA PT. KARYA ATMA MANUNGGAL DAN PT. PELNI DI KOTA MAKASSAR
DOI:
https://doi.org/10.35965/ijlf.v6i1.3854Keywords:
Perjanjian, Pengankutan, WanprestasiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kedudukan para pihak dalam Perjanjian Pengangkutan Bahan Bakar Minyak antara PT. Karya Atma Manunggal dan PT. Pelni, dan untuk mengetahui dan menganalisis tanggung jawab para pihak dalam Perjanjian Pengangkutan Bahan Bakar Minyak antara PT. Karya Atma Manunggal dan PT. Pelni ketika terjadi wanprestasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris dengan mengkaji data sekunder dan didukung oleh data wawancara dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kedudukan Para Pihak Perjanjian pengangkutan antara PT. Karya Atma Manunggal dengan PT. Pelni dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis yang berlaku sebagai Undang-Undang bagi Pihak-Pihak yang membuatnya sehingga para pihak mengetahui kedudukan hukumnya masing-masing dalam melakukan hak dan kewajiban, dan apabila terjadi wanprestasi oleh para pihak harus bertanggungjawab sesuai kesepakatan dengan mengacu pada Pasal 1243 KUHPerdata.
This research aims to determine and analyze the position of the parties in the Oil Fuel Transportation Agreement between PT. Karya Atma Manunggal and PT. Pelni, and to find out and analyze the responsibilities of the parties in the Oil Fuel Transportation Agreement between PT. Karya Atma Manunggal and PT. Pelni when a default occurs. This research uses empirical research methods by examining secondary data and is supported by interview data using qualitative analysis techniques. The results of this research indicate that the position of the parties to the transportation agreement between PT. Karya Atma Manunggal with PT. Pelni is stated in the form of a written agreement which is valid as law for the parties who make it so that the parties know their respective legal positions in carrying out their rights and obligations, and if there is a default by the parties they must be held responsible according to the agreement with reference to Article 1243 of the Civil Code..
Downloads
References
Abdulkadir Muhammad, (1986). Hukum Perjanjian, Jakarta: PT. Citra Aditya Bakti.
Abdulkadir Muhammad, (2008). Hukum Pengangkutan Niaga, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Abdulkadir Muhammad, (1991). Hukum Pengangkutan Darat, Laut, dan Udara, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Agus Ananda Soejoto, W. Danang Widoyoko. (2019). Kedudukan Hukum Kewenangan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia. Jurnal Pasca Ubharasby, Universitas Bhayangkara Surabaya. 9(2).
Ahmadi Miru dan Sakka Pati. (2011). Hukum Perikatan (Penjelasan Makna Pasal 1233 Sampai 1456 BW). Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Ana Fitriyatus Sa’adah, Akhmad Fauzi, Bambang Juanda. (2018). Peramalan Penyediaan dan Konsumsi Bahan Bakar Minyak Indonesia dengan Model Sistem Dinamik. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, Institut Pertanian Bogor. 17(2).
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Boris Tampubolon. (2016, 13 Juli). 10 Cara Hapusnya Perikatan Menurut Hukum. Dntlawyers. https://dntlawyers.com/10-cara-hapusnya- perjanjian-menurut-hukum/. Diakses pada tanggal 11 Desember.
Burhanuddin, Salam H. (2000). Etika Individual. Jakarta: Rineka Cipta. hlm.43.
Damang. (2012, 29 April). Hapusnya Perikatan. Damangweb. http://www.damang.web.id/2012/04/hapusnya-perikatan.html?m=1. Diakses pada tanggal 11 Desember 2022
Fitria Andriani, Imran Zulfitri. (2021). Berakhirnya Kontrak Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Perdata. Jurnal Syari’ah dan Peradilan Islam. 1(2).
H.M.N Purwosutjipto, (1984). Pengertian Pokok Hukum Dagang. Jilid III,
H.Zaelani Asyhadie, Budi Sutrisno. (2018). Pokok Pokok Hukum Dagang, Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Herlien Budiono. (2010). Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan, Bandung: Citra Aditya.
Hilman Syahrial Haq dan Sigit Sapto Nugroho, (2019). Hukum Pengangkutan Indonesia (Kajian Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Transportasi Udara). Surakarta: Navida Media.,
J. Satrio dkk. (1999). Kompensatie & Pencampuran Hutang, Bandung: PT. Alumni
Jakarta: Djambatan.
Komariah, (2002). Hukum Perdata. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
M. Yahya Harahap, (1986). Segi-Segi Hukum Perjanjian. Bandung: Penerbit Alumni.
M.N. Nasution, (2008). Manajemen Transportasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mariam Darus Badrulzaman dkk, (2001). Kompilasi Hukum Perikatan.
P.N.H. Simanjutak, S.H. (2017). Hukum Perdata Indonesia, Jakarta: Kencana.
R. Soekardono, (1981). Hukum Dagang Indonesia. Jakarta: Rajawali.
R. Subekti dan R.Tjitrosubidjo, (1985). Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Jakarta: Pradnya Paramita.
R. Subekti, (1990). Hukum Perjanjian. Jakarta: Intermasa.
R. Subekti, (2001). Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: Intermasa.
R. Subekti, (2002). Hukum Perjanjian. Cetakan 20. Jakarta: Intermasa.
Rahayu Hartini, (2007). Hukum Pengangkutan. Malang: UMM Press
Reo Bernawan, (2004). “Tinjauan Hukum Terhadap Hak Dan Kewajiban Karyawan PT.Pelni Cabang Semarang”. Skripsi. Universitas Islam Sultan Agung. Semarang.
Roni Hanafiyah, “Bahan Bakar Minyak Untuk Kendaraan Bermotor, Rumah Tangga, Industri & Marine”. https://www.scribd.com/docume nt/321689649/Buku-Panduan-BBM-pdf. diakses pada tanggal 19 Desember 2022
Salim H.S. (2010). Pengantar Hukum Perdata Tertulis. Jakarta: Sinar Grafika.
Satrio. J., (1996). Hukum Perikatan: Tentang Hapusnya Perikatan.
Sution Usman Adji, Djoko Prakoso, Hari Pramono, (1990). Hukum Pengangkutan di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Yenny Safitri, (2010). “Peramalan Kebutuhan Konsumsi Bahan Bakar Minyak di Sumatera Barat Dengan Menggunakan Backpropagation Neutral Network”. Skripsi. Universitas Negeri Padang. Padang
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Andi Risma
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.