KELAYAKAN DAN PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT KAPPAPHYCUS ALVAREZII DI PERAIRAN KECAMATAN TANETE RIATTANG TIMUR KABUPATEN BONE

Authors

  • Sukmawati Sukmawati Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone
  • Patang Makkunessa Universitas Negeri Makassar
  • Andi Gusti Tantu Program Studi Budidaya Perairan Program Pascasarjana Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.35965/jae.v4i1.1327

Keywords:

Kelayakan Usaha, Rumput Laut, Bone

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengevaluasi kelayakan usaha budidaya rumput laut, (2) Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha budidaya rumput laut, dan (3) Menyusun strategi yang tepat dalam upaya pengembangan usaha budidaya rumput laut di kawasan perairan Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone. Metode yang digunakan ialah analisis deskriptif yang bertujuan menggambarkan kondisi pada tingkat pembudidaya rumput laut beserta lembaga pendukungnya. Data yang dianalisis meliputi aspek teknis produksi, biaya dan pendapatan usaha serta analisis terhadap nilai R/C rasio, dan BEP. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani pembudidaya rumput laut sebesar Rp. 9.165.000 per musim dengan nilai R/C rasio 3,52. Waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal ialah 3, 58 bulan, dan nilai BEP berada pada nilai harga Rp. 4543,8 per kg atau produksi sebesar 227,19 kg rumput laut kering per musim. Hal ini mengindikasikan bahwa usaha budidaya rumput laut di Kecamatan Tanete Riattang Timur layak untuk diusahakan dengan strategi pengembangan diarahkan kepada pemberdayaan anggota dan kelompok usaha.

This study aims to (1) evaluate the feasibility of seaweed cultivation, (2) identify internal and external factors that affect seaweed cultivation, and (3) develop appropriate strategies for developing seaweed cultivation in the sub-district waters. Tanete Riattang Timur, Bone Regency. The method used is descriptive analysis which aims to describe conditions at the level of seaweed cultivators and their supporting institutions. The data analyzed include the technical aspects of production, costs and operating income as well as an analysis of the value of the R/C ratio, and BEP. Research shows that the average income of seaweed farmers is Rp. 9,165,000 per season with an R/C ratio of 3.52. The time required for a payback is 3.58 months, and the BEP value is at a price of Rp. 4543.8 per kg or production of 227.19 kg of dry seaweed per season. This indicates that the seaweed cultivation business in Tanete Riattang Timur District is feasible to be carried out with a development strategy directed at empowering members and business groups.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Kanisius. 97hal

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone.( 2013). Bone dalam Angka. Bone

Budi, S., Mardiana, M., Geris, G., & Tantu, A. G. (2021). Perubahan Warna Ikan Mas Cyprinus carpio Dengan Penambahan Ekstra Buah Pala Myristica Argentha Pada Dosis Berbeda. Jurnal Ilmiah Ecosystem, 21(1), 202-207.

David FR. (2004). Konsep Manajemen Strategis. Penerjemah: Hamdy Hadi. Edisi VII. Prenhallindo, Jakarta.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone. (2008). Buku Saku. Bone

DJPB KKP Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2004). Pedoman Umum Budidaya Rumput Laut di Laut. Jakarta

DJPB KKP) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2004b). Strategi Pengembangan Potensi Rumput Laut Nasional untuk Mendukung Usaha Pembudidayaan dan Pengolahan Hasil Rumput Laut. Jakarta

DJPHKA Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. (2005). Revisi Mintakat/Zonasi Taman Nasional Kepulauan Karimunjawa. Jakarta

Garrison RH dan Noreen, E.W.(2001). Akutansi Manajerial. Salemba Empat. Jakarta

Gittinger JP. (1996). Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian (Terjemahan). Jakarta: UI Press. 579 hal

Kadariah, Karlina L, Gray C. (1999). Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Nuryanto, Lutfi Aris Sasongko, Eka Dewi Nurjayanti , 2016. Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) (Studi Kasus Di Desa Karimun Jawa Kecamatan Karimun Jawa Kabupaten Jepara). Mediagro. Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian. Vol. 12. No. 2. Hal 56 - 64

Pong-masak R. (2010). Panen 10 kali lipat dengan metode vertikultur. Majalah Trubus Edisi Juni. 2010.

Rangkuti F. (2006). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Sudradjat A. (2008). Budidaya 23 Komoditas Laut Menguntungkan. Jakarta: Penebar Swadaya. 171p

Yunus, A. R., Budi, S., & Salam, S. (2019). Analisis Kelayakan Lokasi Budidaya Metode Karamba Jaring Apung Di Perairan Desa Pulau Harapan Sinjai. Journal of Aquaculture and Environment, 2(1), 1–5.

Wahyuni, S., Budi, S., & Mardiana, M. (2020). Pengaruh Shelter Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Sintasan Crablet Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus). Journal of Aquaculture and Environment, 3(1), 06-10.

Downloads

Published

2021-12-30

How to Cite

Sukmawati, S., Makkunessa, P., & Tantu, A. G. (2021). KELAYAKAN DAN PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT KAPPAPHYCUS ALVAREZII DI PERAIRAN KECAMATAN TANETE RIATTANG TIMUR KABUPATEN BONE. Journal of Aquaculture and Environment, 4(1), 17–20. https://doi.org/10.35965/jae.v4i1.1327