Analisa Kegagalan Misi Perdamaian PBB di Democratic Republic of Congo

Authors

  • Deni Meutia Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Respati Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.56326/jils.v2i1.707

Keywords:

Perdamaian, PPB, Democratic Republic of Congo

Abstract

Democratic Republic of Congo (DRC) atau yang dulu disebut di Zaire adalah negara yang berlokasi di benua Afrika bagian tengah. Negara ini telah mengalami perang sipil yang berkepanjangan sejak lepas dari kolonialisme Belgia dan menyatakan kemerdekaan pada 30 Juni 1960. DRC paling tidak mengalami 2 kali perang sipil hebat yang bisa dikatakan sebagai perang sipil terbesar di benua Afrika yaitu Perang Congo pertama pada November 1996 sampai dengan Mei 1997, sedangkan Perang Congo kedua dimulai pada tahun 1998 merupakan perang sipil karena konflik etnis yang tidak hanya melibatkan DRC sebagai aktor dalam perang tetapi juga negara-negara tetangganya. Perang sipil dinyatakan berakhir pada tahun 2003 ditandai dengan perjanjian antara pihak yang bertikai ketika Pemerintahan Transisional DRC terbentuk. Fokus paper kali ini adalah pada Perang Sipil Kedua di DRC dan upaya operasi perdamaian PBB dengan rentang waktu fokus penelitian antara tahun 1998-2008. Penelitian ini menggunakan pendekatan peacebuilding triangle Michael W. Doyle yang menyatakan ada 3 faktor yang mempengaruhi keberhasilan peace keeping, peace making dan peace building proses yaitu 1. local capacity (kekuatan domestik yang dimiliki oleh negara yang mengalami perang), 2. hostility (bentuk permusuhan yang mengemuka menjadi perang), 3. international capacity
(intervensi atau dukungan dunia internasional). Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa kegagalan misi PBB dan kesulitan penciptaan perdamaian di DRC dikarenakan tingginya hostility dan rendahnya local capacity.

Downloads

Published

2020-12-23

How to Cite

Deni Meutia. (2020). Analisa Kegagalan Misi Perdamaian PBB di Democratic Republic of Congo. JILS (Journal of International and Local Studies), 2(1), 59–73. https://doi.org/10.56326/jils.v2i1.707

Issue

Section

Articles