Produktivitas Budidaya Perikanan Dan Perikanan Tangkap Masyarakat Sekitar Teluk Laikang Kabupaten Jeneponto
DOI:
https://doi.org/10.35965/eco.v22i1.1425Keywords:
Produktivitas Budidaya, Perikanan Tangkap, Masyarakat Pesisir, Teluk LaikangAbstract
Potensi pengembangan budidaya rumput laut di Jeneponto seluas 2.387,15 Ha yang tersebar pada tujuh wilayah kecamatan pesisir dengan produksi budidaya rumput laut tahun 2016 sebesar 17.044 ton kering, Penelitian ini akan dilaksanakan di kawasan pesisir Teluk Laikang Kabupaten Jeneponto. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas Budidaya Perikanan dan Perikanan Tangkap Masyarakat Sekitar Teluk Laikang Kabupaten Jeneponto Pendekatan penelitian yang digunakan adalah gabungan antara kualitatif dan kuantitatif (mixed method) dan jenis penelitian yang dipilih adalah studi kasus yang mengutamakan kualitas data. Tahap analisis data dilakukan untuk tujuan perumusan konsep dasar dan analisis data. Pekerjaan analisis data dalam penelitian ini adalah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode dan mengkatagorikan. Pengorganisasian tersebut dilakukan dengan tujuan menemukan tema penelitian guna diangkat menjadi teori substantif. Analisis data dilakukan dengan cara mengkombinasikan analisis dari data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif baik dalam bentuk tabel dan hasil tabulasi data maupun dari hasil professional judgement dan analisis kepakaran Langkah yang dipergunakan untuk penelitian kualitatif disaat yang bersamaan juga digunakan pada penelitian kuantitatif. Dari berbagai kegiatan survey di Kawasan Pesisir Teluk Laikang tahun 2021 dan data perikanan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jeneponto, ditemukan 45 spesies ikan, yang terbagi atas Ikan Pelagis Kecil, Ikan Pelagis Besar, Ikan Demensial, Ikan Karang dan Sumber Daya Udang Penaeid dan Lobster. Dari sejumlah hasil tangkapan ikan dan pengamatan di tahun 2021, Adapun Potensi sumber daya kelautan dan perikanan, antara lain (1) Sumber daya hayati, meliputi berbagai hasil perikanan laut, ekosistem mangrove, terumbu karang dan rumput laut (berpotensi untuk dilakukan pengembangan) serta beragam jenis biota laut lainnya; (2) Sumber daya non hayati, berupa pasir laut. (3) Jasa - jasa lingkungan (environmental services) seperti media transportasi dan komunikasi, serta energi laut.
The potential for the development of seaweed cultivation in Jeneponto is 2,387.15 hectares spread over seven coastal sub-districts, with seaweed cultivation production in 2016 of 17,044 dry tons. This research will be carried out in the coastal area of Laikang Bay, Jeneponto Regency. This study aimed to determine the productivity of Aquaculture and Capture Fisheries of Communities Around Laikang Bay, Jeneponto Regency. The research approach used was a combination of qualitative and quantitative (mixed methods), and the type of research selected was a case study that prioritized data quality. The data analysis phase was carried out to formulate basic concepts and data analysis. The work of data analysis in this research is to organize, sort, classify, code and categorize. The organization is carried out to find a research theme to be appointed as a substantive theory. Data analysis is carried out by combining qualitative and quantitative data in the form of tables and data tabulation results and the results of professional assessments and expert analysis. The steps used for qualitative research are at the same time also used in quantitative research. From various survey activities in the Laikang Bay Coastal Area in 2021 and fishery data from the Fisheries and Marine Service of Jeneponto Regency, 45 species of fish were found, which were divided into Small Pelagic Fish, Large Pelagic Fish, Dental Fish, Coral Fish and Penaeid Shrimp and Lobster Resources. From many fish catches and observations in 2021, the potential for marine and fishery resources include (1) Biological resources, including various marine fishery products, mangrove ecosystems, coral reefs and seaweed (potential for development) and various other types of marine biota; (2) Non-biological resources, in the form of sea sand. (3) Environmental services such as transportation and communication media and marine energy.
Downloads
References
Akbar, Taufik. 2017. Nelayan, Lingkungan, Dan Perubahan Iklim (Studi Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pesisir Di Kabupaten Malang. Volume 68, Nomer 1
Amura, Dahlan & Pirhel. 2021. Analisis Finansial Usaha Perikanan Tangkap Di Teluk Ambon Luar Sebagai Upaya Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan. Jurnal Triton Volume 17, Nomor 1 Hal. 46 – 56.
Ardiyansyah, R. & Hasanah, N. 2018. Analisis Kebijakan, Strategi Dan Analisis Swot Pengelolaan Usaha Rumput Laut Nelayan Daerah Pesisir Pantai Amal Kota Tarakan. Jurnal Metris 19 (2018) 131-138.
Badan Informasi Geospasial. (2018). Rujukan Nasional Data Kewilayahan Indonesia.
Barbot, Y.N., Al-Ghaili, H., Benz, R. (2016). A Review Of The Valorization Of Macroalga Waters For Biomethane Production. Mar. Drugs 14 (6), 120.
Budi, S., & Aslamsyah, S. (2011). Improvement of the Nutritional Value and Growth of Rotifer (Brachionus plicatilis) by Different Enrichment Period with Bacillus sp. Jurnal Akuakultur Indonesia, 10(1), 67-73.
Budi, S., & Zainuddin, Z. (2012). Peningkatan Asam Lemakrotifer Brachionus Plicatilis Dengan Periode Pengkayaan Bakteri Bacillus Sp. Berbeda. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 1(1), 1-5.
Budi, S., Djoso, P. L., & Rantetondok, A. (2017, March). Tingkat dan Organ Target Serangan Ektoparasit Argulus sp. Pada ikan Mas Cyprinus carpio di Dua Lokasi Budidaya Di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. In Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (Vol. 1, No. 1, pp. 939-944).
Budi, S., Karim, M. Y., Trijuno, D. D., Nessa, M. N., & Herlinah, H. (2018). Pengaruh Hormon Ecdyson Terhadap Sintasan Dan Periode Moulting Pada Larva Kepiting Bakau Scylla olivacea. Jurnal Riset Akuakultur, 12(4), 335-339.
Budi, S., Mardiana, M., Geris, G., & Tantu, A. G. (2021). Perubahan Warna Ikan Mas Cyprinus carpio Dengan Penambahan Ekstra Buah Pala Myristica Argentha Pada Dosis Berbeda. Jurnal Ilmiah Ecosystem, 21(1), 202-207.
Creswell, J.W. (2016). Research Design. Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, Dan Campuran. Edisi 4. Penerbit. Pustaka Pelajar.
Dianto, I K., Arthana, I W., & Ernawati, N.M. (2017). The Utilization Of Halymenia Durvillaei To Support The Management Of Eucheuma Spinosum Seaweed Farming In Geger Coastal Area, Bali. Jurnal Metamorfosa, Iv (1), 65-71.
Dkp Departemen Kelautan Dan Perikanan. (2000). Masalah Dan Kebijakan Peningkatan Produk Perikanan Untuk Pemenuhan Gizi Masyarakat. Http://Www.Litbang.Deptan.Go.Id [16 Agustus 2019]
Fatma. (2014). Status Perairan Teluk Laikang Dan Strategi Pengelolaannya Di Sulawesi Selatan. Tesis. Univeritas Hasanuddin.
Faidar, F., Budi, S., & Indrawati, E. (2020). Analisis Pemberian Vitamin C Pada Rotifer dan Artemia Terhadap Sintasan, Rasio Rna/Dna, Kecepatan Metamorfosis Dan Ketahanan Stres Larva Rajungan (Portunus Pelagicus) Stadia Zoea. Journal of Aquaculture and Environment, 2(2), 30–34.
Haqiqiansyah, Gusti. 2019. Usaha Alternatif Nelayan Di Kawasan Danau Semayang Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah Volume 4 Nomor 2 Halaman 394-397
Lau, J.D., Hick, C.C., Gurney, G., Cinner, J. (2018). Disaggregating Ecosystem Service Values And Priorities By Wealth, Age, And Education. Ecosystem Services 29, 91-98
Pechsiri, J.S., Thomas, J.-B.E., Risén, E., Ribeiro, M.S., Malmström, M., Nylund, G., Jansson, A., Welander, U., Pavia, H., Gröndahl, F., 2016. Energy Performance And Greenhouse Gas Emissions Of Kelp Cultivation For Biogas And Fertilizer Recovery In Sweden. Sci. Total Environ. 573, 347–355.
Radiarta, I. N., Erlania, E Dan Rusman, R. (2013). Pengaruh Iklim Terhadap Musim Tanam Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii Di Teluk Gerupuk Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Riset Akuakultur, 8(3), 453-464. Https://Doi.Org/10.15578/Jra.8.3.2013.453-464.
Stevent, P., Rebours, C., Chapman, A. (2017). Seaweed Aquaculture In Norway: Recent Industrial Development And Future Perspectives. Aquaculture Int. Http://Dx.Doi.Org/10.1007/S10499-017-0120-7.
Sugiyono., (2016). Metode Penelitian Dan Pengembangan. Untuk Bidang: Pendidikan, Manajemen, Sosial Dan Teknik. Penerbit. Alfabeta. Bandung.
Suhendra, A. (2015). Culture of Fish -Budidaya Perikanan. Bandung:Balai Budidaya Perairan
Suryana & Bahari. 2019. Analisis Program Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Kelompok Nelayan Minapolitan Desa Tideng Pale Induk Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung). Jurnal Ilmu Pertanian Volume 2, Number 2.
Yunus, A. R., Budi, S., & Salam, S. (2019). Analisis Kelayakan Lokasi Budidaya Metode Karamba Jaring Apung Di Perairan Desa Pulau Harapan Sinjai. Journal of Aquaculture and Environment, 2(1), 1–5.
Yusneri, A., Budi, S., & Hadijah, H. (2020). Pengayaan Pakan Benih Rajungan (Portunus Pelagicus) Stadia Megalopa Melalui Pemberian Beta Karoten. Journal of Aquaculture and Environment, 2(2), 39–42.
Yusneri, A., & Budi, S. (2021, May). Blue swimming crab (Portunus pelagicus) megalopa stage seed feed enrichment with beta carotene. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 763, No. 1, p. 012026). IOP Publishing.
Wahyuni, S., Budi, S., & Mardiana, M. (2020). Pengaruh Shelter Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Sintasan Crablet Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus). Journal of Aquaculture and Environment, 3(1), 06-10.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Sri Mulyani, Batara Surya, Emil Salim Rasyidi, Haeruddin Saleh, Marwan Marwan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.