ANALISIS EFEKTIFITAS FERMENTASI LIMBAH PERUT IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN LELE CLARIAS SP
DOI:
https://doi.org/10.35965/jae.v3i1.267Keywords:
Efisiensi, Fermentasi, Pertumbuhan, Pengkayaan Pakan, Sintasan, LeleAbstract
Permintaan konsumen akan ikan lele semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh fermentasi limbah perut ikan menggunakan air beras dan mendapatkan dosis pengkayaan pakan yang optimal dalam meningkatkan pertumbuhan, efisiensi pakan dan sintasan pada ikan lele (Clarias sp). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai November 2018. Masing-masing 50 ekor benih ikan lele (berat rata-rata 2,78±0,19 g/ekor) ditebar dalam 12 akuarium berukuran 30x30x20 cm. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan, dengan dosis penambahan limbah perut ikan pada pakan komersil yakni (A) 25% : 75%, (B) 50% : 50%, (C) 75% : 25% dan (D) 0% : 100%, pemberian pakan dengan dosis 7% dari bobot biomassa. Pemeliharaan selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan limbah perut ikan terfermentasi pada pakan buatan tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap LPH, Pertumbuhan Mutlak dan Sintasan tetapi berpengaruh sangat nyata (P>0,05) terhadap efisiensi pakan dimana perlakuan (A) 11,24%, (B) 14,13%, (C) 20,12% dan (D) 11,94%. Penambahan 75% limbah perut ikan terfermentasi per kg pakan menunjukan pemanfaatan pakan paling efisien.
Consumer demand for catfish is increasing. The purpose of this study was to analyze the effect of fish stomach waste fermentation using rice water and obtain the optimal feed enrichment dose in increasing growth, feed efficiency and survival in catfish (Clarias sp). This research was conducted from September to November 2018. Each of the 50 catfish seeds (average weight 2.78 ± 0.19 g / head) was stocked in 12 30x30x20 cm sized aquariums . Theexperimental plan used was a completely randomized design (CRD) with four treatments and three replications, with additional doses of fish stomach waste on commercial feed namely (A) 25%: 75%, (B) 50%: 50%, (C) 75%: 25% and (D) 0%: 100%, feeding with a dose of 7% of the weight of biomass. 30 days maintenance. The results showed that the addition of fermented fish waste in artificial feed had no effect (P> 0.05) on LPH, Absolute Growth and Synthesis but had a very significant effect (P> 0.05) on feed efficiency where treatment (A) 11.24 %, (B) 14.13%, (C) 20.12% and (D) 11.94%. The addition of 75% of fermented fish waste per kg of feed shows the most efficient use of feed.
Downloads
References
Afrianto, E.dan E.Liviawaty.2005. Pakan Ikan. Penerbit Kanisius,Yogyakarta.
Budi, S., & Aslamsyah, S. (2011). Improvement of the Nutritional Value and Growth of Rotifer (Brachionus plicatilis) by Different Enrichment Period with Bacillus sp. Jurnal Akuakultur Indonesia, 10(1), 67-73.
Budi, S., & Zainuddin, Z. (2012). Peningkatan Asam Lemakrotifer Brachionus Plicatilis Dengan Periode Pengkayaan Bakteri Bacillus Sp. Berbeda. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 1(1), 1-5.
Budi, S., Karim, M. Y., Trijuno, D. D., Nessa, M. N., & Herlinah, H. (2018). Pengaruh Hormon Ecdyson Terhadap Sintasan Dan Periode Moulting Pada Larva Kepiting Bakau Scylla olivacea. Jurnal Riset Akuakultur, 12(4), 335-339.
Endang Setiawati, J. and Adiputra dan Siti Hudaidah, Y. (2013) ‘Pengaruh Penambahan Probiotik Pada Pakan Dengan Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan, Kelulushidupan, Efisiensi Pakan Dan Retensi Protein Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus)’, e-Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Budidaya Perairan, 1(2), pp. 2302–3600.
Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Jakarta.
Faidar, F., Budi, S., & Indrawati, E. (2020). ANALISIS Pemberian Vitamin C Pada Rotifer dan Artemia Terhadap Sintasan, Rasio Rna/Dna, Kecepatan Metamorfosis Dan Ketahanan Stres Larva Rajungan (Portunus Pelagicus) Stadia Zoea. Journal of Aquaculture and Environment, 2(2), 30–34.
Ginindza, J. (2012) ‘Effect of protein levels on nutrient and energy digestibility in diet of arctic charr (Salvelinus alpinus)’. Iceland: United Nations University Fisheries Training Programme.
Halijah, H., Budi, S., & Zainuddin, H. (2019). Analisis Performa Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila Salin (Oreochromis niloticus) Yang Diberi Suplementasi Temulawak (Curcuma xanthorriza) Pada Pakan. Journal of Aquaculture and Environment, 1(2), 8–11.
Irianto, A. 2003. Probiotik Akuakultur. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 125 hal.
Jini, R. et al. (2011) ‘Isolation and characterization of potential lactic acid bacteria (LAB) from freshwater fish processing wastes for application in fermentative utilisation of fish processing waste’, Brazilian Journal of Microbiology, 42(4), pp. 1516–1525.
Rana, K. J., Siriwardena, S. and Hasan, M. R. (2009) Impact of rising feed ingredient prices on aquafeeds and aquaculture production, FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper.
Rustad, T. (2003) ‘Utilization of marine by-product’, Electron. J. Environ. Agric. Food Chem., 2(4), pp. 458–463.
Suyanto, S. R. 2010. Pembenihan dan Pembesaran Nila. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tannock, G. W. (2004) ‘special fondness for lactobacilli’, Applied and Environmental Microbiology, 70(6), pp. 3189–3194. doi: 10.1128/AEM.70.6.3189-3194.2004.
Yusneri, A., Budi, S., & Hadijah, H. (2020). Pengayaan Pakan Benih Rajungan (Portunus Pelagicus) Stadia Megalopa Melalui Pemberian Beta Karoten. Journal of Aquaculture and Environment, 2(2), 39–42.
Zhu, H. et al. (2011) ‘Replacement of fish meal with blend of rendered animal protein in diets for Siberian sturgeon (Acipenser baerii Brandt), results in performance equal to fish meal fed fish’, Aquaculture Nutrition, 17(2).