ANALISIS PENDAPATAN PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT EUCHEUMA SPINOSUM DI DESA PULAU PADAELO KECAMATAN PULAU SEMBILAN

Authors

  • Hasan Basri Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sinjai
  • Suryawati Salam Program Studi Budidaya Perairan Program Pascasarjana, Universitas Bosowa
  • Sri Mulyani Program Studi Budidaya Perairan Program Pascasarjana, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.35965/jae.v1i2.1067

Keywords:

Euchema spinosum, Pendapatan, Pembudidaya, RC Rasio

Abstract

Perairan pulau Padaelo merupakan salah satu wilayah potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut Eucheuma spinosum. Aspek teknis perairan mendukung untuk dilakukan usaha budidaya namun aspek analisis pendapatan juga diperlu dikaji. Tujuan  penelitian ini adalah menganalisis pendapatan pembudidaya rumput laut diperairan Desa Pulau padaelo serta membandingkan antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan pada usaha budidaya rumput laut.  Dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2016. Metode analisis dilakukan dengan menentukan pendapatan yang diperoleh dari hasil pengurangan dari total pendapatan dikurangi total pengeluaran. Sedangkan R/C ratiao diperoleh dengan membagi total pendapatan dengan total pengeluaran. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan pembudidaya rumput lau adalah Rp. 43.010.000 pertahun atau Rp. 6.144.286 persiklus.  R/C ratio sebesar 2,049 atau dengan kata lain sangat layak untuk diteruskan.

Padaelo island is one of the potential areas for cultivation of seaweed Eucheuma spinosum. The technical aspect of the waters of support to do farming but also income analysis diperlu aspects studied. The purpose of this study was to analyze revenue seaweed cultivators waters padaelo Island Village and comparing the income obtained by the cost incurred in seaweed farming. Implemented in January to March 2016. The analysis method to determine the income obtained from the reduction of total revenues minus total expenses. While the R / C ratiao is obtained by dividing total earnings by total spending. Research shows that the average income of farmers grass Lau is Rp. Or Rp 43.01 million per year. 6144286 persiklus. R / C ratio of 2,049 or  very worthy to be forwarded.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anto Dajan, 1996. Pengantar Metode Statistik Jilid II, Jakarta : LP3S.

Anonim. 2005. Profil Rumput Laut Indonesia. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta

Anggadiredja Jana., T, A. Zatnika., H. Purwoto dan S. Istini. 2011. Rumput Laut Pembudidayaan, Pengolahan, dan Pemasaran Komoditas Perikanan Potensial. Penebar Swadaya. Jakarta.

Aslan,L.M. 1995 Seri Budidaya Rumput Laut, Kanisisus. Yogyakarta

Asaad, A.l.J. 2008. Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut sistem long line. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. Maros

Ask, E.l dan R.V.Azanza. 2002. Advances in cultivation technology of commercial Euheumatoid species : a review with suqqestions for future research Aquaculture 206: 257-277

Budi, S., & Zainuddin, Z. (2012). Peningkatan Asam Lemakrotifer Brachionus Plicatilis Dengan Periode Pengkayaan Bakteri Bacillus Sp. Berbeda. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 1(1), 1-5.

Budi, S., Karim, M. Y., Trijuno, D. D., Nessa, M. N., Gunarto, G., & Herlinah, H. (2016). The use of fatty acid omega-3 HUFA and Ecdyson Hormone To Improve Of Larval Stage Indeks and Survival Rate Of Mud Crab Scylla olivacea. Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan, 3, 487-498.

Budi, S., Karim, M. Y., Trijuno, D. D., Nessa, M. N., Gunarto, G., & Herlinah, H. (2016, August). Tingkat Dan Penyebab Mortalitas Larva Kepiting Bakau, Scylla spp. Di unit Pembenihan Kepiting Marana Kabupaten Maros. In Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (Vol. 1, No. 1, pp. 465-471).

Budi, S., Karim, M. Y., Trijuno, D. D., Nessa, M. N., & Herlinah, H. (2018). Pengaruh Hormon Ecdyson Terhadap Sintasan Dan Periode Moulting Pada Larva Kepiting Bakau Scylla olivacea. Jurnal Riset Akuakultur, 12(4), 335-39.

Kordi, M dan H. Ghufran. 2010. A to Z Budidaya Biota Akuatik untuk Pangan, Kosmetik, dan Obat-Obatan. Andi Offset, Yogyakarta.

Kordi, M dan H. Ghufran 2011. Kiat Sukses Budidaya Rumput Laut di Laut dan Tambak. Andi. Yogjakarta.

Mc Hugh, D.J and B.V Lanier 1983. The Worl Seaweed Industry and Trade, South China Sea Fisheries Development and Coordinating. Programme Food Agri Culture Organization of the United Nation, Manila

Panawa, Y. 2013. Pertumbuhan Rumput Laut dalam Hubungannya dengan Suhu dan Salinitas. Skripsi Fakultas Ilmu Alam dan Teknologi Rekayasa Universitas Halmahera. Tobelo

Parenrengi, A., E. Suryati dan Rahmansyah, 2011. Budidaya Rumput Laut. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Djakarta

Retraubun, A.S.W. 2004. Pulau-Pulau Kecil Di Indonesia. Departemen Kelautan dan Perikanan. Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Djakarta

Winarno F.G. 1990. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Pustaka Sinar. Jakarta.

Downloads

Published

2019-06-30

How to Cite

Basri, H., Salam, S., & Mulyani, S. (2019). ANALISIS PENDAPATAN PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT EUCHEUMA SPINOSUM DI DESA PULAU PADAELO KECAMATAN PULAU SEMBILAN. Journal of Aquaculture and Environment, 1(2), 56–58. https://doi.org/10.35965/jae.v1i2.1067

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>