Proses Fasilitasi Pembentukan Ranperda Pencegahan Perkawinan Usia Anak Di Dewan Perwakilan Raykat Daerah Kabupaten Luwu Timur
DOI:
https://doi.org/10.56326/jp.v4i2.2365Keywords:
Fasilitasi Legislatif, Peraturan Daerah, Pencegahan Perkawinan Anak, Hubungan Antarpemerintah, Otonomi Daerah, DPRD Luwu TimurAbstract
Penelitian bertujuan untuk mengkaji proses fasilitasi Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pencegahan Perkawinan pada Anak di Kabupaten Luwu Timur. Fokus analisis diarahkan pada faktor-faktor yang menghambat dan mendukung, serta dampak dari penundaan proses tersebut terhadap upaya perlindungan anak di tingkat lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan lima informan kunci yang dipilih secara purposif dari unsur DPRD dan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, didukung oleh observasi dan analisis dokumen. Validitas data diuji menggunakan teknik triangulasi sumber. Temuan menunjukkan bahwa proses fasilitasi oleh pemerintah provinsi melampaui batas waktu 15 hari yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018. Hambatan utama yang teridentifikasi adalah ketiadaan sanksi bagi keterlambatan dan adanya dugaan intervensi kebijakan yang melampaui kewenangan fasilitasi teknis-yuridis. Faktor pendukung internal seperti kapasitas sumber daya manusia dan teknologi di DPRD Luwu Timur terbukti tidak mampu mengatasi hambatan eksternal ini. Studi ini menyimpulkan bahwa kelemahan dalam mekanisme pengawasan preventif (fasilitasi) dapat melumpuhkan inisiatif legislatif daerah yang krusial dan berdampak langsung pada isu sosial mendesak, sehingga melemahkan esensi otonomi daerah.
This study examines the facilitation process of the Draft Regional Regulation (Ranperda) on the Prevention of Child Marriage in East Luwu Regency. The analysis focuses on hindering and supporting factors, as well as the impact of delays on local child-protection efforts. Employing a descriptive qualitative approach, data were collected through in-depth interviews with five purposively selected key informants from the East Luwu Regency DPRD and local government, supplemented by observation and document analysis. Data validity was ensured via source triangulation. The findings reveal that the facilitation process conducted by the provincial government exceeded the 15-day deadline mandated by Ministry of Home Affairs Regulation No. 120 of 2018. The main obstacles identified include the absence of sanctions for delays and indications of policy interventions that exceed the technical-juridical facilitation mandate. Internal supporting factors—such as human-resource capacity and technology within the DPRD proved insufficient to overcome these external barriers. The study concludes that weaknesses in preventive oversight (facilitation) mechanisms can stall crucial local legislative initiatives and directly affect urgent social issues, thereby undermining the essence of regional autonomy.
References
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak.
Arifin, M. (2021). Politik hukum legislasi daerah di era otonomi. Pustaka Pelajar.
Asshiddiqie, J. (2015). Perkembangan dan konsolidasi lembaga negara pasca reformasi. Sinar Grafika.
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. (2023). Profil perkawinan anak Provinsi Sulawesi Selatan 2022. BPS Provinsi Sulawesi Selatan.
Budiardjo, M. (2017). Dasar-dasar ilmu politik (Edisi Revisi). PT Gramedia Pustaka Utama.
Fitriani, A. (2020). The dynamics of intergovernmental relations in Indonesia's decentralization. Journal of Public Administration Studies, 5(2), 112–128.
Hadiz, V. R. (2010). Localising power in post-authoritarian Indonesia: A Southeast Asia perspective. Stanford University Press.
Irawan, B. (2017). Sistem politik Indonesia. Rajawali Pers.
Kementerian Dalam Negeri. (2018). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah.
Kementerian Dalam Negeri. (2023). Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Tahun 2022. Kemendagri.
Kusumawati, R. (2022). Child marriage in Indonesia: A persistent violation of children's rights. Asian Journal of Law and Society, 9(1), 135–150. https://doi.org/10.1017/als.2021.34
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). SAGE Publications.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi Revisi). PT Remaja Rosdakarya.
Mudzakkir, A. (2019). The bottleneck of regional law-making: A case study of legislative process in West Java. Jurnal Legislasi Indonesia, 16(4), 421–435.
Nuhaliza, S. T. (2018). Proses fasilitasi pembentukan rancangan peraturan daerah prakarsa di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat.
Prakoso, D. (2019). Hukum administrasi negara Indonesia: Teori dan praktik pengawasan. Laksbang Pressindo.
Putra, F. A. (2020). Analisis efektivitas fungsi legislasi DPRD dalam pembentukan peraturan daerah. Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance, 12(1), 89–102. https://doi.org/10.21787/jbp.12.2020.89-102
Rahman, A. (2023). Decentralization and its discontents: Intergovernmental friction in Indonesia. Routledge.
Sihombing, E. N. A. M. (2016). Problematika penyusunan program pembentukan peraturan daerah. Jurnal Legislasi Indonesia, 13(3), 285–296.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Tahir, A. (2019). Analisis kapasitas kelembagaan DPRD dalam menjalankan fungsi legislasi. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 12(1), 45–60.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 156.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244.
Wasisitono, S., & Yonatan, W. (2019). Meningkatkan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) (Edisi Kedua). Fokus Media.
Wicaksono, A. (2021). Preventive supervision on local regulations: Between facilitation and intervention. Indonesian Law Review, 11(2), 201–220.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Aulia Dwika Fitri, Nining Haslinda Zainal, Ade Ferry Afrisial

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.







