Interactive Governance Dalam Program Kampung Iklim Di Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.56326/jp.v4i2.2376Keywords:
Proklim, Interactive Governance, Jaringan Actor, Adaptasi Perubahan IklimAbstract
Penelitian bertujuan mengeksplorasi bagaimana prinsip interactive governance memengaruhi implementasi Program Kampung Iklim (ProKlim) pada tiga RW di Kota Makassar. . Desain kualitatif studi kasus berganda diaplikasikan dengan pemilihan lokasi secara purposif berdasarkan capaian ProKlim tertinggi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 21 informan kunci, observasi partisipatif, dan pemeriksaan dokumen program. Analisis tematik dilakukan dengan langkah coding terbuka-aksial menggunakan perangkat Atlas.ti serta triangulasi sumber untuk menjamin validitas. Hasil menunjukkan keberhasilan ProKlim dipengaruhi oleh kualitas interaksi antar-aktor-terutama kolaborasi RT/RW, kader lingkungan, Lurah, dan Dinas Lingkungan Hidup-dalam membangun learning arena, koordinasi sumber daya, dan mekanisme akuntabilitas. Studi ini menegaskan pentingnya fasilitasi pemerintah kota dalam memediasi jaringan aktor serta merekomendasikan kebijakan penguatan platform komunikasi daring untuk mempertahankan keberlanjutan ProKlim.
This study explores how principles of interactive governance shape the implementation of the Indonesian Climate Village Program (ProKlim) in three neighborhood units of Makassar City. Employing a qualitative multiple-case design, sites were selected purposively for their highest ProKlim achievements. Data were gathered through in-depth interviews with 21 key informants, participant observation, and program document analysis. Thematic analysis using open and axial coding in Atlas.ti-and source triangulation ensured analytical rigor. Findings reveal that ProKlim success hinges on the interaction quality among actors-particularly neighborhood leaders, environmental cadres, the urban village head, and the City Environmental Agency in developing learning arenas, coordinating resources, and establishing accountability mechanisms. The study underscores the need for municipal facilitation in mediating actor networks and recommends strengthening digital communication platforms to sustain ProKlim initiatives.
References
Agus, 2014. Penuntun Praktikum Genetika. Universitas Hasanuddin: Makassar. Dinas Perkebunan Sumatera Barat. 2007. Laporan luas perkebunan kakao Sumatera barat. Padang.
Albar, I., Aminah., Emilda, A., Haska, H., Sugiatmo., dan Tray, C. S. (2017). Road Map Program Kampung Iklim (PROKLIM). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim,
Ali Akbar Wahab. (2015) Strategi Pelaksanaan Program Kampung Iklim (Proklim) di Desa Mangempang, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Universitas Hasanuddin. Skripsi.
Atmaja, 2017.Analisis dampak perubahan iklim terhadap produksi tanaman pangan pada lahan kering dan rancang bangun sistem informasinya. Jurnal Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Thn.2009. Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Bogor.
Bryan A. Garner, 2004, Black’s Law Dicitionary Eight Edition, West Publishing Co., United States of America.
BR, Sri Harto. (1993). Analisis Hidrologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan. (2018). Kota Makassar. Dipetik Oktober 1, 2022, dari Provinsi Sulawesi Selatan: https://sulselprov.go.id/pages/des_kab/22
Diposaptono 2011. Keterkaitan Perubahan Iklim dan Produksi Pangan Strategis. Telaah kebijakan independen bidang perdagangan dan pembangunan oleh Kemitraan/Partnership Indonesia. Seameobiotrop. Bogor.
Edelenbos, J., & van Meerkerk, I. (Eds.). (2016). Critical reflections on Interactive governance: Self-organization and participation in public governance. Edward Elgar Publishing.
Faedlulloh, D., Irawan, B., & Prasetyanti, R. (2019). Program unggulan kampung iklim (proklim) berbasis pemberdayaan masyarakat. Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 4(1), 28–44. https://doi.org/10.26905/pjiap.v4i1.2364.
Goulet, D. 1977. The Cruel Choice: A New Concept in the Theory of Development. New York: Atheneum.
Handoko et al. 2008. Keterkaitan Perubahan Iklim dan Produksi Pangan Strategis Telah Kebijakan Independen dalam Bidang Perdagangan dan Pembangunan. SeameoBiotrop, Bogor.
Indrawidjaja, A. I., Pranoto, J., Riduwan, Sukari, & Subandi. (2011). Revitalisasi administrasi pembangunan: berbasis jatidiri dan karakter bangsa dalam pembangunan nasional. Alfabeta.
Joan Nelson & Samuel P. 1994 Huntington. “Partisipasi Politik di Negara Berkembang”. Jakarta: Rineka Cipta.
Kartasapoetra 2012. Keterkaitan Perubahan Iklimdan Produksi Pangan Strategis. Telaah kebijakan independen bidang perdagangan dan pembangunan oleh Kemitraan/Partnership Indonesia.Seameobiotrop. Bogor.
Kementrian Lingkungan Hidup 2014. Perubahan iklim global. Diakses pada 17 Agustus 2022, dari: http:/climatechange.menlh.go.id.
Klijn, E. H., & Koppenjan, J. (2015). Governance networks in the public sector. Routledge.
Korten, D.C. dan Sjahrir. 1993. Pembangunan Berdimensi Kerakyatan. Yayasan Obor Indonesia dan Pustaka Sinar Harapan; Jakarta
Las.et.a.2008. Keterkaitan Perubahan Iklimdan Produksi Pangan Strategis Telaah Kebijakan Independen dalam Bidang Perdagangan dan Pembangunan. Seameo Biotrop, Bogor
Martinez, Laia. 2011. “Governance Networks as Collaborative platforms for Innovation in the Public Sector. Network Governance: Theories, Methods, and practice. RUC October 2011 hal. 1-13.
Midgley, J. 2000. Globalization, Capitalism and Sosial Welfare: A Sosial Development Perspective. Canadian Sosial Work, Special Issue: Sosial Work and Globalization, 2(1):13-28
Muluk, Khairul, 2007, Menggugat Partisipasi Publik dalam Pemerintahan Daerah, Malang, LPD FIA UB dan Bayu Media.
Murdiyarso, Daniel., CDM., 2014, Sepuluh Tahun Perjalanan Negosiasi Konvensi Perubahan Iklim, Penerbit Buku Kompas, Jakarta
Nurdin. 2011. Antisipasi Perubahan Iklim Untuk Keberlanjutan Ketahanan Pangan.
Rhodes, R.A.W. 1996. The New Governance: Governing Without Goverment, Political Studies, XLIV
Puspito, ahmadilham. (2016). Implementasi Program KampungIklim Di Kelurahan Plalangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2016.Skripsi.
Rinaldy, R., Nulhaqim, S. A., & Gutama, A. S. (2017). Proses Community Development Pada Program Kampung Iklim Di Desa Cupang Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon (Studi Kasus Program Bank Sampah Dalam Program Kampung Iklim). Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2). https://doi.org/10.24198/jppm.v4i2.14344
Rosalina 2012. Keterkaitan Perubahan Iklim dan Produksi Pangan Strategis. Telaah kebijakan independen bidang perdagangan dan pembangunan oleh Kemitraan/Partnership Indonesia. Seameo biotrop. Bogor.
Surakusumah W. 2008. Perubahan Iklim dan Pengaruhnya Terhadap Keanekaragaman Hayati. Universitas Pendidikan Indonesia. Jakarta. hal 5-8.
Syamsurizaldi, S., Putri, A. A., Sari, M. V., & Yoliandri, R. (2020). Raso Banagari: Ekspresi Sosial Perantau terhadap Pembangunan Kampung Halaman. JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo), 4(1), 1-16.
Tim Penyusun Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Torfing, J., Peters, B. G., Pierre, J., & Sorensen, E. (2012). Interactive governance: Advancing the paradigm. New York: Oxford University Press Inc.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Anita Said, Nining Haslinda Zainal, Ade Ferry Afrisal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.







