Pemberdayaan Tenaga Kerja Disabilitas Di Kota Mamasa Provinsi Sulawesi Barat
DOI:
https://doi.org/10.56326/jp.v3i1.2401Keywords:
Disabilitas, Pemberdayaan, Tenaga Kerja, MamasaAbstract
Pemberdayaan Tenaga Kerja Disabilitas Di Kota Mamasa Sulawesi Barat. Pemberdayaan penyandang disabilitas mengacu pada pemberdayaan kelompok disabilitas sebagai kelompok sosial yang memiliki potensi sebagaimana manusia lain pada umumnya Penelitian bertujuan untuk mengetaui peran pemerintah dalam pemberdayaan tenaga kerja disabilitas di kota Mamasa dan mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pemberdayaan tenaga kerja disabilitas di Kota Mamasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Tehnik pengumpulan data dengan tehnik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Tehnik analisis data yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran pemerintah dalam pemberdayaan tenaga disabilitas kerja di Kota Mamasa dilakukan dengan beberapa program yaitu sosialisasi, pelatihan menenun dan menjahit, dan pelatihan membuat kerajinan dari barang bekas. Adapun faktor yang berpengaruh terhadap pemberdayaan penyandang disabilitas di Kota Mamasa terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat.
Empowerment of Disabled Workers in Mamasa City, West Sulawesi. Empowerment of people with disabilities refers to the empowerment of disabled groups as social groups who have potential like other humans in general. The research aims to understand the role of the government in empowering disabled workers in Mamasa City and to find out the factors that influence the empowerment of disabled workers in Mamasa City. This research uses a descriptive qualitative approach. Data collection techniques using interview, documentation and observation techniques. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the research results, it can be concluded that the government's role in empowering workers with disabilities in Mamasa City is carried out with several programs, namely socialization, training in weaving and sewing, and training in making crafts from used goods. As for the factors that influence the empowerment of people with disabilities in Mamasa City, there are supporting factors and inhibiting factors.
References
Anwas, Oos M. 2014. “Media Pembelajaran Masyarakat Modern.” Jurnal Teknodik 4 Nomor 1:54–62.
Maita, dan Subhan. 2018. “Peningkatan Ketrampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Kerajinan Tangan.” Tunas Cendekia: Jurnal Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini 1(1):1–14.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2017. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Rianto, Dwiko Maxi. 2017. “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keterampilan Sentra Kriya Oleh Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor.”
Rijali, Ahmad. 2019. “Analisis Data Kualitatif.” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 17(33):81. doi: 10.18592/alhadharah.v17i33.2374.
Sudarto. 2016. “Keterampilan Dan Nilai Sebagai Materi Pendidikan Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Al Lubab Vol.2 No.1. doi: https://doi.org/10.19120/al-lubab.v2i1.1305.
Sudaryono. 2018. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Zuldafrial. 2012. Penelitian Kualitatif. Surakarta: Yuma Pustaka
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Yonas Matalangi, Natsir Tompo, Ade Ferry Afrisal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.