Collaborative Governance Dalam Inovasi Pelayanan Akta Kelahiran Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Makassar

Authors

  • Asriani Asriani Pogram Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bosowa
  • Nining Haslindah Zainal Pogram Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bosowa
  • Muhammad Ridha Suaib Pogram Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.56326/jp.v3i2.3179

Keywords:

Collaborative Governance, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Inovasi Pelayanan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Collaborative Governance dalam inovasi pelayanan akta kelahiran melalui program "Kucataki" di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar. Masalah yang dihadapi meliputi rendahnya cakupan kepemilikan akta kelahiran akibat kendala geografis, prosedur birokrasi yang kompleks, dan literasi teknologi masyarakat yang masih rendah. Konsep Collaborative Governance oleh Ansell dan Gash digunakan untuk menjelaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasi, wawancara, dokumentasi, serta triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Kucataki, yang memanfaatkan teknologi aplikasi, meningkatkan cakupan kepemilikan akta kelahiran. Proses kolaboratif melibatkan dialog tatap muka, komitmen terhadap proses, dan pembagian tanggung jawab antara Disdukcapil, rumah sakit, puskesmas, serta masyarakat. Meskipun menunjukkan hasil positif, program ini masih menghadapi tantangan, seperti gangguan jaringan internet dan rendahnya literasi teknologi di masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Collaborative Governance efektif dalam menciptakan sinergi antar pihak, meskipun memerlukan peningkatan infrastruktur teknologi dan sosialisasi. Rekomendasi yang diberikan adalah penguatan infrastruktur teknologi, peningkatan pelatihan literasi digital masyarakat, dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan program serta replikasinya di wilayah lain.

This study aims to analyze the implementation of Collaborative Governance in birth certificate service innovation through the "Kucataki" program at the Department of Population and Civil Registration of Makassar City. The issues faced include low coverage of birth certificate ownership due to geographical barriers, complex bureaucratic procedures, and low community technological literacy. Ansell and Gash's concept of Collaborative Governance is used to explain the importance of collaboration between the government, private sector, and the community in achieving common goals. This research employs a qualitative descriptive method with approaches including observation, interviews, documentation, and data triangulation. The findings show that the implementation of the Kucataki program, which utilizes Android-based application technology, has increased the coverage of birth certificate. The collaborative process involves face-to-face dialogue, commitment to the process, and the division of responsibilities among the Department of Population and Civil Registration, hospitals, community health centers, and the community. Although it has shown positive results, the program still faces challenges such as internet network disruptions and low technological literacy among the community. The study concludes that Collaborative Governance is effective in creating synergy among stakeholders, though it requires improvements in technological infrastructure and public outreach. Recommendations include strengthening technological infrastructure, enhancing digital literacy training for the community, and conducting continuous evaluations to ensure the program’s sustainability and its replication in other regions.

References

Afrida, C., Mustofa, A., & Susilo, K. D. (2024). Collaborative Governance dalam Pencegahan Stunting di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Soetomo Administrasi Publik, 2(1).

Bila, A., & Saputra, B. (2019). Collaborative Governance Strategy In Government Sector. Jurnal Transformasi Administrasi, 9(2).

Bunga, R. Y. (2023). Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Bank Sampah Di Kota Makassar. Universitas Hasanuddin.

Cahyani, I. (2014). Partisipasi Masyarakat Dalam Kepengurusan Akta Kelahiran Di Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan. Journal Publika, 2(2). https://doi.org/https://doi.org/10.26740/publika.v2n2.p%25p

Dewi, W. S. (2021). Inovasi Pelayanan Administrasi Kependudukan ( Studi Kasus Pada Pelayanan Lempeng Gapit di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Madiun). Jurnal Administrasi Publik, 11(2). https://doi.org/10.31506/jap.v11i2.9502

Febrian, R. A. (2015). Collaborative Governance Dalam Pembangunan Kawasan Perdesaan (Tinjauan Konsep dan Regulasi). Jurnal Kajian Pemerintahan, Politik Dan Birokrasi, 1(2).

Gunawan, A., & Maruf, M. F. (2020). Collaborative Governance Dalam Upaya Merespon Pengaduan Masyarakat Terkait Lalu Lintas (Studi Pada Radio Suara Surabaya dan Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya). Journal Publika, 8(2). https://doi.org/https://doi.org/10.26740/publika.v8n2.p%25p

Hamdillah, H. (2023). Inovasi Pelayanan Publik dan Transformasi Birokrasi: Pendekatan Administrasi Publik dalam Meningkatkan Good Governance. Resolusi: Jurnal Sosial Politik, 6(2), 91–102. https://doi.org/10.32699/resolusi.v6i2.5672

Handoko Dwi Susantyo. (2022). Collaborative Governance Dalam Pengembangan Kewirausahaan Terpadu Di Kecamatan Pancoran Kota Administrasi Jakarta Selatan. Jurnal Adhikari, 2(1), 226–234. https://doi.org/10.53968/ja.v2i1.56

Hanyfa, M. R., & Eni Rustianingsih. (2024). Collaborative Governance Dalam Pelayanan Administrasi Kependudukan Bagi Masyarakat Miskin Di Desa Kesamben Kulon. Journal Publicuho, 7(3), 1471–1488. https://doi.org/10.35817/publicuho.v7i3.507

Humas Dukcapil Kota Makassar. (2022). No Title.

Irawan, D. (2019). Collaborative Governance (studi deskriptif proses pemerintahan kolaboratif dalam pengendalian pencemaran udara di kota surabaya). Kebijakan Dan Manajemen Publik, 5(3).

J. Moleong, L. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Maria Silvana Efi, Yohanes G. Tuba Helan, & Norani Asnawi. (2024). Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terhadap Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran bagi Warga Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal Hukum Dan Sosial Politik, 2(2), 402–421. https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v2i2.2949

Mokobombang, W., Syafaruddin, S., Syafaruddin, A. R. A., Khaeriyah, K., & Natsir, N. (2023). Dampak Perubahan Layanan Publik Yang Disebabkan Oleh Teknologi Dan Media Sosial. Journal of Business, Finance, and Economics (JBFE), 4(1), 348–359. https://doi.org/10.32585/jbfe.v4i1.4180

Musabry, Burhanuddin, & Haerana. (2021). Inovasi Pelayanan Pada Pembuatan Akte Kelahiran Dan Akte Kematian Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Makassar. KIMAP: Kajian Ilmiah Mahasiswa Administrasi Publik, 2(2).

Mutiarawati, T., & Sudarmo, S. (2021). Collaborative Governance dalam Penanganan Rob di Kelurahan Bandengan Kota Pekalongan. Wacana Publik, 1(1), 82. https://doi.org/10.20961/wp.v1i1.50892

Nuriawati, S. A., Hanani, R., & Rahman, A. Z. (2024). Proses Collaborative Governance Dalam Kebijakan Kabupaten Layak Anak (KLA) Pada Klaster V Perlindungan Khusus Di Kabupaten Pemalang. Journal of Public Policy and Management Review, 13(2). https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jppmr.v13i2.43784

Pambudi, A. S. (2023). Permasalahan Pelayanan Publik Dan Peran Ombudsman Perwakilan Dalam Pendampingan Aparatur Sipil Negara. Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja, 13(2), 128–141. https://doi.org/10.33701/jiwbp.v13i2.3178

Priadi, A., Sobri, M., Setyoko, P. I., & Putra, R. (2024). Model Collaborative Governance dalam Penyediaan Perumahan (Studi pada Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tak Layak Huni di Kota Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan). Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 7(1), 152–164. https://doi.org/10.37329/ganaya.v7i1.3064

Redha, M. R. M., & Hilman, Y. A. (2024). Analisis Aktor Collaborative Governance Dalam Program Pemuda Hebat Kabupaten Ponorogo. Jurnal Agregasi: Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi, 12(1). https://doi.org/https://doi.org/10.34010/agregasi.v12i1.12569

Sapiah, S., Rivai, A., & Susanti, A. (2024). Inovasi Pelayanan E-Ktp Digital Di Kecamatan Mantikulore. Jurnal Multidisiplin Ilmu Akademik, 1(4). https://doi.org/https://doi.org/10.61722/jmia.v1i4.2015

Satori, D., & Komariah, A. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Suaib. (2023). Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat. CV. Adanu Abimata.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Syamsinar. (2019a). Analisis Faktor Pengaruh Pemberian Label (Labelling) Terhadap Minat Belajar Fisika Peserta Didik Kelas Xi Ipa Sma Negeri 3 Pangkep. UIN Alauddin Makassar.

Syamsinar. (2019b). Collaborative Governance dalam Pelayanan Akta Kelahiran Administrasi Kependudukan di Kabupaten Gowa. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Wismayanti, K. W. D. (2024). Collaborative Governance Berbasis Transformasi Digital Melalui Program Taring Dukcapil Di Disdukcapil Kota Denpasar. Socio-Political Communication and Policy Review, 1(3), 127–135. https://doi.org/10.61292/shkr.126

Witri, M. G. (2022). Digitalisasi Pelayanan: Adopsi Inovasi Pelayanan Administrasi Kependudukan Dan Catatan Sipil Berbasis Website. ULIL ALBAB: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(6).

Yahya, H., & Sudarmo, S. (2022). Collaborative Governance dalam Program “EPPSON” sebagai Perwujudan Smart City di Kota Surakarta. Wacana Publik, 2(1), 239. https://doi.org/10.20961/wp.v2i1.63278

Downloads

Published

2024-07-30