Studi Pengembangan Obyek Wisata Tanjung Saruri Kabupaten Biak Numfor

Authors

  • Muhammad Wahyu Asyhary Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota, Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar
  • Agus Salim Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota, Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar
  • Kamran Aksa Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota, Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar

DOI:

https://doi.org/10.35965/ursj.v4i1.1307

Keywords:

Pariwisata, Tanjung Saruri, Biak Numfor

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor apa yang menyebabkan sehingga Obyek Wisata Tanjung Saruri belum berkembang dan Untuk mengetahui arahan pengembangan Objek Wisata Tanjung saruri agar menjadi obyek wisata unggulan di Kabupaten Biak Numfor. Variabel yang digunakan terdiri dari 5 diantaranya: (1) Sarana Penunjang; (2) Aksesbilitas; (3) Daya Tarik; (4) Keamanan dan Kenyamanan (5) Informasi dan Promosi. Metode analisis yang digunakan berupa analisis Chi-Square dan analisis SWOT, Untuk mengetahui strategi yang dapat digunakan untuk menggambarkan Obyek Wisata Tanjung Saruri. Pantai Obyek Wisata Tanjung Saruri merupakan tempat yang tepat untuk rekreasi karena pantai tersebut jauh dari kebisingan kota dan juga nyaman untuk menikmati keindahan Pantai Obyek Wisata Tanjung Saruri. Daya tarik wisata ini memiliki variasi daya tarik berupa keindahan bawah laut serta pasir putih. Keadaan lingkungan masih alami, masih tersedia ruang terbuka alami yang dapat digunakan untuk pengembangan daya tarik wisata kedepan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata dalam hal ini Obyek Wisata Tanjung Saruri mempunyai peranan penting terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Biak Numfor. Untuk strategi pengembangan Obyek Wisata Tanjung Saruri bahwa harus adanya Informasi dan Promosi serta kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mendukung pengembangan sektor Obyek wisata Tanjung Saruri dalam menunjang fungsinya sebagai tempat wisata.

The purpose of this research is to know and analyze what factors cause so that the Tanjung Saruri Tourism Object has not developing and To find out the direction of the development of a Tourism Object Tanjung Saruri in order to become a leading tourist attraction in Biak Numfor Regency. The variables used consisted of 5 including: (1) Supporting Facilities;(2) Accessibility; (3) Attraction; (4) Security and Convenience (5) Information and Promotion. The analytical method used is in the form of Chi-Square analysis and SWOT analysis, to find out the strategies that can be used for describes the Tanjung Saruri Tourism Object. Tanjung Saruri Tourism Object Beach is the right place to recreation because the beach is far from the noise of the city and also convenient for enjoy the beauty of Tanjung Saruri Tourism Object Beach. This tourist attraction has a variety of attractions in the form of underwater beauty and white sand. The environment is still natural, there are still natural open spaces available can be used for the development of future tourist attractions The results of this study indicate that the tourism sector in this case Tanjung Saruri Tourism Object has an important role to play regional development in Biak Numfor Regency. For strategy development of Tanjung Saruri Tourism Object that there must be information and Promotion and supporting government policies development of the Tanjung Saruri tourism object sector in supporting its function as a tourist spot.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adji Murtomo, B. (2003). Pendekatan Perkembangan Kota Pada Perancangan Semarang City Hall. Jurnal Jurusan Arsitektur, 1, 73-83.

Astriani, N. (2015). Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kota Bandung. Veritas et Justitia, 1(2).

Bengen, D.G., 2004, Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut sert Prinsip Pengelolaannya. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir Dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. 66p.

Burhanuddin, A. (2013, Mei 21). Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif.

Dahuri, R., 2000. Analisa kebijakan dan program pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Makalah disampaikan pada Pelatihan Manajemen Wilayah Pesisir. Fakultas Perikanan-IPB. Bogor.

Dwihatmojo, R. (2016). Ruang terbuka hijau yang semakin terpinggirkan.

Dwiyanto, A. (2009). Kuantitas dan Kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di permukiman Kota. Jurnal Nasional Arsitektur.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. 258 hal.

Januarisa, D. V., & Hardiansyah, G. (2015). Persepsi Masyarakat Perkotaan Terhadap Pentingnya Fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Pontianak. Jurnal Hutan Lestari, 4(3).

Joga, N. (2013). RTH 30 Persen Resolusi Kota Hijau. Gramedia Pustaka Utama.

Sabdey, A., & Niam, M. F. (2017, August). Kajian Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pada Area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Studi Kasus: Kota Nanga Bulik Kabupaten Lamandau. In Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity (Vol. 1, No. 1).

Wicaksono, R. A., & Zuharnen, Z. (2017). Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Menentukan Lokasi Prioritas Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Surakarta. Jurnal Bumi Indonesia, 6(3).

Yunus, A. R., Budi, S., & Salam, S. (2019). Analisis Kelayakan Lokasi Budidaya Metode Karamba Jaring Apung Di Perairan Desa Pulau Harapan Sinjai. Journal of Aquaculture and Environment, 2(1), 1–5.

Zulkarnaen, E., Harakan, A., & Hawing, H. (2016). Prinsip-Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Dalam Implementasi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar. Publik (Jurnal Ilmu Administrasi), 5(1), 46-59.

Downloads

Published

2021-12-30

How to Cite

Asyhary, M. W., Salim, A., & Aksa, K. (2021). Studi Pengembangan Obyek Wisata Tanjung Saruri Kabupaten Biak Numfor. Urban and Regional Studies Journal, 4(1), 44–49. https://doi.org/10.35965/ursj.v4i1.1307

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>