Tingkat Kerawanan, Mitigasi dan Adaptasi Banjir di Kota Malili Kabupaten Luwu Timur
DOI:
https://doi.org/10.35965/ursj.v6i2.4500Keywords:
Tingkat Kerawanan, Strategi Mitigasi, Pola Adaptasi, Bencana Banjir, Kawasan PerkotaanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerawanan dan mengkaji upaya mitigasi dan Adaptasi bencana banjir di Kota Malili Kabupaten Luwu Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang di dalamnya mencakup penelitian survei berupa data dari hasil temuan berupa observasi lapangan. Teknik analisis yang digunakan yakni overlay terhadap data atribut yaitu kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah, buffer sungai, dan penggunaan lahan untuk menganalisis tingkat kerawanan banjir, serta dilakukan analisis deskriptif kualitatif untuk mengkaji upaya mitigasi dan adatasi bencana banjir. Hasil penelitian menunjukkan wilayah Kota Malili memiliki tingkat kerawanan banjir yang beragam: 84,52% wilayah dengan risiko rendah, 14,37% dengan risiko sedang, dan 1,11% dengan risiko tinggi. Faktor-faktor seperti kemiringan lereng, jenis tanah, jarak dari sungai dan penggunaan lahan yang penentu tingkat kerawanan banjir yang terjadi. Sedangkan upaya mitigasi dan adaptasi dilakukan melalui pendekatan terintegrasi, termasuk normalisasi sungai, zonasi area rawan bencana, dan sosialisasi. Strategi mitigasi disesuaikan dengan tingkat kerawanan dan melibatkan pengelolaan kawasan sungai, sistem drainase, desain arsitektur, evakuasi, peringatan dini, regulasi zonasi, dan kesadaran masyarakat. Keberhasilan bergantung pada kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder
This study aims to analyze the vulnerability level and examine the efforts of mitigation and adaptation for flood disasters in Malili City, East Luwu Regency. This research employs a qualitative descriptive method, encompassing survey research that includes data from field observations. The analysis technique used is an overlay on attribute data, such as slope gradient, rainfall, soil type, river buffer, and land use, to analyze the level of flood vulnerability. Additionally, a qualitative descriptive analysis is conducted to study the efforts of mitigation and adaptation for flood disasters. The results show that the Malili City area has varying levels of flood vulnerability: 84.52% of the area with low risk, 14.37% with medium risk, and 1.11% with high risk. Factors such as slope gradient, soil type, distance from the river, and land use determine the level of flood vulnerability. Mitigation and adaptation efforts are implemented through an integrated approach, including river normalization, zoning of disaster-prone areas, and socialization. Mitigation strategies are tailored to the level of vulnerability and involve the management of river areas, drainage systems, architectural design, evacuation, early warning, zoning regulations, and community awareness. The success depends on the cooperation between the government, the community, and stakeholders.
Downloads
References
Al Fauzi, R. (2022). Analisis tingkat kerawanan banjir Kota Bogor menggunakan metode overlay dan scoring berbasis sistem informasi geografis. Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian, 20(2), 96-107.
Arikunto, S. (2010). Metode peneltian. Jakarta: Rineka Cipta, 173.
Asdak, C. (2004). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Cetakan Ketiga (revisi). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Cressendo, H., Frinaldi, A., Lanin, D., Umar, G., & Gusman, M. (2023). Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Kuranji: Potensi Banjir Bandang Dan Upaya Mitigasi. Jurnal Ilmiah Multidisiplin Nusantara (JIMNU), 1(3), 129-133.
Faradiba, F. (2021). Determination of climate factors in flood and drought disaster in Indonesia using Instrumental Variable (IV) Methods. Jurnal Ilmu Fisika, 13(1), 54-61.
Goodchild, M. F., & Longley, P. A. (1999). The future of GIS and spatial analysis. Geographical information systems, 1, 567-580.
Haryadi, Y. (2016). Analisis Tingkat Kerawanan Kawasan Bencana Banjir Berbasis GIS di Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru [Tugas Akhir]. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Universitas Islam Riau.
Juarez Lucas, A. M., & Kibler, K. M. (2016). Integrated Flood Management in developing countries: balancing flood risk, sustainable livelihoods, and ecosystem services. International Journal of River Basin Management, 14(1), 19-31.
Kodoatie, R. J. (2021). Rekayasa dan manajemen banjir kota. Penerbit Andi.
Kristanti, L. L., Nurprapti, N., & Muldi, A. (2018). Komunikasi Pengurangan Risiko Bencana Banjir di Kabupaten Serang (Doctoral dissertation, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).
Kustiyanto, E. (2004). Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Zonasi Tingkat Kerentanan Banjir (Studi Kasus Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah). Tugas Akhir Program Diploma. Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Kusumo, P., & Nursari, E. (2016). Zonasi tingkat kerawanan banjir dengan sistem informasi geografis pada DAS Cidurian Kab. Serang, Banten. STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi), 1(1).
Latif, A., Musa, R., & Mallombassi, A. (2022). Kajian Pengendalian Banjir Sungai Kera Kabupaten Wajo. Jurnal Konstruksi: Teknik, Infrastruktur dan Sains, 1(4), 37-48.
Noor, D. (2014). Pengantar Mitigasi Bencana Geologi. Deepublish.
Peraturan Bupati Luwu Timur Nomor 16 Tahun 2023 Tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan Malili.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Pemerintah Republik Indonesia.
Rakuasa, H., Sihasale, D. A., Mehdila, M. C., & Wlary, A. P. (2022). Analisis Spasial Tingkat Kerawanan Banjir di Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kota Ambon. Jurnal Geosains dan Remote Sensing, 3(2), 60-69.
Rasdiana, R., Barkey, R. A., & Syafri, S. (2021). Mitigasi Dan Adaptasi Bencana Banjir di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa: Pendekatan Kerentanan. Urban and Regional Studies Journal, 4(1), 1-14.
Rimba, A. B., & Yastika, P. E. (2020). Indonesia: Threats to physical urban water problems. In E3S Web of Conferences (Vol. 148, p. 06001). EDP Sciences.
Semiawan, C. R. (2010). Metode penelitian kualitatif. Grasindo.
Sopacua, Y., & Salakay, S. (2020). Sosialisasi Mitigasi Bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ambon. Communicare: Journal of Communication Studies, 7(1), 1-17.
Srivastav, A., & Srivastav, A. (2019). Natures’ reaction to anthropogenic activities. The Science and Impact of Climate Change, 79-109.
Suherlan, (2001). Zonasi Tingkat Kerentangan Kabupaten Bandung Menggunakan System Informasi Geografis. Bogor.
Suparta, W. (2004). Kajian Banjir Kota Denpasar Studi Kasus Saluran Drainase Sistem IV Kota Denpasar. Denpasar: Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Villarini, G., & Smith, J. A. (2010). Flood peak distributions for the eastern United States. Water Resources Research, 46(6).
Yalcin, G., and Akyurek, Z (2004). Analysing Flood Vulnearable Areas With Multicriteria Evaluation, Proceedings ISPRS Congress. Istanbul-Turki.
Yuniartanti, R. K. (2018). Rekomendasi adaptasi dan mitigasi bencana banjir di Kawasan Rawan Bencana (KRB) banjir Kota Bima. Journal Of Regional And Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 2(2), 118-132.
Yunus, H.S. (2010). Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zubaidi, Z. (2018). Perencanaan Komunikasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dalam Mengurangi Risiko Bencana Di Kota Medan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Mappatarai Mappatarai, Murshal Manaf, Ilham Alimuddin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.