Studi Mitigasi Bencana Tanah Longsor Pada Kawasan TWA Malino

Authors

  • Mohammad Akhsan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Gowa
  • Ilham Alimuddin Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana, Universitas Bosowa
  • Syafri Syafri Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.35965/ursj.v6i1.3950

Keywords:

Bencana Longsor, Mitigasi Bencana, TWA Malino

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis menganalisis tingkat risiko bencana tanah longsor dan merumuskan arahan upaya mitigasi bencana berdasarkan tingkat risiko bencana tanah longsor pada kawasan Taman Wisata Alam Malino, Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis yang digunakan adalah analisis Overlay dengan metode skoring dan analisis deksriptif kuatatif. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat tiga kelas tingkat risiko bencana yang terdapat di dalam Kawasan TWA Malino, yaitu (i) Kawasan dengan tingkat risiko bencana longsor rendah dengan luas sebesar 2.638,42 Ha dan tersebar di seluruh Kawasan TWA Malino dimana dominasi sebarannya terdapat di Kelurahan Pattapang dengan luas mencapai 1,139.18 Ha, (ii) Kawasan dengan tingkat risiko bencana longsor sedang dengan luas sebesar 2.079,46 Ha dan tersebar di seluruh Kawasan TWA Malino dimana dominasi sebaran terbesarnya terdapat di Kelurahan Pattapang dengan luas mencapai 999,37.18 Ha, (iii) Kawasan dengan tingkat risiko bencana longsor tinggi dengan luas sebesar 782,42 Ha  dan tersebar di empat wilayah Kelurahan/Desa, yaitu Kelurahan Bonto Leung dengan luas 13,88 Ha,  Kelurahan Buluttana dengan luas 2,54 Ha, Kelurahan Malino sebesar 670,40 Ha, dan Desa Pattapang sebesar 95,59 Ha. Adapun bentuk-bentuk upaya mitigasi yang dapat dilakukan mencakup tiga rangkaian upaya kegiatan, yakni pada saat pra-bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana yang dimana ketiga rangkaian upaya tersebut secara spesifik dapat digolongkan dalam dua bentuk upaya mitigasi, yakni mitigasi secara struktural dan mitigasi secara non struktural yang disesuaikan dengan karakteristik tingkat risiko bencanya.

This study aims to analyze, analyze the risk level of landslide disasters and formulate directions for disaster mitigation efforts based on the risk level of landslides in the Malino Nature Park area, Gowa Regency. This research uses a quantitative descriptive approach with the analysis techniques used are Overlay analysis with scoring methods and quaternative descriptive analysis. From the research that has been conducted, it was found that there are three classes of disaster risk levels contained in the TWA Malino Area, namely (i) Areas with a low landslide risk level with an area of 2,638.42 Ha and spread throughout the TWA Malino Area where the dominance of distribution is in Pattapang Village with an area of 1,139.18 Ha, (ii) Areas with a medium landslide risk level with an area of 2,079.46 Ha and spread throughout the Region TWA Malino where the largest distribution dominance is in Pattapang Village with an area of 999.37.18 Ha, (iii) Areas with a high landslide risk level with an area of 782.42 Ha and spread across four Kelurahan/Village areas, namely Bonto Leung Village with an area of 13.88 Ha, Buluttana Village with an area of 2.54 Ha, Malino Village with an area of 670.40 Ha, and Pattapang Village of 95.59 Ha. The forms of mitigation efforts that can be carried out include three series of activities, namely during pre-disaster, during disaster and post-disaster where the three series of efforts can specifically be classified into two forms of mitigation efforts, namely structural mitigation and non-structural mitigation in accordance with the characteristics of the risk level

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adharisandi, E. (2008). Analisis Risiko Dan Mitigasi Bahaya Longsor Terhadap Jaringan Jalan Di Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo (Doctoral Dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2012. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah. 2021. Data Rekapitulasi Bencana Kabupaten Gowa Tahun 2019-2021. Gowa. Bpbd

Firnawati. 2018. Perencanaan Lanskap Pertanian Kawasan Hulu Das Jeneberang Dengan Pendekatan Bioregion. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Muhammad, A., Hakim, L., & Fatmawati, F. (2021). Strategi Pengembangan Pariwisata Malino Di Kabupaten Gowa. Kajian Ilmiah Mahasiswa Administrasi Publik (Kimap), 2(5), 1548-1562.

Sadisun Ai. 2005. Usaha Pemahaman Terhadap Stabilitas Lereng Dan Longsoran Sebagai Langkah Awal Dalam Mitigasi Bencana Longsoran. Di Dalam: Workshop Penanganan Bencana Gerakan Tanah. Bandung.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatig, Dan R&D, Penerbit: Alfabeta, Bandung

Wibowo. (2014). Manajemen Kinerja. Edisi Keempat. Jakarta: Rajawali Pers.

Yoshimatsu, H., Sakuraba, M., & Kashiyama, K. (2005). Numerical Simulation Of Landslide Mass Movement By Civa-Stabilized Finite Element Method. Journal Of The Japan Landslide Society, 42(3), 205-215.

Downloads

Published

2023-12-30

How to Cite

Akhsan, M., Alimuddin, I., & Syafri, S. (2023). Studi Mitigasi Bencana Tanah Longsor Pada Kawasan TWA Malino. Urban and Regional Studies Journal, 6(1), 01–14. https://doi.org/10.35965/ursj.v6i1.3950

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>