Strategi Adaptasi Terhadap Banjir Perkotaan

Studi Kasus: Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju

Authors

  • Resky Ahmad Munarsyah Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Mamuju
  • Syafri Syafri Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana, Universitas Bosowa
  • Muh Arief Nasution Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.35965/ursj.v6i2.4521

Keywords:

Strategi Adaptasi, Banjir Perkotaan, Kabupaten Mamuju

Abstract

Salah satu bencana yang sering terjadi di Kabupaten Mamuju Khususnya Kecamatan Mamuju ialah bencana banjir hal ini dipengaruhi oleh kondisi tofografi yang relatif rendah di daerah permukiman dan sungai – sungai yang melintas di tengah perkotaan, persoalan banjir pada lokasi studi merupakan fenomena yang nyata dimana saat terjadi curah hujan tinggi menyebabkan banjir,Masyarakat yang terdampak banjir memiliki pengalaman langsung dalam kejadian bencana dan pemahaman terhadap bencana tersebut menjadi modal untuk pengurangan dampak bencana sehingga kemanpuan adaptasi menjadi upaya yang tepat untuk mengatasi banjir yang terjadi di Kecamatan Mamuju mengingat fenomena ini tidak dapat untuk dihindari dikarenakan akibat dari perubahan iklim dan lingkungan. Analsis yang digunakan dalam penelitian ini  yakni pertama, Analisis spasial dengan metode pembobotan menggunakan Software Arc Gis dengan melakukan  tumpang tindih (overlay) terhadap semua parameter bencana banjir untuk mengatahui kelas rawan banjir pada lokasi penelitian. Kedua Analisis spasial menggunakan analisis Swot untuk merumuskan strategi adaftasi terhadap bencana banjir . Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kerawanan banjir tinggi 1411.07 Ha, tingkat kerawanan banjir sedang 7754.99 Ha dan tingkat kerawanan banjir rendah 15354.06 Ha. Adapun stretegi berdasarkan analisis ASWOT didapatkan matriks space berada di kuadran III (turn around) strategi W-O yaitu a). Pengembangan sumber daya manusia, peningkatan kualitas dan kapasitas masyarakat yang rentan, pembentukan dan pengembangan masyarakat yang peduli bencana, dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan tempat tinggalnya; b).Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan drainase dengan memperluas jaringan drainase; c).Menggunakan teknologi informasi berbasis smartphone untuk berkomunikasi tentang early warning system dan informasi bencana lainnya untuk memudahkan masyarakat untuk menerima informasi; d). Perlu adanya kebijakan pemerintah daerah untuk pembangunan permukiman yang berada pada daerah rawan bencana banjir dan pengawasan aturan tataruang yang berkaitan dengan sempadan sungai.

One of the disasters that often occurs in the Mamuju Regency, especially Mamuju District, is flood disasters. This is influenced by relatively low topographic conditions in residential areas and rivers that pass through urban areas. The problem of flooding at the study location is a real phenomenon when heavy rainfall occurs. High rains cause flooding. Communities affected by floods have direct experience in disaster events. Understanding these disasters becomes capital for reducing the impact of disasters so that adaptability becomes the right effort to overcome floods that occur in Mamuju District considering that this phenomenon cannot be avoided because of the consequences. from climate and environmental change. The analysis used in this research is first, spatial analysis with a weighting method using Arc Gis software by overlaying all flood disaster parameters to determine the flood-prone class at the research location. Second, spatial analysis uses SWOT analysis to formulate adaptation strategies for flood disasters. The results of this research show a high level of flood vulnerability of 1411.07 Ha, a medium level of flood vulnerability of 7754.99 Ha and a low level of flood vulnerability of 15354.06 Ha. As for the strategy based on ASWOT analysis, it was found that the space matrix was in quadrant III (turn around) of the W-O strategy, namely a). Developing human resources, improving the quality and capacity of vulnerable communities, forming and developing communities that care about disasters, and community participation in protecting the environment where they live; b). Increasing the capacity and quality of the drainage network by expanding the drainage network; c). Using smartphone-based information technology to communicate about early warning systems and other disaster information to make it easier for the public to receive information; d). There needs to be a regional government policy for the development of settlements in areas prone to flood disasters and supervision of spatial regulations relating to river borders.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Darmawan, K., Kurnia, D., & Rachman, A. (2017). Analisis Tingkat Kerawanan Banjir di Kabupaten Sampang Menggunakan Metode Overlay dengan Scoring Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geodesi Undip, Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.

Dewi, R. & Santoso, B. (2023). The Role of Green Infrastructure in Mitigating Flood Risk in Urban Areas. Environmental Management Journal, 34(2), 154-167.

Engle, N. L. (2011). Adaptive capacity and its assessment. Global Environmental Change, 21(2), 647-656. doi:10.1016/j.gloenvcha.2011.01.019

Fitriani, L., & Prasetyo, A. (2021). Community Participation in Flood Mitigation Efforts: Case Study of Jakarta. Journal of Environmental Planning and Management, 64(5), 897-914.

Kusumo, N., & Nursari, L. (2016). Analisis Kerentanan Banjir dengan Metode Overlay dan Pembobotan di Kota Malang. Jurnal Pengembangan Kota, 4(1), 13-21.

Nasution, A. M., & Nurtyawan, R. (2014). Identifikasi Sebaran Banjir Berdasarkan Studi Citra Sentinel-1 SAR (Studi Kasus: Kecamatan Cikampek dan Kecamatan Purwasari).

Rahman, A., Suryadi, T., & Haryanto, B. (2020). The Use of GIS in Urban Flood Risk Management in Indonesia. Journal of Urban Planning and Development, 146(1), 04019032.

Rosyidie, A. (2013). Banjir: Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh dari Perubahan Guna Lahan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 24(3).

Sitorus, I. H. O., Bioresita, F., & Hayati, N. (2021). Analisis Kerawanan Banjir dengan Metode Analisis Spasial di Daerah Rawan Banjir. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(2), 122-133.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunaryo, S., Ambariyanto, A., Sugianto, D. N., Helmi, M., Kaimuddin, A. H., & Indarjo, A. (2018). Risk Analysis of Coastal Disaster of Semarang City, Indonesia. E3S Web of Conference: Environmental Policy, Planning and Education The 2nd International Conference on Energy, Environmental and Information System.

Wijaya, H., Ardiansyah, F., & Kurniawan, R. (2022). Impact of Climate Change on Flood Frequency and Intensity in Coastal Areas of Indonesia. Journal of Climate Research, 28(3), 198-210.

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Munarsyah, R. A., Syafri, S., & Nasution, M. A. (2024). Strategi Adaptasi Terhadap Banjir Perkotaan: Studi Kasus: Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju. Urban and Regional Studies Journal, 6(2), 189–198. https://doi.org/10.35965/ursj.v6i2.4521